Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MATA KULIAH KEMANUSIAAN DAN KEIMANAN

KELOMPOK II

DI BUAT OLEH:
MUHAMMAD AGUSALIM MAHDY
FIQROAH FEBRIAN
YURA YUSRI RAMADHANI
SOAL

1. Kenapa Teori Evolusi tentang kejadian manusia tidak dapat diterima?


2. Apa saja yang terdapat dalam diri manusia sehingga membedakan manusia dengan
makhluk lain?
3. Sebutkan tiga tahapan kejadian manusia menurut Al Qur’an !
4. Potensi yang diberikan Allah kepada setiap manusia tersebut dalam materi ini terbagi
dua, sebutkan !
5. Jelaskan kenapa potensi Roh Allah sangat strategis bagi manusia dalam mengarungi
dinamika kehidupan !
6. Jelaskan keterkaitan antara Al Qur’an dan Sunnah Rasul.
7. Apa tujuan Allah menyediakan Alam Semesta bagi manusia?
8. Sebutkan kelemahan-kelemahan manusia yang diabadikan didalam al-Qur’an.
9. Jelaskan berbagai sifat manusia yang tertulis dalam Alqur’an;
10. Bagaimanakan solusi untuk menangkal sifat buruk pada manusia?

JAWABAN

1. Teori evolusi telah menjadi pondasi sebuah filsafat yang menyesatkan sebagian besar
manusia. Dalam hal ini membuat kita para manusia kehilangan harkat dan martabat
kita yang diciptakan sebagai mahluk yang sempurna dan paling mulia.
2. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dengan perbedaan yang sangat besar
karena adanya karunia Allah yang diberikan kepadanya yaitu akal dan pemahaman.
Itulah sebab dari adanya penundukkan semua yang ada di alam ini untuk manusia,
sebagai rahmat dan karunia dari Allah SWT. {“Allah telah menundukkan bagi kalian
apa-apa yang ada di langit dan di bumi semuanya.”}(Q. S. Al-Jatsiyah: 13). {“Allah
telah menundukkan bagi kalian matahari dan bulan yang terus menerus beredar. Dia
juga telah menundukkan bagi kalian malam dan siang.”}(Q. S. Ibrahim: 33). {“Allah
telah menundukkan bahtera bagi kalian agar dapat berlayar di lautan atas kehendak-
Nya.”}(Q. S. Ibrahim: 32), dan ayat lainnya yang menjelaskan apa yang telah Allah
karuniakan kepada manusia berupa nikmat akal dan pemahaman serta derivat
(turunan) dari apa-apa yang telah Allah tundukkan bagi manusia itu sehingga mereka
dapat memanfaatkannya sesuai dengan keinginan mereka, dengan berbagai cara yang
mampu mereka lakukan.
3. Ada beberapa tahapan kejadian manusia diantaranya adalah:
 Proses kejadian manusia pertama (adam) : Dalam Al-Qur’an sudah dijelaskan
bahwa adam diciptakan oleh Allah oleh tanah yang kering kemudian dibentuk
yang sebaik-baiknya, setelah sempurna maka Allah mentiupkan ruh
kepadanya maka dia menjadi hidup.
 Proses kejadian manusia kedua (siti hawa) : Pada dasarnya segala sesuatu
yang diciptakan oleh allah di dunia ini selalu dengan keadaan berpasang-
pasangan ,demikian pula halnya dengan manusia, Allah berkehendak
menciptakan lawan jenis untuk di jadikan teman hidup atau biasa disebut
dengan istri.
 Proses kejadian manusia ketiga (keturunan Adam dan Hawa ) : Kejadian
manuia ketiga adalah kejadian semua keturunan Adam dan Hawa kecuali Nabi
Isa a.s dalam proses ini dapat dilihat menurut Al-Qur’an dan Al-hadist dan
dapat juga ditinjau secara medis.
4. Potensi yang diberikan Allah kepada setiap manusia tersebut terbagi dua, yaitu:
1) Yang terdapat di diri manusia berupa Roh Allah, Akal dan Nafsu (dorongan
untuk berbuat). Dengan roh Allah itulah manusia dapat menemukan kebenaran
dan dapat menuntun jalan kehidupan yang dipenuhi dengan ujian dan cobaan.
Roh tersebut bersemayam dalam qalbu manusia, dan akan memancar ke luar
dalam bentuk perbuatan baik manusia (amal sholeh). Dengan akal manusia
dapat menentukan yang mana diperbolehkan oleh Allah, dan yang mana yang
tidak diperbolehkan. Dijelaskan pula bagi mereka yang tidak mau
menggunakan akal lebih rendah derajatnya dari babi dan kera. Dan dengan
akal pula manusia dijadikan sebagai puncak ciptaan Allah, sebagai makhluk
terbaik; akal yang dibimbing oleh roh Allah. Nafsu adalah keseluruhan
dorongan, keinginan, kebutuhan dan daya yang sejenis yang mengarahkan
perilaku manusia. Dengan nafsu manusia menjadi mau beraktifitas dalam
kehidupan ini, sehingga kehidupan manusia semakin hari semakin maju dan
berkembang.
2) Yang berada di luar diri manusia, yaitu al-Quran, Sunnah Rasul dan Alam
Semesta. Al Qur’an adalah Kitab fundamental Islam, wahyu Allah yang begitu
sempurna, dalam bentuk puisi agung tiada tara, dalam bahasa dan isi yang
penuh rangsangan kepada akal dan ilmu, bahasa yang halus sentuhannya
kepada tali-temali sentimen, emosi dan rasa seni manusia. Ia menjadi sumber
hukum utama bagi umat Islam, berisi tentang pola-pola kehidupan di dunia
dan akhirat. Siapa saja yang membaca dan mendalaminya, selain akan
mendapatkan manfaat dalam menjalani kehidupan di muka bumi juga akan
diberikan pahala yang melimpah-ruah.
5. Dengan roh Allah itulah manusia dapat menemukan kebenaran dan dapat menuntun
jalan kehidupan yang dipenuhi dengan ujian dan cobaan. Roh tersebut bersemayam
dalam qalbu manusia, dan akan memancar ke luar dalam bentuk perbuatan baik
manusia (amal sholeh). Pancaran Roh Allah akan memancar dengan terang benderang
apabila qalbu manusia tidak ditutupi oleh keinginan-keinginan duniawi. Di sinilah
makna ikhlas terwujud dengan semestinya. Maksudnya bahwa setiap keinginan-
keinginan duniawi harus dalam rangka mendapatkan ridho Allah, tapi kalau yang kita
harapkan selain ridho Allah maka hal itulah yang akan menutupi qalbu manusia.
Maka sangat wajar terjadi bila banyak manusia yang sholat tapi perbuatan munkar
masih pula dilakukan, karena keikhlasan sholatnya belum sepenuhnya tercapai.
6. Kalaupun ada kesulitan bagi manusia dalam mendalami al-Qur’an, Nabi Muhammad
saw telah menterjemahkannya dalam kehidupan beliau sehari-hari, sehingga menjadi
mudahlah bagi manusia untuk melihat bagaimana bentuk manusia yang telah
mempraktekkan isi al Qur’an. Dengan demikian, mempelajari kehidupan nabi
Muhammad saw menjadi suatu keniscayaan, agar manusia dapat melihat al-Qur’an
yang hidup. Apa saja yang dipraktekkan Muhammad saw dari al-Quran dalam
kehidupannya inilah yang kita sebut Sunnah Rasul. Suatu pelajaran sangat berharga
bagi manusia dan menjadi bukti bahwa isi al-Qur’an sangat mungkin untuk
dipraktekkan oleh manusia sebagaimana telah dicontohkan beliau dan sahabat-
sahabatnya.
7. Alquran menjelaskan, penciptaan alam semesta, yakni langit dan bumi bukan untuk
hal yang sia-sia atau main-main. Penciptaan alam semesta untuk tujuan yang benar,
salah satunya agar manusia menyembah dan mengenal Allah melalui ciptaan-Nya.
Kesemuanya disediakan untuk me-mudahkan kehidupan manusia. Manusia selain bisa
memanfaatkan alam semesta secara langsung juga dapat mengambil pelajaran yang
berharga bagi dirinya. Alam terkembang menjadi guru, kata orang bijak.
8. Kelemahan –kelemahan manusia yang diabadikan didalam al-Qur’an antara lain
adalah:
1) Suka membantah, Terdapat di Qur’an surah Al-kahfi : 54 yang artinya : Dan
sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al Quran ini
bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk yang paling
banyak membantah.
2) Bersifat lemah, Terdapat di Qur’an surah An-Nisa : 28 yang artinya : Allah
hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat
lemah.
3) Zalim dan bodoh, Terdapat di Qur’an surah Al-Ahzab : 72 Sesungguhnya
Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung,
maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan
mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya
manusia itu amat zalim dan amat bodoh.
9. Berikut ini berbagai sifat manusia yang tertulis dalam Alqur’an di antaranya;
1) Manusia Itu Lemah, “Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan
manusia dijadikan bersifat lemah”(QS. Annisa: 28)
2) Mudah Terperdaya, “Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu
(berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah” (QS. Al-Infithar:
6)
3) Memiliki Sifat Penakut, “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu,
dengan sedikit ketakutan, kelaparan, dan kekurangan harta, jiwa, dan buah-
buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS.
Al-: 155)
4) Sifat Manusia Bersedih Hati, “Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-
orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja
diantara mereka benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan
beramal soleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada
kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS. Al-
Baqarah: 62)
5) Suka Tergesa-gesa, “Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia
mendoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa.” (QS. Al-
Isra’: 11)
10. Beberapa solusi untuk menangkal sifat buruk pada manusia diantaranya :
1) Tetap Berpegang Teguh Kepada Dasar Agama dan Petunjuk Allah.SWT,
Allah SWT berfirman: “Turunkanlah kamu semaunya dari surga itu!
Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang
mengikuti petunju-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak
(pula) mereka bersedih hati.” (QS. Al-Baqarah: 38)
2) Tetap Menjaga Ketaatan dalam Kondisi Sesulit Apapun, Menjaga ketaatan
dalam sebuah kondisi sesulit apapun, di sini bermakna bersegera menyambut
amalan kebaikan. Contohnya seperti syair yang dilantunkan Abdullah bin
Rawahah untuk menggugah semangatnya saat nyalinya mulai runtuh di perang
mut’ah. Ketika dua orang sahabatnya yang juga komandan pasukan pergi
mendahuluinya. “Wahai jiwa, jika syurga sudah di depan mata mengapa
engkau ragu meraihnya?” Allah SWT berfirman dalam surat Ali Imran ayat
133: “Dan bersegeralah kami kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada
surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang
yang bertaqwa.” (QS. Ali Imran: 133)
3) Menjaga Keteguhan Iman, Layaknya manusia, memiliki iman yang bersifat
fluktuatif, terkadang naik dan terkadang turun. Sama halnya seperti yang
dikhawatirkan sahabat Hanzalah, ketika ia curhat kepada Abu Bakar bahwa ia
termasuk orang yang celaka. Mengapa demikian? Karena ia merasa imannya
turun ketika jauh dari Rasulullah SAW. Ternyata itulah yang dirasakan lelaki
dengan iman tanpa goyah itu. Sehingga mereka berdua akhirnya menghadap
Rasulullah SAW. Mendengar permasalahan mereka, Rasulullah SAW pun
hanya tersenyum dan menjawab, “Selangkah demi selangkah Hanzalah!”
Namun sungguh, iman seorang muslim yang baik, akan terus memiliki
kekuatan untuk meningkat. Di saat seperti inilah mungkin kesetiaan kita
kepada Allah SWT diuji. Apakah kita dapat belajar mencintai-Nya di atas
segala sesuatu, belajar mencintai sesuatu karena Allah SWT, dan belajar
membenci kekufuran.
4) Selalu Berjama’ah, Dalam kondisi sendiri manusia akan lemah, dan kuat saat
mereka berjama’ah.

Anda mungkin juga menyukai