Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN DISKUSI KELOMPOK KECIL

BLOK 1 MODUL 1
SISTEM MEMORI DAN PROFESIONALISME

Disusun Oleh : Kelompok 5


Tiara Sukma Syafrudin (1910016017)
Aliyya Herwidia Zaman (1910016022)
Difasha Amanda Salim (1910016034)
Khairul Akbar (1910016035)
Melynda Dyah Pratiwi (1910016051)
I Nyoman Bagus Putra Wiryawan (1910016054)
Muhammad I’zaaz Al-Farisi (1910016066)
Rayna Gabriel Pangtuluran (1910016069)
Wenda Safitri (1910016074)
Ratna Dewi (1910016075)
Tutor :
dr.Sulistiawati,MMedEd
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkah-Nya kami
selaku kelompok I telah menyelesaikan laporan hasil diskusi kelompok kecil pada
Blok 1 Modul 1 Sistem Memori dan Profesionalisme Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman 2019.
Dalam proses penyusunan laporan ini, kami mengucapkan terima kasih
kepada:
1. dr. Sulistiawati,M.Med.Ed sebagai Penanggung Jawab Modul 1 sekaligus
selaku tutor kelompok 5 yang telah membimbing kami selama menjalani
diskusi kelompok kecil (DKK) I dan diskusi kelompok kecil (DKK) II
sehingga materi diskusi dapat mencapai sasaran pembelajaran yang sesuai.
2. Rekan sekelompok yang telah mengkondusifkan suasana diskusi tutorial dan
bekerja sama dalam penyelesaian laporan ini.
3. Dosen-dosen yang telah memberikan materi pendukung pada pembahasan
sehingga semakin membantu pemahaman kami terhadap materi ini.
4. Kepada seluruh pihak yang turut membantu penyelesaian laporan ini, baik
sarana dan prasarana kampus yang kami pergunakan.
Kami mengharapkan agar laporan ini dapat berguna bagi penyusun maupun
bagi para pembaca di kemudian hari. Kami memohon maaf apabila dalam penulisan
laporan hasil Diskusi Kelompok Kecil (DKK) ini terdapat kata- kata yang kurang
berkenan dihati para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak. Semoga laporan kami ini dapat mendukung
pemahaman pembaca terhadap materi tersebut.
Samarinda, 23 Agustus 2019
Hormat Kami,

Kelompok 5

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................4
1.2 Tujuan Pembelajaran.................................................................................................4

1.3 Manfaat Pembelajaran................................................................................................5


BAB II ISI DAN PEMBAHASAN
2.1. Skenario.....................................................................................................................6

2.2. Diskusi Kelompok Kecil (DKK) 1

2.2.1 Klarifikasi Istilah/konsep............................................................................7

2.2.2 Identifikasi Masalah....................................................................................7

2.2.3 Analisis Masalah.........................................................................................8

2.2.4 Strukturisasi Konsep..................................................................................11

2.2.5 Identifikasi Tujuan Belajar........................................................................11

2.2.6 Belajar Mandiri..........................................................................................11

2.3 Diskusi Kelompok Kecil (DKK) 2

2.3.1 Sintesis ......................................................................................................12

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan..............................................................................................................22

3.2 Saran........................................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................23

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari,ingatan atau memori adalah bagian yang


berperan penting. Setiap harinya, manusia menggunakan ingatan yang
kapasitasnya tidak terbatas. Dengan adanya ingatan tersebut,manusia memiki
kemampuan untuk menerima, menyimpan dan mengingat atau mengambil
kembali informasi yang telah diperolehnya. Semua hal yang diterima oleh indera
manusia akan masuk ke dalam ingatan. Namun, belum tentu dapat bertahan
dalam ingatan. Hal itu dikarenakan kemampuan setiap manusia dalam mengingat
berbeda-beda.
Pada umumnya, manusia hanya mengingat hal-hal yang dianggap penting
saja dari sekian banyak peristiwa atau kejadian yang dialaminya. Lalu,
bagaimana manusia dapat mengoptimalkan kapasitas otak? Oleh karena itu,
penting bagi kita untuk mempelajari sistem ingatan lebih mendalam. Apabila kita
mempelajari sistem ingatan, kita dapat memaksimalkan kerja sistem ingatan kita
untuk menunjang aktivitas kita dalam kehidupan sehari-hari sebagai mahasiswa.
Dengan adanya laporan ini diharapkan bisa membantu meningkatkan
pengetahuan mengenai ingatan, jenis-jenis ingatan, bagaimana proses masuknya
informasi, mengingat atau menyimpan, hingga melupakan, faktor-faktor yang
mempengaruhi penyimpanan ingatan, cara-cara memanfaatkan ingatan agar
secara maksimal, sehingga diperoleh solusi untuk meningkatkan sistem kerja
ingatan yang dimiliki oleh setiap individu khususnya dalam hal ini adalah
mahasiswa dalam melakukan kegiatan sehari-hari.

1.2 Tujuan
Tujuan kami dalam melakukan diskusi adalah sebagai berikut
1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi dan kapasitas sistem memori.

4
2. Mahasiswa mampu menjelaskan jenis-jenis memori.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi sistem
memori.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme atau cara kerja sistem memori
mulai dari proses menerima informasi, menyimpan informasi, mengingat
informasi, dan mekanisme lupa.
5. Mahasiswa mampu menjelaskan cara mudah untuk mengingat informasi
secara maksimal dalam bentuk pengaplikasian dalam kehidupan sehari-
hari.

1.3 Manfaat
Manfaat dari hasil diskusi yang kami lakukan adalah mahasiswa dan pembaca
dapat mengetahui definisi dan kapasitas sistem memori, jenis-jenis sistem
memori, faktor-faktor yang mempengaruhi sistem memori, mekanisme atau cara
kerja sistem memori,dan mengetahui cara agar mudah mengingat informasi
secara maksimal dalam kehidupan sehari hari.

5
BAB II

PEMBAHASAN DAN ISI

2.1 Skenario

Reino dan Rini

Reino dan Rini mahasiswa semester 1 di Fakultas Kedokteran.


Reino : Rin kamu tau nggak kalau kapasitas ingatan manusia itu tidak
terbatas?
Rini : Masa sih?
Reino : Iya nih ada di artikel kesehatan. Di sini tertulis “manusia memiliki
kapasitas ingatan yang tak terhingga. Akan tetapi tidak semua memanfaatkan
kapasitas tersebut. Kadang-kadang informasi yang baru kita dapat bisa saja dapat
dilupakan dalam sekejap. Namun adakalanya informasi yang lama tersimpan
dapat dengan mudah kita ingat.”
Rini : Aku pernah begitu No. sering malah. He...he...he... Kalau nggak
terlalu penting ngapain diingat
Reino : Nah itu Rin. Ko bisa ya kita bisa ingat atau lupa sesuatu? ada lagi
Rin, bagaimana cara agar ingatan bisa tersimpan dengan baik?
Rini : Aduh jangan tanya aku No. Mending kita cari jawabannya di
Perpustakaan yuk.

Referensi
1. Ormrod, Jeanne.E, Human Learning, 6th ed., Pearson Education Inc., New
Jersey, 2012, p: 149-307
2. Zimbardo, Philip and Gerrig, R., Psychology and Life, Allyn & Bacon,
Boston, 2005,p:216-253. www.ablongman.com

6
2.2 Diskusi Kelompok Kecil ( DKK) 1

2.2.1 Klarifikasi Istilah/Konsep

1. Ingatan
Informasi yang mampu disimpan dalam otak yang kemudian digunakan di
masa datang.
2. Kapasitas
Ukuran atau daya tampung ingatan yang punya batas maksimal.
3. Artikel
Informasi tertulis atau kumpulan berita yang telah dibukukan dengan
aturan baku yang bermanfaat dan dipublikasi melalui media cetak atau
online.
4. Informasi
Kumpulan data yang terstruktur yang ditemukan melalui berbagai media
baik visual,audio,dan kinestetik.
5. Tak Terhingga
Tidak terbatas,tidak terukur dan memiliki penyimpanan yang sangat
besar/tidak ada habisnya.
6. Tersimpan dengan baik
Bertahan dalam waktu lama dan terorganisir.

2.2.2. Identifikasi Masalah


1. Apa itu ingatan dan kapasitas ingatan?
2. Berapa kapasitas ingatan otak manusia?
3. Apa saja jenis memori?
4. Apa faktor yang mempengaruhi ingatan?
5. Bagaimana mekanisme masuknya informasi ke dalam memori dari
mengingat hingga lupa?
6. Mengapa manusia bisa melupakan informasi?
7. Apa yang menyebabkan informasi yang diterima dapat diingat lagi?

7
8. Bagaimana cara memanfaatkan kapasitas ingatan secara maksimal?

2.2.3 Analisis Masalah/Brainstorming


1. Ingatan adalah kemampuan untuk menyimpan informasi yang akan
digunakan lagi di masa datang.
Kapasitas ingatan adalah daya tampung atau seberapa banyak informasi
yang dapat kita terima.
2. Kapasitas ingatan manusia bisa dikatakan tidak terbatas jika ingatan
tersebut telah terkonsolidasi dari Short Term Memory menuju Long Term
Memory. Kapasitas ingatan manusia tidak terbatas karena manusia tetap
masih bisa menyimpan segala informasi dalam keadaan yang
memungkinkan, yang terbatas hanyalah kapasitas atau proses dalam
mengingat, karena tidak semua orang bisa mengingat dalam waktu yang
sama, ada yang mudah dan sulit dalam menyerap informasi. Namun,
beberapa penelitian mengatakan kapasitas manusia adalah 1 petabyte
atau setara dengan 2,5 juta gigabytes.
3. Jenis memori berdasarkan waktunya:
1) Memori sensori
Yaitu memori yang ditangkap oleh panca indera berupa
rangsangan seperti suara,gambar,tekstur dan lain-lain. Memori ini
hanya dapat bertahan 1-2 detik jika tidak mendapat perhatian,
namun jika diperhatikan akan menuju Short Term Memory.
2) Short Term Memory (Memori Jangka Pendek)
Yaitu memori peralihan dari sensori yang dapat bertahan sekitar
15-30 detik setelah menerima informasi tersebut. Pada memori ini,
kemungkinan manusia hanya dapat menerima maksimal 7 unit
informasi dan jika tidak ada pengulangan, maka informasi yang
telah sampai di memori ini akan hilang/lupa.
3) Long Term Memory (Memori Jangka Panjang)
Yaitu memori yang cenderung permanen dengan durasi harian
hingga tahunan sejak menerima informasi tersebut.
Jenis memori berdasarkan informasi yang diterima:
1) Ingatan deklaratif
Ingatan terhadap beragam detail mengenai suatu pikiran terintegrasi,
seperti ingatan suatu pengalaman dan ingatan akan keadaan
sekeliling. Pada ingatan ini dibagi lagi menjadi ingatan Episodik,

8
yaitu ingatan akan beberapa potong peristiwa dan ingatan semantik,
yaitu ingatan akan makna kejadian.
2) Ingatan keterampilan
Seringkali berhubungan dengan aktivitas motorik seseorang.
Contohnya seperti ingatan akan padangan ke bola dan memahami
bahasa tubuh seseorang.
4. Faktor yang mempengaruhi ingatan:
1) Faktor Internal;
• Umur/kondisi fisik
• IQ
• Keadaan emosional/tingkat stress
• Fokus/konsentrasi
• Jenis kelamin
2) Faktor Eksternal;
• Pola/gaya hidup (asupan gizi,olahraga,membaca,asah otak)
• Intensitas istirahat
• Keadaan lingkungan dan pergaulan
• Prioritas informasi
5. Mekanisme masuknya informasi:
• Informasi masuk melalui;
1)Memori sensori, yaitu ditangkap oleh panca indera. Jika tidak
diperhatikan akan hilang dalam 1-2 detik. Jika diperhatikan akan
berlanjut ke STM.
2)Short Term Memory,yaitu tahap lanjutan informasi yang masuk.
Jika tidak diperhatikan hanya bertahan sekitar 15 detik. Jika
diperhatikan berlanjut ke LTM.
3)Long Term Memory, yaitu tahap jejak memori permanen yang
dapat diingat harian hingga tahunan.

• Memori masuk melalui 3 tahapan;


1) Encoding/pemasukan pesan/pengkodean
2) Storage/pengendapan/penyimpanan informasi

9
3) Retrieval/mengingat/menggunakan kembali memori.
Terdapat 3 tahap lanjutan:
• Recall
• Recognition
• Reintegrative/Relearning

6. Penyebab manusia bisa melupkan suatu informasi;


1) Informasi tersebut dianggap tidak penting atau bukan prioritasnya.
2) Mengalami kejadian traumatis yang memaksa diri untuk melupakan
suatu kejadian atau informasi.
3) Sulit mencari poin penting dari informasi tersebut.
4) Tidak ada keinginan untuk mengulang dan mengingat kembali
informasi.
5) Interferensi, yaitu tidak dapat mengambil ingatan lama karena
ingatan lain yang mengganggu.

7. Hal yang menyebabkan informasi yang diterima dapat diingat lagi


adalah telah masuknya informasi tersebut ke dalam Long Term Memory.
Sehingga, jejak memori cenderung stabil bahkan permanen.

8. Cara memanfaatkan kapasitas ingatan secara maksimal:


1) Berusaha fokus dan konsentrasi 100% saat menerima suatu
informasi.
2) Melakukan pengulangan/mengingat-ingat kembali.
3) Membuat peta konsep/ mind-mapping / jembatan keledai/ akrostik.
4) Menemukan cara belajar yang baik.
5) Membuat to-do-list/ agenda harian.
6) Tidak memaksa otak secara berlebihan, istirahat sejenak lalu lanjut
beraktivitas.
7) Menghindari hal yang dapat mempengaruhi kerja otak seperti tidur
larut malam dan penggunaan gadget berlebihan.

10
2.2.4 Strukturisasi Konsep

2.2.5 Learning Objectives atau Tujuan Pembelajaran


1. Mahasiswa mampu mengetahui definisi sistem memori.
2. Mahasiswa mampu mengetahui jenis-jenis dari sistem memori.
3. Mahasiswa mampu mengetahui faktor yang mempengaruhi sistem
memori.
4. Mahasiswa mampu mengetahui mekanisme otak dalam mengolah
informasi mulai dari masuknya informasi,menyimpan,menggunakan
kembali hingga lupa.
5. Mahasiswa mampu mengetahui cara memanfaatkan kapasitas memori
secara maksimal.

2.2.6 Belajar Mandiri


Pada step 6 ini masing-masing anggota diskusi melakukan proses
belajar mandiri sehubungan dengan tujuan belajar yang telah dirumuskan
pada step 5 untuk mengetahui lebih dalam terhadap materi yang akan
dibahas pada diskusi kelompok kecil (DKK) 2.

11
2.3 Diskusi Kelompok Kecil (DKK) II

2.3.1 Sintesis Masalah


1. Definisi Memori
Dalam Buku Fisiologi Manusia: Dari Sel ke Sistem edisi 6 (Sherwood,
2011) menyatakan memori adalah penyimpanan pengetahuan yang didapat
untuk dapat diingat kembali kemudian.
Human Learning edisi 6 (Ormrod, 2012, p.158) juga menyatakan
bahwa memori adalah proses menyimpan atau mempertahankan suatu
informasi dalam suatu periode waktu.
Psychology and Life edisi 16 (Zimbardo & Gerrig, 2005, p.126)
menyatakan bahwa memori adalah jenis pemrosesan informasi, kapasitas
untuk menyimpan, menyandikan/ mengkodekan,dan mengambil informasi.
Jadi,dapat disimpulkan bahwa memori adalah kemampuan untuk
mengingat informasi berdasarkan pengalaman yang berguna di masa yang
akan datang melalui suatu proses seperti pengkodean, penyimpanan, dan
penggunaan kembali.

2. Jenis-jenis Memori
Memori memiliki jenis-jenis yang telah dikategorikan sebagai berikut;
(Zimbardo & Gerrig, 2005)
1) Berdasarkan waktu penyimpanan

a. Memori Sensorik
Proses awal memori dengan melakukan penangkapan kesan
singkat rangsangan sensorik. Setiap indera memiliki memori sensorik
atau register sensorik yang memperluas ketersediaan informasi dari
lingkungan. Memori sensorik dibedakan dalam dua bentuk;

• Memori Iconic
Memori Iconic adalah memori sensorik dalam visual. Memori
visual, atau ikon, bertahan sekitar setengah detik.
• Memori Echoic
Memori Echoic adalah memori sensorik berupa suara.
Informasi baru yang serupa bisa menggantikan memori
gema/echoic.

12
b. Memori Jangka Pendek (Short Term Memory)
Memori jangka pendek adalah mekanisme terjadinya
representasi informasi oleh memori. Kapasitas memori jangka pendek
terbatas sehinffa memerlukan atensi atau perhatian. George Miller
menyatakan, bahwa tujuh, plus atau minus dua, adalah “Miracle
Number” yang mencirikan batas memori jangka pendek. Maksudnya,
memori jangka pendek hanya dapat menerima sekitar 5-9 unit
informasi saja.

c. Memori Jangka Panjang (Long Term Memory)


Memori jangka panjang adalah pusat semua pengalaman,
peristiwa, informasi, emosi, keterampilan, kata-kata, kategori, aturan,
dan penilaian yang telah diperoleh dari ingatan sensorik dan jangka
pendek.

2) Berdasarkan usaha dalam mengingat


a. Implisit
Informasi tersedia tanpa upaya sadar. Misalnya, nama dan
alamat rumah setiap individu.
b. Eksplisit
Memori yang membutuhkan upaya sadar untuk memulihkan
informasi.Contohnya, jadwal perkuliahan selama seminggu.

3) Berdasarkan informasi yang disimpan


a. Memori deklaratif , melibatkan ingatan akan fakta dan peristiwa.
Memori deklaratif dibagi menjadi dua yaitu;
o Memori episodik, yaitu memori yang menitikberatkan pada
suatu potongan kejadian atau peristiwa.
o Memori semantik, yaitu memori yang menitikberatkan pada
makna dan kesan suatu kejadian.

b. Memori prosedural, melibatkan ingatan tentang bagaimana


melakukan sesuatu (lebih ke keterampilan).

c. Kompilasi pengetahuan adalah kemampuan untuk melakukan urutan


aktivitas menjadi kompleks, tanpa intervensi sadar karena telah
menjadi rutinitas

13
3. Faktor yang mempengaruhi memori

a. Eksternal
• Nutrisi
Arizal et al., dikutip dalam Arcita, (2015) menyatakan bahwa
seng ternyata bisa mempengaruhi kerja otak. Diperkirakan 10% dari
total seng berada di otak dan berada pada neuron di hipokampus yaitu
menempati lumen vesikel sinaps berisi glutamat, sehingga telah diteliti
bahwa defisiensi seng akan menyebabkan gangguan penghantaran
impus sehingga terjadi gangguan memori. Anemia merupakan contoh
defisiensi besi yang dapat menyebabkan menurunnya kemampuan
belajar dan meningkatkan risiko infeksi.

• Konsentrasi
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi konsentrasi,yaitu;
(Ormrod, 2012)
1) Motion
Contohnya,benda bergerak akan lebih menarik daripada benda
diam.
2) Ukuran
Contohnya, pada judul koran ukuran tulisan akan dibuat lebih
besar daripada paragraf dibawahnya agar menarik perhatian
pembaca.
3) Novelty atau sesuatu yang baru
Contohnya, saat mencoba hal yang baru seperti melakukan
injeksi pertama kali.
4) Incongruity Objects atau keanehan
Contohnya, melihat dan memusatkan perhatian ke seseorang
yang salah kostum.
5) Isyarat sosial
Apa yang dilihat sekitarnya akan mempengaruhi perhatian
orang tersebut.
6) Emotion atau perasaan
Perhatian berdasarkan suka atau tidaknya terhadap suatu objek.
7) Intensitas

14
Contohnya, membaca teks undang-undang dengan suara yang
lantang.
8) Personal Significant atau prioritas
Contohnya, memilih membaca buku karena akan ada ujian
esok hari dibandingkan menonton televisi.

b. Internal
• Umur
Nafara, (2017) mengatakan pada usia 50 tahun ingatan akan
semakin buruk dan semakin menurun lagi di usia 70 tahun. Tidak ada
perubahan struktur pada otak secara anatomi, tetapi koneksi antar sel-
sel neuron yang berubah sehingga suplai darah ke otak juga tidak
sesehat pada masa muda.

• Emosional

• Minat

• Gender/Jenis Kelamin
Secara fisiologis, estrogen pada wanita berperan penting
sebagai neuroprotektor dan neurotropik. Estrogen berperan dalam
perbaikan fungsi memori spatial di hipokampus. Penurunan kadar
estrogen dan neurotropin pascamenopause menyebabkan gangguan
struktur sinaps berakhir dengan kematian sel neuron di daerah
hipokampus, korteks serebri dan talamus.(Zulkarnain, dikutip dalam
Nafara,2017).

• Genetik
Terdapat penelitian pada National Institutes of Health (NIH)
bahwa pasien dengan gen “met” BDNF mempunyai nilai yang lebih
buruk pada tes memori episodik. “met” BDNF merupakan sekuens
asam amino metionin pada lokasi di mana umumnya merupakan lokasi
valine pada manusia. Hal ini menunjukkan bahwa gen sangat
berpengaruh terutama pada bidang biomolekuler (Asher dan Bock
dalam Arcita, 2015).

15
4. Mekanisme kerja otak dalam mengolah informasi

Sumber: Human Learning ed.6


Atkinson dan Shiffrin dikutip dalam Ormrod (2012) memaparkan
bahwa memori yang berada di otak kita melalui 3 komponen penyimpanan
dan proses sebagai berikut:

1) Sensory Memory (Memori Sensorik)


Memori sensorik merupakan komponen tempat terjadinya proses awal
penyimpanan memori. Memori ini berperan sebagai penyimpanan sementara
dan pencatat atas kesan singkat dan informasi yang didapatkan dari stimulus
sensorik berupa alat indera. Kesan singkat tersebut apabila kita perhatikan dan
anggap penting akan diproses lebih lanjut menuju short term memory dan jika
tidak, maka akan langsung terlupakan.

2) Short Term Memory (Memori Jangka Pendek) dan Working Memory


(Memori Kerja)
Short term memory dan working memory bertugas untuk bekerja sama
dalam memproses lebih lanjut kesan singkat yang dikirimkan dari sensory
memory. Dari sensory memory tersebut kemudian informasi disandi dan
mengalir ke dalam memori jangka pendek yang terdiri dari hanya sebagian
kecil informasi yang secara aktif kita gunakan yang kadang kita lupakan atau
kita simpan pada memori berikutnya yaitu pada memori jangka panjang.
Ingatan jangka pendek ini jika diulang-ulang dan diingat terus-menerus dapat
tersimpan dan terkonsolidasi secara permanen di dalam long term memory.
Jika ingatan jangka pendek ini tidak diulang-ulang maka akan segera
terlupakan. Informasi yang sudah tersimpan di dalam ingatan jangka panjang,
jika ingin digunakan kembali akan di-retrieve menuju ingatan jangka pendek

16
agar bisa digunakan. Menurut (Peterson & Peterson dalam Ormrod, 2012)
durasi bertahannya ingatan jangka pendek kurang dari 30 detik.

3) Long Term Memory (Ingatan Jangka Panjang)


Ingatan Jangka Panjang berperan sebagai tempat penyimpanan
informasi yang ingin diingat, disimpan dan akan diperlukan suatu saat.
Memori yang berada di dalamnya telah dikonsolidasi dari ingatan jangka
pendek. Memori jangka panjang memungkinkan manusia mengingat kembali
informasi masa lalu dan menggunakan informasi yang ada untuk mengerti apa
yang terjadi sekarang. Ketika informasi yang dibutuhkan sudah berada dalam
memori jangka panjang, maka akan terjadi proses retrieval, yaitu proses
mencari dan menemukan informasi yang dibutuhkan tersebut. Proses
penyimpanan di ingatan jangka panjang cenderung lebih rumit dibandingkan
komponen-komponen sebelumnya. Kapasitas memori jangka panjang tidak
terbatas. Semakin banyak informasi yang telah disimpan sebelumnya maka
akan lebih mudah untuk menyimpan informasi tambahan yang berkaitan.
Ingatan ini dibagi menjadi dua jenis menurut durasinya yaitu ingatan
sekunder dan ingatan tersier. Ingatan Sekunder disimpan dalam jejak ingatan
yang lemah sampai sedang sehingga mudah dilupakan dan kadang sulit untuk
diingat kembali. Sedangkan Ingatan Tersier merupakan suatu ingatan yang
sangat melekat di dalam pikiran sehingga dapat bertahan seumur hidup dan
merupakan jenis ingatan yang memungkinkan informasi dapat tersedia dalam
sekejap.
Proses Retrieval;
a) Pengkodean atau Encoding, pemrosesan awal informasi yang mengarah ke
representasi dalam memori.
b) Penyimpanan atau Storage, retensi dari waktu ke waktu informasi yang
disandikan.
c) Retrieval, pemulihan informasi yang disimpan dan dipergunakan di lain
waktu.
Isyarat pengambilan (retrieval) (Zimbardo & Gerrig, 2005) ;
• Recall, isyarat dapat mengingat kembali menggunakan petunjuk yang
ada.
• Recognition, kemampuan untuk memilih informasi yang benar dari
petunjuk yang disediakan.
• Relearning, pengukuran kembali ingatan berdasarkan pada waktu yang

17
dibutuhkan untuk mempelajari kembali (relearn) materi yang
dilupakan. (Lahey, dikutip oleh Jerry, 2010)

Menurut Ormrod (2012:190-209) dalam buku Human Learning 6th


Edition, terdapat 6 langkah proses penyimpanan memori di ingatan jangka
panjang, yakni:
• Selection
Proses pemilihan informasi yang penting ataupun penyeleksian poin-
poin untuk diingat.
• Rehearsal
Proses mengingat informasi yang ingin disimpan dengan cara
pengulangan.
• Meaningful Learning
Proses mengingat sesuatu dengan pemaknaan, tidak hanya sekedar
diulang-ulang tanpa memahami isi dan maknanya.
• Internal Organization
Proses pengelompokan memori berdasarkan kategorinya masing-
masing.
• Elaboration
Proses menambahkan informasi yang baru diterima dengan prior
knowledge yang telah dimiliki agar lebih tertanam kuat di memori.
• Visual Imagery
Proses pembentukan gambar untuk memvisualisasikan ingatan.

Ada beberapa faktor bagaimana seseorang menyimpan informasi baru


di long-term memory,
a. Faktor Kognitif :

Working Memory
Biasanya seseorang akan membuat koneksi antara informasi baru
dengan hal yang telah disimpan di long-term memory. Mereka pasti sadar
adanya hubungan diantara kedua hal tersebut. Dengan kata lain, kedua hal
ini pasti berada di working memory di waktu yang bersamaan.

18
Prior Knowledge
Seseorang dapat menghubungkan informasi baru ke informasi
sebelumnya hanya ketika mereka benar-benar memiliki pengetahuan yang
terkait dengan apa yang mereka pelajari.

Prior Misconceptions
Ketika orang terlibat dalam elaborasi, mereka akan menggunakan
informasi yang telah mereka ketahui tentang sesuatu topik untuk
memperluas dan mungkin lebih memahami informasi baru. Jika seseorang
berpikir bahwa informasi baru itu salah dengan konteks yang telah mereka
ketahui, mereka mungkin mengabaikan informasi itu akibatnya mereka
menerima sesuatu yang sangat berbeda dari apa yang sebenarnya mereka
lihat, dengar, atau baca.

Expectations
Dalam banyak kasus orang mempersepsikan dan mempelajari sesuatu
dengan lebih cepat ketika mereka memiliki sesuatu di pikiran sebelumnya
tentang informasi yang akan mereka terima.

b. Faktor Perilaku :
Verbalization
Aktivitas yang memfasilitasi penyimpanan long term memory adalah
berbicara atau menulis tentang pengalaman yang sebelumnya pernah terjadi
atau sedang terjadi. Misalnya, ketika membaca buku teks yang menantang,
kita dapat memparafrasekan bagian yang mereka pahami, menarik
kesimpulan dari ide-ide yang disajikan, dan merangkum apa yang telah
mereka baca.

Enactment
Pemberlakuan fisik sangat membantu ketika orang mempelajari
keterampilan motorik yang kompleks yaitu, ketika mereka memperoleh
pengetahuan prosedural.

Repetition and review


Meninjau dan mempraktikkan informasi dan prosedur secara berkala
selama beberapa minggu, bulan, atau tahun jelas meningkatkan memori dan
kinerja.

19
Teori Lupa

a. Interferensi (interference)
Terganggunya proses pemunculan kembali informasi yang telah ada,
yang disimpan pada sistem memori jangka pendek maupun memori jangka
panjang, karena dua macam sebab yaitu: (1) interferensi retroaktif,
dimana informasi baru yang masuk meng‐ ganggu proses pemunculan
kembali informasi yang telah ada, dan (2) interferensi proaktif, dimana
informasi lama yang telah ada mengganggu proses pemunculan kembali
informasi yang baru masuk (Feldman, dikutip dalam Bhinnety,2016).
b. Decay Theory
Lahey, dikutip oleh Jerry (2010) mengemukakan teori memori akan
semakin aus/rusak dengan berlangsungnya waktu bila tidak diadakan
rehearsal.
c. Ketergantungan
Seseorang hanya ingat sebagian informasi yang diperoleh. Dalam hal
ini proses pemunculan kembali tidak sempurna, dan memerlukan suatu
isyarat atau petunjuk (clue) untuk memperoleh kembali informasi tersebut
secara lengkap. Kondisi ini dikenal dengan istilah distorsi.
(Bhinnety,2016).
d. Mottivated Forgetting
Seseorang akan sengaja melupakan suatu kejadian dikarenakan
pengalaman yang menyakitkan atau traumatis. (Freud, dalam Lahey
(2007), dikutip oleh Jerry, 2010).
e. Reconstruction Theory
Lahey, dikutip oleh Jerry, (2010) mengemukakan bahwa individu
ditugaskan untuk mengonstruksi kembali materi yang telah diberikan
kepadanya, dalam mengonstruksi kembali dapat diketahui waktu yang
digunakan, kesalahan-kesalahan yang diperbuat, sampai pada kriteria
tertentu.

5. Cara mempertahankan kapasitas memori secara maksimal


Terlepas dari keterbatasan memori jangka pendek, individu memang
demikian mampu meningkatkan fungsi memori jangka pendek dalam
beberapa cara: (Zimbardo & Gerrig, 2005, p.128)

20
a) Rehearsal, latihan melibatkan pengulangan informasi yang cepat
dirancang untuk menyimpannya dalam memori jangka pendek.
b) Chunking, melibatkan pengelompokan informasi menjadi unit yang
berarti yang kemudian dapat menempati satu digit jangka pendek
ingatan.
c) Kecepatan dan intensitas tinggi, dari proses pengambilan dari
jangka pendek ingatan.

21
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jadi, ingatan pada manusia bekerja melalui beberapa tahapan yang dapat
dikatakan cukup kompleks. Segala informasi yang kita terima tidak semuanya
kita simpan di dalam memori kita. Hanya informasi-informasi yang kita beri
perhatian dan memberi kesan khusus saja yang dapat kita simpan atau ingat.
Sebaliknya, informasi yang tidak kita beri perhatian khusus atau kita anggap tidak
penting, akan terlupakan. Selain itu, banyak faktor-faktor yang mempengaruhi
penyimpanan pada memori kita. Terdapat juga cara-cara yang dapat kita gunakan
untuk memanfaatkan kapasitas ingatan secara maksimal sehingga membuat
ingatan kita tetap tersimpan dalam jangka waktu yang lama.

3.2 Saran
Demikian laporan diskusi penulis mengenai sistem memori. Setelah
membaca laporan ini diharapkan pembaca dapat mengetahui dan memahami
jenis-jenis sistem memori dan dapat mengaplikasikan cara memanfaatkan sistem
memori secara maksimal dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa saran
yang kami sampaikan;
1.Sebaiknya mahasiswa mencari referensi yang valid baik dari jurnal maupun
platform penelitian lainnya.
2.Sebaiknya mahasiswa memperdalam referensi yang disediakan lalu mencari
referensi lain sebagai tambahan.
3.Sebaiknya tujuan pembelajaran atau Learning Objectives dibuat ringkas dan
mencakup keseluruhan materi.

22
DAFTAR PUSTAKA

Bhinnety, Magda. 2016. Struktur dan Proses Memori. Yogyakarta : Buletin


Psikologi Volume 16, No.2 , 74-88.

Hartono,Arcita H,P. 2015. Pengaruh Olahraga Aerob Rutin Terhadap Memori


Jangka Pendek Mahasiswa FK Undip Yang Diukur Dengan Scenery Picture
Memory Test. Semarang : Universitas Diponegoro.

Jerry. 2010. Pengaruh Kebisingan Dan Warna Terhadap Ingatan Jangka Pendek
Ditinjau Dari Dimensi Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert. Medan :
Universitas Sumatra Utara.

Nafara, Annisa B. 2017. Hubungan Dehidrasi Terhadap Penurunan Kemampuan


Daya Ingat Jangka Pendek Mahasiswa. Malang: University of Muhammadiyah
Malang.

Ormrod, Jeanee.E. 2012. Human Learning, 6th ed. New Jersey: Pearson Education
Inc.

Sherwood, L. 2014. Fisiologi Manusia : dari Sel ke Sistem (8 ed.). Jakarta : EGC.

Zimbardo, Philip and Richard Gerrig. 2005. Psychology and Life. Boston: Allyn &
Bacon.

23

Anda mungkin juga menyukai