Anda di halaman 1dari 6

FORMAT JAWABAN TUGAS TUTON

MATAKULIAH :
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

TUGAS 1 MKWU4101

Oleh :
Nama : Rosy Yuliana
Nim : 050635778
Prodi : Ilmu Administrasi Negara

FAKULTAS HUKUM, ILMU SOSIAL, DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS TERBUKA
2023.2
1. Ibadah dibagi menjadi dua bentuk yaitu Ibadah mahdlah dan ibadah ghairu
mahdlah.
Coba jelaskan kedua pengertian berikut,serta berikan contoh masing-masing
dari jenis ibadah tersebut.
Jawaban :
Ibadah dalam Islam dapat dibagi menjadi dua bentuk utama, yaitu ibadah mahdlah
dan ibadah ghairu mahdlah. Berikut penjelasan singkat beserta contoh dari kedua jenis
ibadah tersebut:
 Ibadah Mahdlah
Ibadah mahdlah adalah ibadah yang memiliki tata cara dan bentuk yang telah
diatur secara rinci dalam ajaran Islam. Ibadah ini harus dilakukan sesuai dengan
aturan yang telah ditetapkan dalam Al-Quran dan Hadis (tradisi Nabi
Muhammad).
Contoh ibadah mahdlah termasuk salat (sholat), puasa Ramadan, zakat, dan haji.
Semua tata cara pelaksanaan ibadah ini telah diatur dengan jelas dalam ajaran
Islam.
 Ibadah Ghairu Mahdlah
Ibadah ghairu mahdlah adalah ibadah yang tidak memiliki tata cara dan bentuk
yang telah diatur secara rinci dalam ajaran Islam. Ibadah ini mencakup aktivitas
keagamaan yang tidak memiliki pedoman yang spesifik dalam Al-Quran atau
Hadis, tetapi masih dianggap sebagai ibadah karena dilakukan dengan niat dan
tujuan yang baik.
Contoh ibadah ghairu mahdlah termasuk doa pribadi, sedekah sukarela, atau
bentuk lain dari ibadah yang tidak memiliki tata cara tertentu yang harus diikuti.
Perlu diingat bahwa ibadah dalam Islam harus dilakukan dengan niat yang tulus dan
mengikuti ajaran Islam yang benar, baik itu ibadah mahdlah maupun ibadah ghairu
mahdlah.

2. Tuliskan ayat dan tafsir yang menjelaskan tentang proses penciptaan manusia,
serta jelaskan tahapan penciptaan manusia menurut Al-Qur’an!
Jawaban :
Proses penciptaan manusia menurut Al-Qur’an dijelaskan dalam beberapa ayat, salah
satunya adalah dalam Surah Al-Mu’minun (Surah 23), ayat 12-14:
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah liat. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani dalam tempat yang kukuh.
Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami
jadikan sebongkah daging, kemudian sebongkah daging itu Kami jadikan tulang
belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami
jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka, Mahasuci Allah Pencipta Yang
Paling Baik.”
Tafsir:
a. Allah menciptakan manusia dari tanah liat, yang kemudian diubah menjadi air
mani.
b. Air mani tersebut berkembang menjadi segumpal darah.
c. Darah itu kemudian menjadi sebongkah daging.
d. Daging tersebut kemudian membentuk tulang belulang.
e. Tulang belulang tersebut ditutupi dengan daging, dan manusia pun terbentuk.
f. Akhirnya, Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang unik.
g. Proses penciptaan manusia dalam Al-Qur’an menggarisbawahi keajaiban dan
kebesaran Allah dalam menciptakan manusia dari substansi yang sederhana
menjadi makhluk yang kompleks dan canggih. Ini adalah salah satu contoh ayat
yang menjelaskan tahapan penciptaan manusia dalam Al-Qur’an.
3. Al-Quran menyebutkan beberapa istilah untuk menyebut manusia. Jelaskan
istilah-istilah yang digunakan tersebut.
Jawaban :
Al-Qur’an menggunakan berbagai istilah untuk merujuk kepada manusia dengan
berbagai makna dan konteks. Berikut beberapa istilah yang digunakan dalam Al-
Qur’an untuk menyebut manusia beserta penjelasan singkatnya:
1. Insan (‫)ِإنَس ان‬: Istilah umum yang digunakan untuk merujuk kepada manusia sebagai
makhluk yang dianugerahi akal, akhlak, dan kemampuan untuk berpikir. Ini
menunjukkan status istimewa manusia dalam penciptaan Allah.
2. Bani Adam (‫)َبِني آَدم‬: Merujuk kepada keturunan Nabi Adam (Adam) dan Hawa
(Eve), sehingga istilah ini mencakup seluruh umat manusia.
3. An-Nas (‫)الَّناس‬: Ini merujuk kepada manusia secara umum dan sering digunakan
dalam konteks doa atau ayat-ayat yang ditujukan kepada seluruh umat manusia.
4. Al-Bashar (‫)الَبَش ر‬: Mengacu pada manusia sebagai makhluk yang lemah dan rentan,
menunjukkan sisi kelemahan manusia.
5.Al-Khalifah (‫)اْلَخ ِليَفة‬: Dalam konteks Al-Qur’an, manusia dianggap sebagai khalifah
atau wakil Allah di bumi yang diberi tanggung jawab untuk menjaga alam dan
menjalankan perintah-Nya.
6. Al-‘Abd (‫)اْلَع ْبد‬: Merujuk kepada manusia sebagai hamba Allah yang harus tunduk
kepada-Nya.
7. Al-Bani Adam (‫)َبِني آَدم‬: Merujuk kepada keturunan Adam, mengingatkan pada akar
manusia yang sama.
8. Al-Insaan al-Kamil (‫)اإلنسان الكامل‬: Merujuk kepada manusia yang sempurna dalam
spiritualitas dan akhlak, mencapai tingkat kesempurnaan yang dicita-citakan oleh
Islam.
Istilah-istilah ini mencerminkan berbagai aspek manusia dalam Islam, termasuk
status, tanggung jawab, sifat-sifat, dan relasinya dengan Allah dan alam semesta.
4. Manusia juga disebut sebagai khalifah. Jelaskan langkah-langkah yang
dilakukan manusia untuk merealisasikan peran sebagai khalifah!
Jawaban :
Sebagai khalifah di bumi, manusia memiliki tanggung jawab besar untuk menjalankan
peran ini dengan baik. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan manusia
untuk merealisasikan peran sebagai khalifah:
1. Taat pada Allah: Pertama-tama, manusia harus taat pada Allah dan menjalankan
perintah-Nya sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur’an dan Hadis. Ketaatan
kepada Allah adalah dasar dari peran sebagai khalifah.
2. Merawat Alam Semesta: Manusia harus menjaga dan merawat alam semesta. Ini
mencakup menjaga lingkungan, memelihara keanekaragaman hayati, dan berperilaku
ramah lingkungan.
3. Mempraktikkan Keadilan: Sebagai khalifah, manusia harus menjalankan keadilan
dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam berbagai interaksi sosial, ekonomi,
dan politik.
4. Mengembangkan Ilmu dan Kreativitas: Manusia harus berupaya untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan, seni, dan kreativitas. Pemanfaatan pengetahuan
dan bakat untuk kebaikan umat manusia dan alam semesta adalah bagian penting dari
peran sebagai khalifah.
5. Mengelola Sumber Daya dengan Bijak: Manusia harus menggunakan sumber daya
alam, seperti air, tanah, dan energi, dengan bijak dan berkelanjutan. Ini termasuk
pemanfaatan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan dalam sektor pertanian,
industri, dan energi.
6. Memerangi Kecurangan dan Kekerasan: Sebagai khalifah, manusia harus berjuang
untuk memerangi kecurangan, ketidakadilan, dan kekerasan dalam segala bentuknya.
Ini mencakup hak asasi manusia, perdamaian, dan penghapusan kemiskinan.
7. Berperilaku Baik dan Membantu Sesama: Manusia harus berperilaku baik,
menjalankan etika yang tinggi, dan membantu sesama manusia. Ini mencakup berbagi
dengan yang membutuhkan dan berperilaku dengan kasih sayang dan toleransi.
8. Berdoa dan Memelihara Hubungan dengan Allah: Selalu berkomunikasi dengan
Allah melalui doa dan menjaga hubungan spiritual yang kuat sebagai panduan dalam
menjalankan peran sebagai khalifah.
Realisasi peran sebagai khalifah adalah sebuah tugas yang serius dan menuntut
komitmen untuk menjaga alam semesta dan berkontribusi positif pada kesejahteraan
umat manusia. Hal ini juga mencakup tanggung jawab moral dan etika yang tinggi
dalam semua aspek kehidupan.
5. Islam berjuang untuk tegaknya masyarakat yang beradab dan sejahtera.
Jelaskan prinsip-prinsip untuk menegakkan masyarakat yang beradab dan
sejahtera!
Jawaban :
1. Takwa (Ketaatan kepada Allah): Kesadaran akan Allah (takwa) adalah dasar dari
semua tindakan dalam Islam. Ini mendorong individu untuk berperilaku baik,
menjalankan keadilan, dan menghindari perilaku yang merusak.
2. Keadilan: Keadilan adalah prinsip inti dalam Islam. Menegakkan keadilan dalam
semua aspek kehidupan, termasuk hukum, ekonomi, dan sosial, adalah suatu
kewajiban.
3. Kemanusiaan: Menghormati martabat manusia, melindungi hak asasi manusia, dan
memperlakukan semua individu dengan hormat adalah nilai utama Islam.
4. Solidaritas Sosial: Islam mendorong solidaritas dan perhatian terhadap orang-orang
yang kurang beruntung. Memberikan zakat dan sedekah, serta membantu orang
miskin dan yang membutuhkan, adalah bagian penting dari solidaritas sosial dalam
Islam.
5. Kesejahteraan Sosial: Menjaga kesejahteraan sosial adalah tujuan utama. Ini
mencakup pemberian akses yang adil terhadap pendidikan, perawatan kesehatan,
pekerjaan, dan perumahan.
6. Keluarga yang Kuat: Keluarga dianggap sebagai pilar masyarakat.
Mempertahankan keluarga yang kuat dengan nilai-nilai moral dan etika yang tinggi
sangat ditekankan dalam Islam.
7. Pendidikan: Islam mendorong pendidikan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Memahami dan mengembangkan ilmu pengetahuan adalah cara untuk memajukan
masyarakat.
8. Keteladanan dan Etika: Mempraktikkan etika yang tinggi dan berperilaku baik
adalah penting. Individu yang baik akan memberikan contoh dan pengaruh positif
pada masyarakat.
9. Perdamaian dan Toleransi: Islam mengajarkan perdamaian, toleransi, dan
penyelesaian konflik yang damai. Konflik harus diselesaikan tanpa kekerasan.
10. Pengelolaan Lingkungan: Merawat alam dan sumber daya alam dengan bijak
adalah tanggung jawab umat manusia sebagai khalifah di bumi.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, Islam berusaha menciptakan masyarakat yang
beradab dan sejahtera, di mana hak-hak individu dihormati, keadilan dijunjung tinggi,
dan kesejahteraan sosial dikejar. Ini adalah pandangan utama Islam untuk
menciptakan masyarakat yang beradab dan sejahtera.

Anda mungkin juga menyukai