Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK KECIL

BLOK 1 MODUL 2
KOMUNIKASI KESEHATAN

Disusun oleh : Kelompok 3

HANIDA FITRI HASANAH 1810025004


NUR HIJRIA MIFTAHUL KHAIRI 1810025010
ALIFIA AURALIA 1810025011
AVIP ROYZA 1810025012
EDI WIBOWO 1810025015
LAILA SITI NURIA 1810025017
MUTHI’AH NURIL KHAUNAIN 1810025020
DEBY ADIFA PUTRI 1810025030
ANA FITRI NURYANTI 1810025031
VITRY FILIA INDAHSARI 1810025033
AULIA NOVI ARTHA 1810025034
MAYANG ANGGITA SARI 1810025036

Tutor :
drg. Musnar Munir,Sp.KGA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas limpahan rahmat serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas
laporan yang berjudul “ Komunikasi Kesehatan ” ini tepat pada waktunya.
Laporan ini kami susun dari berbagai sumber ilmiah sebagai hasil dari Diskusi
Kelompok Kecil (DKK) kami.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga terselesaikannya laporan ini, antara lain :
1. drg. Musnar Munir,Sp.KGA selaku tutor kelompok 3 yang telah
membimbing kami dalam menyelesaikan Diskusi Kelompok Kecil
(DKK).
2. drg. Listiyawati, M.Kes selaku dosen penanggung jawab kuliah modul
ini yang telah membimbing dan memberikan tugas kepada kami.
3. Teman-teman kelompok 3 yang telah menyumbangkan pemikiran dan
tenaganya sehingga Diskusi Kelompok Kecil (DKK) 1 dan 2 dapat
berjalan dengan baik, serta dapat menyelesaikan laporan hasil Diskusi
Kelompok Kecil (DKK).
4. Teman-teman mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Mulawarman angkatan 2018 dan pihak-pihak lain yang tidak dapat
kami sebutkan satu per satu.
Kami menyadari bahwa kemampuan kami dalam menyusun laporan ini
sangat terbatas. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi tercapainya kesempurnaan dari isi laporan
hasil Diskusi Kelompok Kecil (DKK) ini.

Samarinda, 3 September 2018

Kelompok III

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG................................................................................1
B. TUJUAN PENULISAN..............................................................................2
C. MANFAAT PENULISAN………………………………………………. 2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... 3
A. SKENARIO................................................................................................ 3
B. IDENTIFIKASI ISTILAH.......................................................................... 3
C. IDENTIFIKASI MASALAH 4
D. ANALISA MASALAH 5
E. STRUKTURISASI KONSEP 8
F. IDENTIFIKASI TUJUAN BELAJAR 8
G. BELAJAR MANDIRI 9
H. SINTESIS 9
BAB III PENUTUP 14
A. KESIMPULAN 14
B. SARAN 14
DAFTAR PUSTAKA 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk sosial sehingga komunikasi menjadi suatu
hal yang sangat penting. Komunikasi dilakukan untuk dapat berinteraksi dengan
sesamanya yaitu untuk menyampaikan dan mengungkapkan pendapat, ide,
pemahaman suatu ilmu dan juga dalam rangka memenuhi kebutuhannya.
Komunikasi dapat dilakukan dengan cara yang sederhana hingga cara yang
kompleks. Komunikasi tidak hanya berupa kata-kata yang diucapkan, tetapi juga
gerak tubuh dan ekspresi wajah. Keberhasilan suatu komunikasi dapat dicapai
ketika diterimanya pemahaman yang sama dan seimbang antara pemberi
informasi dan penerima informasi.

Aktivitas komunikasi dapat dilakukan dimana saja dan dengan siapa saja,
seperti komunikasi yang terjadi antara dokter dengan pasien. Komunikasi antara
dokter dengan pasien adalah salah satu contoh dari komunikasi kesehatan. Pada
dasarnya komunikasi kesehatan memiliki makna yang sama dengan komunikasi
pada umumnya, hanya saja pada komunikasi kesehatan konten dan isu-isu yang
dibahas berkaitan dengan kesehatan. Komunikasi kesehatan dapat terjadi antara
dokter dengan pasien ataupun dokter dengan tenaga medis lainnya.

Seorang dokter memegang pengaruh penting bagi kesehatan seorang


pasien, karena seorang dokter lebih memahami mengenai ilmu kedokteran
dibandingkan dengan orang awam yang tidak belajar mengenai dunia
kedokteran. Di dalam profesi dunia kedokteran, komunikasi antara dokter dengan
pasien merupakan sebuah kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang dokter.
Kompetensi inilah yang menentukan keberhasilan seorang dokter dalam
membantu masalah kesehatan pasien. (Konsil Kedokteran Indonesia, 2006:1).

1
B. TujuanPenulisan
Mahasiswa mampu :
1. Memahami definisi komunikasi dasar kesehatan
2. Memahami cara berkomunikasi dan berbahasa yang baik antara pasien,
dokter dan tenaga medis.
3. Memahami komunikasi terapetik dan konseling
4. Menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi komunikasi antara dokter,
pasien dan tenaga medis.
5. Menjelaskan konsep dan dasar komunikasi kesehatan dalam kedokteran gigi.

C. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan laporan ini adalah agar mahasiswa dapat
mengetahui tentang definisi dari komunikasi kesehatan, cara yang harus
dilakukan untuk berkomunikasi yang baik antara dokter dengan pasien dan
tenaga medis lainnya, memahami komunikasi terapeutik, memahami faktor yang
mempengaruhi komunikasi antara dokter dengan pasien dan tenaga medis yang
lain serta mampu mengetahui dan menjelaskan konsep dasar komunikasi
kesehatan dari sisi kedokteran gigi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Skenario
Pasien datang ke RSGM PSKG Unmul untuk merawat giginya sebelum
melakukan perawatan gigi, ada beberapa prosedur yang sebaiknya dilakukan oleh
mahasiswa koas kedokteran gigi, salah satunya asalah ammnesa pasien. Untuk
dapat menggali informasi riwayat medik dan mengedukasi pasien, mahasiswa
harus memiliki keterampilan berbahasa dan berkomunikasi dengan baik,
ditambah pula dengan pemahaman komunikasi terapeutik dan konseling. Dalam
pekerjaannya nanti setelah menjadi dokter Untuk dapat menggali informasi
riwayat medik dan mengedukasi pasien, mahasiswa harus memiliki keterampilan
berbahasa dan berkomunikasi dengan baik, ditambah pula dengan pemahaman
komunikasi terapeutik dan konseling. gigi, sebagai salah satu tenaga medis,
dokter gigi tidak dapat bekerja sendiri, ia memerlukan koordinasi dengan
perawat, apoteker, bidan, dokter umum dan tenaga medis lainnya. Dokter gigi
juga sebaiknya mengapresiasi kooperatif pasien dan keluarga pasien agar dapat
melakukan prosedur perawatan gigi yang efektif dan optimal.

B. Identifikasi Istilah Sulit


a) Anamnesa : Wawacancara yang dilakukan tenaga medis kepada
pasien/keluarga pasien yang bertujuan untuk mengumpulkan data.
b) Komunikasi : Proses bertukar informasi antara pengirim dan penerima
informasi sehingga memiliki pemahaman yang sama dan seimbang mengenai
informasi tersebut.
c) Kooperatif : Sikap mau bekerjasama yang ditunjukan oleh pasien terhadap
dokternya.

3
d) Konseling : Suatu proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang
ahli kepada individu yang mengalami sesuatu masalah yang bermuara pada
teratasinya masalah yang dihadapi
e) Koas : Tahap dalam pendidikan kedokteran setelah mendapatkan
gelar S1 dan sebelum mendapat gelar dokter
f) Optimal : hasil yang terbaik setelah adanya usaha mencapai sesuatu
g) Riwayat medik : Catatan kesehatan seseorang dari kecil hingga dewasa yang
juga mencakup pola kesehatan keluarga dan gaya hidup
h) Medik : Segala sesuatu yang berhubungan dengan kesehatan
i) Prosedur : Langkah-langkah secara sistematis dan telah terstruktur
j) Koordinasi : Kegiatan mengatur sesuatu agar tindakan yang dilaksanakan
tidak menimbulkan kesalahpahaman

C. Identifikasi Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi?
2. Apa fungsi dan tujuan dari komunikasi?
3. Apa saja jenis-jenis komunikasi?
4. Bagaimana etika dalam berkomunikasi?
5. Apa saja konsep dasar komunikasi kesehatan?
6. Bagaimana cara melakukan anamnesa yang baik?
7. Apa manfaat dari komunikasi terapeutik?
8. Apa saja faktor-faktor yang dapat memengaruhi komunikasi antara dokter
gigi dan pasien?
9. Mengapa berkomunikasi itu penting?
10. Bagaimana cara mengedukasi pasien dengan baik?
11. Bagaimana karakteristik yang diperlukan oleh tenaga kerja medis dalam
bekomunikasi?

4
D. Analisa Masalah

1. Komunikasi adalah proses bertukar informasi antara pengirim dan penerima


informasi sehingga memiliki pemahaman yang sama dan seimbang mengenai
informasi tersebut.

2. Tujuan komunikasi :
a) Untuk memberikan informasi kepada penerima informasi
b) Komunikasi bertujuan untuk mempengaruhi orang lain yang penerapannya
dalam sehari-hari adalah kegiatan yang dilakukan oleh salesman.
c) Komunikasi juga bertujuan untuk mengungkapkan perasaan dan ide
seseorang kepada orang lain.
Fungsi komunikasi :
a) Motivasi
b) Pemberian informasi
c) Kendali
d) Pengungkap perasaan

3. Jenis-jenis komunikasi
a) Berdasarkan penyampaian
Berdasarkan bentuk penyampaiannya komunikasi dibagi menjadi dua jenis,
yaitu komunikasi lisan dan komunikasi tertulis
b) Berdasarkan perilaku
Berdasarkan perilaku yang dilakukan oleh komunikator dengan komunikan
bentuk komunikasi dibagi menjadi tiga jenis yaitu komunikasi
formal,informal dan non formal
c) Berdasarkan maksud
Berdasarkan maksud penyampaiannya komunikasi dibagi menjadi dua
yaitu ceramah dan pidato
d) Berdasarkan ruang lingkup

5
Berdasarkan ruang lingkupnya komunikasi terbagi menjadi komunikasi
internal dan komunikasi eksternal
e) Berdasarkan aliran informasi
Berdasarkan aliran informasinya komunikasi dibagi menjadi empat bagian
yaitu komunikasi satu dan dua arah serta komunikasi ke atas dan ke
samping
f) Berdasarkan jumlah
g) Berdasarkan jumlah subyek yang terlibat dalam komunikasi maka
komunikasi terbagi menjadi komunikasi perorangan dan komunikasi
kelompok

4. Etika berkomunikasi:
Adapun etika atau tata cara yang baik dalam berkomunikasi adalah
dengan menggunakan sikap-sikap sebagai berikut :
a) Sopan
b) Ramah
c) Menggunakan Bahasa dan kata-kata yang mudah dimengerti
d) Tidak memotong pembicaraan orang lain
e) Menjaga intonasi
f) Menjadi pendengar yang baik
g) Tidak menyinggung perasaan pasien dengan kata-kata
h) Dapat membuat perasaan pasien menjadi nyaman
i) Menggunakan Bahasa yang menenangkan pasien

5. Konsep dasar komunikasi akan di masukkan ke dalam learning objective

6. Cara melakukan anamnesa yang baik:


a) Menggunakan kata-kata yang tidak menyinggung pasien
b) Menggunakan bahasa non-verba yang baik seperti menatap mata pasien,
kaki jangan menyila, posisi tangan dalam keadaan terbuka, tubuh
condong ke pasien agar terkesan siap membantu, dan tersenyum.

6
c) Memberikan apresiasi kepada pasien sebagai bentuk rasa perhatian

7. Manfaaat komunikasi terapetik


a) Membuat pasien merasa lebih tenang dengan mengungkapkan segala
keluahnnya
b) Membantu seorang dokter atau tenaga medis dalam memberikan
informasi agar membantu proses penyembuhan pasien
c) Mendorong dan menganjurkan kerja sama antara dokter, perawat dan
pasien
d) Mengidentifikasi, mengungkapkan perasaan, dan mengkaji masalah dan
mengevaluasi tindakan yang dilakukan oleh dokter atau tenaga medis.

8. Faktor yang dapat memengaruhi komunikasi antara dokter dan pasien:


a) Faktor usia
b) Frekuensi kunjungan
c) Pendidikan
d) Latar belakang budaya
e) Kondisi fisik pasien

9. Komunikasi penting karena merupakan satu-satunya cara agar kita dapat


berinteraksi dengan yang lain, bertukar informasi agar memiliki pemahaman
yang sama dan seimbang mengenai informasi tersebut.

10. Cara mengedukasi pasien


a) Menggunakan bahasa yang mudah dipahami
b) Memperhatikan faktor-faktor yang dapat memengaruhi komunikasi
c) Memperhatikan intonasi dan tempo bicara
d) Memberikan pengarahan untuk tindakan selanjutnya

11. Karateristik tenaga kerja medis:


a) Bertanggung jawab
b) Ikhlas

7
c) Mendahulukan kepentingan pasien
d) Beretika
e) Berempati

E. Strukturisasi Konsep

KOMUNIKASI
KESEHATAN

FAKTOR-FAKTOR
TUJUAN DAN ETIKA DALAM
DEFINISI KONSEP DASAR YANG
MANFAAT KOMUNIKASI
MEMPENGARUHI

MENGHAMBAT MENDUKUNG

F. Learning Objektif
1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi dan konsep dasar komunikasi
kesehatan.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan cara efektif dan optimal dalam
berkomunikasi kesehatan, antara dokter, pasien dan tenaga medis.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
komunikasi antara dokter, pasien dan tenaga medis.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan cara berkomunikasi dan berbahasa yang baik.

8
5. Mahasiswa mampu menjelaskan komunikasi terapeutik dan konseling yang
baik.
6. Mahasiswa mampu menjelaskan cara melakukan komunikasi terapeutik dan
konseling.
7. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi dan konsep dasar komunikasi
kesehatan dalam kedokteran gigi.

G. Belajar Mandiri
Pada step ini masing-masing anggota kelompok belajar secara mandiri untuk
menemukan learning objective yang sebelumnya sudah disepakati bersama.

H. Sintesis

1. Definisi dan konsep dasar komunikasi kesehatan


Komunikasi kesehatan adalah komunikasi yang memiliki fokus pada
kesehatan dan berupaya meningkatkan serta memelihara kesehatan.
Komunikasi kesehatan meliputi proses mencari dan menyampaikan informasi
yang berhubungan dengan kesehatan.
Konsep dasar komunikasi kesehatan :
a) Tujuan komunikasi kesehatan
1) Menciptakan hubungan interpersonal yang baik
2) Memperoleh informasi
3) Merupakan komponen komunikasi
4) Memengaruhi orang lain
b) Dasar- dasar komunikasi kesehatan :
1) Pembukaan diri
Pembukaan diri berarti adalah mengenali diri sendiri dan mencoba untuk
terbuka dengan orang lain
2) Bertanya

9
Agar mendapatkan informasi yang akurat, cara bertanya secara benar
dan efektif harus dipelajari, sehingga betul-betul mendapatkan data yang
diperlukan.
3) Mendengar
4) Mengekspresikan
Dalam komunikasi ada empat hal yang dapat diekspresikan, yaitu
observasi, pikiran, perasaan dan keinginan
c) Ruang lingkup Komunikasi Kesehatan
Ruang lingkup komunikasi kesehatan sangat luas, seperti di Rumah Sakit,
sekolah, rumah dan lingkungan masyarakat.

2. Cara efektif dan optimal dalam berkomunikasi kesehatan, antara dokter,


pasien dan tenaga medis
Prinsip dasar berkomunikasi yang efektif dan optimal ( Hanas, 2009;
Prijosaksono, 2002; Rusoni, 2007; Toha, 2008). :
a) Respect
Sikap saling menghargai dan menghormati setiap individu yang menjadi
sasaran informasi yang disampaikan.
b) Empathy
Empati adalah kemampuan individu untuk menempatkan diri pada situasi
atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama
dalam memiliki sikap empati adalah kemampuan untuk mendengarkan atau
mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang
lain.
c) Audible
Dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik oleh penerima informasi
d) Clarity
Kejelasan, terkait dengan kejelasan dari informasi itu sendiri sehingga tidak
menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan.

10
e) Humble
Sikap rendah hati mengacu pada sikap yang penuh melayani, sikap
menghargai, mau mendengar dan menerima kritik, tidak sombong ,penuh
pengendalian diri, serta mengutamakan kepentingan yang lebih besar

Komunikasi efektif dan optimal antara dokter dan tenaga medis lainnya harus
memperhatikan hal-hal berikut :
a) Berkomunikasi dengan detail
b) Saling menghargai satu sama lain

3. Faktor- faktor yang memengaruhi komunikasi antara dokter, pasien dan


tenaga medis lainnya
Faktor yang memengaruhi komunikasi kesehatan antara lain :
a) Faktor usia
b) Faktor rasio kunjungan
c) Faktor pendamping
d) Faktor pendidikan
e) Faktor jenis kelamin
Faktor penghambat dalam komunikasi kesehatan :
a) Teknologi baru
b) Suasana yang tidak kondusif
c) Faktor psikologis seseorang
Prasangka yang ada sebelum komunikasi akan mengganggu jalannya
komunikasi.
d) Kurangnya kepercayaan pasien terhadap dokter yang menangani
e) Kondisi fisik
Adanya kecacatan anggota badan akan dapat sedikit menghambat
komunikasi.

11
f) Faktor budaya
Setiap kelompok orang, atau organisasi mempunyai ciri khas budaya dan
memiliki logatnya masing-masing.
g) Faktor ekonomi
Pesan terkadang tidak tersedia untuk masyarakat tertentu, atau masyarakat
dengan sosial ekonomi lemah merasa mempunyai jarak dalam melakukan
komunikasi dengan masyarakat ekonomi tinggi

4. Cara berkomunikasi dan berbahasa yang baik


a) Berpikir terbuka
b) Adanya toleransi
c) Memperhatikan arti notasi, volume dan kejelasan
Tips berkomunikasi kesehatan yang baik :
1) Menangkap dan mempertahankan perhatian
2) Memberikan poin-poin penting di awal informasi
3) Memiliki pesan yang jelas
4) Menggunakan intonasi yang sesuai

5. Definisi komunikasi terapeutik dan konseling


Komunikasi terapeutik berarti adalah pengiriman pesan antara pengirim
dan penerima pesan dengan interaksi antara keduanya yang bertujuan untuk
memberikan pengobatan atau penyembuhan.
Konseling adalah proses yang memfasilitasi dalam pemahaman diri
untuk menemukan jati diri seperti yang dilakukan oleh dokter dan pasien dan
juga dilakukan oleh sesama dokter. Sebagai contoh, seorang dokter
berkonsultasi dengan dokter spesialis mengenai suatu masalah atau penyakit.

6. Cara melakukan komunikasi terapeutik dan konseling yang baik


a) Posisi berhadapan dengan lawan bicara
b) Menjaga kontak mata dengan lawan bicara

12
c) Mencondongkan tubuh kearah lawan bicara
d) Menjaga suasana yang kondusif
e) Tetap tenang dan diam ketika mendengarkan
f) Memberikan tanggapan
g) Bertanya untuk memancing pasien (lawan bicara) untuk melakukan
komunikasi 2 arah
h) Memberikan penghargaan atau pujian
i) Memberikan humor agar tidak tegang
j) Memberikan kesimpulan atas pembicaraan pasien atau melakukan cross-
check

7. Definisi dan konsep dasar komunikasi kesehatan dalam kedokteran gigi


Komunikasi kesehatan dalam kedokteran gigi merupakan salah satu
strategi untuk menginformasikan dan mempengaruhi keputusan individu
dalam meningkatkan kesehatan mengenai kesehatan gigi dan mulut.
Konsep dasar komunikasi kesehatan dalam kedokteran gigi
mencangkup fungsi-fungsi komunikasi, yaitu :
1. Membangun hubungan interpersonal dengan pasien seputar permasalahan
tentang gigi dan mulut
2. Mengubah perilaku dan kebiasaan pasien untuk meningkatkan kesehatan
gigi dan mulut
3. Agar masyarakat lebih mengenal dan mengetahui serta tidak salah arah
dalam melakukan konsultasi mengenai gigi dan mulut.

13
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
komunikasi merupakan proses bertukarnya informasi antara pengirim
dan penerima dengan tujuan untuk menyampaikan informasi atau ide-ide
gagasan yang ada. Dalam kehidupan, komunikasi merupakan hal yang penting
karena dengan komunikasi seseorang dapat menjalin kerja sama dengan
sesamanya dan juga dapat memenuhi kebutuhannya sebagai makhluk sosial.
Hal itu juga terjadi di lingkungan institusi kesehatan. Dimana setiap dokter
dan paramedik nya selalu melakukan komunikasi untuk menjalin kerja sama
yang baik. Karena setiap profesi nya memiliki tugas dan fungsi nya masing-
masing. Selain dengan paramedik, dokter juga melakukan komunikasi kepada
pasien atau biasa disebut sebagai komunikasi kesehatan.

B. SARAN
Kami menyadari kelompok kami masih memiliki banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi
penyempurnaan kelompok kami di masa mendatang.

14
Daftar Pustaka

Dr. Abdul Mu’ti, M.Kes dkk. 2018. Panduan Keterampilan medik Program studi
Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran, Universitas Mulawarman

Endang Fourianalistyawati, M.Psi, Psi. 2012. “Komunikasi yang relevan dan efektif
antara dokter dan pasien” dalam Jurnal Psikogenesis. Vol. 1, No. 1 Universitas Yarsi

Damaiyanti,M. 2015. “Komunikasi Terapeutik dalam Praktik Keperawatan”. Jakarta:


Refika Aditama

15

Anda mungkin juga menyukai