Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sabila Azahra

Kelas : KP.1E

NIM : 88224006

RANGKUMAN PERTEMUAN 1

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

HAKIKAT PENCIPTAAN MANUSIA DAN PROSES PENCIPTAAN MANUSIA

 Hakikat Penciptaan Manusia

Allah menciptakan manusia dengan dua unsur yakni jasmani dan rohani. Unsur jasmani Adalah tubuh
atau jasad manusia yang tersusun atas organ dan sistem organ. Unsur yang kedua yakni unsur ruh atau
jiwa. Kedua unsur ini berkaitan satu sama lain dan apabila kedua unsur tersebut berpisah maka manusia
disebut mati sehingga tidak lagi dapat disebut sebagai manusia.

1. Makhluk Allah yang paling sempurna

Allah menciptakan manusia dengan kesempurnaan dan keunikan . hal ini dilihat dari segala hal yang
menyangkut fisik dan jiwa seorang manusia.

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (QS At tin : 4)

2. Manusia sebagai bukti kekuasaan Allah SWT

Sejak awal penciptaannya, manusia pertama yakni Adam As telah mengakui Allah sebagai Tuhannya dan
hal tersebut mendorong manusia untuk senantiasa beriman kepada Allah SWT. Penciptaan manusia juga
memiliki hakikat bahwa Allah menciptakan agama islam sebagai pedoman hidup yang harus dijalani oleh
manusia selama hidupnya. Seluruh ajaran islam adalah diperuntukkan untuk manusia dan oleh karena
itu manusia wajib beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha esa yakni Allah SWT.

3. Makhluk paling tinggi derajatnya

Allah telah menyatakan bahwa manusia adalah mahluk paling mulia dan tinggi derajatnya di muka bumi
dengan kesempurnaan yang melebihi makhluk lain atas karunia-Nya.Allah Ta’ala berfirman, “Dan
sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami
beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas
kebanyakan mahluk yang telah Kami ciptakan.” (Al-Israa’ : 70).
4. Hamba Allah

kedudukan segala makhluk ciptaan Allah adalah sebagai hamba Allah, lebih khusus lagi adalah
penciptaan jin dan manusia. Allah telah dengan jelas berfirman dalam ( QS.adz-Dzariyat : 56)

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku".

5. Al-nas

Al-nas mengacu pada manusia sebagai makhluk sosial yang membutuhkan manusia lainnya untuk
mengembangkan potensi dalam dirinya. Hal ini dijelaskan dalam firman Allah berikut ini:

“Hai manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah yang paling taqwa di antara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS Al Hujurat ayat 13).

6. Khalifah bumi

Manusia diberi amanah untuk menjadi khalifah di muka bumi. Artinya manusia memiliki wewenang
untuk memanfaatkan alam guna memenuhi kebutuhan hidup, namun juga bertanggung jawab terhadap
kelestariannya. Hakikat manusia sebagai khalifah ini salah satunya dijelaskan dalam( QS.Al Baqarah :30)

“Ingatlah ketika Tuhan-mu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di
bumi itu orang yang akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa
bertasbih dengan memuji engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku
mengetahui apa yang kamu tidak ketahui.”

7. Sebagai Bani Adam

Alquran menerangkan Sebagai Bani Adam, semua manusia berasal dari keturunan yang sama sehingga
saling bersaudara, terlepas dari latar belakang agama, bangsa, dan bahasa yang berbeda.

8. Sebagai al-Insan

Konsep al-Insan merujuk pada potensi yang dimiliki manusia, antara lain kemampuan berbicara dan
menguasai ilmu pengetahuan. Selain potensi positif, manusia juga memiliki kecenderungan berperilaku
negatif, misalnya cenderung zalim dan kafir (Q.S. Ibrahim (14): 34, tergesa-gesa (Q.S. al-Isra (17):67),
bakhil (Q.S.al-Isra (17):100), bodoh (Q.S. al-Ahzab(33):72), berbuat dosa (Q.S.al-‘Alaq (96):6) dan lain-
lain.
9. Manusia Sebagai Makhluk Biologis

Sebagai makhluk biologis, manusia berkembang biak, mengalami fase pertumbuhan dan perkembangan,
memerlukan nutrisi untuk bertahan hidup, dan pada akhirnya akan mengalami kematian. Apabila
malaikat dicipatakan dari nur atau cahaya dan iblis berasal dari nyala api. QS. Al-Mu’minun: 12-14.

 Penciptaan manusia melalui proses berikut:

1. Sulalah min thin ( saripati tanah)

Hakikat tanah di sini adalah zat yang berasal dari bahan makanan di mana bahan makanan manusia
maupun hewan semuanya berasal dari tanah. Dari makanan itulah yang kemudian diproses menjadi
darah. Selanjutnya, air mani atau sperma diproduksi.“Sesungguhnya Aku menciptakan manusia dari
tanah.”( QS.Shad : 71)

2. Nutfah (Air Mani)

Nutfah adalah nutfah laki-laki atau sperma dan nutfah perempuan atau sel telur. Nutfah dalam hal
penciptaan manusia juga bisa diartikan sebagai campuran keduanya.“Dan Allah menciptakan kamu dari
tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan laki-laki dan perempuan.”
(QS. Fathir : 11)

3.Alaqah (Segumpal Darah)

Setelah fase Nutfah, selanjutnya dari penciptaan manusia menurut Al Qur’an adalah fase pembentukan
organ tubuh atau disebut fase ‘Alaqah. Fase ‘Alaqah memiliki sifat aluq atau bergantung. Kenapa disebut
bergantung? Karena di masa inilah persiapan pembentukan organ-organ janin bergantung di dinding
Rahim “Dia telah menciptakan manusia dari alaq(segumpal darah.” (QS Al-‘Alaq:2)

4. Mudhgah (Segumpal Daging)

Dalam fase Mudhgah, segumpal daging dan lempengan bernama plasenta akan membawa oksigen dan
nutrisi yang dibawa dari aliran darah ibu menembus plasenta dan diberikan kepada sang bayi. Fase ini
berakhir pada hari ke 120 di mana Allah SWT akan mengutus malaikat dan meniupkan ruh pada sang
bayi.
5.Idzam (Tulang)

Setelah ditiupkannya ruh, selanjutnya akan muncul jaringan-jaringan yang membentuk semua struktur
tulang dalam tubuh. Dari hadits Hudzaifah bin Usaid sesuai yang diriwayatkan Imam Muslim, Rasulullah
SAW bersabda, “Apabila nutfah telah berusia empat puluh dua malam, maka Allah mengutus malaikat,
lalu dibuatkan bentuknya, diciptakan pendengarannya, penglihatannya, kulitnya, dagingnya, dan
tulangnya.”

6.Kisa al-‘idzam bil-lahm (Pembungkus Daging)

Setelah sel-sel tulang tercipta, yang terbentuk setelahnya adalah sel-sel daging yang membungkus
tulang. Fase ini dimulai akhir minggu ketujuh dan berlangsung hingga minggu kedelapan.

7.Insya (Pembentukan Manusia)

Dibandingkan fase-fase lain di atas, fase pembentukan manusia ini berjalan lebih cepat. Organ-organ
tubuh seperti badan, bentuk kepala, dan organ-organ lain mulai berkembang dan bekerja sesuai
fungsinya.

Anda mungkin juga menyukai