Anda di halaman 1dari 6

TUGAS I

DSUSUN OLEH:
NAMA : SAHYONO
NIM : 051671981

TUTOR PEMBIMBING: BPK ADHIKA ALVIANTO

FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ JAKARTA
2023/2024
1. Ibadah dibagi menjadi dua bentuk yaitu ibadah mahdlah dan ibadah ghairu mahdlah.
Coba jelaskan kedua pengertian berikut, serta berikan contoh masing-masing dari jenis
ibadah tersebut.

Jawab :

 Ibadah mahdlah adalah ibadah yang murni ditujukan kepada Allah SWT, tanpa ada
campuran dengan hal lain. Ibadah mahdlah sudah ditetapkan syarat, rukun, dan tata
caranya oleh dalil-dalil syariat, seperti Al-Quran dan hadis. Ibadah mahdlah tidak bisa
diketahui melalui akal atau budaya, tetapi hanya melalui wahyu. Contoh ibadah mahdlah
adalah salat, puasa, zakat, haji, dan lain-lain. Ibadah mahdlah hanya boleh dilakukan
untuk Allah SWT saja, jika dilakukan untuk selain-Nya maka termasuk syirik.
 Ibadah ghairu mahdlah adalah ibadah yang tidak murni ibadah, tetapi bisa menjadi ibadah
jika ada niat ikhlas dari pelakunya. Ibadah ghairu mahdlah tidak diatur secara spesifik
oleh dalil-dalil syariat, tetapi diserahkan kepada kehendak dan kreativitas manusia.
Ibadah ghairu mahdlah bisa diketahui melalui akal atau budaya, selama tidak
bertentangan dengan syariat. Contoh ibadah ghairu mahdlah adalah tidur, makan, minum,
bekerja, belajar, dan lain-lain. Ibadah ghairu mahdlah bisa dilakukan untuk Allah SWT
atau untuk selain-Nya, tergantung pada niat pelakunya.

2. Tuliskan ayat dan tafsir yang menjelaskan tentang proses penciptaan manusia, serta
jelaskan tahapan penciptaan manusia menurut Al-Qur’an!

Jawab :

Berikut adalah ayat dan tafsir yang menjelaskan tentang proses penciptaan manusia, serta
tahapan penciptaan manusia menurut Al-Qur’an:

 Surat al-Sajdah ayat 7-9:

Artinya:

“(Dia) yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai
penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunanya dari saripati air
yang hina (air mani). Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)nya
roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati;
(tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.”
Tafsir al-Muyassar:
Allah Subhanahu wa Ta’ala memuji diri-Nya dengan sifat kesempurnaan, kemuliaan, dan
keagungan. Dia adalah Dzat yang menciptakan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya, tidak
ada cacat dan cela pada ciptaan-Nya. Dia menciptakan manusia pertama, yaitu Nabi Adam
'alaihis salam, dari tanah liat. Kemudian Dia menjadikan keturunan Adam dari air mani
yang hina, yang keluar dari antara dua tulang rusuk dan tulang punggung. Kemudian Dia
menyempurnakan bentuk manusia dengan anggota tubuh yang lengkap, dan meniupkan roh
ciptaan-Nya ke dalam tubuhnya. Dia juga memberikan nikmat pendengaran, penglihatan,
dan hati yang dapat merasakan kepada manusia, agar mereka mendengar ayat-ayat Allah,
melihat tanda-tanda kekuasaan-Nya, dan merenungkan hikmah-hikmah-Nya. Namun
manusia sangat sedikit bersyukur atas nikmat-nikmat tersebut, sebagian besar mereka
mengingkari dan mendurhakai Allah.

 Surat al-Mukminun ayat 12-14:

Artinya:

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah
itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang,
lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk
yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.”

Tafsir al-Mukhtashar:
Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan penciptaan manusia dari awal hingga akhir. Dia
menciptakan manusia pertama, yaitu Nabi Adam 'alaihis salam, dari tanah liat. Kemudian
Dia menjadikan keturunan Adam dari air mani yang berasal dari saripati tanah, yang
disimpan dalam rahim wanita yang kokoh dan aman. Kemudian air mani itu berubah
menjadi segumpal darah yang melekat pada dinding rahim. Kemudian segumpal darah itu
berubah menjadi segumpal daging yang berbentuk seperti gumpalan kunyah. Kemudian
segumpal daging itu berubah menjadi tulang belulang yang keras dan kokoh. Kemudian
tulang belulang itu dibungkus dengan daging yang lembut dan halus. Kemudian manusia itu
dibentuk menjadi makhluk yang sempurna dengan anggota tubuh yang lengkap dan
proporsional. Maka Maha suci Allah, yang menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya,
tidak ada yang menyamai-Nya dalam penciptaan.
Dari ayat-ayat di atas, dapat disimpulkan bahwa tahapan penciptaan manusia menurut Al-
Qur’an adalah sebagai berikut:

 Manusia pertama, yaitu Nabi Adam 'alaihisalam, diciptakan dari tanah liat.
 Keturunan Adam diciptakan dari air mani yang berasal dari saripati tanah.
 Air mani disimpan dalam rahim wanita yang kokoh dan aman.
 Air mani berubah menjadi segumpal darah yang melekat pada dinding rahim.
 Segumpal darah berubah menjadi segumpal daging yang berbentuk seperti gumpalan
kunyah.
 Segumpal daging berubah menjadi tulang belulang yang keras dan kokoh.
 Tulang belulang dibungkus dengan daging yang lembut dan halus.
 Manusia dibentuk menjadi makhluk yang sempurna dengan anggota tubuh yang
lengkap dan proporsional.
 Allah meniupkan roh ciptaan-Nya ke dalam tubuh manusia.
 Allah memberikan nikmat pendengaran, penglihatan, dan hati kepada manusia.

3. Al-Quran menyebutkan beberapa istilah untuk menyebut manusia. Jelaskan istilah-istilah


yang digunakan tersebut!

Jawab :

Al-Qur’an menyebutkan beberapa istilah untuk menyebut manusia, di antaranya adalah Al


Basyar, Al Insan, An Nas, Bani Adam, dan Anam. Istilah-istilah ini mengandung makna yang
berbeda-beda sesuai dengan aspek-aspek yang terkait dengan manusia.

 Al Basyar berarti sesuatu yang tampak baik dan indah. Manusia disebut basyar karena
yang tampak adalah kulitnya yang indah yang berbeda dengan binatang. Istilah ini
menunjukkan manusia sebagai makhluk biologis yang memiliki kebutuhan fisik seperti
makan, minum, seks, dan lain-lain. Contoh ayat yang menggunakan istilah ini adalah:
“(Orang) ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, dia makan dari apa yang kamu
makan,dan meminum dari apa yang kamu minum”. (Al-Mukminun: 33)

 Al Insan berarti sesuatu yang dilupakan atau terlupakan. Manusia disebut insan karena
ia cenderung lupa akan asal-usulnya, tujuannya, dan kewajibannya kepada
Allah. Istilah ini menunjukkan manusia sebagai makhluk psikologis dan spiritual yang
memiliki potensi baik dan buruk. Contoh ayat yang menggunakan istilah ini adalah:
Dan sungguh telah Kami berikan hikmat kepada Luqman (yaitu): “Bersyukurlah
kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia
bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang kufur (ingkar), maka
sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”. (Luqman: 12)

 An Nas berarti sesuatu yang banyak atau melimpah. Manusia disebut nas karena ia
merupakan makhluk sosial yang hidup dalam kelompok atau masyarakat. Istilah ini
menunjukkan manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki interaksi dan hubungan
dengan sesama manusia maupun dengan lingkungannya. Contoh ayat yang
menggunakan istilah ini adalah:
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu
dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan istrinya; dan dari pada keduanya
Allah mengembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah
kepada Allah yang dengan (menggunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama
lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan
mengawasi kamu”. (An-Nisa: 1)
 Bani Adam berarti anak-anak Adam atau keturunan Adam. Manusia disebut bani Adam
karena ia berasal dari Adam, nabi pertama dan manusia pertama yang diciptakan oleh
Allah. Istilah ini menunjukkan manusia sebagai makhluk beradab dan mulia yang
memiliki kehormatan dan martabat di sisi Allah. Contoh ayat yang menggunakan istilah
ini adalah:
“Sesungguhnya Kami telah menghormati bani Adam, Kami angkut mereka di daratan
dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka
dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan”.
(Al-Isra: 70)

 Anam berarti binatang ternak atau hewan melata. Manusia disebut anam karena ia
memiliki sifat-sifat hewani seperti rakus, bodoh, sombong, dan durhaka. Istilah ini
menunjukkan manusia sebagai makhluk rendah dan hina yang tidak menggunakan
akal dan nuraninya untuk mengenal Allah. Contoh ayat yang menggunakan istilah ini
adalah:
“Mereka itu adalah orang-orang yang telah membeli kesesatan dengan petunjuk, maka
tidaklah memberi untung perniagaan mereka dan tidak pula mereka mendapat
petunjuk. Perumpamaan mereka seperti binatang ternak, bahkan lebih sesat jalannya.
Mereka itulah orang-orang yang lalai”. (Al-A’raf: 8-9)

4. Manusia juga disebut sebagai khalifah. Jelaskan langkah-langkah yang dilakukan manusia
untuk merealisasikan peran sebagai khalifah!

Jawab :

 Manusia harus menyadari bahwa alam semesta adalah milik Allah SWT dan manusia
hanya diberi amanah untuk mengurusnya. Manusia tidak boleh merusak,
menyalahgunakan, atau mempergunakannya secara semena-mena. Manusia harus
bertanggung jawab atas segala dampak yang ditimbulkan oleh aktivitasnya terhadap
am. Allah SWT berfirman dalam surah Al-An’am ayat 165 bahwa manusia dijadikan
sebagai khalifah di bumi untuk diuji atas karunia yang diberikan-Nya.

 Manusia harus mempelajari dan memahami hukum-hukum alam yang telah


ditetapkan oleh Allah SWT. Manusia harus menggunakan akal dan ilmu pengetahuan
yang diberikan oleh Allah SWT untuk mengembangkan potensi alam secara optimal
dan bermanfaat. Manusia juga harus menghormati keseimbangan dan keserasian alam
yang telah diciptakan oleh Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Baqarah
ayat 30 bahwa Dia mengetahui apa yang tidak diketahui oleh para malaikat tentang
kelebihan manusia sebagai khalifah.
 Manusia harus menjaga lingkungan hidup dari pencemaran, kerusakan, dan
eksploitasi yang berlebihan. Manusia harus menjaga kebersihan, kesehatan, dan
keindahan alam sebagai salah satu bentuk syukur kepada Allah SWT. Manusia juga
harus berbagi dan berlaku adil terhadap sesama makhluk hidup yang berhak
mendapatkan manfaat dari alam. Allah SWT berfirman dalam surah Hud ayat
61 bahwa manusia diperintahkan untuk mewujudkan kemakmuran di bumi.

 Manusia harus beribadah dan mengenal Allah SWT sebagai pencipta dan pemilik
alam semesta. Manusia harus menyadari bahwa segala nikmat dan karunia yang ada
di alam semesta adalah bukti kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Manusia harus
bersyukur, bertasbih, dan bertauhid kepada Allah SWT sebagai bentuk pengabdian
dan penghormatan kepada-Nya. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Maidah ayat
16 bahwa Dia menunjukkan jalan keselamatan dan kebahagiaan bagi orang-orang
yang beriman.

5. Islam berjuang untuk tegaknya masyarakat yang beradab dan sejahtera. Jelaskan prinsip-
prinsip untuk menegakkan masyarakat yang beradab dan sejahtera!

Jawab :

Untuk menegakkan masyarakat yang beradab dan sejahtera, Islam mengajarkan beberapa
prinsip yang harus dipegang oleh umatnya. Berikut adalah beberapa prinsip tersebut,:

 Keadilan sosial, yaitu tindakan adil terhadap setiap orang dan membebaskan segala
penindasan. Islam menghargai hak-hak asasi manusia dan mengutamakan
kemaslahatan bersama.
 Egalitarianisme, yaitu kesamaan tanpa diskriminasi baik etnis, agama, suku, dll. Islam
mengajarkan bahwa semua manusia adalah sama di hadapan Allah dan tidak ada
perbedaan kehormatan kecuali karena takwa.
 Pluralisme, yaitu pengakuan dan penghormatan terhadap keragaman dan perbedaan.
Islam mengajarkan bahwa perbedaan adalah sunnatullah dan harus dijadikan sebagai
sarana saling mengenal dan tolong-menolong.
 Supremasi hukum, yaitu penegakan hukum yang berlaku bagi semua orang tanpa
kecuali. Islam mengajarkan bahwa hukum Allah adalah yang tertinggi dan harus
dipatuhi oleh semua pihak.
 Pengawasan sosial, yaitu keterlibatan masyarakat dalam mengawasi dan mengontrol
perilaku individu dan kelompok. Islam mengajarkan bahwa umat Islam harus saling
menasehati dalam kebaikan dan mencegah kemungkaran.

Anda mungkin juga menyukai