Anda di halaman 1dari 6

TUGAS AGAMA

“HAKIKAT MANUSIA”

Disusun oleh:

Nama Anggota Kelompok :

1. Erlyn Ima Z
2. Feby Natalia
3. Niken Ardiningsih
4. Sulthan Ali muswar
5. Tatin Cahyani

Dosen pengajar : Nurul Latifah M.Pd.i

AKADEMI KEPERAWATAN BERKALA WIDYA HUSADA

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

TAHUN 2021/2022

HAKIKAT MANUSIA
1. Pengertian Hakikat Manusia
Hakikat manusia adalah makhluk yang memiliki tenaga dalam yang
dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku
intelektual dan sosial. Dalam konsepsi Islam, manusia merupakan satu hakikat
yang mempunyai dua dimensi, yaitu dimensi material (jasad) dan dimensi
immaterial (ruh, jiwa, akal dan sebagainya). Manusia adalah makhluk yang
mulia, bahkan lebih mulia dari malaikat (QS. al-Hijr, 15: 29).

Manusia terdiri dari unsur:


1. Hati ( membentuk kemauan/keputusan bersumber dari keyakinan,kehenak,
dan kebebasan untuk memilih)
2. Akal (mampu membentuk pengetahuan)
3. Jasad (dipergunakan untuk beramal baik)
2. Surah tentang Hakikat Manusia
A. Surah al- Hajj ayat 5

Artinya: :” Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka

sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani,
kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna
kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami
tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan,
kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur)
kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada
pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia
tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering,
kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan
menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.”
B. Surah al- mukminun ayat 12-15

Artinya: Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati


(berasal) dari tanah.(12) Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim) (13). Kemudian, air mani itu
Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang
belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian,
Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah,
Pencipta yang paling baik.(14) Kemudian setelah itu, sesungguhnya kamu
pasti mati(15).

Manusia di Alam Ruh

1. Di alam ruh manusia masih berupa ruh ( jamaknya arwah ). Mengenai


eksistensi ruh tak ada seorang pun yang tahu
2. Kalua manusia turun ke dunia dalam bentuk ruh ( tidak berfisik ) maka di
dunia tidak akan ada mobil sebab ruh tidak perlu mobil, tidak ada pabrik
karpet, pabrik pakaian, pabrik obat nyamuk dll. Sebab ruh tidak memerlukan
itu semua
3. Pada saatnya nanti, sebelum ruh masuk ke dalam janin di alam Rahim. Allah
ta’ala bertanya kepada ruh: “alastu birabbikum” ( apakah aku ini tuhanmu ).
Ruh menjawab: “bala syahidna” ( ya engkau tuhan kami )
4. Amanah ini sebenarnya telah di tawarkan ole Allah Ta’ala kepada langit, bumi
dan gunung-gunung tetapi mereka semua menolaknya. Kemudian amanah ini di
ambil oleh manusia ( Q.S Al-Ahzab 72 )
5. Mengabdi kepada Allah Ta’ala adalah sebuah agreement yang harus
dilaksanakan
6. Agar manusia sukses mengelola bumi, maka manusia mentaati hukum Allah dan
hukum agama sekaligus
7. Supaya manusia menaati hukum Allah Ta’ala, manusia harus dibina. Pembinaa
Allah Ta’ala kepada manusia melalui berbagai macam cara antara lain melalui
rukun islam
8. Syahadat mengarahkan manusia agar memiliki keyakinan kokoh bahwa Allah
Ta’ala adalah pencipta dan pemelihara ( Rabb ), Allah sebagai raja (malik) yang
harus ditaati juga Allah sebagai dzat yang harus disembah (Ilahi)
9. Dengan demikian di Alam Ruh itu, manusia telah melakukan teken kontrak
untuk hanya mengabdi kepada Allah.

Perkembangan manusia di alam Rahim

1. Di alam lahir, Allah Ta’ala menyiapkan tubuh manusia yang akan di jadikan
tempat ruh. Fungsi tubuh adalah untuk membantu ruh dalam merealisasikan
tugas kekhalifahan
2. Penciptaan tubuh manusia dimulai oleh persenggaman suami istri. Suami
mengeluarkan sperma
3. Sel sperma suami membuahi ovum istri maka terbentuklah zigot
4. Zigot terus tumbuh maka terbentuklah daging, tulang, tangan, kaki, dll
5. Pada usia 4 bulan masuklah ruh ke dalam janin, sehingga janin bergerak-gerak.
Kehidupan ini yaitu, hidup sebagai individu manusia
6. Manusia yang berasal dari bahan yang hina tersebut, oleh Allah sebagai
makhluk yang secara fisikal memiliki bentuk yang paling sempurna ( At-tin:4 )
7. Pada bayi usia 4 bulan, bayi di beri potensi ( potensial capacity ), misalnya
potensi main bola, berdagang, bersosialisasi, dll. Manusia di beri qalbu (hearth,
jantung, hati) yang di dalamnya terdapat willing ( kemauan, nafsu, syahwat ).
Potensi lain adalah penglihatan, pendengaran, dan hati Nurani
8. Manusia di alam Rahim hanya 9 bulan 10 hari. Setelah itu manusia di alam
Rahim ibu harus mutasi ke alam ke 3 yakni alam dunia

Alam dunia ( tugas manusia di alam dunia )

1. Ketika manusia lahir ( sebagai bayi ), potensi yang di bawa sejak dalam
kandungan belum berkembang, bahkan pada periode ini anak manusia belum
mengetahui apa-apa ( An-Nahl:78 )
2. Salah satu bentuk pendidikan adalah melakukan empirik.
3. Selain dilatih kecerdasan berfikirnya ( IQ ), juga harus dilatih kecerdasan
spiritualnya yakni melalui dzikir, baik ketika berdiri, duduk, atau berbaring.
4. Selama itu Allah SWT belum meminta manusia untuk melaksanakan tugas
kekhalifahan sebagaimana tercantum dalam “naskah perjanjian” yang “di
tandatangani” di alam Ruh
5. Pada usia 1-14 tahun, anak manusia dilatih untuk berbuat yang baik tetapi
belum di wajibkan. Pada usia ini, anak manusia hanya dipersiapkan fisik dan
ruhaninya agar kelak siap menjadi khalifah fi al-ardl
6. Setelah baligh ( usia 15 tahun, atau telah hadil bagi perempuan, atau sudah
mimpi basah bagi pria ) maka manusia wajib melaksanakan tugas kekhalifahan
7. Pendek kata tugas manusia di alam dunia adalah ibadah
8. Tugas ibadah yang di bebankan kepada manusia meliputi 3 pilar yakni :
 Hablum minallah seperti shalat, shaum, zakat, haji, berdoa, berdzikir,
bersikap tawakal, tawadhu, ( merendah hati kepada Allah ) dll
 Hablum minannas seperti toleransi ( tasammuh ), kerjasama, ta’awun
(tolong-menolong)
 Hablum minal’alam yakni bersikap ihsan terhadap seluruh sumber
daya alam, baik sumber daya alam hewani, nabati maupun energi,
termasuk menaati hukum alam ( hukum kauniyah )
9. Masa kerja manusia dibatasi oleh usia. Usia manusia di dunia rata-rata 70 tahun
10. Allah menyatakan: “carilah olehmu karunia Allah berupa kampung akhirat.
Dan janganlah lupa bagimu di dunia”.
11. Perlu menjadi catatan penting bahwa, manusia di dunia tidak bisa hidup tanpa
materi (harta), tetapi kenikmatan tidak selalu sejajar dengan harta
12. Pada usia tertentu manusia harus mati. Ruh manusia berpisah dari tubuhnya
13. Manusia yang mati, tubuhnya masuk ke kuburan, sedangkan ruh nya masuk
kea lam qubur

Alam qubur ( masa penantian panjang )

1. Kualitas ruh orang mati terbagi 3 yakni


 Nafsu ammarah
 Nafsu lawwamah
 Nafsu muthmainnah
2. Bagaimana pun kualitas ruh tersebut, semua ruh orang mati memasuki alam
kubur
3. Di alam kubur, malaikat munkar dan nakir memeriksa amal manusia dengan
sangat cepat sebab Allah itu maha cepat menghitung ( innallaha sari’ul hisab )
4. Sedekah jariyah. Pahala sedekah akan terus menambah amal orang mati
5. Ruh yang berada di sijin dapat saja mutasi ke lliyin apabila mendapat penekan
pahala yang memadai dari ke 3 amal di atas
6. Manusia di alam kubur sangat lama menunggu kiamat

Alam akhirat ( tempat pembalasan amal )

1. Alam akhirat di awali oleh peristiwa kiamat, yakni hancurnya alam jagad raya
secara dahsyat. Malaikat, jin, dan manusia mati. Seluruh makhluk musnah
luluh lantak. Ketika hal itu Allah lah yang maha hidup ( alhayyu alqayyum )
2. Allah lantas mengganti langit dan bumi yang telah hancur dengan bumi dan
langit yang baru
3. Semua manusia benar-benar di jemur dalam teriknya matahari dengan jarak
yang sangat dekat ( karna matahari belum banyak yang berekspansi ). Tetapi
ada tujuh golongan orang-orang yang mendapat tempat teduh
4. Pada waktu itu, manusia dibariskan di alam terbuka, itulah hari mahsyar. Di
sini sekecil apapun amal baik dan perbuatan dosan akan dibuka transparan, tak
ada yang luput sedikitpun
5. Selanjutnya, adalah penimbang amal ( mizan ). Amal yang baik bisa menghapus
semua amal yang buruk. Apabila neraka amalnya saldo zero, manusia sudah
cukup aman
6. Kedudukannya seperti anak kecil atau orang gila yang dinilai tidak memiliki
amal shaleh tetapi juga tidak mempunyai dosa, hanya saja balasan surganya
minimal
7. Berdasarkan hasil mizan diatas, manusia dikelompok menjadi 2 :
 Barisan kanan ( ashab al-syimal ) yang nampak wajah cerah ceria,
 Barisan kiri ( ashab asy-syimal ) yang bernampak bermuram durja,
tunduk malu, terhina
8. Untuk menyelamatkan diri, manusia bersusah payah meminta bantuan agar ia
bisa masuk kepada ashab al-yamin
9. Setelah perhitungan final, maka ashab al-yamin memasuki syurga baik syurga
Firdaus, Adnin, Naim, dll tergantung kepada jumlah amal shaleh yang dimiliki.
Sedangkan ashab asy-syimal memasuki neraka, baik neraka wail, saqar, jahim,
jahanam, ddl tergantung kepada jumlah dosan yang dilakukannya
10. Lamanya orang masuk ke dalam neraka tergantung seberapa banyak dosa yang
dilakukan, sebaimana hitungan hari dan tahun menurut Allah Ta’ala

Berdasarkan rangkuman di atas, sebenarnya manusia di dunia baru alam yang ke 3,


masih ada 2 alam lagi yang harus dilalui yakni alam kubur dan alam akhirat. Di alam
kubur, manusia menunggu kiamat ribuan tahun, sedangkan di alam akhirat manusia
Bahagia atau sengsara selama miliyaran tahun.

Anda mungkin juga menyukai