Anda di halaman 1dari 18

BAB 1

MANUSIA DAN ALAM SEMESTA


• A. PENGERTIAN MANUSIA
Adapun yang dimaksud dengan manusia memiliki
arti yang banyak bila ditinjau dari berbagai disiplin ilmu,
sebagai berikut :
• Manusia ditinjau dari disiplin Ilmu dan ahli Filsafat :
• 1. Manusia menurut Ilmu mantiq
“ Al-Insanu Hayawanu Natiq” artinya manusia adalah hewan
yang dapat berkata atau berfikir, dari sturuktur biologisnya
manusia dan hewan banyak persamaannya hanya manusia
memiliki kelebihan dalam hal berkata atau berfikir.
• 2. Manusia menurut Ilmu biologi
“ Animal Thinking “ artinya binatang yang
berfikir. Teori ini dipelopori oleh Charles
Darwin yang dikenal dengan teori evolusi
Darwin yang menyatakan bahwa secara
biologis manusia merupakan hasil evolusi
tahap akhir makhluk bumi. Evolusi tersebut
dimulai dari suatu makhluk yang paling
sederhana yaitu binatang yang besel satu.
3. Manusia menurut Hipocrates (460-370 SM)
Manusia terdiri dari 4 unsur alam yaitu :
a. Sifat kering terdapat dalam chole (empedu kuning)
b. Sifat basah terdapat dalam melanchole (empedu hitam)
c. Sifat dingin terdapat dalam phlegma (lendir)
d. Sifat panas terdapat dalam sanguis (darah)
Keempat cairan tersebut ada dalam tubuh dalam
proporsi tertentu. Apabila cairan-cairan tersebut
adanya dalam tubuh dalam proporsi yang normal,
maka orang itu akan normal (sehat) dan apabila
keselarasan proporsi tersebut terganggu maka orang
itu akan menyimpang dari keadaan normal atau sakit.
4. Manusia menurut Plato (428-348 SM)
Manusia terdiri dari tubuh dan jiwa yang diantara
keduanya terdapat garis pemisah.Tubuh lebih
rendah kedudukannya dari jiwa. Hidup manusia
yang ideal menurutnya harus melepaskan diri
dari tubuh dengan segala kebutuhan dan
keinginannya.
5. Manusia menurut Aristoteles (350 SM)
Jiwa manusia adalah makhluk yang berdiri sendiri
dan berkembang menjadi bentuk yang lain dan
tidak dapat dilepaskan dari tubuhnya.
6. Manusia menurut Ajaran Islam
• Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang diberi potensi
sempurna untuk menjalankan fungsinya sebagai hamba
Allah (Abdullah) dan sebagai pemimpin (khalifah) di muka
bumi. Kepemimpinannya itu akan diminta pertanggung
jawabnnya di hadapan Allah SWT kelak di akhirat.
• Manusia sebagai hamba Allah (Abdullah). Esensi ‘abd
adalah ketaatan, ketundukan dan kepatuhan kepada Allah
Swt.
• Manusia sebagai pemimpin (Khalifah). Esensi khalifah
adalah menjalankan aturan-aturan dan ketentuan-
ketentuan yang telah digariskan Allah baik yang tertulis
dalam kitab suci maupun yang tersirat dalam kandungan
alam semesta.
Manusia diciptakan Allah dari dua dimensi :
1. Dimensi Basyariyah (Fisik) meliputi :
a. Aspek asal-usul kejadiannya
b. Aspek historisitas serta pengembangbiakannya dan
pertumbuhan fisiknya.
Firman Allah SWT :

Artinya :
“(ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada
Malaikat: "Sesungguhnya aku akan menciptakan
manusia dari tanah". (Q.S. Shaad : 71)
2. Dimensi Insaniyah meliputi:
a. Dalam konteks ilmu :
Dalam kontes ilmu manusia didorong untuk meraih
pengetahuan sebanyak-banyaknya, dan pengetahuan
merupakan karunia khusus bagi manusia.
Firman Allah :

Artinya :
“Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya” ( Q.S. Al-’Alaq : 5 )
b. Manusia memiliki musuh (syetan)
Syetan suatu kekuatan yang selalu berusaha menarik
manusia untuk menyimpang dari nilai-nilai dan norma-
norma ilahi.
Firman Allah :

Artinya:
“Ayahnya berkata: "Hai anakku, janganlah
kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-
saudaramu, Maka mereka membuat makar
(untuk membinasakan) mu. Sesungguhnya
syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi
manusia."(Q.S. Yusuf : 5)
c. Manusia sebagai pemikul amanat
Firman Allah SWT :

Artinya :
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat
kepada langit, bumi dan gunung-gunung, Maka
semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan
mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan
dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya
manusia itu Amat zalim dan Amat bodoh,(Q.S. Al-
Ahzab : 72)
d. Manusia dalam konteks penggunaan waktu.
Dalam konteks penggunaan waktu manusia dituntut disiplin
dan kesadaran serta kreatifitas yang membawa manusia
pada keuntungan material dan rohani.
Firman Allah:

Artinya:
“Demi masa, Sesungguhnya manusia itu benar-benar
berada dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman
dan mengerjakan amal saleh dan nasehat-menasehati
supaya menaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya
menetapi kesabaran” ( S.Al ‘Ashr: 1-3 )
e. Manusia dalam hubungannya peran dan
usahanya.
Firman Allah:
‫ان ِإ َما َعَى‬ ْ
ِ َ ِ َ‫ل‬
ِ ‫ْس‬
‫ي‬ ‫ل‬ ‫ن‬َ ‫َوأ‬
﴾٣٩﴿
Artinya:
“Dan bahwasanya seorang manusia tiada
memperoleh selain apa yang telah
diusahakannya”.(Q.S.An-Najam:39)
f. Manusia dalam hubungannya dengan kualitas
moralnya.
Firman Allah SWT :

Artinya :
“Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada
dua orang ibu- bapaknya. dan jika keduanya
memaksamu untuk mempersekutukan aku dengan
sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu,
Maka janganlah kamu mengikuti keduanya. hanya
kepada-Ku-lah kembalimu, lalu aku kabarkan
kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Q.S. Al-
Ankabut : 8)
B. KEJADIAN ALAM SEMESTA
Teori kejadian alam semesta :
1. Menurut Thales (625-546 SM)
Alam semesta berasal dari air. Air adalah pokok
pangkal dari segala sesuatu yang ada dan akan
berakhir serta kembali kepada air pula.
2. Menurut Anaximandros (610-547 SM)
Alam semesta berasal dari sesuatu yang
bernama “apeiron”, yaitu sesuatu yang tidak
dapat dirupakan dengan apa yang ada di alam
raya ini.
3. Menurut Anaximenes (585-528 SM)
Bahwa barang yang merupakan asal dari alam raya ini
adalah satu dan tidak terhingga yaitu udara.
4. Menurut Heraklitos (540-480 SM)
Alam semesta berasal dari api yang memiliki sifat
dinamis
5. Menurut Parmenides (540 SM)
Bahwa alam raya ini serba tetap dan segala yang
bergerak itu hanyalah penglihatan hasil tipuan panca
indra belaka.
6. Menurut Empedokles (490-430 SM)
Asal dari alam raya ini terdiri dari empat unsur yaitu
udara, api, air dan tanah
7. Menurut Emmanuel Kant dan Laplace (1894 M)
Alam semesta berasal dari kumpulan kabut yang
berputar.Perputaran itu semakin cepat, semakin
membesar serta bersuhu sangat panas hingga sampai
kepada titik klimaksnya yaitu terjadinya ledakan besar
(big bang)
8. Menurut Al-Qur’an
Alam semesta beserta isinya tercipta atas kehendak Allah
dengan mengatakan “Kun” jadilah maka jadilah apa yang
dikehendaki-Nya, sebagaimana firman Allah SWT :

Artinya :
“Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki
sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" Maka
terjadilah ia.” (Q.S. Yasin : 82)
• Isyarat lain dalam Al-Qur’an tentang penciptaan bumi dan
langit serta segala isinya diciptakan dalam enam hari (masa
atau fase) sebagaimana firman Allah :

Artinya :
“Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang
ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia
bersemayam di atas 'Arsy”. (Q.S. Sajdah : 4).
• Dalam surat Al-Anbiya ayat 30 :

Artinya :
“Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak
mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu,
kemudian Kami pisahkan antara keduanya.
dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang
hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga
beriman?” (Q.S. Al-Anbiya’ : 30)

Anda mungkin juga menyukai