Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 1

AGAMA

DISUSUN OLEH :
MAULANA YUSUF AKBAR NURRIZQI - 050180633
SEMESTER 1 PROGRAM STUDI S1
ILMU HUKUM

FAKULTAS ILMU HUKUM, ILMU SOSIAL, DAN ILMU POLITIK


UPBJJ UNIVERSITAS TERBUKA
SURAKARTA
Soal :

1. Ibadah dibagi menjadi dua bentuk yaitu ibadah mahdlah dan ibadah ghairu
mahdlah. Coba jelaskan kedua pengertian berikut, serta berikan contoh
masing-masing dari jenis ibadah tersebut.
2. Tuliskan ayat dan tafsir yang menjelaskan tentang proses penciptaan manusia,
serta jelaskan tahapan penciptaan manusia menurut Al-Qur’an!
3. Al-Quran menyebutkan beberapa istilah untuk menyebut manusia. Jelaskan
istilah-istilah yang digunakan tersebut!
4. Manusia juga disebut sebagai khalifah. Jelaskan langkah-langkah yang
dilakukan manusia untuk merealisasikan peran sebagai khalifah!
5. Islam berjuang untuk tegaknya masyarakat yang beradab dan sejahtera.
Jelaskan prinsip-prinsip untuk menegakkan masyarakat yang beradab dan
sejahtera!

Jawaban :

1. Ibadah maliyah mahdhah adalah ibadah yang menyangkut urusan


harta, seperti sedekah dan zakat. Sedangkan ibadah maliyah ghairu
mahdhah adalah ibadah yang terdapat kaitanya dengan harta, namun juga
terkandung gerakan fisik di dalamnya. Dalam hal ini, seperti haji dan umrah

2.
Surah Al-Mu'minun (23:12-14):
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu
saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air
mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air
mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan
tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.
Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka
Maha Suci Allah Pencipta yang Paling Baik."

Tafsir: Ayat ini menjelaskan bahwa manusia diciptakan dari tanah,


kemudian menjadi air mani yang disimpan dalam rahim. Air mani
tersebut kemudian berkembang menjadi segumpal darah, segumpal
daging, tulang belulang, dan akhirnya menjadi makhluk yang
berbentuk manusia.
Surah Al-Hajj (22:5):
"Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari
kematian), maka sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari
tanah, kemudian dari setetes air mani, kemudian dari segumpal darah,
kemudian dari segumpal daging yang sempurna bentuknya dan yang
tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu. Dan Kami simpan
dalam rahim apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang telah
ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian
agar kamu sampai kepada kematangan (pikiran). Dan di antara kamu
ada yang diwafatkan dan di antara kamu ada yang dibawa kembali
kepada umur yang paling rendah, sehingga dia tidak mengetahui lagi
sesuatu apa pun setelah ilmu pengetahuannya. Dan kamu lihat bumi
yang kering, apabila Kami turunkan air di atasnya, ia bergoncang, dan
tumbuhlah dan menjadi berbagai macam tumbuhan yang indah."

Tafsir: Ayat ini menjelaskan bahwa manusia awalnya diciptakan dari tanah
dan air mani. Kemudian, melalui tahapan perkembangan yang dijelaskan
sebagai segumpal darah dan segumpal daging yang sempurna bentuknya,
manusia akhirnya lahir sebagai bayi dan tumbuh menjadi dewasa.

Tahapan Penciptaan Manusia menurut Al-Qur'an


Berdasarkan ayat-ayat di atas, tahapan penciptaan manusia menurut Al-Qur'an dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1.Manusia diciptakan dari tanah.
2.Tanah tersebut menjadi air mani yang disimpan dalam rahim.
3.Air mani berkembang menjadi segumpal darah.
4.Segumpal darah tersebut berkembang menjadi segumpal daging.
5.Segumpal daging tersebut berkembang menjadi tulang belulang yang dilapisi
dengan daging.
6.Manusia akhirnya menjadi makhluk yang berbentuk manusia.
7.Manusia lahir sebagai bayi dan tumbuh menjadi dewasa.
Tahapan ini menggambarkan proses penciptaan manusia yang berlangsung secara
bertahap dan kompleks. Hal ini menunjukkan kebesaran dan kekuasaan Allah
sebagai Pencipta yang Maha Suci.

3.
Insan: Istilah ini digunakan untuk menyebut manusia secara umum. Insan
berasal dari kata "nasiyah" yang berarti "lupa". Hal ini menggambarkan sifat
manusia yang cenderung lupa akan tujuan hidupnya dan keberadaan Allah.
Bani Adam: Istilah ini secara harfiah berarti "anak-anak Adam". Istilah ini
menunjukkan bahwa manusia adalah keturunan dari Nabi Adam dan Hawa.
Al-Quran menggunakan istilah ini untuk mengingatkan manusia akan
persaudaraan dan kesatuan mereka sebagai keturunan yang sama.
Bashar: Istilah ini mengacu pada manusia sebagai makhluk yang terdiri dari
daging dan tulang. Istilah ini menekankan sifat manusia yang lemah dan
rentan.
Ins: Istilah ini digunakan untuk menyebut manusia sebagai makhluk yang
memiliki akal dan pemahaman. Ins berasal dari kata "uns" yang berarti
"berbicara". Hal ini menunjukkan bahwa manusia memiliki kemampuan untuk
berkomunikasi dan berpikir.
Khalifah: Istilah ini digunakan untuk menyebut manusia sebagai khalifah atau
pemimpin di bumi. Manusia diberi tanggung jawab untuk menjaga dan
mengelola bumi dengan bijaksana.
Abdullah: Istilah ini digunakan untuk menyebut manusia sebagai hamba
Allah. Istilah ini mengingatkan manusia akan ketergantungan mereka kepada
Allah dan pentingnya beribadah kepada-Nya.
Insanul Kamil: Istilah ini mengacu pada manusia yang sempurna atau
manusia yang mencapai tingkat kesempurnaan spiritual. Istilah ini
menunjukkan bahwa manusia memiliki potensi untuk mencapai kesempurnaan
melalui pengembangan spiritual dan moral.

4. Sebagai khalifah, manusia memiliki tanggung jawab untuk menjalankan peran


sebagai pengelola dan pemelihara bumi serta segala isinya. Berikut adalah beberapa
langkah yang dapat dilakukan manusia untuk merealisasikan peran sebagai khalifah:
1.Menjaga dan melestarikan lingkungan: Manusia harus bertanggung jawab dalam
menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengurangi penggunaan sumber daya alam yang berlebihan, mengelola limbah
dengan baik, serta mendukung upaya konservasi dan restorasi lingkungan.
2.Menghormati dan menjaga keanekaragaman hayati: Manusia harus menghargai dan
melindungi keanekaragaman hayati yang ada di bumi. Hal ini dapat dilakukan dengan
tidak melakukan eksploitasi berlebihan terhadap spesies-spesies yang ada, serta
mendukung upaya konservasi dan perlindungan terhadap flora dan fauna.
3.Mengembangkan pengetahuan dan teknologi yang berkelanjutan: Manusia perlu
terus mengembangkan pengetahuan dan teknologi yang berkelanjutan untuk
memenuhi kebutuhan hidup tanpa merusak lingkungan. Hal ini meliputi
pengembangan energi terbarukan, penggunaan teknologi ramah lingkungan, dan
penerapan praktik pertanian yang berkelanjutan.

4.Menghormati hak asasi manusia: Manusia harus menghormati hak asasi manusia
dan memastikan keadilan sosial bagi semua. Hal ini meliputi penghapusan
diskriminasi, pemberdayaan masyarakat, dan memastikan akses yang adil terhadap
sumber daya dan kesempatan.
5.Mengedepankan perdamaian dan keadilan: Manusia harus berperan aktif dalam
mempromosikan perdamaian dan keadilan di dunia. Hal ini meliputi penyelesaian
konflik secara damai, dukungan terhadap hak asasi manusia, dan partisipasi dalam
upaya pembangunan yang berkelanjutan.
6.Mengembangkan kesadaran dan edukasi: Manusia perlu mengembangkan kesadaran
akan tanggung jawabnya sebagai khalifah dan mengedukasi diri sendiri serta orang
lain tentang pentingnya menjaga bumi dan segala isinya. Hal ini dapat dilakukan
melalui pendidikan, kampanye sosial, dan partisipasi dalam kegiatan lingkungan.

5.Prinsip-prinsip untuk Menegakkan Masyarakat yang Beradab dan Sejahtera dalam


Islam
Islam memiliki prinsip-prinsip yang penting untuk menegakkan masyarakat yang
beradab dan sejahtera. Berikut adalah beberapa prinsip utama yang dapat dijelaskan:

1.Keadilan: Islam menekankan pentingnya keadilan dalam semua aspek kehidupan.


Keadilan harus ditegakkan dalam sistem hukum, distribusi sumber daya, perlakuan
terhadap individu, dan hubungan sosial. Dengan adanya keadilan, masyarakat dapat
hidup dalam harmoni dan keseimbangan.
2.Kesejahteraan: Islam mendorong kesejahteraan bagi semua anggota masyarakat.
Ini mencakup pemenuhan kebutuhan dasar seperti makanan, air, tempat tinggal,
pendidikan, dan perawatan kesehatan. Islam juga mendorong pemberdayaan ekonomi
dan penghapusan kemiskinan untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera secara
ekonomi.
3.Kerjasama: Islam mendorong kerjasama dan solidaritas antara anggota masyarakat.
Ini melibatkan saling membantu, berbagi sumber daya, dan bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama. Dengan kerjasama yang baik, masyarakat dapat
membangun hubungan yang harmonis dan saling mendukung.
4.Pendidikan: Islam menghargai pentingnya pendidikan dan pengetahuan.
Pendidikan harus diakses oleh semua anggota masyarakat, baik pria maupun wanita.
Dengan pendidikan yang baik, masyarakat dapat meningkatkan kualitas hidup,
mengembangkan potensi mereka, dan berkontribusi secara positif dalam
pembangunan masyarakat.
5.Etika: Islam menekankan pentingnya etika dan moralitas dalam kehidupan sehari-
hari. Masyarakat yang beradab harus didasarkan pada prinsip-prinsip etika yang baik,
seperti kejujuran, integritas, kesopanan, dan saling menghormati. Etika yang baik
membentuk dasar yang kuat untuk hubungan sosial yang sehat dan harmonis.
6.Kepemimpinan yang Adil: Islam mengajarkan pentingnya kepemimpinan yang
adil dan bertanggung jawab. Pemimpin harus memperhatikan kepentingan
masyarakat, mengambil keputusan yang bijaksana, dan bertanggung jawab atas
tindakan mereka. Kepemimpinan yang adil dapat menciptakan lingkungan yang stabil
dan memberikan kepercayaan kepada masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai