BLOK 1 MODUL 1
SISTEM MEMORI DAN PROFESIONALISME
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkah-Nya kami
selaku kelompok I telah menyelesaikan laporan hasil diskusi kelompok kecil pada
Blok 1 Modul 1 Sistem Memori dan Profesionalisme Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman 2019.
Dalam proses penyusunan laporan ini, kami mengucapkan terima kasih
kepada:
1. dr. Sulistiawati,M.Med.Ed sebagai Penanggung Jawab Modul 1 sekaligus
selaku tutor kelompok 5 yang telah membimbing kami selama menjalani
diskusi kelompok kecil (DKK) I dan diskusi kelompok kecil (DKK) II
sehingga materi diskusi dapat mencapai sasaran pembelajaran yang sesuai.
2. Rekan sekelompok yang telah mengkondusifkan suasana diskusi tutorial dan
bekerja sama dalam penyelesaian laporan ini.
3. Dosen-dosen yang telah memberikan materi pendukung pada pembahasan
sehingga semakin membantu pemahaman kami terhadap materi ini.
4. Kepada seluruh pihak yang turut membantu penyelesaian laporan ini, baik
sarana dan prasarana kampus yang kami pergunakan.
Kami mengharapkan agar laporan ini dapat berguna bagi penyusun maupun
bagi para pembaca di kemudian hari. Kami memohon maaf apabila dalam penulisan
laporan hasil Diskusi Kelompok Kecil (DKK) ini terdapat kata- kata yang kurang
berkenan dihati para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak. Semoga laporan kami ini dapat mendukung
pemahaman pembaca terhadap materi tersebut.
Samarinda, 23 Agustus 2019
Hormat Kami,
Kelompok 5
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................4
1.2 Tujuan Pembelajaran.................................................................................................4
3.2 Saran........................................................................................................................22
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
Tujuan kami dalam melakukan diskusi adalah sebagai berikut
1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi dan kapasitas sistem memori.
4
2. Mahasiswa mampu menjelaskan jenis-jenis memori.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi sistem
memori.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme atau cara kerja sistem memori
mulai dari proses menerima informasi, menyimpan informasi, mengingat
informasi, dan mekanisme lupa.
5. Mahasiswa mampu menjelaskan cara mudah untuk mengingat informasi
secara maksimal dalam bentuk pengaplikasian dalam kehidupan sehari-
hari.
1.3 Manfaat
Manfaat dari hasil diskusi yang kami lakukan adalah mahasiswa dan pembaca
dapat mengetahui definisi dan kapasitas sistem memori, jenis-jenis sistem
memori, faktor-faktor yang mempengaruhi sistem memori, mekanisme atau cara
kerja sistem memori,dan mengetahui cara agar mudah mengingat informasi
secara maksimal dalam kehidupan sehari hari.
5
BAB II
2.1 Skenario
Referensi
1. Ormrod, Jeanne.E, Human Learning, 6th ed., Pearson Education Inc., New
Jersey, 2012, p: 149-307
2. Zimbardo, Philip and Gerrig, R., Psychology and Life, Allyn & Bacon,
Boston, 2005,p:216-253. www.ablongman.com
6
2.2 Diskusi Kelompok Kecil ( DKK) 1
1. Ingatan
Informasi yang mampu disimpan dalam otak yang kemudian digunakan di
masa datang.
2. Kapasitas
Ukuran atau daya tampung ingatan yang punya batas maksimal.
3. Artikel
Informasi tertulis atau kumpulan berita yang telah dibukukan dengan
aturan baku yang bermanfaat dan dipublikasi melalui media cetak atau
online.
4. Informasi
Kumpulan data yang terstruktur yang ditemukan melalui berbagai media
baik visual,audio,dan kinestetik.
5. Tak Terhingga
Tidak terbatas,tidak terukur dan memiliki penyimpanan yang sangat
besar/tidak ada habisnya.
6. Tersimpan dengan baik
Bertahan dalam waktu lama dan terorganisir.
7
8. Bagaimana cara memanfaatkan kapasitas ingatan secara maksimal?
8
yaitu ingatan akan beberapa potong peristiwa dan ingatan semantik,
yaitu ingatan akan makna kejadian.
2) Ingatan keterampilan
Seringkali berhubungan dengan aktivitas motorik seseorang.
Contohnya seperti ingatan akan padangan ke bola dan memahami
bahasa tubuh seseorang.
4. Faktor yang mempengaruhi ingatan:
1) Faktor Internal;
• Umur/kondisi fisik
• IQ
• Keadaan emosional/tingkat stress
• Fokus/konsentrasi
• Jenis kelamin
2) Faktor Eksternal;
• Pola/gaya hidup (asupan gizi,olahraga,membaca,asah otak)
• Intensitas istirahat
• Keadaan lingkungan dan pergaulan
• Prioritas informasi
5. Mekanisme masuknya informasi:
• Informasi masuk melalui;
1)Memori sensori, yaitu ditangkap oleh panca indera. Jika tidak
diperhatikan akan hilang dalam 1-2 detik. Jika diperhatikan akan
berlanjut ke STM.
2)Short Term Memory,yaitu tahap lanjutan informasi yang masuk.
Jika tidak diperhatikan hanya bertahan sekitar 15 detik. Jika
diperhatikan berlanjut ke LTM.
3)Long Term Memory, yaitu tahap jejak memori permanen yang
dapat diingat harian hingga tahunan.
9
3) Retrieval/mengingat/menggunakan kembali memori.
Terdapat 3 tahap lanjutan:
• Recall
• Recognition
• Reintegrative/Relearning
10
2.2.4 Strukturisasi Konsep
11
2.3 Diskusi Kelompok Kecil (DKK) II
2. Jenis-jenis Memori
Memori memiliki jenis-jenis yang telah dikategorikan sebagai berikut;
(Zimbardo & Gerrig, 2005)
1) Berdasarkan waktu penyimpanan
a. Memori Sensorik
Proses awal memori dengan melakukan penangkapan kesan
singkat rangsangan sensorik. Setiap indera memiliki memori sensorik
atau register sensorik yang memperluas ketersediaan informasi dari
lingkungan. Memori sensorik dibedakan dalam dua bentuk;
• Memori Iconic
Memori Iconic adalah memori sensorik dalam visual. Memori
visual, atau ikon, bertahan sekitar setengah detik.
• Memori Echoic
Memori Echoic adalah memori sensorik berupa suara.
Informasi baru yang serupa bisa menggantikan memori
gema/echoic.
12
b. Memori Jangka Pendek (Short Term Memory)
Memori jangka pendek adalah mekanisme terjadinya
representasi informasi oleh memori. Kapasitas memori jangka pendek
terbatas sehinffa memerlukan atensi atau perhatian. George Miller
menyatakan, bahwa tujuh, plus atau minus dua, adalah “Miracle
Number” yang mencirikan batas memori jangka pendek. Maksudnya,
memori jangka pendek hanya dapat menerima sekitar 5-9 unit
informasi saja.
13
3. Faktor yang mempengaruhi memori
a. Eksternal
• Nutrisi
Arizal et al., dikutip dalam Arcita, (2015) menyatakan bahwa
seng ternyata bisa mempengaruhi kerja otak. Diperkirakan 10% dari
total seng berada di otak dan berada pada neuron di hipokampus yaitu
menempati lumen vesikel sinaps berisi glutamat, sehingga telah diteliti
bahwa defisiensi seng akan menyebabkan gangguan penghantaran
impus sehingga terjadi gangguan memori. Anemia merupakan contoh
defisiensi besi yang dapat menyebabkan menurunnya kemampuan
belajar dan meningkatkan risiko infeksi.
• Konsentrasi
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi konsentrasi,yaitu;
(Ormrod, 2012)
1) Motion
Contohnya,benda bergerak akan lebih menarik daripada benda
diam.
2) Ukuran
Contohnya, pada judul koran ukuran tulisan akan dibuat lebih
besar daripada paragraf dibawahnya agar menarik perhatian
pembaca.
3) Novelty atau sesuatu yang baru
Contohnya, saat mencoba hal yang baru seperti melakukan
injeksi pertama kali.
4) Incongruity Objects atau keanehan
Contohnya, melihat dan memusatkan perhatian ke seseorang
yang salah kostum.
5) Isyarat sosial
Apa yang dilihat sekitarnya akan mempengaruhi perhatian
orang tersebut.
6) Emotion atau perasaan
Perhatian berdasarkan suka atau tidaknya terhadap suatu objek.
7) Intensitas
14
Contohnya, membaca teks undang-undang dengan suara yang
lantang.
8) Personal Significant atau prioritas
Contohnya, memilih membaca buku karena akan ada ujian
esok hari dibandingkan menonton televisi.
b. Internal
• Umur
Nafara, (2017) mengatakan pada usia 50 tahun ingatan akan
semakin buruk dan semakin menurun lagi di usia 70 tahun. Tidak ada
perubahan struktur pada otak secara anatomi, tetapi koneksi antar sel-
sel neuron yang berubah sehingga suplai darah ke otak juga tidak
sesehat pada masa muda.
• Emosional
• Minat
• Gender/Jenis Kelamin
Secara fisiologis, estrogen pada wanita berperan penting
sebagai neuroprotektor dan neurotropik. Estrogen berperan dalam
perbaikan fungsi memori spatial di hipokampus. Penurunan kadar
estrogen dan neurotropin pascamenopause menyebabkan gangguan
struktur sinaps berakhir dengan kematian sel neuron di daerah
hipokampus, korteks serebri dan talamus.(Zulkarnain, dikutip dalam
Nafara,2017).
• Genetik
Terdapat penelitian pada National Institutes of Health (NIH)
bahwa pasien dengan gen “met” BDNF mempunyai nilai yang lebih
buruk pada tes memori episodik. “met” BDNF merupakan sekuens
asam amino metionin pada lokasi di mana umumnya merupakan lokasi
valine pada manusia. Hal ini menunjukkan bahwa gen sangat
berpengaruh terutama pada bidang biomolekuler (Asher dan Bock
dalam Arcita, 2015).
15
4. Mekanisme kerja otak dalam mengolah informasi
16
agar bisa digunakan. Menurut (Peterson & Peterson dalam Ormrod, 2012)
durasi bertahannya ingatan jangka pendek kurang dari 30 detik.
17
dibutuhkan untuk mempelajari kembali (relearn) materi yang
dilupakan. (Lahey, dikutip oleh Jerry, 2010)
Working Memory
Biasanya seseorang akan membuat koneksi antara informasi baru
dengan hal yang telah disimpan di long-term memory. Mereka pasti sadar
adanya hubungan diantara kedua hal tersebut. Dengan kata lain, kedua hal
ini pasti berada di working memory di waktu yang bersamaan.
18
Prior Knowledge
Seseorang dapat menghubungkan informasi baru ke informasi
sebelumnya hanya ketika mereka benar-benar memiliki pengetahuan yang
terkait dengan apa yang mereka pelajari.
Prior Misconceptions
Ketika orang terlibat dalam elaborasi, mereka akan menggunakan
informasi yang telah mereka ketahui tentang sesuatu topik untuk
memperluas dan mungkin lebih memahami informasi baru. Jika seseorang
berpikir bahwa informasi baru itu salah dengan konteks yang telah mereka
ketahui, mereka mungkin mengabaikan informasi itu akibatnya mereka
menerima sesuatu yang sangat berbeda dari apa yang sebenarnya mereka
lihat, dengar, atau baca.
Expectations
Dalam banyak kasus orang mempersepsikan dan mempelajari sesuatu
dengan lebih cepat ketika mereka memiliki sesuatu di pikiran sebelumnya
tentang informasi yang akan mereka terima.
b. Faktor Perilaku :
Verbalization
Aktivitas yang memfasilitasi penyimpanan long term memory adalah
berbicara atau menulis tentang pengalaman yang sebelumnya pernah terjadi
atau sedang terjadi. Misalnya, ketika membaca buku teks yang menantang,
kita dapat memparafrasekan bagian yang mereka pahami, menarik
kesimpulan dari ide-ide yang disajikan, dan merangkum apa yang telah
mereka baca.
Enactment
Pemberlakuan fisik sangat membantu ketika orang mempelajari
keterampilan motorik yang kompleks yaitu, ketika mereka memperoleh
pengetahuan prosedural.
19
Teori Lupa
a. Interferensi (interference)
Terganggunya proses pemunculan kembali informasi yang telah ada,
yang disimpan pada sistem memori jangka pendek maupun memori jangka
panjang, karena dua macam sebab yaitu: (1) interferensi retroaktif,
dimana informasi baru yang masuk meng‐ ganggu proses pemunculan
kembali informasi yang telah ada, dan (2) interferensi proaktif, dimana
informasi lama yang telah ada mengganggu proses pemunculan kembali
informasi yang baru masuk (Feldman, dikutip dalam Bhinnety,2016).
b. Decay Theory
Lahey, dikutip oleh Jerry (2010) mengemukakan teori memori akan
semakin aus/rusak dengan berlangsungnya waktu bila tidak diadakan
rehearsal.
c. Ketergantungan
Seseorang hanya ingat sebagian informasi yang diperoleh. Dalam hal
ini proses pemunculan kembali tidak sempurna, dan memerlukan suatu
isyarat atau petunjuk (clue) untuk memperoleh kembali informasi tersebut
secara lengkap. Kondisi ini dikenal dengan istilah distorsi.
(Bhinnety,2016).
d. Mottivated Forgetting
Seseorang akan sengaja melupakan suatu kejadian dikarenakan
pengalaman yang menyakitkan atau traumatis. (Freud, dalam Lahey
(2007), dikutip oleh Jerry, 2010).
e. Reconstruction Theory
Lahey, dikutip oleh Jerry, (2010) mengemukakan bahwa individu
ditugaskan untuk mengonstruksi kembali materi yang telah diberikan
kepadanya, dalam mengonstruksi kembali dapat diketahui waktu yang
digunakan, kesalahan-kesalahan yang diperbuat, sampai pada kriteria
tertentu.
20
a) Rehearsal, latihan melibatkan pengulangan informasi yang cepat
dirancang untuk menyimpannya dalam memori jangka pendek.
b) Chunking, melibatkan pengelompokan informasi menjadi unit yang
berarti yang kemudian dapat menempati satu digit jangka pendek
ingatan.
c) Kecepatan dan intensitas tinggi, dari proses pengambilan dari
jangka pendek ingatan.
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi, ingatan pada manusia bekerja melalui beberapa tahapan yang dapat
dikatakan cukup kompleks. Segala informasi yang kita terima tidak semuanya
kita simpan di dalam memori kita. Hanya informasi-informasi yang kita beri
perhatian dan memberi kesan khusus saja yang dapat kita simpan atau ingat.
Sebaliknya, informasi yang tidak kita beri perhatian khusus atau kita anggap tidak
penting, akan terlupakan. Selain itu, banyak faktor-faktor yang mempengaruhi
penyimpanan pada memori kita. Terdapat juga cara-cara yang dapat kita gunakan
untuk memanfaatkan kapasitas ingatan secara maksimal sehingga membuat
ingatan kita tetap tersimpan dalam jangka waktu yang lama.
3.2 Saran
Demikian laporan diskusi penulis mengenai sistem memori. Setelah
membaca laporan ini diharapkan pembaca dapat mengetahui dan memahami
jenis-jenis sistem memori dan dapat mengaplikasikan cara memanfaatkan sistem
memori secara maksimal dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa saran
yang kami sampaikan;
1.Sebaiknya mahasiswa mencari referensi yang valid baik dari jurnal maupun
platform penelitian lainnya.
2.Sebaiknya mahasiswa memperdalam referensi yang disediakan lalu mencari
referensi lain sebagai tambahan.
3.Sebaiknya tujuan pembelajaran atau Learning Objectives dibuat ringkas dan
mencakup keseluruhan materi.
22
DAFTAR PUSTAKA
Jerry. 2010. Pengaruh Kebisingan Dan Warna Terhadap Ingatan Jangka Pendek
Ditinjau Dari Dimensi Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert. Medan :
Universitas Sumatra Utara.
Ormrod, Jeanee.E. 2012. Human Learning, 6th ed. New Jersey: Pearson Education
Inc.
Sherwood, L. 2014. Fisiologi Manusia : dari Sel ke Sistem (8 ed.). Jakarta : EGC.
Zimbardo, Philip and Richard Gerrig. 2005. Psychology and Life. Boston: Allyn &
Bacon.
23