NIM : 1910016075
Prodi : Kedokteran
MAKRIFATUN NAS
Hakikat Insan Dan Tugas Penciptaannya
A. MANUSIA
Basyar : Aspek biologis (kulit, wajah, tubuh)
Nas : Eksistensi sebagai makhluk sosial
Insan : Lembut, harmonis, pelupa (makhluk jasmani dan rohani yang
penuh kesempurnaan)
Bani Adam : Secara genetic (asal usul keturunan)
Adam:
Tin (tanah + air)
Tin lazif (tanah liat)
Sulalatin min tin (saripati berasal dari tanah bersih)
Hamain masnun (tanah berbau)
Salsalin kalfakhhar (tanah keras)
D. INTROPEKSI DIRI
Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan? (QS. Ath-
Thariq, 86:5)
Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan? (QS.
Adz-Zariyat, 51:21)
2. Al-Qalb
Jantung, hati, dan otak > Daya intelek
Daya intelek > Rasionalitas dan intuisi
3. Al-Hawa
Kecendrungan dunia > Tidak beriman
4. Al-Baisah
Tubuh kasar manusia > Tenaga fisik
G. UNSUR MANUSIA
Manusia terdiri dari unsur-unsur yang tampak dan yang tidak tampak, lahir-batin, jasmani-
rohani, jiwa-raga, jasad-spritual.
Jasad / Raga : Beramal : Makan
Al-qalb / Akal : Membentuk pengetahuan : Ilmu
Al-Hawa / Sukma : Kemauan/keyakinan : Agama
Ruh / Alnafs : Yang menghubungkan manusia dengan Allah : Dzikrullah
H. POTENSI MANUSIA
Panca indra : Pendengaran dan penglihatan
Nafsu : Amarah, Lawamah, Mutmainnah
Akal : Ilmu
Kemerdekaan : Mengembangkan potensi
Hidayah : Meraih kebenaran
Perasaan > keyakinan > pikiran > tindakan > kebiasaan > akhlaq > nasib
C. Kesimpulan
Visi Islam tentang sejarah manusia dipaparkan dalam alquran. Sebab, dalam
pandangan Islam, alquran adalah wahyu dari Allah yang pasti kebenarannya. Alquran
adalah sumber sejarah yang diyakini kebenarannya oleh umat Islam. Islam memandang,
manusia bukan hanya terdiri dari unsur fisik, tetapi juga unsur jiwa (nafs). Manusia bukan
hanya terdiri atas daging dan tulang belulang. Tetapi, manusia juga memiliki ruh yang
berasal dari Allah.
Maka, ketika melihat sejarah manusia, seorang Muslim tidak hanya melihat
sejarah manusia dari unsur daging dan tulang belulang, sebagaimana dilakukan manusia
sekuler. Seorang Muslim akan melihat sejarah manusia, bukan hanya ketika ia berada di
dunia, melainkan juga ketika manusia masih hidup di alam arwah. Ketika itulah manusia
melakukan perjanjian azali dengan Allah: Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan
anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka
(seraya berfirman):
“Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Benar! (Engkau Tuhan kami), kami
mengambil kesaksian. (Kami lakukan yang demikian itu), agar di hari kiamat kamu tidak
mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orangorang yang lengah
terhadap ini (Keesaan Allah)”. (QS al-A‟raf: 172).
DAMPAK NEGATIF YANG AKAN DITIMBULKAN JIKA MANUSIA TIDAK
MENGGUNAKAN AKALNYA DENGAN BAIK