Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 1

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

NAMA : NI LUH PUTU MARSHANDA A.P

NIM : 051490292

FAKULTAS HUKUM ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TERBUKA

UPBJJ SURABAYA
TUGAS 1.

Berikut adalah soal Tugas ke-1 yang wajib Anda kerjakan. Bacalah pertanyaan dengan cermat
kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut.

1. Ibadah dibagi menjadi dua bentuk yaitu ibadah mahdlah dan ibadah ghairu mahdlah.
Coba jelaskan kedua pengertian berikut, serta berikan contoh masing-masing dari
jenis ibadah tersebut.
2. Tuliskan ayat dan tafsir yang menjelaskan tentang proses penciptaan manusia, serta
jelaskan tahapan penciptaan manusia menurut Al-Qur’an!
3. Al-Quran menyebutkan beberapa istilah untuk menyebut manusia. Jelaskan istilah-
istilah yang digunakan tersebut!
4. Manusia juga disebut sebagai khalifah. Jelaskan langkah-langkah yang dilakukan
manusia untuk merealisasikan peran sebagai khalifah!
5. Islam berjuang untuk tegaknya masyarakat yang beradab dan sejahtera. Jelaskan
prinsip-prinsip untuk menegakkan masyarakat yang beradab dan sejahtera!
JAWABAN TUGAS 1.

1. Ibadah mahdlah adalah ibadah khusus yang apa saja telah ditetapkan oleh Allah
SWT , baik itu tata cara maupun perinciannya. Menurut ilmu fiqih, ibadah mahdlah
adalah jenis ibadah yang berhubungan langsung dengan Allah SWT. Ibadah mahdlah
adalah ibadah yang banyak kita kenal, bahkan sebagian kaum muslimin bisa jadi
menyangkan bahwa ibadah itu hanya terbatas pada ibadah mahdhah. Ibadah mahdlah
juga menunjukkan dalil-dalil terlarangnya sebuah ibadah apabila ditujukan kepada
selain Allah SWT, karena hal tersebut termasuk dalam kemusyrikan. Contoh ibadah
mahdlah yaitu, shalat, zakat, puasa, dan haji, ibadah yang tata cara, waktu, dan
tempatnya sudah ditentukan pelaksanaannya. Ibadah mahdlah tergolong dalam ibadah
fardhu atau wajib, jka dilakukan dan diamalkan akan mendatangkan pahala, dan jika
diitinggalkan akan mendatangkan dosa.

Ibadah ghairu mahdlah adalah salah satu ibadah yang diamalkan dalam kegiatan yang
menyangkut nilai ibadah. Ibadah ghairu mahdlah adalah segala amalan yang diizinkan
oleh Allah melalui perbuatan yang mendatangkan kebaikan dan dilakukan antar
sesama manusia dengan niat ikhlas. Dalam pelaksanaan ibadah ghairu mahdhah tidak
dibutuhkan niat dikatakan sah, hanya dilakukan dan sesuai ketentuan berlaku yang
ada. Contoh ibadah ghairu mahdlah yaitu, menuntut ilmu dengan niat ibadah
(mengabdi mencari ilmu dengan ridha Allah), seorang perawat yang pekerjaannya
bernilai ibadah, mendidik anak dengan baik sesuai ajaran Islam.

2. Ayat yang menjelaskan asal- usul proses penciptaan manusia, yaitu yang dalam al-
qur’an ditampilkan sebagai suatu wujud yang berasal dari tanah.
Dalam surat al- hajj ayat 5, dijelaskan proses terciptanya manusia :
“ Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka
(ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari
setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang
sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu
dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah
ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan
berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang
diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun,
supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan
kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya,
hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-
tumbuhan yang indah.
Serta tafsir yang menjelaskan pula asal-usul terjadinya manusia, berdasarkan Tafsir
Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan
Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam
Madinah :
Wahai sekalian manusia! Jika kalian memiliki keraguan terhadap kekuasaan Kami
untuk membangkitkan kalian setelah kematian, maka perhatikanlah proses penciptaan
kalian; Kami telah menciptakan nenek moyang kalian, Adam dari tanah, kemudian
Kami menciptakan anak keturunannya dari tetesan air mani yang dimasukkan seorang
laki-laki ke dalam rahim perempuan, lalu mani itu berubah menjadi gumpalan darah
yang membeku, lalu gumpalan darah itu berubah menjadi gumpalan daging persis
seperti potongan daging yang dikunyah, lalu potongan daging itu berubah menjadi
satu makhluk sempurna yang tetap bertahan dalam rahim hingga keluar sebagai anak
yang lahir dan hidup, atau bisa berubah menjadi makhluk tidak sempurna yang
kemudian digugurkan oleh rahim; semua ini terjadi agar Kami jelaskan tentang
kekuasaan Kami kepada kalian dalam menciptakan kalian dalam beberapa fase, dan
Kami tetapkan dalam rahim itu janin-janin sesuai kehendak Kami sampai ia
dilahirkan dalam kurun waktu tertentu yaitu sembilan bulan, lalu Kami keluarkan
kalian dari rahim ibu kalian sebagai bayi, lalu dengan berangsur-angsur kalian sampai
pada fase sempurnanya tenaga dan akal pikiran (dewasa), dan di antara kalian ada
yang diwafatkan sebelum itu, dan ada yang terus hidup sampai mencapai usia renta
dimana tenaga dan akal pikirannya melemah sehingga kondisinya menjadi lebih buruk
daripada bayi yaitu tidak mengingat lagi apa yang dahulunya ia ketahui. Dan kalian
menyaksikan bumi ini kering tanpa ditumbuhi tumbuh-tumbuhan di atasnya,
kemudian apabila Kami menurunkan air hujan di atasnya, bumi itu pun merekah
dengan tumbuhnya tetumbuhan, bahkan menjadi tinggi lantaran suburnya tumbuh-
tumbuhan tersebut, dan mengeluarkan dari setiap jenis tetumbuhan sesuatu yang
indah dipandang.
Manusia diciptakan oleh Allah SWT dari sari pati tanah, proses kejadian manusia
berasal dari sari pati tanah yang menghasilkan berbagai jenis makanan yang kemudian
dikonsumsi oleh manusia. Hal ini diterangkan dalam Al- Qur’an surat Al–Mu’minun
ayat 12-14 : “Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati
(berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan)
dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal
darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging
itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan
daging. Kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha
sucilah Allah, Pencipta yang paling baik”

Berikut adalah tahapan penciptaan manusia menurut Al-Qur’an, dalam Q.S Shad ayat
71 Allah berfirman “Sesungguhnya Aku menciptakan manusia dari tanah.” Tanah
adalah zat yang berasal dari bahan makanan, di mana bahan makanan manusia berasal
dari tanah. Dari makanan diproses menjadi darah dan air mani atau sperma
diproduksi. Dalam QS Fathir ayat 11 dijelaskan, “Dan Allah menciptakan kamu dari
tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki
dan perempuan).” Selanjutnya dari penciptaan manusia menurut Al Qur’an adalah
fase pembentukan organ tubuh, persiapan pembentukan organ-organ janin bergantung
di dinding Rahim. Lalu segumpal daging bernama plasenta akan membawa oksigen
dan nutrisi yang dibawa dari aliran darah ibu menembus plasenta dan diberikan
kepada sang bayi. Kemudian Allah SWT akan mengutus malaikat dan meniupkan ruh
pada sang bayi. Organ-organ tubuh seperti badan, bentuk kepala, dan organ-organ lain
mulai berkembang dan bekerja sesuai fungsinya.

3. Penyebutan istilah manusia dalam Al-Qur’an


 Al-Basyar adalah manusia memiliki unsur yang bersifat material, yang hidup
dan terikat pada dunia yang juga bersifat material, Manusia dipenuhi dengan
keterbatasan termasuk membutuhkan makan dan minum.
 Al-Insan adalah manusia makhluk Allah Swt yang paling sempurna. Mereka
diciptakan dengan bentuk yang sempurna dan berbeda dengan makhluk lainya.
Keistimewaan atau kesempurnaan manusia disebut sebagai penyandang
khalifah. Sebagai khalifah, manusia menggunakan akal untuk berfikir dan
mencari ilmu sebagai bekal untuk memimpin di bumi.
 An-nas adalah makhluk yang mulia, bahkan lebih mulia dari malaikat. Setelah
Allah menciptakan manusia, Allah memerintahkan semua malaikat untuk
memberi hormat sebagai tanda memuliakannya. Dalam al-Qur‘an juga
menyebut manusia sebagai nas karena manusia tidak memiliki keimanan yang
kuat, yang kadangkala beriman dan kadangkala pula munafik.

4. Manusia dipilih oleh Allah SWT menjadi khalifah di bumi karena manusia memiliki
kelebihan wawasan, intelektual dan keterampilan yang tidak dimiliki oleh para
malaikat, karena keistimewaannya itu, manusia memiliki tugas dan kewajiban yang
berbeda dengan makhluk yang lain, maka manusia dipilih oleh Allah SWT sebagai
khalifah-Nya di muka bumi ini. Khalifah berarti seseorang yang diberi mandat untuk
bertindak sebagai pengatur atau wakil Allah SWT di muka bumi. Manusia sebagai
khalifah di muka bumi, memiliki peran penting yang dijalankan sampai akhir zaman,
Langkah-langkah yang dilakukan manusia sebagai khalifah yaitu.
 Mengatur segala sesuatu di Bumi, manusia tidak berhak berlaku sewenang-
wenang dalam memimpin dan mengelola alam. Mengenai kewajiban manusia
sebagai khalifah atau pemimpin yang harus bertanggung jawab atas
perbuatannya
 Menjaga dan bertanggungjawab dirinya, sesama manusia dan alam. Tugas dari
seorang khalifah menjadikan perlindungan bagi dirinya, sesama manusia dan
menjaga kelestarian alam (ekosistem), sehingga khalifah dan umat harus
bersatu dan saling mencintai guna menjalankan kehidupan sesuai dengan
syariat islam dan keberlangsungan hidup.
 Bertanggung jawab yang lebih kompleks dalam meningkatkan kualitas
dirinya. Manusia yang berkualitas harus menjaga keimanannya, sehat jasmani
dan rohani, berpendidikan, mengerjakan amal saleh, berbuat baik kepada
orang lain, bertanggung jawab terhadap keluarganya.

5. Untuk menegakkan masyarakat yang beradab dan sejahtera, manusia memiliki


prinsip-prinsip yang penting. Berikut adalah prinsip yang dijelaskan:
 Prinsip keadilan,
Menegakkan keadilan adalah sifat yang harus ditegakkan oleh setiap individu.
Keadilan juga harus dipraktikkan dalam semua aspek kehidupan.
 Prinsip egalitarianisme atau persamaan artinya masyarakat tidak memandang
atau menilai seseorang berdasarkan ras, suku dan lainnya, melainkan melalui
prestasi dan keimanan yang dimilikinya yang ada pada dirinya.
 Prinsip pluralisme, sikap dari pluralisme yaitu kesadaran untuk saling
bertoleransi dalam perbedaan ras, agama, suku, bahasa dan perbedaan lainnya.
 Prinsip supremasi hukum, bentuk perwujudan dari supremasi hukum yaitu
dengan menetapkan hukum kepada siapapun tanpa memandang dari golongan
mana.
 Prinsip pengawasan sosial, pengawasan dari kelompok terhadap kelompok
atau individu lain untuk mengarahkan peran individu atau kelompok sebagai
bagian dari masyarakat agar tercipta situasi kemasyarakatan sesuai dengan
harapan sosial
SUMBER REFERENSI

BMP MKDU4221 MODUL 3 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


MAKALAH ISTILAH PENYEBUTAN MANUSIA DALAM AL-QURAN oleh UIN
RADEN MAS SAID SURAKARTA
Manusia Sebagai Khalifah oleh NURUL HUDA SAMSIAH UIN ANTASARI

Anda mungkin juga menyukai