Anda di halaman 1dari 6

Nama : Khasan syaifudin

Nim : 2126201042

Kelas : A1

Prodi : Teknik Industri

MK : Al- Islam Kemuhammadiyah 1

HAKEKAT MANUSIA DALAM PANDANGAN ISLAM

Hakekat Manusia

Manusia adalah salah satu makhluk ciptaan Allah SWt yang memiliki peranan penting dalam
kehidupan di muka bumi. Manusia juga dipandang sebagai makhluk yang paling tinggi derajatnya
dibandingkan makhluk Allah SWT bahkan Allah menyuruh para malaikat untuk bersujud kepada Adam
Alaihi salam. Masyarakat barat memiliki pandangan bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki jiwa
dan raga serta dibekali dengan akal dan pikiran.

Dalam agama islam, ada enam peranan yang merupakan hakikat diciptakannnya manusia. Berikut
ini adalah dimensi hakikat manusia berdasarkan pandangan agama islam :

1. Sebagai Hamba Allah


Hakikat manusia yang utama adalah sebagai hamba atau abdi Allah SWT. Sebagai seorang hamba
maka manusia wajib mengabdi kepada Allah SWT dengan cara menjalani segala perintahnya dan
menjauhi segala larangannya. Sebagai seorang hamba, seorang manusia juga wajib menjalankan ibadah
seperti shalat wajib, puasa ramadhan (baca puasa ramadhan dan fadhilahnya), zakat (baca syarat
penerima zakat dan penerima zakat), haji (syarat wajib haji) dan melakukan ibadah lainnya dengan
penuh keikhlasan dan segenap hati sebagaimana yang disebutkan dalam ayat berikut ini :

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-
Nya dalam menjalankan agama yang lurus …,” (QS:98:5).

2. Sebagai al- Nas


Dalam al- Qur’an manusia juga disebut dengan al- nas. Kata al nas dalam Alquran cenderung
mengacu pada hakikat manusia dalam hubungannya dengan manusia lain atau dalam masyarakat.
Manusia sebagaimana disebutkan dalam ilmu pengetahuan, adalah makhluk sosial yang tidak dapat
hidup tanpa keberadaan manusia lainnya (baca keutamaan menyambung tali silaturahmi). Sebagaimana
yang dijelaskan dalam firman Allah SWT berikut

“Hai sekalian manusia, bertaqwalaha kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang
diri, dan dari padanya Allah menciptakan istirinya, dan dari pada keduanya Alah
memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah dengan
(mempergunakan) namanya kamu saling meminta satu sama lain dan peliharalah hubungan
silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (QS: An Nisa:1).

“Hai manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu disisi Allah adalah yang paling taqwa di antara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS: Al Hujurat :13).

3. Sebagai khalifah Allah


Telah disebutkan dalam tujuan penciptaan manusia bahwa pada hakikatnya, manusia diciptakan
oleh Allah SWt sebagai khlaifah atau pemimpin di muka bumi.(baca fungsi alqur’an bagi umat manusia)

“Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (peguasa) di muka bumi, maka berilah
keputusan di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu. Karena ia akan
menyesatkan kamu dari jalan Allah. …”(QS Shad:26).

Sebagai seorang khalifah maka masing-masing manusia akan dimintai pertanggung jawabannya kelak di
hari akhir.

4. Sebagai Bani Adam


Manusia disebut sebagai bani Adam atau keturunan Adam agar tidak terjadi kesalahpahaman
bahwa manusia merupakan hasil evolusi kera sebagaimana yang disebutkan oleh Charles Darwin. Islam
memandang manusia sebagai bani Adam untuk menghormati nilai-nilai pengetahuan dan hubungannya
dalam masyarakat. Dalam Alqur’an Allah SWT berfirman

“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu
dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu
adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, semoga mereka selalu ingat. Hai anak Adam
janganlah kamu ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga,
…” (QS : Al araf 26-27).

5. Sebagai al- Insan

Tidak hanya disebut sebagai al nas, dalam Alqur’an manusia juga disebut sebagai Al insan merujuk
pada kemampuannya dalam menguasai ilmu dan pengetahuan serta kemampuannya untuk berbicara
dan melakukan hal lainnya (baca hukum menuntut ilmu). Sebagaimana disebutkan dalam surat Al hud
berikut ini

“Dan jika Kami rasakan kepada manusia suatu rahmat, kemudian rahmat itu kami cabut dari padanya,
pastilah ia menjadi putus asa lagi tidak berterima kasih.” (QS: Al Hud:9).

6. Sebagai Makhluk Biologis (al- Basyar)

Manusia juga disebut sebagai makhluk biologis atau al basyar karena manusia memiliki raga atau
fisik yang dapat melakukan aktifitas fisik, tumbuh, memerlukan makanan, berkembang biak dan lain
sebagainya sebagaimana ciri-ciri makhluk hidup pada umumnya. Sama seperti makhluk lainnya di bumi
seperti hewan dan tumbuhan, hakikat manusia sebagai makhluk biologis dapat berakhir dan mengalami
kematian, bedanya manusia memiliki akal dan pikiran serta perbuatannya harus dapat
dipertanggungjawabkan kelak di akhirat.

Segala hakikat manusia adalah fitrah yang diberikan Allah SWT agar manusia dapat menjalankan peran
dan fungsinya dalam kehidupan. Manusia sendiri harus dapat memenuhi tugas dan perannya sehingga
tidak menghilangkan hakikat utama penciptaannya. (baca juga fungsi agama dalam kehidupan
manusia dan hidayah Allah kepada manusia)

Asal Usul Kejadian Manusia

Asal usul manusia dalam Islam dapat dijelaskan dalam proses penciptaan manusia pertama yakni
nabi Adam As. Nabi Adam AS adalah manusia pertama yang diciptakan Allah SWT dan diberikan ilmu
pengetahuan dan kesempurnaan dengan segala karakternya. Allah mengangkat Adam dan manusia
sebagai khalifah dimuka bumi sebagaimana dijelaskan dalam ayat berikut ini

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat “Sesungguhya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah dimuka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa engkau hendak menjadikan (khalifah) di
muka bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan engkau?” Tuhan
berfirman:”sesungguhnya aku mengetahui apa yan tidak kamu ketahui”.(QS.Al-Baqarah : 30)

Proses penciptaan manusia dijelaskan dalam al-Qur’an dan bahkan penjelasan dalam Alqur’an ini
kemudian terbukti dalam ilmu pengetahuan yang ditemukan setelah turunnya Alqur’an. Ada lima tahap
dalam penciptaan manusia yakni al-nutfah, al-‘alaqah, al-mudhgah, al-‘idham, dan al-lahm sebagaimana
yang disebutkan dalam ayat berikut ini

”Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian
kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani
itu kami jadikan segumpal darah, dan segumpal darah itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu kami jadikan segumpal daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang(berbentuk) lain.
Maka Maha sucilah Allah, pencipta yang paling baik”. (QS. Al-Mu’minun ayat 12-14)
Potensi- Potensi Manusia

Terdapat tiga potensi dasar yang melekat pada manusia yang telah dijelaskan dalam Al qur‟an.
Tiga potensi tersebut yaitu, pendengaran (As Sam‟a), penglihatan (Al Abshar) dan hati/pikiran (Al
Af‟idah).

Tiga Potensi Manusia menurut Al Qur’an

1. QS. Al-A’raf, 7:179 Artinya: “Dan Sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam)
kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk
memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk
melihat (tanda tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan
mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai”

Penjelasan: Ayat tersebut di atas menjelaskan tentang bahaya bagi orang-orang yang tidak yang
mempergunakan potensi yang dimilikinya (pendengaran, penglihatan dan hati/pikiran) baik di dunia
maupu di akhirat.

2. QS. An-Nahl, 16:78 Artinya: “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu
bersyukur”

Penjelasan: Ayat tersebut di atas menjelaskan tentang perintah untuk mensyukuri potensi yang
diberikan (pendengaran, penglihatan, dan hati/pikiran).

3. QS. Al Israa, 17:36 Artinya: “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai
pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan
diminta pertanggungan jawabnya

Penjelasan: Ayat tersebut di atas menjelaskan tentang pertanggungjawaban manusia atas potensi
yang dimilikinya (pendengaran, penglihatan, dan hati/pikiran).

Kelemahan-Kelemahan manusia

Ada 9 fakta kelemahan manusia disebutkan dalam Al Quran. Secara kodrati manusia memiliki
kelemahan (QS an-Nisa [4]: 28). Kelemahan manusia yang disebutkan dalam Al Quran bermacam-
macam.

Beberapa di antaranya merupakan tabiat buruk manusia. Berikut pemaparannya :


1. Manusia itu suka membantah:
Hal ini terungkap dalam Al Quran surat Al-kahfi ayat 54 :
“Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al Quran ini bermacam-macam
perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah.”

2. Manusia itu bersifat lemah:


Hal ini terungkap dalam Al Qur’an surat An-Nisa ayat 28 :
“Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.”

3. Manusia itu zalim dan bodoh :


Hal ini terungkap dalam Al Qur’an surat Al-Ahzab ayat 72 :
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka
semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan
dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.”

4. Manusia itu kikir:


Hal ini terungkap dalam Al Qur’an surat Al-Isra’ ayat 100 :
“Katakanlah: ‘Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku,
niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya’. Dan adalah manusia itu
sangat kikir.”

5. Mencintai kehidupan dunia:


Hal ini terungkap dalam Al Qur’an surat Al-Qiyamah ayat 20 :
“Sekali-kali janganlah demikian. Sebenarnya kamu (hai manusia) mencintai kehidupan dunia.”

6. Manusia suka melampaui batas:


Hal ini terungkap dalam Al Qur’an surat Al-Alaq ayat 6 :
“Ketahuilah sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas.”

7. Manusia kadang malas berbuat baik:


Hal ini terungkap dalam Al Qur’an surat Al-Ma’arij ayat 21 :
“Dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir.”

8. Manusia senang berkeluh kesah dan gelisah :


Hal ini terungkap dalam Al Qur’an surat Al-Ma’arij ayat 19 :
“Sesungguhnya manusia diciptakan berkeluh kesah lagi kikir.”

9. Manusia sering tergesa-gesa:


Hal ini terungkap dalam Al Qur’an surat Al-Anbiya ayat 37 :
“Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku perIihatkan kepadamu tanda-tanda
azab-Ku. Maka janganlah kamu minta kepada-Ku mendatangkannya dengan segera.

Sifat-sifat manusia

tiga sifat manusia yang tidak dimiliki oleh makhluk-makhluk selain manusia. Tiga sifat itu adalah sifat
binatang, setan, dan malaikat.

Pertama, sifat binatang atau sifat bahaim yang ada pada diri manusia adalah sifat yang menimbulkan
nafsu pada diri manusia ketika menemui lawan jenis. Sifat ini tidak Allah berikan kepada malaikat,
karena malaikat tidak pernah melakukan kemaksiatan.

Kedua, sifat setan atau disebut dengan sifat syayathin. Sifat ini memungkinkan manusia melakukan
kesalahan dan dosa. Karena sifat ini kemudian manusia diharuskan untuk menahan diri dan tidak banyak
melakukan kesalahan sebagaimana dilakukan oleh setan.

Dan ketiga sifat malaikat atau biasa dikenal dengan siifat malaikat. Sifat ini yang memberikan
manusia berpotensi melakukan kebaikan dan ketaatan hingga ia menjadi makhluk pilihan Allah SWT
yang bisa sangat mungkin derajatnya sama dengan derajatnya malaikat.

Dari adanya tiga sifat ini manusia harus bisa mengkontrol ketiganya. Harus mengutamakan sifat yang
ketiga, agar ia menjadi manusia pilihan Allah SWT. Dengan mengutamakan sifat tersebut maka
seseorang akan bisa melawan sifat binatang dan sifat setan.

Kelebihannya atas makhluk lain

Apa saja kelebihan manusia dengan makhluk lain?


Berikut keistimewaan manusia dibandingkan makhluk lain:

1. Berbicara. ...
2. Tegak. ...
3. Tak memiliki bulu banyak. ...
4. Memakai pakaian. ...
5. Otak luar biasa hebat. ...
6. Kemampuan jemari. ...
7. Memanfaatkan api. ...
8. Pipi merona.

Anda mungkin juga menyukai