OLEH:
SRI LESTARI, M.Pd. Si
B. BAB. 2. TERMODINAMIKA
1. Hukum ke Nol, I, II dan III Termodinamika
2. Entropi
C. BAB. 3. GELOMBANG
a. GELOMBANG MEKANIK
1. Pemantulan
2. Pembiasan
3. Difraksi
4. Interferensi
A. PETA KONSEP
B. MATERI
1. Gas Ideal
a. Sifat – sifat gas ideal
Sifat mekanika gas yang tersusun atas sejumlah besar atom-atom atau molekul-molekul
penyusunnya dijelaskan dalam teori kinetik gas. Dalam menjelaskan perilaku gas dalam
keadaan tertentu, teori kinetik gas menggunakan beberapa pendekatan dan asumsi
mengenai sifat-sifat gas yang disebut gas ideal.
Gambar arah partkel – partikel gas dalam ruangan tertutup.
Hukum Charles
Apabila tekanan gas yang berada dalam ruang tertutup dijaga konstan, maka volume
gas berbanding lurus dengan suhu mutlaknya.
Secara sistematis, pernyataan tersebut dapat dituliskan:
Hukum Boyle-Gay Lussac berlaku untuk gas ideal yang massa dan jumlah mol gasnya
tetap. Jika massa dan jumlah mol gasnya tidak tetap, maka persamaan keadaan gas
ideal berubah menjadi:
Jumlah mol gas (n) merupakan perbandingan antara massa gas dengan massa molekul
relatifnya (M). Secara matematis, jumlah mol gas (n) dapat dinyatakan dengan
persamaan:
Selain dinyatakan dalam jumlah mol, pers. umum gas ideal dapat dinyatakan dalam
jumlah partikel gas tersebut (N). Jumlah partikel gas merupakan hasil kali jumlah mol
gas tersebut dengan bilangan Avogadro.
Contoh Soal I
1. Satu mol gas menempati volume 1 m3 dan suhu gas pada saat tersebut adalah 127o
C. Tentukanlah tekanan gas tersebut.
Pembahasan:
Diketahui
𝑛 = 1 𝑚𝑜𝑙
𝑅 = 8,314 𝐽/𝑚𝑜𝑙𝐾
𝑉 = 1 𝑚3
𝑇 = 127o𝐶 = (127 + 273) = 400𝐾
Ditanyakan
Besarnya tekanan
Jawab:
Dengan menggunakan persamaan 𝑝𝑉 = 𝑛𝑅𝑇, diperoleh
𝑝 (1 𝑚3) = (1 𝑚𝑜𝑙) (8,314 𝐽/𝑘𝑚𝑜𝑙𝐾) (400𝐾)
𝑝 = 3,326 𝑥 103 𝑁/𝑚2
2. Satu liter gas memiliki tekanan 1 atm pada temperature -23oC. Berapakah tekanan
gas tersebut jika volumenya menjadi 0,5liter dan temperaturnya menjadi 77oC.
Pembahasan:
Sri Lestari Diktat Fisika Kelas XI/Sem.2/2020-2021/hal. 4
Diketahui
𝑇1 = (−23 + 273) = 250 𝐾; 𝑉 2 = 0,5 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝑇2 = (77 + 273) = 350 𝐾; 𝑝1 = 1 𝑎𝑡𝑚
𝑉 1 = 1 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
Ditanyakan
Besarnya tekanan
Jawab:
𝑝1. 𝑉 1/𝑇1 = 𝑝2. 𝑉2/𝑇2
(1 𝑎𝑡𝑚) (1 𝐿)/250 𝐾 = 𝑝2. (0,5𝐿)/350 𝐾
𝑃2 = 2,8 𝑎𝑡𝑚
3. Gas dalam ruang tertutup yang bervolume 20.000liter dan suhu 27º C memiliki
tekanan 10 atm. Tentukan jumlah mol gas yang berada dalam ruang tersebut!
Pembahasan:
Diketahui
𝑉 = 20.000 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝑡 = 27º 𝐶 = 27 + 273 = 300 𝐾
𝑃 = 10 𝑎𝑡𝑚
Ditanyakan:
Jumlah mol gas dalam ruang tersebut
Jawab:
𝑃𝑉 = 𝑛𝑅𝑇
𝑁 = 𝑃𝑉/𝑅𝑇 = (10 𝑥 20.000)/(0,082 𝑥 300) = 8.130,081 𝑚𝑜𝑙
4. Sebuah tabung yang volumenya 1liter memiliki lubang yang memungkinkan udara
keluar dari tabung. Mula-mula suhu udara dalam tabung 27oC. Tabung dipanaskan
hingga suhunya menjadi 127oC. Tentukan perbandingan antara massa gas yang
keluar dari tabung dan massa awalnya
Pembahasan:
Tabung bocor sehingga tekanan tidak berubah (p konstan) meskipun dipanaskan.
𝑇1 = 27 + 273 = 300 𝐾, 𝑇2 = 127 + 273 = 400𝐾
dengan menggunakan persamaan
𝑝𝑉 = (𝑚/𝑀). 𝑅𝑇 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑚 = (𝑝𝑉𝑀)/𝑅 𝑥 (1/𝑇)
𝐷𝑎𝑙𝑎𝑚 ℎ𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑖, 𝑝. 𝑉. 𝑀/𝑅 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛 𝑠𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑚 ~ (1/𝑇)
Jika missal massa awal gas = m1 dan massa akhir gas dalam tabung adalah m2,
dapat ditulis: 𝑚2/𝑚1 = 𝑇1/𝑇2 = 300 𝐾/400 𝐾 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑚2 = 3/4 𝑚1
3
𝐾𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑔𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑖𝑠𝑎 𝑚2 = (4) 𝑚1,
1
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑟𝑡𝑖 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑔𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 ∆𝑚 𝑦𝑎𝑖𝑡𝑢 ∆𝑚 = 𝑚2 − 𝑚1 = 4 𝑚1
𝐷𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑚𝑖𝑘𝑖𝑎𝑛, 𝑝𝑒𝑟𝑏𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟𝑎 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑔𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑑𝑎𝑛
∆𝑚 1
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑔𝑎𝑠 𝑎𝑤𝑎𝑙𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ =
𝑚1 4
Bahan Diskusi I
1. Satu mol gas menempati volume 200 𝑑𝑚 3. Suhu gas pada saat itu 127 o 𝐶.
Tentukanlah tekanan gas tersebut.
Sri Lestari Diktat Fisika Kelas XI/Sem.2/2020-2021/hal. 5
2. Satu liter gas pada tekanan 1 atmosfer memiliki temperator 27 o 𝐶 . Berapakah
tekanan gas tersebut jika volumenya diubah menjadi 0,5 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 dan temperaturnya
menjadi 77o𝐶.
3. Berapakah volume 8𝑔𝑟𝑎𝑚 helium pada suhu 15o𝐶 dan tekanan
480 𝑚𝑚𝐻𝑔 (𝑀𝑟 = 4 𝑘𝑔/𝑘𝑚𝑜𝑙)
4. Sebuah tangki udara yang berisi 20 𝑘𝑔 udara pada tekanan 9 𝑎𝑡𝑚 disimpan di
tempat yang bersuhu 6O𝐶. Pada saat dipindahkan ke bengkel yang bersuhu 37O𝐶,
katup pengaman pada tangka membebaskan sejumlah udara. Jika katup bekerja
Ketika udara dalam tabung melebihi 9,5 𝑎𝑡𝑚 tentukan massa udara yang
dibebaskan.
Misalnya terdapat suatu molekul gas ideal yang berada dalam sebuah bejana
berbentuk kubus dengan panjang sisi 𝐿. Molekul gas tersebut memiliki massa 𝑚,
dan kecepatan terhadap sumbu 𝑋 sebesar 𝑣𝑥
Sebelum molekul menumbuk dinding momentumnya 𝑚 𝑥 𝑣 X.
Setelah menumbuk dinding molekul berubah arahnya sehingga momentumnya
menjadi −𝑚 𝑥 𝑣X.
Jadi, setiap kali molekul menumbuk dinding, molekul tersebut mengalami
perubahan momentum sebesar selisih antara momentum sebelum tumbukan dan
momentum setelah tumbukan
∆𝑝 = 𝑝1 – 𝑝2 = (𝑚 𝑥 𝑣 X) – (−𝑚 𝑥 𝑣 X) = 2 𝑚. 𝑣 X.
Molekul tersebut akan menumbak dinding untuk kedua kalinya setelah selang waktu
2𝐿
∆𝑡 = 𝑉𝑥
Diketahui bahwa molekul gas bergerak dalam tiga dimensi (ke segala arah). Sesuai
dengan anggapan tersebut, maka rata-rata kecepatan kuadrat kelajuan pada arah
sumbu 𝑋, 𝑌, 𝑑𝑎𝑛 𝑍 adalah sama besar ( ̅̅̅
𝑣𝑥2 = ̅̅̅
𝑣𝑦2 = ̅̅̅
𝑣𝑧2 )
Jadi, resultan rata-rata kuadrat kecepatan (𝑣2) adalah
̅̅̅2 = ̅̅̅ 1 2
𝑣 𝑣𝑥2 = ̅̅̅
𝑣𝑦2 = ̅̅̅
𝑣𝑧2 = 3 ̅̅̅
𝑣𝑥2 𝑎𝑡𝑎𝑢 ̅̅̅
𝑣 2 = ̅̅̅
𝑣 3
Oleh karena itu, besar momentum per satuan waktu yang diterima dinding bejana
1
𝑁𝑚( ̅𝑣̅̅2̅) ̅̅̅2̅
1 𝑁𝑚𝑣
kubus adalah 𝑝 = 3
= .
𝐿3 3 𝐿3
̅̅̅2̅
1 𝑁𝑚𝑣
Karena 𝐿3 merupakan volume kubus (V), maka persamaannya 𝑝 = 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑝 =
3 𝑉
1 ̅̅̅2 (𝑁 ) 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑝𝑉 = 1 𝑚𝑣
̅̅̅2 𝑁.
𝑚𝑣
3 𝑉 3
Jika dihubungkan dengan 𝑃𝑉 = 𝑁𝑘𝑇 , maka persamaan berubah menjadi 𝑣 =
3𝑁𝑘𝑇 3𝑘𝑇 3𝑃𝑉
√ = √ 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑣 = √ 𝑁𝑚 .
𝑁𝑚 𝑚
1
Dan jika dihubungkan dengan energi kinetik rata-rata (𝐸𝑘 = 2 𝑚𝑣 2 ) maka
2 𝑁 2
persamaan menjadi sebagai berikut: 𝑃 = 𝐸𝑘 ( 𝑉 ) 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑃𝑉 = 𝐸𝑘 𝑁
3 3
𝐾𝑒𝑡𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛:
𝑃: 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑔𝑎𝑠 (𝑁𝑚2 )
𝑁: 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙
𝑣: 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 (𝑚/𝑠)
𝑚: 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙 (𝑘𝑔)
𝑉: 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑔𝑎𝑠 (𝑚3 )
𝐸𝑘: 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖𝐾𝑖𝑛𝑒𝑡𝑖𝑘 (𝐽)
Contoh Soal II
1. Jika kecepatan partikel gas menjadi dua kali kecepatan semula, tentukanlah
besarnya tekanan yang dihasilkan,
Pembahasan:
1 𝑁𝑚 𝑣 2
Hubungan tekanan (𝑝) terhadap kelajuan (𝑣) adalah 𝑝 = 3 𝑉𝑝
1 𝑁𝑚
Karena nilai konstan, nilai p sebanding dengan ̅̅̅
𝑣 2 sehingga
3 𝑉
𝑝2 𝑣22 (2𝑣1 )2
= = =4
𝑝1 𝑣12 𝑣1
2. Sebuah ban sepeda memiliki volume 100 cm3. Tekanan awal dalam ban sepeda adlah
0,5 atm. Ban tersebut dipompa dengan suatu pompa yang volumenya 50 cm 3. Jika
Sri Lestari Diktat Fisika Kelas XI/Sem.2/2020-2021/hal. 8
diasumsikan temperature tidak berubah, tekanan dalam ban sepeda setelah
dipompa 4 kali adalah…
Pembahasan:
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑏𝑎𝑛 = 𝑉1 = 100 𝑐𝑚3
𝑃1 = 0,5 𝑎𝑡𝑚
𝑉 2 = 4 𝑥 50 𝑐𝑚3 = 200 𝑐𝑚3
𝑃2 = 76 𝑐𝑚𝐻𝑔 = 1 𝑎𝑡𝑚
Setelah pemompaan ban selesai maka akan berlaku:
𝑃ban. 𝑉ban = 𝑃1. 𝑉1 + 𝑃 2. 𝑉 2
𝑝1 .𝑉1 +𝑝2 .𝑉2 (0,5 𝑎𝑡𝑚)(100 𝑐𝑚 3 )+ (1 𝑎𝑡𝑚)(200 𝑐𝑚 3)
𝑃ban = = = 2,5 𝑎𝑡𝑚
𝑉𝑏𝑎𝑛 100 𝑐𝑚 3
3. Sebuah tangka berisi 2 mol gas helium bersuhu 20 oC. Jika helium dianggap seagai
gas ideal, hitunglah energi total system dan juga energi kinetik rata -rata setiap
molekul
Pembahasan:
3
𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙, 𝐸 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑟𝑢𝑚𝑢𝑠 𝑛𝑅𝑇 .
2
𝐴𝑑𝑎𝑝𝑢𝑛 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙, 𝐸𝑘 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑖 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛
𝑟𝑢𝑚𝑢𝑠 3/2𝑘𝑇.
𝑛 = 2 𝑚𝑜𝑙
𝑅 = 8,31 𝐽/𝑚𝑜𝑙𝐾
𝑇 = 273 + 20 = 293 𝐾
3 3 𝐽
𝐸 = 𝑛𝑅𝑇 = (2 𝑚𝑜𝑙 ) (8,314 ) (293 𝐾 ) = 7.308 𝐽
2 2 𝑚𝑜𝑙𝐾
3 𝐽
𝐸𝑘 = (1,38 𝑥 10−23 ) (293 𝐾) = 6,07 𝑥 10−21 𝐽
2 𝐾
4. Sebuah tabung dengan volume 0,3 m3 mengandung 2 mol Helium pada suhu
27oC. Dengan menganggap Helium sebagai gas ideal, tentukan:
a. Energi kinetik gas Helium
b. Energi kinetik rata-rata setiap mol gas Helium tersebut
Pembahasan:
a. 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔 𝑉 = 0,3 𝑚3; 𝑛 = 2 𝑚𝑜𝑙
𝑇 = (27 + 273) 𝐾
2𝑁 3
𝑝= ̅̅̅̅ ̅̅̅𝑘 = 𝑝. 𝑉
𝐸𝑘 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑁𝐸
3𝑉 2
3 3 𝐽
̅̅̅𝑘 = 𝑛 𝑅𝑇 = (2 𝑚𝑜𝑙) (8,314
𝑁𝐸 ) (300 𝐾) = 7.482,6 𝐽
2 2 𝑚𝑜𝑙𝐾
b. 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙 𝑔𝑎𝑠 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑁 = 𝑛. 𝑁𝐴
𝑁 = (2 𝑚𝑜𝑙) (6,023 𝑥 1023 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙/𝑚𝑜𝑙) = 12,044 𝑥 1023
𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑘𝑖𝑛𝑒𝑡𝑖𝑘 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ
̅̅̅𝑘
𝑁𝐸 7.482,6 𝐽
̅̅̅
𝐸𝑘 = = = 6,23 𝑥 10−23 𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒
𝑁 12,044 𝑥 1023
Bahan Diskusi II
Sri Lestari Diktat Fisika Kelas XI/Sem.2/2020-2021/hal. 9
1. Sebuah tangka berisi udara pada tekanan tertentu. Jika tekanan udara dalam tangka
naik menjadi 2 kali tekanan semula, berapakah kecepatan rms molekul udara dalam
tangka dibandingkan dengan kecepatan rms mula-mula
2. Berapakah banyaknya atom helium yang diperlukan untuk mengisi balon
berdiameter 20 𝑐𝑚 pada suhu 20 o 𝐶 agar tekanannya 1 𝑎𝑡𝑚 . Hitunglah energi
kinetic dari setiap atom Helium. Berapakah kecepatan rata-rata dari setiap atom
helium dan berapakah kecepatan efektifnya.
3. Sebuah tabung dengan volume 0,5 𝑚3 mengandung 4 𝑚𝑜𝑙 gas neon pada suhu
77o𝐶. Tentukan energi kinetic total gas neon tersebut dan Berapakah energi kinetic
rata-rata setiap mol gas (𝑅 = 8,314 𝐽/𝑚𝑜𝑙𝐾)
4. Keceapatan efektif (𝑣rms) suatu partikel gas = 400 𝑚/𝑠. Jika gas tersebut berada
dalam tabung bertekanan 8 𝑎𝑡𝑚 (8 𝑎𝑡𝑚 = 8 𝑥 105 𝑃𝑎), tentukanlah massa jenis
gas tersebut.
3
Faktor pengali 3 pada persamaan 𝐸𝑘 = 𝑘𝑇 disebabkan oleh persamaan rata-rata
2
kecepatan. 𝑣 2 = 𝑣𝑥2 + 𝑣𝑦2 + 𝑣𝑧2 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑣𝑥 = 𝑣𝑦 = 𝑣𝑧 → 𝑣 2 = 3𝑣𝑥2 . Oleh karena itu,
faktor pengali 3 berkaitan dengan derajat kebebasan gerak partikel yang bertranslasi
kearah sumbu 𝑥, 𝑦 dan 𝑧.
Sri Lestari Diktat Fisika Kelas XI/Sem.2/2020-2021/hal. 10
Pada gas monoatomik atau beratom tunggal (𝐻𝑒), (𝑁𝑒) 𝑑𝑎𝑛 (𝐴𝑟) , partikel hanya
melakukan gerak translasi pada arah 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑥, 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑦, 𝑑𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑧.
Apabila massa partikel 𝑚, maka energi kinetik translasi sebesar:
3 1 1 1
𝐸𝑘 = 𝑚. 𝑣 2 = 𝑚. 𝑣𝑥2 + 𝑚. 𝑣𝑦2 + 2 𝑚. 𝑣𝑧2 ,
2 2 2
Rotasi pada sumbu x menghasilkan nilai yang sangat kecil karena sumbu rotasi
melalui sumbu kedua partikel. Adapun rotasi terhadap sumbu y dan sumbu z
1
menghasilkan energi kinetic rata-rata, yaitu 2𝑥 2 𝑘𝑇 = 𝑘𝑇. Oleh karena itu, pada
suhu sedang, partikel gas diatomic melakukan gerak rotasi dan translasi sehingga
energi kinetiknya menjadi:
Gerak vibrasi memiliki dua jenis konstribusi energi, yaitu energi kinetik dan energi
potensial elastic. Gerak vibrasi tersebut menghasilkan dua derajat kebebasan.
Dengan demikian, energi kinetic gas diatomic pada suhu dan tekanan tinggi
menjadi:
Besarnya energi kinetic partikel bergantung pada suhu dan tekanan yang akan
mempengaruhi Gerakan dari paertikel tersebut. Pada setiap Gerakan (translasi, rotasi
dan vibrasi), setiap partikel memiliki cara untuk menyimpan energinya. Peninjauan
energi kinetic seperti ini dinamakan prinsip 𝑒𝑘𝑢𝑖𝑝𝑎𝑟𝑡𝑖𝑠𝑖 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖.
Prinsip ini menyatakan bahwa untuk suatu system partikel gas pada suhu mutlak T
dengan setiap partikelnya memiliki 𝑓 derajat kebebasan (𝑑𝑒𝑔𝑟𝑒𝑒 𝑜𝑓 𝑓𝑟𝑒𝑒𝑑𝑜𝑚), energi
kinetkc rata-rata setiap partikel 𝐸𝑘 adalah
Oleh karena gas terdiri atas 𝑁 partikel, jumlah seluruh energi kinetik partikel gas dalam
suatu ruang tertutup (di sebut juga energi dalam gas) di nyatakan dengan persamaan:
Untuk gas diatomik, seperti gas 𝐻 2 , 𝑂 2 , 𝑑𝑎𝑛 𝑁 2 memiliki 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 (𝑈) sebagai
berikut:
a. Pada suhu rendah (> 250 𝐾); 𝑓 = 3 (tiga derajat kebebasan)
1. Jika konstanta Boltzman 𝑘 = 1,38 𝑥 10-23 𝐽/𝐾, berapakah energi kinetic sebuah
helium pada suhu 27 o𝐶.
Pembahasan:
𝐾 = 1,38 𝑥 10−23 𝐽/𝐾
𝑇 = 27 o𝐶 = 300 𝐾
Tentukan besarnya Energi Kinetik
3 3
𝐸𝑘 = 𝑘𝑇 = 1.38 𝑥 10−23 . 300 = 6,21 𝑥 10−21 𝐽
2 2
2. Berapakah energi dalam 4 mol gas monoatomic ideal pada suhu 107 o 𝐶 , jika
diketahui 𝑘 = 1,38 𝑥 10-23 𝐽/𝐾 𝑑𝑎𝑛 𝑁𝐴 = 6,02 𝑥 10 26 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙/𝑘𝑚𝑜𝑙.
Pembahasan:
𝑇 = (273 + 107) = 380 𝐾, 𝛾 = 3
Tentukan besarnya energi dalam (U)
1 3 3
̅̅̅̅ = 𝛾 ( 𝑘𝑇) = 𝑘𝑇 = (1,38 𝑥 10−23 )(380) = 7,87 𝑥 1021 𝐽
𝐸𝑘
2 2 2
̅̅̅̅ (
𝑈 = 𝑁. 𝐸𝑘 = 4 𝑥 6,02 𝑥 10 26 )(
7,87 𝑥 10−23 ) = 1,9 𝑥 107 𝐽
3. Suatu gas monoatomik sebanyak 0,2 𝑚𝑜𝑙 berada dalam ruang tertutup
pada suhu 47o𝐶. Berapakah energi dalam gas tersebut?
Pembahasan:
𝑛 = 0,2 𝑚𝑜𝑙
𝑇 = (47 + 273) = 320 𝐾
Besarnya energi dalam (U)
3 3
𝑈 = 2 𝑛. 𝑅. 𝑡 = 2 . 0,2. 8,31. 320 = 797,76 𝐽
C. RANGKUMAN
2. Mass sebuah molekul nitrogen adalah empat belas kali massa sebuah molekul hidroge.
Dengan demikian molekul-molekul nitrogen pada suhu 294 OK mempunyai laju rata-rata
yang sama dengan molekul-molekul hydrogen pada suhu (kunci 21 K)
3. Berapakah kecepatan V dalam molekul oksigen yang tekanannya 3.10 5 (kunci 9,49 x 102 m/s)
4. Tiga mol gas berada di dalam suatu ruang bervolume 36 liter. Masing-masing molekul gas
mempunyai energi kinetik 5 x 10–21 Joule. Konstanta gas umum = 8,315 J/molK dan konstanta
Boltzman = 1,38 x 10-23 J/K. Hitung tekanan gas dalam ruang tersebut! (kunci P = 1,67 atm)
5. 1,2 kg gas ideal disimpan pada suatu silinder. Pada saat diukur tekanannya 2.10 5Pa dan suhu
27oC. Jika sejumlah gas sejenis dimasukkan lagi ternyata suhunya menjadi 87oC dan tekanan
menjadi 3.105Pa. Berapakah massa gas yang dimasukkan tadi? (kunci 0,3 kg)
6. Di angkasa luar terdapat kira-kira 1 atom hidrogen tiap cm3 dengan suhu 3,5 K. Jika massa
atom hidrogen adalah 1 g/mol, tentukanlah kecepatan efektif dan tekanan udara pada
tempat tersebut!
(kunci 4,381 x 10-17 Pa)
Sri Lestari Diktat Fisika Kelas XI/Sem.2/2020-2021/hal. 15
7. Suatu gas ideal berada di dalam ruang tertutup. Gas ideal tersebut dipanaskan hingga
kecepatan rata-rata partikel gas meningkat menjadi 3 kali kecepatan awal. Jika suhu awal
gas adalah 27oC, maka suhu akhir gas ideal tersebut adalah…(kunci 2427 oC)
8. Gas He (Mr = 4 g/mol) pada suhu 27° C dan volume 1 liter massanya 8 gram. Tentukan
energi dalam gas! (R = 8,31 J/mol K) (kunci = 7479 J)
9. Suatu gas yang suhunya 127OC dipanaskan menjadi 227OC pada tekanan tetap. Volume gas
sebelum dipanaskan adalah V. Volume gas setelah dipanaskan adalah ...(kunci 5/4 V)
10. Suatu gas ideal berada di dalam ruang tertutup. Gas ideal tersebut dipanaskan hingga
kecepatan rata-rata partikel gas meningkat menjadi 3 kali kecepatan awal. Jika suhu awal
gas adalah 27oC, maka suhu akhir gas ideal tersebut adalah…...(kunci 927 oC)
A. PETA KONSEP
B. MATERI
Termodinamika adalah cabang dari ilmu fisika yang mempelajari tentang proses
perpindahan energi sebagai kalor dan usaha antara sistem dan lingkungan.
Kalor didefinisikan sebagai perpindahan energi yang disebabkan oleh perbedaan suhu.
Usaha merupakan perubahan energi melalui cara-cara mekanis yang tidak disebabkan oleh
perubahan suhu.
Proses perpindahan energi pada termodinamika berdasarkan atas dua hukum, yaitu
Hukum I Termodinamika yang merupakan pernyataan Hukum Kekekalan Energi, dan
Hukum II Termodinamika yang memberikan batasan tentang arah perpindahan kalor yang
dapat terjadi.
Sistem adalah benda atau sekumpulan benda yang akan diteliti, sedangkan lingkungan
adalah semua yang ada di sekitar benda. Sistem dibedakan menjadi beberapa macam.
Sistem terbuka adalah system dimana antara sistem dan lingkungan memungkinkan
terjadinya pertukaran materi dan energi. Apabila hanya terjadi pertukaran energi tanpa
Persamaan diatas berlaku jika tekanan gas konstan. Apabila 𝑉2 > 𝑉1 , maka usaha
akan positif (𝑊 > 0). Hal ini berarti gas (sistem) melakukan usaha terhadap
lingkungan. Apabila 𝑉2 < 𝑉1, maka usaha akan negatif (𝑊 < 0). Hal ini berarti gas
(sistem) menerima usaha dari lingkungan. Untuk gas yang mengalami perubahan
volume dengan tekanan tidak konstan, maka usaha yang dilakukan sistem terhadap
lingkungan dirumuskan:
𝑉2
𝑊 = 𝑛. 𝑅. 𝑇. ln [ ]
𝑉1
Proses Isobarik
Proses isobarik adalah proses perubahan keadaan sistem pada tekanan
konstan. Usaha yang dilakukan oleh sistem adalah:
𝑉2 𝑉2
𝑃. 𝑊 = ∫ 𝑃𝑑𝑉 = 𝑃 ∫ 𝑑𝑉 = 𝑃(𝑉2 − 𝑉1 ) = 𝑃. ∆𝑉
𝑉1 𝑉1
Proses Isokhorik
Proses isokhorik adalah proses perubahan keadaan sistem pada volume
konstan. Pada proses isokhorik gas tidak mengalami perubahan volume,
sehingga usaha yang dilakukan sistem sama dengan nol.
𝑉1 = 𝑉2 = 𝑉
𝑊 = 𝑃 (𝑉2 − 𝑉1 ) = 𝑃 (0) = 0
Proses Adiabatik
Proses adiabatik adalah proses perubahan keadaan sistem tanpa adanya
pertukaran kalor antara sistem dengan lingkungan. Proses adiabatic terjadi jika
sistem terisolasi dengan baik atau proses terjadi dengan sangat cepat sehingga
kalor yang mengalir dengan lambat tidak memiliki waktu untuk mengalir masuk
atau keluar sistem. Hubungan antara tekanan dan volume pada proses
adiabatik dinyatakan dalam rumus Poisson berikut:
𝛾 𝛾 𝐶𝑝
𝑃1 𝑉1 = 𝑃2 𝑉2 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 ∶ 𝛾 > 1, 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 𝛾 =
𝐶𝑣
𝑇1 . 𝑉 𝛾−1 = 𝑇2 𝑉 𝛾−1
1
𝑊= (𝑃 𝑉 − 𝑃2 𝑉2 )
𝛾−1 1 1
Contoh Soal I
1. Gas helium dengan volume 1,5 𝑚 3 dan suhu 27 o 𝐶 dipanaskan secara isobaric
sampai 87 o 𝐶 . Jika tekanan gas helium 2 𝑥 10 5 𝑁/𝑚 , berapakah usaha yang
dilakukan oleh gas?
Pembahasan:
Diketahui:
𝑇1 = 27 o𝐶 = 27 + 273 = 300 𝐾 , 𝑉1 = 1,5 𝑚
𝑇2 = 87 𝐶 = 87 + 273 = 360 𝐾 , 𝑃 = 2 𝑥 105 𝑁/𝑚2
Ditanya: W
Jawab:
𝑉1 𝑉2 1,5 𝑉2 360 𝑥 1,5
= → = → 𝑉2 = = 1,8 𝑚3
𝑇1 𝑇2 300 360 300
𝑊 = 𝑃(𝑉2 − 𝑉1 ) = 2 𝑥 105 (1,8 − 1.5) = 6 𝑥 104 𝐽
2. Suatu gas ideal mengalami proses isotermal seperti pada grafik P-V di bawah.
2. Hukum I Termodinamika
a. Pengertian Hukum I Termodinamika
Hukum I Termodinamika menjelaskan hubungan antara kalor yang diterima atau
kalor yang dilepaskan oleh system ke lingkungan dan usaha yang dilakukan oleh
system, serta perubahan energi dalam yang ditimbulkannya.
Misalkan suatu system menerima kalor Q maka kalor tersebut tidak hanya
digunakan untuk mengubah energi dalam ( ∆𝑈) , tetapi juga dipakai untuk
melakukan usaha (𝑊).
Secara keseluruhan, energi tersebut tidak ada yang hilang. Energi dapat berubah
bentuk ke energi laninnya dan jumlah energi total selalu tetap. Berdasarkan hukum
kekekalan energi, Hukum Termodinamika di rumuskan sebagai berikut:
Jika sejumlah kalor yang diberikan kepada system, dipakai Sebagian oleh system
untuk melakukan usaha 𝑊, selisih energi 𝑄 − 𝑊 sama dengan perubahan energi
dalam (𝑈) dari system.
3) Jika system menerima kalor, nilai 𝑄 bertanda positif (+𝑄). Sistem menerima
kalor, tetapi tidak melakukan kerja.
4) Jika system melepas kalor, nilai 𝑄 bertanda negative (−𝑄). Sistem melakukan
kerja, teta[I tidak ada kalor yang masuk ataupun keluar (adiabatic)
Energi dalam suatu gas ideal merupakan ukuran langsung dari suhu dan tekanan.
Perubahan energi dalam (∆𝑈) hanya bergantung pada keadaan awal dan keadaan
akhir, tidak bergantung pada proses bagaimana keadaan system berubah. Untuk
gas monoatomic dengan derajat kebebasan (𝑓 = 3), perubahan energi dalam
dapat dihitung sebagai berikut:
Sri Lestari Diktat Fisika Kelas XI/Sem.2/2020-2021/hal. 23
Untuk gas diatomic dan poliatomik, factor 3 diganti dengan derajat kebebasan
yang dimiliki gas tersebut.
𝑉2
𝑄 = ∆𝑈 + 𝑊 = 0 + 𝑊 = 𝑛𝑅𝑇 𝑙𝑛
𝑉1
2) Proses Isobarik
Pada proses isobarik, sistem tidak mengalami perubahan besar tekanan
(∆𝑃 = 0). Besarnya usaha yang dilakukan gas memenuhi persamaan
𝑊 = 𝑝(∆𝑉 ) = 𝑝 (𝑉2 − 𝑉1 ). Penerapan Hukum I Termodinamika pada proses
isobaric menghasilkan 𝑄 = ∆𝑈 + 𝑊 = ∆𝑈 + 𝑝(∆𝑉 )
3) Proses Isokhorik
Proses Isokhorik adalah proses yang dialami oleh system tanpa adanya perubahan
volume (𝑉 = 0) sehingga usaha oleh system gas adalah
𝑊 = 𝑝(∆𝑉). Perubahan energi dalamnya sesuai dengan persamaan
3
∆𝑈 = 𝑛𝑅(∆𝑉 ) = 0. Penerapan Hukum I Termodinamika menghasilkan
2
𝑄 = ∆𝑈 + 𝑊 = ∆𝑈 + 0 = ∆𝑈
3
𝑄 = ∆𝑈 = 𝑛𝑅(∆𝑇)
2
3 3
Untuk gas ideal, 𝑈 = 2 𝑛𝑅𝑇 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑄 = 𝑈2 − 𝑈1 = 2 𝑛𝑅 (𝑇2 − 𝑇1 )
Jadi, kalor yang diberikan kepada suatu system pada volume tetap, seluruhnya
digunakan untuk menaikkan energi dalam system.
2. Suatu gas menerima kalor 4.000 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖, menghasilkan usaha sebesar 8.000 𝐽.
Berapakah perubahan energi dalam pada gas? (1 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖 = 4,18 𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒)
Penyelesaian:
𝐷𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖: 𝑄 = 4.000 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖 = 16.720 𝐽
𝑊 = 8.000 𝐽
𝐷𝑖𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎: 𝑈 = ?
𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏:
∆𝑈 = ∆𝑄 – 𝑊 = (16.720 – 8.000) 𝐽 = 8.720 𝐽
5 5 5 5
(2 𝑥 105 )(0,1 𝑚3 )3 = (1 𝑥 105 )(𝑉2 )3 → (𝑉2 )3 = (2)(0,1)3
3
Kedua ruas dipangkatkan 5 sehingga diperoleh
3
3
5 5 3 5 5 3
(𝑉2 ) = (2) = [(0,1) ]
3 5 3 → 𝑉2 = (2)5 (0,1)𝑚3 = 0,1515 𝑚3 𝑉1
𝑉2 = 0,15 𝑚3
Bahan Diskusi II
1. Suatu gas gas menyerap kalor 500 𝐽 dan melakukan usaha 50 𝐽. Berapa perubahan
energi dalam system gas tersebut, apakah gas tersebut memuai atau dimampatkan?
2. Suatu system menerima kalor sebesar 10 𝐽 dan melakukan usaha luar sebesar 4 𝐽
pada suhu tetap 27o𝐶. Berapakah perubahan energi dalam system tersebut?
3. Sebanyak 4 mol gas ideal monoatomic dengan suhu awal 27o𝐶 dinaikkan suhunya
menjadi 127 o 𝐶 pada tekanan tetap. Berapakah kalor yang diperlukan (𝑅 =
8,31 𝐽/𝑚𝑜𝑙𝐾)
4. Suatu gas pada tekanan konstan sebesar 6,4 𝑥 10 4 𝑃𝑎 dimampatkan dari
volume 8𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 menjadi 2 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟. Dalam proses tersebut, gas melepas kalor
400 𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒. Berapakah usaha yang dilakukan oleh gas dan berapakah perubahan
energi dalamnya.
5. Perhatikan grafik berikut ini’
Siklus Carnot adalah dasar dari mesin diesel, yaitu mesin yang paling ideal, yang
selanjutnya disebut mesin Carnot. Selama proses siklus carnot berlangsung, gas
menerima kalor Q1 dari reservoir bersuhu tinggi dan melepas kalor Q 2 ke reservoir
bersuhu rendah. Usaha yang dilakukan oleh gas sesuai dengan Hukum I Termodinamika
adalah 𝑄 = ∆𝑈 + 𝑊 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑄1 − 𝑄2 = 0 + 𝑊 → 𝑊 = 𝑄1 − 𝑄2 .
Gambar Siklus mesin ideal Q1 dan suhu fungsi reservoir diubah seluruhnya menjadi
usaha W dengan efisiensi 100%
b. Efesiensi Mesin
Perbandingan antara besarnya usaha (W) yang dapat dilakukan oleh system terhadap
kalor (Q1) yang diserap dapat menentukan efesiensi suatu mesin. Secara matematis,
efisiensi mesin dapat dituliskan sebagai berikut:
𝑊
𝜂= 𝑥 100%
𝑄1
Mesin Carnot
Efesiensi mesin Carnot diperoleh dengan cara menggantikan usaha dengan
persamaan:
𝑄1 − 𝑄2 𝑄2
𝜂= 𝑥 100% 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝜂 = (1 − ) 𝑥100%
𝑄1 𝑄1
Pada gas ideal, energi dalam (U) sebanding dengan suhu mutlak (T) sehingga
untuk mesin Carnot, dapat ditulis sebagai berikut:
𝑇
𝜂 = (1 − 𝑇2 ) 𝑥 100%
1
Penggantian besaran kalor (Q) menjadi suhu mutlak (T) dalam menentukan efesiensi
sebuah mesin, berdasarkan pada energi dalam sebanding dengan suhu,
𝑄2 𝑇2
menunjukkan: =
𝑄1 𝑇1
Dengan : 𝑄1 = 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 ; 𝑄2 = 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑙𝑒𝑝𝑎𝑠𝑘𝑎𝑛
𝑇1 = 𝑆𝑢ℎ𝑢 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑟𝑒𝑠𝑒𝑟𝑣𝑜𝑖𝑟 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 ; 𝑇2 = 𝑆𝑢ℎ𝑢 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑟𝑒𝑠𝑒𝑟𝑣𝑜𝑖𝑟 𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
Mesin Otto
Mesin Otto merupakan mesin kalor yang prinsip kerjanya berdasarkan siklus Otto.
Pada siklus Otto, terdapat dua proses adiabatic dan dua proses isohkorik.
A-B dan C-D merupakan proses adiabatic, sedangkan B-C dan D-A merupakan
proses isokhorik. Adapun Q1 adalah kalor yang masuk dalam system, sedang Q2
adalah kalor yang keluar (dilepaskan) oleh system. Efisiensi dari siklus Otto
dinyatakan dengan persamaan:
Mesin Diesel
Mesin diesel merupakan mesin kalor yang prinsip kerjanya menggunakan siklus
diesel. Pada siklus diesel terdapat dua proses adiabatic, satu proses isobaric, dan
satu proses isokhorik. Perhatikan gambar:
5. Hukum II Termodinamika
Hukum I Termodinamika menyatakan tentang kekekalan energy, yaitu energy tidak
dapat diciptakan atau dimusnahkan, melainkan hanya dapat diubah dari satu bentuk
energy ke bentuk energy lainnya. Hukum I Termodinamika tidak membatasi
bagaimana perubahan energy tersebut berlangsung. Lain halnya dengan Hukum II
Termodinamika yang memiliki batasan-batasan tertentu.
Sebuah mesin dapat bergerak disebabkan adanya energy kalor yang diberikan pada
mesin tersebut secara terus menerus, tetapi sebaliknya tidak mungkin energy gerak
(usaha) dapat memberikan kalor secara terus menerus, Pada kenyataannya, tidak ada
sebuah mesin pun yang bekerja menyerap energy kalor dan mengubah seluruhnya
menjadi usaha.
Hal inilah yang kemudian diteliti oleh Clausius dan Kelvin-Planck sehingga
menghasilkan rumusan Hukum Kedua Termodinamika. Berikut pernyataan Kevin-
Planck dan Clausius.
a. Menurut Clausius, kalor tidak dapat berpindah dari benda bersuhu rendah ke
benda bersuhu tinggi tanpa adanya usaha luar yang diberikan kepada sistem.
b. Menurut Kelvin-Planck, tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam suatu
siklus dan menghasilkan seluruh kalor yang diserapnya menjadi usaha.
Dalam menyatakan Hukum Kedua Termodinamika ini, Clausius memperkenalkan
besaran baru yang disebut entropi (S).
Entropi adalah besaran yang menyatakan banyaknya energi atau kalor yang tidak
dapat diubah menjadi usaha. Ketika suatu sistem menyerap sejumlah kalor Q dari
reservoir yang memiliki temperatur mutlak, entropi sistem tersebut akan meningkat
dan entropi reservoirnya akan menurun sehingga perubahan entropi sistem dapat
dinyatakan dengan persamaan
Keterangan Gambar:
Q1 = kalor yang dilepaskan pada suhu tinggi T 1
Q2 = kalor yang diserap pada suhu rendah T2
W = usaha yang dilakukan dari luar
Ukuran daya sebuah mesin pendingin dinyatakan dengan koefisien daya guna.
Secara matematis, dapat dituliskan sebagai beriku:
2. Sebuah mesin gas ideal bekerja dalam suatu siklus Carnot antara suhu tinggi T1°C
dan dan suhu rendah 127°C. Jika mesin menyerap kalor 60 kkal pada suhu tertinggi
dan membuang kalor 48 kkal, hitunglah:
3. Sebuah mesin Carnot yang menggunakan reservoir suhu tinggi bersuhu 800 K
memiliki efisiensi 40%. Agar efisiensi maksimumnya naik menjadi 50%, tentukanlah
kenaikan suhu yang harus dilakukan pada reservoir suhu tinggi.
Jawab:
Diketahui: 𝑇1 = 800 𝐾, 𝜂1 = 40%, 𝑑𝑎𝑛 𝜂2 = 50%
Efisiensi mesin semula 𝜂1 = 40%
𝑇2 𝑇2 𝑇2
𝜂1 = 1 − → 40% = 1 − → = 0,6 → 𝑇2 = 480 𝐾
𝑇1 800 𝐾 800 𝐾
Agar efisiensi menjadi 𝜂1 = 40% 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑇2 = 480 𝐾
Sri Lestari Diktat Fisika Kelas XI/Sem.2/2020-2021/hal. 32
𝑇2 480𝐾 480 𝐾
𝜂2 = 1 − → 50% = 1 − → = 0,5 → 𝑇1 = 960 𝐾
𝑇1 𝑇1 𝑇1
4. Gambar di samping menunjukkan bahwa 1.200 J kalor mengalir secara spontan dari
reservoir panas bersuhu 600 K ke reservoir dingin bersuhu 300 K. Tentukanlah
jumlah entropi dari sistem tersebut. Anggap tidak ada
perubahan lain yang terjadi.
Jawab:
Diketahui 𝑄 = 1.200 𝐽, 𝑇1 = 600 𝐾, 𝑑𝑎𝑛 𝑇2 = 300 𝐾
5. Sebuah lemari es memiliki koefisien performansi 6. Jika suhu ruang di luar lemari es
adalah 28°C, berapakah suhu paling rendah di dalam lemari es yang dapat
diperoleh?
Jawab:
Diketahui : 𝐾𝑝 = 6, 𝑑𝑎𝑛 𝑇1 = 28𝑜 𝐶
𝑇2
Koefisien performansi maksimum diperoleh sebagai berikut : 𝐾𝑝 = 𝑇1 −𝑇2
dengan T1 adalah suhu tinggi dan T2 adalah suhu rendah. Dari persamaan tersebut
diperoleh:
(𝐾𝑝 )𝑇1 − (𝐾𝑝 )𝑇2 = 𝑇2
(𝐾𝑝 )𝑇1 = (1 + 𝐾𝑝 )𝑇2
𝐾𝑝
𝑇2 = 𝑇1
(𝐾𝑝 + 1)
Dari soal diketahui 𝑇1 = (28 + 273)𝐾 = 301 𝐾 𝑑𝑎𝑛 𝐾𝑝 = 6,0 𝑠𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑠𝑢ℎ𝑢
Sri Lestari Diktat Fisika Kelas XI/Sem.2/2020-2021/hal. 33
Paling rendah di dalam lemari es 𝑇2 dapat dihitung:
6,0
𝑇2 = 𝑥 (301 𝐾) = 258 𝐾 𝑎𝑡𝑎𝑢 − 15𝑜 𝐶
1 + 6,0
2. Suatu gas monoatomik mengalami proses termodinamika seperti grafik berikut ini.
Tentukanlah:
a. Usaha yang dilakukan gas selama proses ABC
b. Perubahan energi dalam
c. Kalor yang diserap selama proses ABC
3. Sebuah mesin Carnot menerima 2.000 J dari reservoir panas dan melepaskan 1.750
J pada reservoir dingin. Dengan demikian, efisiensi mesin tersebut adalah ....
4. Satu kilogram es pada 0°C dicairkan dan diubah menjadi air pada 0°C. Hitunglah
perubahan entropinya, asumsikan bahwa peleburan berlangsung
secara reversibel.
5. Sebuah refrigerator membutuhkan usaha 68,2 kJ untuk membuat es batu dari 1 liter
air pada suhu 10°C. Tentukanlah:
a. energi panas yang harus dikeluarkan, dan
b. koefisien performansi refrigerator.
D. SOAL LATIHAN
1. Sepuluh mol gas ideal pada awalnya bersuhu 27°C dengan tekanan 4 atm. Gas
mengembang secara isotermal dan tekanannya menjadi 2 atm. Tentukan usaha luas yang
dilakukan gas jika R = 8,31 J/mol K dan ln 2 = 0,693.
2. Sebanyak 55 g gas nitrogen dipanaskan dari suhu –3°C menjadi 37°C. Jika nitrogen
tersebut dipanaskan dalam bejana yang dapat memuai, diperlukan kalor sebesar 2,33 kJ.
Jika nitrogen tersebut dipanaskan dalam bejana yang tidak dapat memuai, diperlukan kalor
1,66 kJ. Hitunglah kapasitas kalor gas nitrogen.
3. Sejumlah gas ideal mengalami proses siklus seperti grafik berikut.
4. Sebuah mesin gas ideal bekerja dalam satu siklus mesin Carnot antara suhu 127°C dan
227°C serta menyerap kalor 60 kkal. Jika diketahui 1 kalori = 4,2 J, tentukanlah usaha yang
dihasilkan dalam satu siklus
5. Sebuah mesin gas ideal bekerja dalam suatu siklus carnot antara 227°C dan 127°C, serta
menyerap kalor sebesar 66 kkal pada temperatur tinggi. Hitunglah efisiensi mesin dan
usaha yang dilakukan dalam satu siklus.
Sri Lestari Diktat Fisika Kelas XI/Sem.2/2020-2021/hal. 35
6. Suhu di dalam mesin pendingin –3°C dan suhu di luarnya 27°C. Jika daya yang dipakai
untuk mengaktifkan mesin pendingin adalah 250 watt, besarnya panas yang dikeluarkan
dari ruangan setiap jamnya adalah ....
7. Sebuah mesin termodinamika menggunakan reservoir suhu tinggi bersuhu 800 K yang
memiliki efisiensi 20%. Hitunglah kenaikan suhu reservoir suhu tinggi agar efisien
maksimum mesin tersebut menjadi 36%.
8. Selama satu siklus, mesin Carnot memindahkan 100 joule energi dari reservoir bersuhu
127°C, melakukan usaha, dan membuang panas ke reservoir bersuhu 27°C. Hitunglah:
a. efisiensi mesin Carnot,
b. perubahan entropi reservoir suhu tinggi,
c. perubahan entropi reservoir suhu rendah, dan
d. perubahan entropi total.
9. Sebuah lemari es memiliki suhu paling rendah di dalamnya –15°C. Jika suhu ruang di luar
lemari es = 28°C, koefisien performansi lemari es tersebut adalah ....
10. Perpindahan kalor yang ditunjukkan pada gambar adalah
𝑄𝐴 = 20 𝑘𝐽, 𝑄𝐵 = 10 𝑘𝐽, 𝑄𝐶 = 30 𝑘𝐽 𝑑𝑎𝑛 𝑄𝐷 = 8 𝑘𝐽
Tentukanlah:
a. usaha yang dilakukan mesin dalam satu siklus, dan
b. efisiensi mesin tersebut.
A. PETA KONSEP
B. MATERI
1. Pemantulan
2. Pembiasan
3. Difraksi
4. Interferensi
C. RANGKUMAN
D. SOAL LATIHAN
A. MATERI
1. Persamaan gelombang
2. Besaran-besaran fisis
B. SOAL LATIHAN
A. MATERI
Gelombang Bunyi:
1. Karakteristik gelombang bunyi
2. Cepat rambat gelombang bunyi
3. Azas Doppler
4. Fenomena dawai dan pipa organa
B. SOAL LATIHAN
A. MATERI
Alat Optik
1. Mata dan kaca mata
2. Kaca pembesar (lup)
Sri Lestari Diktat Fisika Kelas XI/Sem.2/2020-2021/hal. 39
3. Mikroskop
4. Teropong
5. Kamera
Optika Geometri
B. SOAL LATIHAN
A. MATERI
Sri Lestari Diktat Fisika Kelas XI/Sem.2/2020-2021/hal. 40
1. Gejala Pemanasan global dan Alternatif Solusinya
2. Kesepakatan Internasional Tentang Pemanasan Global
B. SOAL LATIHAN