Anda di halaman 1dari 9

Nama : Ratna Dewi

NIM : 1910016075

Prodi : Kedokteran

MAKRIFATUN NAS
Hakikat Insan Dan Tugas Penciptaannya

A. MANUSIA
 Basyar : Aspek biologis (kulit, wajah, tubuh)
 Nas : Eksistensi sebagai makhluk sosial
 Insan : Lembut, harmonis, pelupa (makhluk jasmani dan rohani yang
penuh kesempurnaan)
 Bani Adam : Secara genetic (asal usul keturunan)

B. MENGENAL ESENSI MAKHLUK HIDUP


Manusia berasal dari:
a. Asal yang jauh (primordial) yaitu tanah (adam)
b. Asal yang dekat (biologis) yaitu nuthfah (air mani)

Adam:
 Tin (tanah + air)
 Tin lazif (tanah liat)
 Sulalatin min tin (saripati berasal dari tanah bersih)
 Hamain masnun (tanah berbau)
 Salsalin kalfakhhar (tanah keras)

Anak cucu Adam


 Main mahin (air yang hina)
 Nuthfah (mani)
 Amsajin (mani yang bercampur)
 Alaqatin (segumpal darah)
 Mudgatin (segumpal daging)
 Uzmatin (tulang berulang)
 Lahmin (daging)

C. UNSUR-UNSUR DALAM DIRI FISIK MANUSIA


Insan:
a. Tanah
b. Air
c. Api
d. Udara

Semuanya harus seimbang

D. INTROPEKSI DIRI
 Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan? (QS. Ath-
Thariq, 86:5)
 Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan? (QS.
Adz-Zariyat, 51:21)

E. DARI MANA ASAL SAYA?


 Melalui proses penciptaan oleh Allah ditiupkan ruh ke dalam Rahim lalu masuk ke
qalbu yang menyebabkan jantung berdetak yang akan memompa darah ke seluruh
tubuh.
 Peniupan ruh spiritual ke dalam jasmani manusia mengaktifkan unsur nafsani
manusia.
 Insan nafsani merupakan jiwa yang halus yang disediakan oleh Allah sejak zaman
azali melalui ilm amri rabbi.
 Manusia insan jasmani dan nafsani
 Kesatuan ketiga-tiganya itulah hakikat manusia.
F. UNSUR DALAM DIRI INSAN
Al-Hawa, Al-Baitsah, Al-Gaib, An-Nafs
1. Al-Nafs
 Al-Nafs Kamilah : Sempurna : Menyatu dengan Tuhan
 Al-Nafs Mardiyah : Mendapat ridha dari Allah : Mengajak kebaikan
 Al-Nafs Radhiyah : Ridha dan pasrah : Zuhud, ikhlas
 Al-Nafs Mulhamah : Menerima latihan proses penyucian : Suci
 Al-Nafs Muthmainah : Meninggalkan keburukan : Pergelutan batin
 Al-Nafs Lawwamah : Penentu apakah ikut muthmainnah/amarah : Penganjur
arah kejahatan
 Al-Nafs Amarah : Sifat buruk dan tercela : Irasional

2. Al-Qalb
 Jantung, hati, dan otak > Daya intelek
 Daya intelek > Rasionalitas dan intuisi

3. Al-Hawa
 Kecendrungan dunia > Tidak beriman

4. Al-Baisah
 Tubuh kasar manusia > Tenaga fisik

G. UNSUR MANUSIA
Manusia terdiri dari unsur-unsur yang tampak dan yang tidak tampak, lahir-batin, jasmani-
rohani, jiwa-raga, jasad-spritual.
 Jasad / Raga : Beramal : Makan
 Al-qalb / Akal : Membentuk pengetahuan : Ilmu
 Al-Hawa / Sukma : Kemauan/keyakinan : Agama
 Ruh / Alnafs : Yang menghubungkan manusia dengan Allah : Dzikrullah
H. POTENSI MANUSIA
 Panca indra : Pendengaran dan penglihatan
 Nafsu : Amarah, Lawamah, Mutmainnah
 Akal : Ilmu
 Kemerdekaan : Mengembangkan potensi
 Hidayah : Meraih kebenaran

Perasaan > keyakinan > pikiran > tindakan > kebiasaan > akhlaq > nasib

I. MANUSIA BEBAS MEMILIH : ISLAM / KAFIR


Jalan Taqwa
 Syukur
 Sabar
 Amanah
 Taubat
 Jujur
Jalan Fujur (keburukan)
 Tergesa-gesa
 Keluh kesah
 Gelisah
 Kikir
 Kufur
 Zalim
 Jahil

J. TUGAS HIDUP MANUSIA


a. Hamba yaitu beribadah
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-
Ku (QS 51:56)
b. Khalifah yaitu mengelola bumi dan alam semesta
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku
hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata “ Mengapa
Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan
padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji
Engkau dan menyucikan Engkau?”Tuhan berfirman : “Sesungguhnya Aku mengetahui
apa yang tidak kamu ketahui”

PERBEDAAN PERSPEKTIF ANTARA AL-QUR’AN DAN TEORI DARWIN TENTANG


ASAL USUL MANUSIA

A. Asal-Usul Manusia Menurut Konsep Islam


Tiga Kejadian dan asal-usul manusia menurut Islam dan Al-Quran menjelaskan
beberapa tahapan dalam proses kejadian dan asal-usul manusia secara rinci. Ketiga
tahapan tersebut antara lain kejadian dan asal usul manusia pertama, kedua, dan ketiga.
1. Pertama : Penciptaan Adam diawali oleh pembentukan fisik dengan membuatnya
langsung dari tanah yang kering yang kemudian ditupkan ruh ke dalamnya sehingga ia
hidup.
2. Kedua : Allah menciptakan segala sesuatu secara berpasang-pasangan. Begitupun
dengan manusia, Adam yang diciptakan hendak dipasangkan oleh Allah dengan lawan
jenisnya yang diciptakan dari tulang rusuk Adam, yaitu Siti Hawa
3. Ketiga : Proses kejadian seluruh umat keturunan Nabi Adam dan Siti Hawa

Keterangan tersebut sesuai dengan firman Allah S.W.T berikut:


“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu
dari jiwa yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada
keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan
bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling
meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah
selalu menjaga dan mengawasi kamu. (QS. An-Nisa : 1)
Dalam Al-Qur‟an, asal-usul manusia secara biologi dijelaskan dalam firman Allah SWT
berikut ini:
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari suatu saripati (berasal)
dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat
yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpaldarah, lalu segumpal
darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang
belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan
ia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah , Pencipta Yang Paling
Baik." (QS. Al Mu‟minuun : 12-14).

B. Asal Usul Manusia Menurut Teori Charles Darwin


Pernyataan Darwin mendukung bahwa manusia modern berevolusi dari sejenis
makhluk yang mirip kera. Selama proses evolusi yang diduga telah dimulai dari 5 atau 6
juta tahun yang lalu, dinyatakan bahwa terdapat beberapa bentuk peralihan antara
manusia modern dan nenek moyangnya yang ditetapkan menjadi empat kelompok dasar
sebagai berikut: (a) Australophithecines (berbagai bentuk yang termasuk dalam genus
Australophitecus), (b) Homo habilis, (c) Homo erectus, (d) Homo sapiens.
Manusia modern saat ini, yaitu spesies Homo sapiens, dikatakan telah terbentuk
pada tahapan evolusi paling akhir dari genus Homo ini. Anggapan itu sejatinya perlu
dikritisi. Fosil ini terdiri atas dua subspecies yang berbeda yaitu Homo Erectus
Paleojavanicus yang lebih tua daripada Homo Soloensis. Disebutkan bahwa mereka
hidup sezaman dengan manusia modern Homo Sapiens kurang lebih 50 ribu tahun lalu.
Fosil-fosil manusia purba itu, katanya, merupakan nenek moyang manusia Indonesia saat
ini.
Argumentasi yang digunakan adalah dengan menggunakan teori evolusi yang
dicetuskan Charles Darwin, ahli biologi asal Inggris dalam bukunya yang sangat terkenal,
The Origin of Species. Berdasarkan teori ini, keberadaan manusia sekarang merupakan
produk dari evolusi makhluk hidup yang terjadi selama jutaan tahun yang lalu. Pada
mulanya manusia berwujud seperti makhluk-makhluk purbakala yang dilukiskan mirip
kera. Untuk mendukung argumen ini, dicarilah fosil-fosil manusia purba seperti yang
ditemukan di Sangiran dan Ngandong.
Pada dasarnya, semua penemuan dan penelitian ilmiah telah mengungkap bahwa
rekaman fosil tidak menunjukkan suatu proses evolusi seperti yang diusulkan para
evolusionis. Fosil-fosil, yang dinyatakan sebagai nenek moyang manusia oleh
evolusionis, sebenarnya bisa milik ras lain manusia atau milik spesies kera.

C. Kesimpulan
Visi Islam tentang sejarah manusia dipaparkan dalam alquran. Sebab, dalam
pandangan Islam, alquran adalah wahyu dari Allah yang pasti kebenarannya. Alquran
adalah sumber sejarah yang diyakini kebenarannya oleh umat Islam. Islam memandang,
manusia bukan hanya terdiri dari unsur fisik, tetapi juga unsur jiwa (nafs). Manusia bukan
hanya terdiri atas daging dan tulang belulang. Tetapi, manusia juga memiliki ruh yang
berasal dari Allah.
Maka, ketika melihat sejarah manusia, seorang Muslim tidak hanya melihat
sejarah manusia dari unsur daging dan tulang belulang, sebagaimana dilakukan manusia
sekuler. Seorang Muslim akan melihat sejarah manusia, bukan hanya ketika ia berada di
dunia, melainkan juga ketika manusia masih hidup di alam arwah. Ketika itulah manusia
melakukan perjanjian azali dengan Allah: Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan
anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka
(seraya berfirman):
“Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Benar! (Engkau Tuhan kami), kami
mengambil kesaksian. (Kami lakukan yang demikian itu), agar di hari kiamat kamu tidak
mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orangorang yang lengah
terhadap ini (Keesaan Allah)”. (QS al-A‟raf: 172).
DAMPAK NEGATIF YANG AKAN DITIMBULKAN JIKA MANUSIA TIDAK
MENGGUNAKAN AKALNYA DENGAN BAIK

1. Allah akan murka kepada orang yang tidak menggunakan akalnya


“Dan tidak seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah
melimpahkan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya”
(Yunus : 100).

2. Tidak bisa memahami kebenaran. Perbuatan manusia yang bertentangan dengan


pengetahuannya dan bertentangan dengan perintah yang ia berikan kepada orang lain,
tidak akan timbul kecuali dari orang yang tidak lurus pemikirannya, dalam artian tidak
mau mengikuti kebenaran yang difikirkannya apalagi kebenaran itu adalah adalah
mautlak( wahyu ).
“Sesungguhnya telah Kami turunkan kepada kamu sebuah kitab yang didalamnya
terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu, maka apakah kamu tiada memahami?.”(Q.S.
al- Anbiya’; 10).
3. Selain itu juga manusia tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang
buruk.
4. Tidak bisa mengontrol hawa nafsu

BAGAIMANA PERSEPSI ANDA TERHADAP DIRI SENDIRI SEBAGAI SEORANG


MUSLIM , APAKAH SUDAH MERASA BERAGAMA DENGAN BAIK DAN
MEMILIKI JIWA YANG TENANG? JIKA BELUM BERIKAN ALASANNYA
Ya, saya merasa sudah beragama dengan baik karena dalam kehidupan sehari-hari saya
senantiasa melaksanakan perintah Allah swt dan menjauhi larangannya. Dalam pergaulan juga
saya sudah memiliki akhlak yang baik. Saya juga sudah memiliki jiwa yang tenang yaitu jiwa yang
tidak diikuti dengan rasa takut karena saya selalu mengingat Allah setiap saat. Untuk menenangkan
jiwa saya biasanya sehabis sholat subuh saya selalu membaca Al-Qur’an agar perasaan saya jadi
damai.

Anda mungkin juga menyukai