Alquran tidak membicaran asal usuk alam secara detail namun dalam
bentuk isyarat yang menggambarkan penciptaan memalui proses
bertahap dan memerlukan waktu. Allah berfirman:
Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari,
adapun arasy-Nya tegak pada air untuk menguji siapa diantara kalian
yang lebih tinggi amalnya (QS. Surat Hud: 7).
Pada abad 20 para pakar fisika muslim mulai memahami ayat-ayat yang
berkaitan dengan alam semesta dengan menggunakan latar belakang ilmu
mereka. Menurut mereka, Al Quran ternyata memberikan konsep
mendasar bagi pengetahuan manusia tentang alam raya ini. Firman Allah:
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta silih berganti
malam dan siang, terdapat ayat-ayat Allah bagi orang yang berakal
(Qs. Ali Imran: 190)
Ayat diatas mengisyaratkan bahwa setiap manusia mengalami proses perjanjian dengan
Allah.
Konsep Manusia Di Dalam Al-Quran.
1. Kata INSAN disebut dalam Al Quran sebanyak 65 kali, seperti dalam Al Quran:
“Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (QS. Al Alaq; 5)”
2. Kata AL BASYAR terulang sebanyak 37 kali, seperti dalam surah Al Kahfi; 110
“Konsep basyar selalu dihubungkan dengan sifat biologis manusia seperti asalnya
dari tanah liat, makan, minum dan berkembang biak (QS. Al Kahfi; 110)”.
5. Kata ABDUN, menunjuk pada aspek posisi manusia sebagai hamba Allah yang
harus tunduk dan patuh kepada-Nya
“…………….Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda
(kekuasaan Tuhan) bagi setiap hamba yang kembali kepada-Nya (QS. Saba’; 9)’.
Martabat Manusia
Letak perbedaan utama manusia dengan makhluk lainnya adalah kemampuannya
melahirkan kebudayaan. Kebudayaan hanya dimiliki manusia, sedangkan binatang
hanya memiliki kebiasaan yang bersifat instingtif.
Manusia memiliki karakter yang khas, kekhasan inilah yang menurut Al Quran
menyebabkan adanya konsekuensi kemanusiaan, diantaranya kesedaran tanggung jawab
dan pembalasan.
Diantara Karakter Manusia:
1. Aspek kreasi: organ-organ tubuh manusia memiliki fungsi yang lebih sempurna
dibandingkan makhluk lainnya,
2. Aspek ilmu: hanya manusia yang memiliki kemampuan memahami lebih jauh hakikat
alam semesta ini,
Untuk beribadah kepada Allah. Pribadatan dalam arti yang luas yaitu ketundukan
manusia pada hukum-hukum Allah dalam menjalankan kehidupannya dimuka bumi
ini, baik hubungan vertical kepada Allah, maupun horizontal terhadap sesama
manuisa dan makhluk Allah lainnya.
“Dan aku tidaklah menciptakan jin dan manusia kecuali mengabdi kepadaku”.
Hubungan Manusia Dan Agama
Agama merupakan bagian yang inherent dalam diri manusia atau disebut juga fitrah manusia:
1. Kefitrian agama bagi manusia tidak dapat melepaskan diri dari agama, karena agama
merupakan kebutuhan hidupnya (cemas dan mengharap).
2. Kebutuhan manusia dengan agama tidak dapat digantikan dengan kemampuan ilmu
pengetahuan dan teknologi (masyarakat barat),
3. Manusia dengan kemampuan akalnya dapat melahirkan ilmu pengetahuan dan teknologi,
tetapi akal saja tidak mampu menyelesaikan seluruh persoalan hidup yang dihadapi
manusia (bioteknologi melalui rekayasa genetika).
4. Ilmu dan teknologi serta kemajuan peradaban manusia melahirkan jiwa yang kering dan
haus akan sesuatu yang bersifat rohania. Kekecewaan dan kegelisahan batin senantiasa
menyertai perkembangan kesejahteraan manusia.
Kesimpulan bahwa agama sangat perlu bagi manusia terutama bagi orang
yang berilmu, apapun disiplin ilmunya. Sebab karena dengan agama ilmunya
akan lebih bermakna (bagi kita umat Islam, agama yang dimaksud adalah
agama Islam).
Kenapa Islam?
Karena agama Islam adalah agama akhir yang mutahir. Agama Islam
adalah agama keseimbangan dunia dan akhirat agama yang tidak
mempertentangkan iman dan ilmu, bahkan menurut Rasullulah SAW.
agama yang mewajibkan manusia, baik pria maupun wanita menuntut
ilmu pengetahuan mulai dari bayi hingga liang lahat (Long life
education).
ARTI DAN RUANG LINGKUP AGAMA ISLAM
Kata Islam menurut bahasa berasal dari kata ASLAMA yang berarti tunduk, patuh atau
berserah diri. Dari uraian tersebut dapatlah disimpulkan arti yang dikandung perkataan
Islam yaitu: kedamaian, kesejahteraan, keselamatan, penyerahan diri, ketaatan dan
kepatuan.
Islam adalah nama dari agama wahyu yang diturunkan Allah kepada rasul-rasul-Nya
untuk disampaikan kepada manusia yang mengatur hubungan manusia dengan Allah,
manusia dengan manusia dan manusia dengan alam. Islam dalam pengertian ini adalah
agama yang dibawa oleh para rasul Allah. Sejak dari nabi Adam sampai nabi
Muhammad SAW.
Islam yang diturunkan kepada nabi Muhammad adalah wahyu Allah terakhir untuk
manusia dengan tingkat perkembangan manusia sejak masa diturunkannya hingga akhir
zaman kelak.
Pada hari ini telah kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah kucukupkan
kepadamu nikmat-Ku dan telah kuridahi Islam sebagai agamamu (QS. Al Maidah;
5:3)
Relevansi agama Islam dengan perkembangan budaya manusia itu diisyaratkan oleh
Allah:
Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al Quran dan sesungguhnya Kami benar-
benar memeliharanya (QS. Al Hijr, 15: 9).
Islam satu-satunya agama yang paling sesuai untuk manusia. Islam datang dari Allah
pencipta manusia.
KLASIFIKASI AGAMA DAN AGAMA ISLAM
2. Agama budaya (cultural religion atau natural religion) kadang juga disebut agama
bumi atau agama alam.
3. Agama wahyu mempunyai kitab suci yang berisi himpunan wahyu yang diturunkan
oleh Allah, sedangkan agama budaya kitab sucinya buatan manusia,
4. Ajaran agama wahyu mutlak benar karena berasal dari Allah, sedangkan kebenaran
agama budaya bersifat relative terikat pada ruang dan waktu,
5. System hubungan manusia dengan Allah dalam agama wahyu ditentukan oleh Allah
sendiri dengan penjelasan rasul-Nya, sedangkan konsep ketuhanan agama budaya
mulai dari animism, dinamisme sampai monoteisme tidak murni,
6. Dasar agama wahyu bersifat mutlak, berlaku bagi seluruh umat manusia sedangkan
pada agama budaya bersifat relative.
AGAMA ISLAM DAN IPTEK
3. Islam menempatkan iptek sebagai alat kesejahteraan manusia yang didasarkan pada
nilai-nilai ilahiyah,
4. Agama Islam menempatkan IPTEK diatas dasar keimanan dan ketaqwaan serta
pengembangannya merupakan tugas manusia yang beriman kepada Allah.
AL QURAN SEBAGAI SUMBER NILAI
5. Al Kitab: Tulisan atau yang tertulis dan dibukukan, yaitu kitab yang ditulis
dalam muhsaf.
Segala puji Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al kitab dan
Dia tidak mengadakan kebengkokan didalamnya (QS. Al Kahfi, 18: 1).
FUNGSI DAN PERANAN AL QURAN
1. Petunjuk bagi manusia,
Al Quran memberi petunjuk kearah pencapaian kebahagiaan yang hakiki, yaitu dunia akhirat.
Untuk mencapai kebahagian tersebut Al Quran memberi petunjuk yang jelas, yaitu meletakkan
seluruh aspek kehidupan dalam kerangka ibadah pada Allah.
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali mereka menyembah-Ku (QS. Adz
Dzariyat; 51-52)
Macam-macam sunnah/hadis
a. Sunnah Qauliyah : Perkataan atau ucapan Rasulullah tentang sesuatu,
b. Sunnah Fi’liyah : perbuatan yang dilakukan dan dicontohkan Rasulullah,
c. Sunnah Taqririyah : ketetapan, diamnya dan keizinan Rasulullah (Perbuatan
sahabat).
FUNGSI SUNNAH
1. Menjelaskan ketentuan yang terdapat dalam Al Quran, misalnya mengenai shalat,
1. Hadis Mutawar : hadis yang diriwayatkan sejumlah orang (15-30 orang). Secara
terus-menerus tanpa putus dan secara adat parawinya tidak mungkin berbohong,
2. Hadis Masyhur : hadis yang diriwayatkan sejumlah orang (5-20 orang). Tapi tidak
mencapai derajat mutawatir,
3. Hadis Ahad : hadis yang diriwayatkan oleh seorang, dua orang atau lebih, tapi tidak
mencapai syarat masyhur,
Dari segi kualitas (diterima atau ditolak)
b. Hadis Hasan : hadis yang memenuhi syarat hadis shahih, tapi orang yang
meriwayatkannya kurang kuat ingatannya dan kurang baik hafalannya,
c. Hadis Dhait : hadis yang tidak lengkap syaratnya (tertolak), tau tidak memiliki
syarat yang terdapat dalam hadis shahih dan hasan.
PENELITIAN HADIS
1. Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim Al Mughirah Al Bardizbah Al
Ja’fi Al Bukhari yang terkenal dengan nama Imam Bukhari (194-256 H).
• Berguru pada 1080 orang guru ahli hadis,
• Berjalan kaki 80.000 km,
• Mengumpulkan hadis sebanyak 1.000.000 dan
• Menghafal hadis shahih 100.000 dan 200.000 yang tidak shahih.
Ilmu kalam : ilmu yang membahas aqidah untuk mempertahankan iman dengan
mempergunakan akal dan hasil pemahaman dan penafsiran mendalam serta rincian
terhadap aqidah, itulah yang melahirkan aliran-aliran dibidang aqidah.
1. Khawarij : berasal dari kata kharaja (keluar).
a. Khawari : golongan umat Islam yang semula mendukung Ali bin Abi Thalib,
kemudian keluar memisahkan diri karena tidak setuju terhadap sikap Ali
pada Muawiyah dalam penyelesaian politik (arbitrasi/ tahkim /gencatan
senjata),
• Itsna Asyariah (Iman 12) dari Ali sampai Muhammad Al Muntazar kelompok
terbesar terdapat di Iran dan Irak,
• Sab’iyah/Ismailiyah (tujuan iman) kelompok ini terdapat di Afrika Timur,
India dan Pakistan.
• Zaidiyah: pengikut Zaid bin Ali bin Husein pengikutnya terbanyak di
Yaman.Inilah yang paling rasional.
4. Jabariyah: dari kata Jabarun artinya keterpaksaan. Menurut golongan ini manusia
dipaksa melakukan sesuatu sesuai yang ditentukan oleh Allah (Fatalism).
5. Qadariyah: dari kata Qadar artinya kuasa, menurut golongan ini manusia
mempunyai qadar (kuasa) untuk melakukan segala perbuatannya, artinya manusia
bebas memilih perbuatannya yang baik atau buruk.
6. Muktaliza; dari kata I’tazala artinya memisahkan diri, atau mengasinkan diri
(Huzaifah Wasil bin Atha 749 M) golongan ini sangat rasional atau mempergunakan
filsafat dalam menjelaskan keyakinan agama dan sangat kritis terhadap hadis.
7. Ahlusunnah wal-jama’ah (aswaja): perkataan ini 2 kata
a. Sunnah: kebiasaan Nabi Muhammad SAW,
b. Jama’ah: kumpulan-kumpulan para sahabat yang empat (Khulafa ur Rasyidin)
Dalam ajaran ini, Al Quran juga berpegang teguh pada hadis, nama lain dari
golongan ini adalah Sunni, termasuk Asy’ari dan Maturidi.
a. Tobat: meminta ampunan yang tidak membawa kembali berbuat dosa lagi, baik
dosa besar maupun dosa kecil,
b. Zuhud: meninggalkan hidup kematerian, atau sikap jiwa yang tidak meletakkan
kehidupan sebagai tujuan. Tapi dunia dipandang sebagai alat untuk mencapai
tujuan hakiki yaitu Taqarrub pada Allah.
d. Kefakiran: tidak meminta lebih dari apa yang telah ada pada dirinya. Tidak
meminta rezeki kecuali hanya untuk dapat menjalankan kewajiban.
TASAWUF DALAM KEHIDUPAN MODERN
Dalam kehidupan modern teknologi manusia mencapai puncaknya, maka cara
pemeliharaan kesehatan tubuh telah dibuat teknologi yang canggih, tetapi
pemeliharaan kesehatan jiwa tidak ditemukan teknologinya.
Penyakit kejiwaan banyak berawal dari cara pengendalian nafsu yang ada dalam diri
manusia, seperti:
1. Rakus : akan melahirkan jiwa yang resah, karena tidak merasa puas terhadap
apa yang dicapainya,
2. Pemarah : melahirkan perasaan yang tidak menyenangkan bagi dirinya maupun
orang lain, karena merasa benar sendiri,
3. Suudzan : melahirkan jiwa yang gundah, tidak senang terhadap orang lain dan
egoisme berlebihan.
Mengobati penyakit jiwa tersebut diatas dalam pandangan ahli tasawuf adalah
dengan cara meninggalkan watak yang terpendam dalam diri, seperti:
1. Sifat syukur: menerima apa yang kita peroleh sebagai anugrah Allah yang
patut diterima dengan hati lapang,
2. Sifat iffah (pemaaf): membuka lebar-lebar hati dan perasaan kita kepada
orang lain dengan penuh keikhlasan.
Syariah menurut bahasa adalah jalan ke sumber (mata) air. Dalam bahasa arab
disebut Syari’, secara harfiah berarti jalan yang harus dilalui oleh setiap muslim.
Sedang menurut istilah adalah system norma yang mengatur hubungan manusia
dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan alam.
PERSIAPAN NIKAH ATAU KHITBAH
1. Kriteria calon pasangan yang dianjurkan Rasulullah.
a. Perempuan dinikahi karena 4 hal: karena hartanya, keturunannya, cantiknya dan agamanya.
Pilihlah karena agamanya, niscaya engkau mendapat keuntungan.
b. Factor agama penting dan menentukan tercapainya keluarga sakinah. Suami istri yang beragama
sama, memiliki ukuran dan rujukan yang sama yaitu agama.
2. Khitbah: pihak laki-laki menyatak keinginannya untuk menikahi seorang perempuan (melamar).
Seorang perempuan yang telah dilamar oleh laki-laki maka ia haram menerima lamaran laki-laki lain.
Rasulullah bersabda:
Jangan seorang diantara kamu meminang pinangan saudaranya, kecuali pinangan sebelumnya
meninggalkan pinangan itu atau memberi izin kepadanya.
3. Seorang muslim diharamkan oleh syariat Islam untuk menikah dengan non-muslim. Allah berfirman
QS. Al Baqarah; 221
Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita
budak yang beriman (mukmin) lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik
hatimu,………………