Anda di halaman 1dari 17

BLOK I.

3
BASIC DENTAL SCIENCE
FKG UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
TUTORIAL KE-1

KELOMPOK TUTORIAL 6 : drg. Widya Puspita Sari, MDSc

1. Sabrina Arifah Adriani (2110070110065)


2. Salfarah Fadilla (2110070110066)
3. Wahdini Amanda (2110070110067)
4. Sanita Ayu Siagian (2110070110068)
5. Yessa Afri Diana Fitri (2110070110069)
6. Muhammad Haikal Azipua (2110070110070)
7. M. Berliyan Zain (2110070110071)
8. Sandi Nayoan (2110070110072)
9. Syakira Awlia Syah (2110070110073)
10. Maysaroh (2110070110074)
11. Refika Ananta (2110070110075)
12. Salsa Pulungan (2110070110076)

KATA PENGANTAR
1
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
perkenan beliau lah kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat
pada waktunya. Dalam makalah yang kami susun ini berisi tentang Skenario 1
pada Blok I.3 Basic Dental Science. Kami mengucapkan banyak terimakasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini belumlah sempurna
untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dalam rangka penyempurnaan
untuk pembuatan makalah selanjutnya. Besar harapan kani bahwa makalah ini
dapat bernilai baik, dan dapat digunakan dengan sebaik-baiknya.

Padang, 20 November 2021

Kelompok Tutorial 6

DAFTAR ISI

2
HALAMAN JUDUL..........................................................................................1

KATA PENGANTAR........................................................................................2

DAFTAR ISI.......................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................4

1.1 Latar Belakang...............................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................4
1.3 Tujuan Pembelajaran..................................................................................4-5

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................6

2.1 Klarifikasi istilah.........................................................................................6-7

2.2 Menetapkan Permasalahan.............................................................................7

2.3 Curah Pendapat...........................................................................................7-8

2.4 Menganalisis permasalahan............................................................................8

2.5 Tujuan Pembelajaran..................................................................................8-9

2.6 Belajar Mandiri..............................................................................................9

2.7 Melaporkan Hasil Belajar Mandiri...........................................................9-17

BAB III KESIMPULAN...................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................19-20

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gigi merupakan jaringan tubuh keras yang memiliki fungsi untuk
mengunyah, berbicara, dan memperindah wajah. Struktur gigi berlapis-lapis
mulai dari email yang sangat keras, dentin (tulang gigi) yang berada di
dalamnya, pulpa yang berisi pembuluh darah, pembuluh saraf, dan bagian
lain yang memperkokoh gigi. Jika tidak dilakukan perawatan dengan baik,
gigi akan mudah sekali mengalami kerusakan. Gigi nyempil merupakan
adalah gigi lebih yang tumbuh tidak pada tempatnya dan tidak sejajar.

1.2 Rumusan Masalah


1. Mengapa jumlah gigi bisa berlebih?
2. Bagaimana faktor yang menyebabkan jumlah gigi berbeda dnegan orang
lain?
3. Mengapa tumbuh kembang gigi pada anak dapat mengalami kelainan?
4. Bagaimana resiko yang terjadi jika gigi berlebih?

1.3 Tujuan Pembelajaran


1. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami pertumbuhan dan
perkembangan gigi pada anak
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang anatomi gigi
3. Mahasiswa mampu memahami dan mejelaskan tentang gangguan
tumbuh kembang gigi pada anak
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan formasi letak gigi
5. Mahasiswa mampu menyebutkan ayat dan hadist yang terkandung pada
skenario

4
BAB II

PEMBAHASAN

SKENARIO 1

Gigi Nyempil

Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun ditemani ibunya datang ke Praktek


dokter gigi. Ibunya ingin memeriksakan gigi anaknya yang selalu menanyakan
kenapa jumlah giginya tidak sama dengan teman sebayanya. Beberapa hari
sebelumnya si anak mengikuti pemeriksaan gigi di sekolah sebagai kegiatan
rutin UKGS disekolahnya. Dokter gigi yang datang memeriksa ke sekolahnya
mengatakan jumlah giginya lebih banyak. Pemeriksaan klinis ditemukan
terdapat gigi yang tumbuh diantara gigi 11 dan 12, secara klinis gigi tumbuh
sehat dan berukuran lebih kecil dari gigi tetangganya.

Kondisi tersebut terjadi karena adanya gangguan pada tahap tumbuh kembang
gigi. Carilah ayat Al-quran atau hadist yang sesuai dengan kasus.

2.1 Klarifikasi istilah


1. Pemeriksaan Klinis adalah sebuah proses dari seorang ahli medis
memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit
2. Sebaya adalah orang yang memiliki tingkat umur dan kedewasaan yang
sama
3. Gigi nyempil adalah gigi lebih yang tumbuh tidak pada tempatnya dan
tidak sejajar

5
4. Tumbuh kembang adalah perubahan fisik yang dan diukur dan
kembang adalah pertambahan struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks
5. Gigi 11 adalah gigi insisivus regio 1 yang dimulai dari kanan
6. UKGS adalah usaha kegiatan gigi sekolah yaitu sebuah program
pemerintah untuk mengatasi masalah gigi terutama anak sekolah
7. Prakter dokter adalah tempat praktek baik dokter umum, dokter gigi.

2.2 Menetapkan Permasalahan


1. Apakah kelainan gigi hanya terdapat pada lokasi tertentu saja?
2. Resiko apa yang dapat terjadi jika gigi berlebih?
3. Apa saja faktor yang menyebabkan jumlah gigi tidak sama dengan
orang lain?
4. Berapa jumlah gigi normal pada anak-anak?
5. Apa penyebab gangguan pada tahap tumbu kembang gigi?
2.3 Curah Pendapat
1. Apakah kelainan gigi hanya terdapat pada lokasi tertentu saja?
Kelainan gigi yaitu gigi yang menyimpang dari bentuk aslinya.
Terdapat gigi berlebih pada regio rahang atas yang biasa disebut
mesiodents. Contoh: kelebihan gigi.
2. Resiko apa yang dapat terjadi jika gigi berlebih?
Pada dasarnya pada tahap perkembangan gigi tidak dapat
mempegaruhi fungsi gigi hanya saja mengganggu estetika atau
penampilan untuk memperbaiki gangguan tersebut bisa dengan cara
perawatan ortodonti. Susunan gigi tidak rapi, gangguan tumbuh gigi
tetap, gangguan pada akar gigi, peradangan gusi, terbentuk karang
gigi pada daerah yang sulit dibersihkan akibat susunan gigi yang
tidak rapi.
3. Apa saja faktor yang menyebabkan jumlah gigi tidak sama dengan
orang lain?

6
Genetik, status gigi, jenis kelamin, postur tubuh, kekurangan
kalsium, dan penyakit tertentu
4. Berapa jumlah gigi normal pada anak-anak?
0-3 bulan awal mula bakal gigi, masuk bulan ke 3 gigi susu muncul,
bayi tumbuh gigi pada usia 6 bulan, usia 8-12 bulan tumbuh gigi seri
atas, 12-16 bulan tumbuh gigi seri bawah, gigi seri samping bawah
akan keluar perlahan untuk melengkapi jajaran gigi seri, 16-24 bulan
tumbuh gigi taring dan geraham, 2-4 tahun tumbuh gigi susu
lengkap sebanyak 20 buah, proses pergantian akan berlangsung
dalam waktu yang sangat panjang antara usia 6-12 tahun
5. Apa penyebab gangguan pada tahap tumbu kembang gigi?
Kebiasaan buruk semasa kecil, tumor pada rahang atau mulut, ifeksi,
perawatan gigi yang salah, bibir sumbing, dan sebagainya.

2.4 Menganalisis Permasalahan

Gigi Nyempil

Formasi
Anatomi Pertumbuhan dan
Letak
Gigi Perkembangan Gigi Anak
Gigi

Gangguan Tumbuh
Kembang Gigi Anak

Ayat Al-quran dan hadis


terkait skenario

7
2.5 Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami pertumbuhan dan
perkembangan gigi pada anak
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang anatomi gigi
3. Mahasiswa mampu memahami dan mejelaskan tentang gangguan
tumbuh kembang gigi pada anak
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan formasi letak gigi
5. Mahasiswa mampu menyebutkan ayat dan hadist yang terkandung pada
skenario

2.6 Belajar Mandiri


Dalam step belajar mandiri ini kami melakukan diskusi melalui zoom dan
mencari beberapa literatur yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran di
tutorial kali ini, kami juga bertukar pendapat berlandaskan literatur yang
telah kami dapatkan.

2.7 Melaporkan hasil belajar mandiri


1. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami pertumbuhan dan
perkembangan gigi pada anak

Tanda perkembangan gigi paling awal dimulai pada minggu keenam


dimana lapisan basal epitel rongga mulut membentuk suatu struktur seperti
huruf C yang disebut lamina dentalis.

Lamina dentalis merupakan primordium bagian gigi yang berasal dari


ektoderm. Lamina dentalis ini terbentuk di sepanjang rahang atas dan
bawah, kemudian menghasilkan tunas gigi yang berkembang pada 10
tempat tertentu pada setiap lamina sehingga nantinya menjadi 20 gigi susu.
Stadium ini disebut juga dengan stadium tunas (bud stage). Erupsi gigi
mulai terjadi ketika gigi mulai menonjol keluar dari tulang rahang melalui
epitel mulut menuju ke dalam rongga mulut. Erupsi gigi dapat terjadi akibat

8
pertumbuhan akar gigi atau pertumbuhan tulang dibawah gigi yang secara
proresif mendorong gigi ke atas.

Seiring bertambahnya usia anak, jumlah gigi susu pun akan semakin
bertambah begitu juga dengan kemampuan oromotor anak. Kemampuan
oromotor anak sangat berpengaruh pada kemampuan anak menerima pola
makan sesuai dengan umurnya. Dan kemampuan oromotor ini tentu saja
sangat didukung oleh pertumbuhan yang normal dari gigi susu anak
tersebut.

2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang anatomi gigi


 Struktur gigi pada manusia terbagi dalam dua bagian yaitu bagian
mahkota dan bagian akar.
 Pada bagian mahkota merupakan bagian gigi yang terlihat dalam mulut
 sedangkan pada bagian akar merupakan bagian yang tertanam di dalam
tulang rahang
 mahkota gigi adalah bagian yang dilapisi oleh enamel.
 akar gigi adalah bagian yang dilapisi oleh cementum
 Batas antara mahkota dan akar disebut cementoenamel junction
(cervical line)

9
Struktur gigi:
1.Enamel(Email)
Enamel adalah zat terkeras dalam tubuh manusia dan mengandung
persentase mineral tertinggi.
Tersusun oleh:
99% kristal hidroksiapatit (mineral utama)
1% materi oganik (enamelin) dan air
Enamel terbentuk pada gigi saat gigi berkembang di dalam tulang
rahang sebelum reupsi ke dalam mulut. Setelah terbentuk sempurna,
email tidak mengandung pembuluh darah atau saraf.
Enamel diproduksi oleh amloblas

2.Dentin
Dentin penyusun gigi terbesar
Komposisi kimia tulang

10
8-% anorganik9kristal hidroksapatit)
20% organi
Berwarna kekuningan
Dentin diproduksi oleh Odontoblas

3.Sementum
● Sementum berfungsi merapatkan dan merekatkan akar gigi denan
alveolar
● Melapisi dentin pada bagian akar
● meliputi dentin (label B ). sementum melekat pada tulang alveolar (C)
● oleh serat ligamen periodontal dan ke jaringan lunak gingiva oleh serat
gingiva (H)

11
Pulpa terdiri dari beberapa bagian, yaitu tanduk pulpa, ruang pulpa (di
bagian tengah mahkota gigi), saluran gigi (di bagian akarnya), foramen
apikal (tempat masuknya jaringan pulpa ke rongga pulpa dalam bentuk
lubang di ujung akar gigi), supplementary canal (percabangan saluran
pulpa di dekat ujung akar yang berjumlah dua atau lebih), dan orifice
(pintu masuk yang menghubungkan ruang pulpa dengan salurannya).
Fungsi utama pulpa gigi adalah untuk membentuk dentin (dengan
menggunakan odontoblas).

1.Periodontal ligament
Lapisan kolagen yang membungkus akar gigi
sharpey’s fibers(sabut kolagen) –tertanam dalam sementum dan
alveolus
Berfungsi meletakan gigi pada soketnya dan meredam tekanan gigi pada
alveolus
2.Alveolus
Bagian tulang mandibula dan maksila tempat akar gigi
3.Ginggiva
Bagian paling tebal dari membran mukosa mulut
Melekat erat pada alveolus (maksila dan mandibula)
Salah satu fungsinya yaitu mencegah bakteri masuk ke jaringan
periodontal

12
3. Mahasiswa mampu memahami dan mejelaskan tentang gangguan
tumbuh kembang gigi pada anak
● Gigi Berlebih
Kelainan tumbuh gigi ini terjadi akibat berlanjutnya proses
pembentukan gigi yang berlebihan, kecenderungan ini biasanya
diturunkan secara genetik. Tampak adanya gigi tambahan yang bentuk
umumnya merupakan duplikat gigi sebelahnya. Apabila menyebabkan
gangguan sebaiknya dibawa ke dokter gigi untuk dilakukan tindakan
pencabutan.
● Fusi Gigi
Gigi yang mengalami fusi tampak seperti dua gigi yang menjadi satu,
tetapi mempunyai dua akar, hal ini diakibatkan dari penggabungan saat
pembentukan gigi, sehingga mahkota gigi nampak menyatu.
● Germinasi Gigi
Gigi dengan satu akar tetapi memiliki dua mahkota lengkap maupun
tidak lengkap yang terpisah. Penyebabnya bisa genetik ataupun faktor
lokal dan sistemik lainnya.
● Amelogenesis Imperfecta
Suatu kondisi dimana gigi hanya dilapisi selapis tipis email sehingga
berwarna king kecoklatan yang disebabkan oleh faktor genetik.
Terapinya bisa dilakukan penambalan untuk memperbaiki estetik dari
gigi tersebut
 Diskolorisasi Gigi
Bayi yang lahir prematur memiliki bilirubin yang tinggi, sehingga
beresiko terkena penyakit kuning. Kondisi ini mengakibatkan gigi
mengalami perubahan warna yang disebut green teeth. Diskolorisasi
gigi dapat terjadi juga pada ibu yang semasa hamil memgkonsumsi
antibiotik tetrasiklin secara berlebih sehingga mengakibatkan gigi anak
tampak berwarna kuning sampai kecoklatan.

13
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan formasi letak gigi

Gigi memiliki 4 kuadran, seperti yang ada pada gambar.

14
5. Mahasiswa mampu menyebutkan ayat dan hadist yang terkandung pada
scenario

“Allah melaknat orang yang mentato dan orang yang meminta ditato, orang
yang mencukur habis alis dan merenggangkan gigi untuk kecantikan dengan
merubah ciptaan Allah Ta'ala, kenapa saya tidak melaknat orang yang
dilaknat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sementara dalam kitabullah telah
termaktub”Dan sesuatu yang datang dari rasul, maka ambillah” (QS Al
Hasyr: 7)."

HR. Bukhari dan Muslim. Hadits diatas secara spesifik telah


melarang seseorang untuk melakukan perubahan terhadap bentuk dan
susunan gigi. Sehingga hukumnya jelas haram. Namun secara spesifik ada
alasan mengapa perubahan tersebut diharamkan, yaitu karena untuk tujuan
kecantikan. Sedangkan ortodonti tidak hanya sekedar untuk mempercantik
diri.

15
BAB III

KESIMPULAN

Gigi merupakan salah satu organ penting yang terdapat dalam rongga mulut
Gigi terdiri dari dua macam ,yaitu gigi decidui dan gigi permanen. Bagian-
bagian dari gigi meliputi email, dentin, sementum.

Gigi juga merupakan salah satu bagian paling kuat pada tubuh manusia,
terutama emailnya. Gigi terbuat dari protein dan mineral, serta kalsium. Secara
umum, fungsi gigi berperan penting dalam mengunyah makanan, serta
membantu agar kita dapat berbicara dengan jelas.

Pada tumbuh kembang gigi dapat terjadi abnormalitas, yaitu kelainan yang
tidak normal, salah satunya adalah Supernumerary Teeth. Kondisi ini adalah
keadaan dimana bertambahnya gigi dari jumlah yang seharusnya. Pada kasus
kali ini terjadi di daerah sentral, dengan bentuk yang kecil seperti segitiga. Hal
ini disebabkan oleh faktor keturunan, secara umum dikaitkan dengan beberapa
penyakit dan sindrom, adanya dikotomi pada benih gigi serta kurangnya nutrisi
pada saat bayi dan gangguan kesehatan.

16
DAFTAR PUSTAKA

drg. Ary Shinta A, SpKGA, kelainan tumbuh kembang gigi pada


anak,https://primayahospital.com/gigi/kelainan-tumbuh-kembang-gigi-
anak/,vol 9,hal 3-4

E-Journal Widya Kesehatan dan Lingkungan Volume 1 Nomor 1 Mei-Agustus


2013

Jurnal Kedokteran Gigi Unej Vol. 7 No. 3 2010 : 40-44

Ria, N. and Simaremare, S.A. (2020). PENGETAHUAN IBU TENTANG


MASA PERTUMBUHAN GIGI TERHADAP KONDISI GIGI ANAK. Jurnal
Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery,
Environment, Dentist). [online] 15(2), pp.329–332. Available at:
http://ojs.poltekkes-medan.ac.id/pannmed/article/download/770/571/ [Accessed
17 Nov. 2021].

Wangidjaja,D 2013, anatomi gigi edisi 2, jakarta,EGC

Widayati, N. (n.d.). FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KARIES


GIGI PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN Factors Associated with Dental Caries
in Children Aged 4-6 Years Old. [online] Available at: https://www.e-
journal.unair.ac.id/JBE/article/download/175/45 [Accessed 18 Nov. 2021].

17

Anda mungkin juga menyukai