Anda di halaman 1dari 12

TUGAS ANTIBIOTIKA

Nama : M. habib al fajar

Npm : 2110070110034

Berdasarkann karateria

1. gentamisin
 engatasi infeksi bakteri ringan hingga berat pada berbagai bagian tubuh, mulai
dari telinga luar, mata, kulit,

 Dosis : Dewasa dan anak-anak: Oleskan krim atau salep secukupnya pada area
yang bermasalah, 3–4 kali sehari.

Obat tetes mata 0,3%

Dewasa dan anak-anak: 1–2 tetes pada mata yang bermasalah, setiap 4 jam.

2. sefaleksin
 Melawan bakteri seperti Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae,
Haemophilus influenzae, atau Escherichia coli.
 Dosis : Dewasa: 250 mg setiap 6 jam atau 500 mg setiap 12 jam. Dosis maksimal
4.000 mg per hari yang dibagi dalam 2–4 dosis.
Anak-anak: 25–50 mg/kgBB per hari yang diberikan setiap 12 jam.

3. streptomisin,
 untuk mengatasi tuberkulosis dan penyakit infeksi bakteri lain, seperti tularemia,
endokarditis bakteri, pes (plague), brucellosis, meningitis, pneumonia, atau
infeksi saluran kemih.

 Dosis : tergantung dari infeksi yg di derita. Brucellosis, meningitis, pneumonia,


infeksi saluran kemih

Dewasa: 1–2 gram per hari, yang dibagi ke dalam 2 kali pemberian. Dosis
maksimal 2 gram per hari.
Anak-anak: 20–40 mg/kgBB, yang dibagi ke dalam 2–4 kali pemberian.

4. kanamisin
 Melawan Staphylococcus penyakit infeksi yang bisa diobati dengan kanamycin
adalah septikemia, infeksi saluran kemih yang mengalami komplikasi, peritonitis,
atau infeksi saluran pernapasan.

 Dosis : Dewasa: 15 mg/kgBB per hari, dibagi dalam 2–4 kali pemberian suntikan
IM atau infus IV selama 30–60 menit. Dosis maksimal 1,5 gram per hari. Durasi
pengobatan 7–10 hari.

Anak-anak: 15–30 mg/kgBB per hari dibagi ke dalam 3 kali pemberian

5. , gentamisin
 engatasi infeksi bakteri ringan hingga berat pada berbagai bagian tubuh, mulai
dari telinga luar, mata, kulit,

 Dosis : Dewasa dan anak-anak: Oleskan krim atau salep secukupnya pada area
yang bermasalah, 3–4 kali sehari.

Obat tetes mata 0,3%

Dewasa dan anak-anak: 1–2 tetes pada mata yang bermasalah, setiap 4 jam.

6. , tobramisin
 Untuk melawan spesies Pseudomonas
 Dosis : Tetes mata tobramycin 0,3%
Dewasa dan anak di atas 1 tahun: 1–2 tetes setiap 4 jam. Untuk infeksi yang berat,
dosisnya dapat ditingkatkan menjadi 2 tetes setiap 1 jam hingga kondisi membaik.
Salep tobramycin 0,3 %
Dewasa dan anak di atas 1 tahun: Oleskan sebanyak 1 cm salep ke mata yang
bermasalah, 2–3 kali sehari. Untuk infeksi yang berat, oleskan 3-4 jam sekali.
7. neomisin.
 Melawan nfeksi bakteri di telinga bagian luar (otitis eksterna), kulit, atau mata.

 Dosis :  Mengatasi infeksi kulit


Oleskan neomycin salep, krim, atau gel secukupnya pada area kulit yang mengalami
infeksi, sebanyak 1–3 kali sehari.

Tujuan: Mengatasi infeksi mata
Teteskan obat yang mengandung neomycin 1–2 kali pada mata yang terinfeksi, sebanyak
6 kali sehari.

Tujuan: Mengatasi otitis eksterna
Teteskan obat yang mengandung neomycin pada telinga yang sudah dibersihkan dan
dikeringkan, sebanyak 3–4 kali sehari. Jika gejala tidak kunjung membaik setelah 7 hari
pengobatan, segera temui dokter.

8. Kloramfenicol
 Melawan bakteri salmonella seperti salmonella enterica, salmonella paratyphi,
salmonella sp, riketsia, meningitis (bakteri gram negatif), limfogranuloma-
psitakosis dan bakteri burkholderia cepacia.
 Dosis :

hloramphenicol tetes

 Dosis tetes mata: 1 tetes setiap 2 jam, selama 2 hari pertama. Setelah itu, kurangi dosis
menjadi 1 tetes, 3-4 kali per hari, selama 3 hari.
 Dosis tetes telinga: 3-4 tetes, setiap 6-8 jam, selama 1 minggu.

Chloramphenicol salep

 Dosis: Sekali oles sebanyak 4-5 kali sehari hingga infeksi sembuh, atau sesuai anjuran
dokter. Jangan menggunakan obat lebih dari 1 minggu, kecuali atas saran dokter.
Chloramphenicol oral (tablet, kapsul, sirop)

 Dewasa: 50 mg/kgBB per hari, dibagi dalam 4 dosis. Pada infeksi berat, dosis dapat
dinaikkan hingga 100 mg/kgBB per hari.
 Anak-anak: 25-50 mg/kgBB per hari, dibagi dalam 4 dosis. Pada infeksi berat, dosis
dapat dinaikkan hingga 100 mg/kg per hari.

9. clindamisin.
 menangani infeksi yang disebabkan oleh bakteri anaerob, golongan Streptococcus,
golongan Staphylococcus. golongan Pneumococcus, serta Protozoa
 DOSIS :
Dewasa
150–300 mg atau 400–450 mg (jika infeksi berat) tiap 6 jam.
Anak
3–6 mg/kgBB tiap 6 jam.
10. oksitetrasiklin,
  untuk mengatasi berbagai penyakit akibat infeksi bakteri, jerawat, dan rosacea. 

Oxytetracycline salep mata


Untuk mengatasi konjungtivitis, oleskan salep mata pada konjungtiva di kelopak mata
bagian bawah (kantung mata) sebanyak 2–4 kali sehari.

Oxytetracycline salep
Untuk mengatasi infeksi kulit, oleskan salep pada kulit yang terinfeksi sebanyak 4 kali
sehari.

11. chlortetrasiklin,
 klamidia (trakoma, psitakosis, salpingitis, uretritis dan limfogranuloma
venereum), riketsia (termasuk Q-fever), brusela (doksisiklin dengan streptomisin
atau rifampisin) dan spiroketa, Borellia burgdorferi (Lyme disease). 
 Dosis : Dosis lazim dewasa: 200 mg pada hari pertama (diberikan
sebagai dosis tunggal atau 100 mg setiap 12 jam) diikuti
dengan dosis pemeliharaan 100 mg/hari (diberikan sebagai dosis tunggal atau
sebagai dosis 50 mg setiap 12 jam).

12. Eritromisin
 untuk mengatasi infeksi bakteri, seperti infeksi pada saluran pernapasan, telinga,
mulut, mata, kulit dan jaringan lunak.
 Dosis : dewasa yang alergi antibiotik adalah 2 x sehari 250 mg, sedangkan untuk
anak usia 1-2 tahun adalah 2 x sehari 125 mg.

13. , linkomisi
Melawan bakteri Staphylococcus aureus; Staphylococcus epidermidis; beta-haemolytic
Streptococcus; Streptococcus viridans; Streptococcus pneumoniae; Clostridium tetani;
Clostridium perfringens; Corynebacterium diphtheriae
PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER.
Dewasa : infeksi berat : 3 kali sehari 500 mg. Infeksi lebih berat : 4 kali sehari 500 mg.
Anak berusia lebih dari 1 bulan : 30-60 mg/kg berat badan/hari dalam 3-4 dosis terbagi.

14. Thiamfenicol
 menular seksual, demam tifoid, infeksi saluran napas, serta meningitis.
Thiamphenicol juga digunakan untuk melawan bakteri Gram positif, negatif,
bakteri anaerob, serta, dan bakteri yang memproduksi enzim β-lactamase
 Dosis : Dosis thiamphenicol secara umum untuk anak, baik untuk demam
tifoid ataupun infeksi lainnya adalah 30-100 mg/kgBB/hari, diberikan dalam dosis
terbagi 3‒4 kali sehari. Lama pemberian terapi 7 sampai 10 hari,
15. rifampisin
 melawan tuberkulosis, Mycobacterium avium complex, lepra, dan legionelosis
 dosis :

Kondisi: Tuberkulosis
Dosis dewasa: 8–12 mg/kgBB per hari.
Dosis maksimal bagi pasien dengan berat badan <50 kg adalah 450 mg per hari,
sedangkan bagi pasien dengan berat ≥50 kg adalah 600 mg per hari.
Dosis anak-anak: 10–20 mg/kgBB per hari.
Dosis maksimal adalah 600 mg per hari.

Kondisi: Infeksi bakteri meningitidis


Dosis dewasa: 600 mg, 2 kali sehari, selama 2 hari.
Dosis anak ≤1 bulan: 10 mg/kgBB, tiap 12 jam, selama 2 hari.
Dosis anak >1 bulan: 20 mg/kgBB, tiap 12 jam, selama 2 hari.

16. polimiksin B,
 untuk mengobati meningitis, pneumonia, sepsis, dan infeksi saluran kemih
 dosis :
Tetes mata

 Dewasa: 1–2 tetes, 6 kali sehari


 Anak-anak: 1–2 tetes, 6 kali sehari

Bentuk: Salep mata

 Dewasa: oleskan 3–4 kali sehari


 Anak-anak: oleskan 3–4 kali sehari

17. Basitrasin
 untuk mengobati luka ringan di kulit
 dosis :  dewasa maupun anak-anak, adalah 1–3 kali sehari dengan cara dioleskan
tipis-tipis pada area kulit yang terluka.
18. Nistatin
 Melawan nfeksi Candida pada kulit seperti ruam setelah penggunaan popok,
sariawan, kandidiasis esofagus, dan infeksi jamur pada vagina.

 Dosis: Kondisi: Candidiasis mulut


Dewasa: 100.000 unit, 4 kali sehari. Pengobatan bisa dilakukan selama 7–14 hari.
Anak-anak: 100.000 unit, 4 kali sehari.

Kondisi: Pencegahan candidiasis pada bayi baru lahir


Diberikan pada bayi yang baru lahir dari ibu yang menderita candidiasis vagina dengan
dosis 100.000 unit, sekali sehari.

Kondisi: Candidiasis usus


Dewasa: 500.000-1.000.000 unit, 3–4 kali sehari.
Anak-anak: 100.000 unit, 4 kali sehari.

19. amfoterisin B
 Mewalan aspergilosis, blastomikosis, kandidiasis, koksidioidomikosis, dan
kriptokokosis.

 Dosis : Aspergillosis: 0,6-0,7 mg/kgBB, selama 3-6 bulan.

Endokarditis jamur: 0,6-1 mg/kgBB,1 kali seminggu.


Jika pasien menjalani operasi, dosis akan diberikan 0,8 mg/kgBB, 1 kali selama 6-8
minggu.

Infeksi jamur sistemik parah: 0,25 mg/kgBB per hari. Dosisbisaditingkatkan secara
bertahap maksimal 1 mg/kgBB per hari.

Meningitis jamur: 0,25 – 1 mg, 2-4 kali seminggu.

Bentuk cair 
 Candiduria: 50 mg yang dilarutkan dalam 1000 ml cairan aqua steril 1 kali per hari.

20. vankomisin,
 melawan infeksi methicilin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) atau infeksi
yang menyebabkan sepsis.

 Dosis : Dewasa: 500 mg tiap 6 jam, atau 1 g tiap 12 jam.

Anak-anak usia ≥1 bulan: 10 mg/kgBB tiap 6 jam.

21. novobiosin,
 untuk S. spheroides anggota dari ordo Actinobacteria.
 Dosis :

22. Griseofulvin
 untuk mengobati dermatofitosis pada bagian kulit, kulit kepala, dan kuku

 dosis : Dewasa: 500 mg setiap 12 jam.


 Anak-anak: 10 mg/kgBB per hari.

23. Sefalosporin
  mengobati penyakit akibat infeksi bakteri, seperti otitis media,
pneumonia, meningitis, infeksi kulit, infeksi ginjal, infeksi tulang, infeksi
tenggorokan, dan infeksi menular seksual, seperti gonore.
 Dosis : Anak-anak 6 bulan – 2 tahun: 7,5-15 mg/kgBB dua kali sehari. Anak-anak >2
tahun: 20 mg/kgBB per hari. Dosis maksimum 1 g per hari. Untuk dewasa: 200-400
mg/hari yang dibagi menjadi 1-2 dosi
24. Basitrasin
Mencegah dan mengobati infeksi bakteri pada kulit yang terluka
orang dewasa maupun anak-anak, adalah 1–3 kali sehari dengan cara dioleskan tipis-tipis
pada area kulit yang terluka

25. sikloserin,
 untuk mengobati tuberkulosis. Khususnya digunakan, bersama dengan obat
antituberkulosis lai
 dosis awal 250 mg setiap 12 jam selama 2 minggu, naikkan sesuai dengan kadar
darah dan respons sampai maksimal 500 mg setiap 12 jam; ANAK: dosis awal 10
mg/kg bb/hari disesuaikan menurut kadar darah dan respon.Catatan: diperlukan
pemantauan terhadap kadar dalam darah terutama pada kelainan fungsi ginjal atau
jika dosis lebih dari 500 mg per hari atau jika tanda-tanda toksisitas; kadar darah tidak
boleh melebihi 30 mg/liter.

26. vankomisin.
 Untuk infeksi methicilin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) atau infeksi yang
menyebabkan sepsis.

 Dosis :

Dewasa: 500 mg tiap 6 jam, atau 1 g tiap 12 jam.

Anak-anak usia ≥1 bulan: 10 mg/kgBB tiap 6 jam.

27. polimiksin,
 Polymyxin B adalah obat antibiotik untuk mengatasi penyakit akibat infeksi
bakteri, seperti infeksi mata, infeksi telinga, atau infeksi kulit

entuk: Tetes mata

 Dewasa: 1–2 tetes, 6 kali sehari


 Anak-anak: 1–2 tetes, 6 kali sehari

Bentuk: Salep mata
 Dewasa: oleskan 3–4 kali sehari
 Anak-anak: oleskan 3–4 kali sehari

Kondisi: Infeksi kulit

Bentuk: Salep

 Dewasa: 0,1%, 1–3 kali sehari


 Anak-anak: 0,1%, 1–3 kali sehari

28. amfoterisin
 melawan infeksi jamur seperti aspergilosis, blastomikosis, kandidiasis,
koksidioidomikosis, dan kriptokokosis. 
 untuk kandidiasis intestinal, 100-200 mg tiap 6 jam. Bayi dan Anak-anak, 100 mg 4
kali sehari. Injeksi intravena: infeksi jamur sistemik, dosis percobaan 1 mg selama
20-30 menit dilanjutkan dengan 250 mcg/kg bb/hari, pelan-pelan dinaikkan sampai 1
mg/kg bb/hari; maksimum 1,5 mg/kg bb/hari atau selang sehari.
29. Nistatin
 Nystatin efektif untuk mengatasi candidiasis, yaitu infeksi jamur yang disebabkan
oleh Candida.
 Dosis :

Kondisi: Candidiasis mulut


Dewasa: 100.000 unit, 4 kali sehari. Pengobatan bisa dilakukan selama 7–14 hari.
Anak-anak: 100.000 unit, 4 kali sehari.

Kondisi: Pencegahan candidiasis pada bayi baru lahir


Diberikan pada bayi yang baru lahir dari ibu yang menderita candidiasis vagina dengan
dosis 100.000 unit, sekali sehari.
Kondisi: Candidiasis usus
Dewasa: 500.000-1.000.000 unit, 3–4 kali sehari.
Anak-anak: 100.000 unit, 4 kali sehari.

30. Kloramfenikol,
 menangani infeksi akibat S. typhi, H. influenzae, E. coli, C. psitacci, serta beragam
spesies bakteri Neisseria, Staphylococcus, Streptococcus, dan Rickettsia.

 Dosis :

Dewasa: 50 mg/kgBB per hari, dibagi dalam 4 dosis. Pada infeksi berat, dosis dapat
dinaikkan hingga 100 mg/kgBB per hari.

Anak-anak: 25-50 mg/kgBB per hari, dibagi dalam 4 dosis. Pada infeksi berat, dosis
dapat dinaikkan hingga 100 mg/kg per hari.

31. linkomisin,
 melawan bakteri Staphylococcus aureus; Staphylococcus epidermidis; beta-
haemolytic Streptococcus; Streptococcus viridans; Streptococcus pneumoniae;
Clostridium tetani; Clostridium perfringens; Corynebacterium diphtheriae.
 Dosis : Dewasa: 500 mg, 3–4 kali sehari. Anak-anak usia ≥1 bulan: 30–60 mg/kgBB
per hari,

32. clindamisin,
 menangani infeksi yang disebabkan oleh bakteri anaerob, golongan Streptococcus,
golongan Staphylococcus. 

 Dosis : Dewasa
150–300 mg atau 400–450 mg (jika infeksi berat) tiap 6 jam.
Anak
3–6 mg/kgBB tiap 6 ja

Anda mungkin juga menyukai