Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ilham Pribadi

Nim :050288056

UPBJJ : UT JEMBER

Ibadah mahdlah dan ibadah ghairu mahdlah

Ibadah dibagi menjadi dua bentuk, yaitu ibadah mahdlah dan ibadah ghairu mahdlah.

1. Ibadah mahdlah adalah ibadah yang tuntutannya telah ditentukan secara rinci oleh syariat
Islam. Contoh-contoh ibadah mahdlah antara lain:
 Shalat: Melakukan rukun, sunnah, dan wajib sesuai dengan tuntunan yang telah ditetapkan.
 Puasa: Menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri dari fajar hingga
terbenam matahari.
 Zakat: Memberikan sebagian harta kepada yang berhak sesuai dengan ketentuan syariat.
 Haji: Melakukan rangkaian ibadah tertentu di Mekah pada waktu-waktu yang telah
ditentukan.
2. Ibadah ghairu mahdlah adalah ibadah yang tuntutannya tidak ditentukan secara rinci oleh
syariat Islam, tetapi tetap dianggap sebagai ibadah jika dilakukan dengan niat yang benar
dan tidak bertentangan dengan ajaran agama. Contoh-contoh ibadah ghairu mahdlah antara
lain:
 Sedekah: Memberikan sumbangan kepada yang membutuhkan.
 Dzikir: Mengingat Allah dengan menyebut nama-Nya atau membaca tasbih, tahmid, tahlil,
dan sebagainya.
 I'tikaf: Mengisolasi diri di masjid untuk beribadah dan berdzikir selama beberapa hari.
Penciptaan manusia menurut Al-Qur'an

Al-Qur'an menjelaskan proses penciptaan manusia dalam beberapa ayat, salah satunya
adalah Surah Al-Mu'minun (23:12-14). Ayat ini menyatakan bahwa manusia diciptakan dari
tanah (tanah liat) dan kemudian menjadi setetes air mani. Setelah itu, setetes air mani
tersebut berkembang menjadi segumpal darah, kemudian menjadi segumpal daging yang
kemudian diberi bentuk dan ruh oleh Allah.

Tafsir dari ayat ini adalah bahwa manusia berasal dari unsur-unsur materi seperti tanah dan
air mani, tetapi juga diberi kehidupan dan ruh oleh Allah. Proses penciptaan manusia ini
menunjukkan kebesaran dan kekuasaan Allah dalam menciptakan makhluk-Nya.

Istilah-istilah untuk menyebut manusia dalam Al-Qur'an

Al-Qur'an menggunakan beberapa istilah untuk menyebut manusia, antara lain:


1. Insan: Istilah ini digunakan untuk menyebut manusia secara umum. Insan berasal dari kata
"nasiya" yang berarti lupa, mengingatkan bahwa manusia cenderung lupa akan tujuan
hidupnya dan perlu diingatkan oleh Allah.
2. Bashar: Istilah ini digunakan untuk menyebut manusia sebagai makhluk yang terdiri dari
unsur-unsur materi seperti daging dan tulang. Bashar juga mengandung makna bahwa
manusia rentan terhadap kesalahan dan kelemahan.
3. Ins: Istilah ini digunakan untuk menyebut manusia sebagai makhluk yang memiliki akal dan
kemampuan berpikir. Ins berasal dari kata "uns" yang berarti berbicara, menunjukkan bahwa
manusia memiliki kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesama.
Langkah-langkah untuk merealisasikan peran sebagai khalifah

Sebagai khalifah, manusia memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan mengelola bumi
serta segala isinya dengan baik. Beberapa langkah yang dapat dilakukan manusia untuk
merealisasikan peran sebagai khalifah antara lain:

1. Menjaga lingkungan: Manusia harus menjaga kelestarian alam dan menghindari kerusakan
lingkungan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengurangi penggunaan bahan-bahan
berbahaya, menghemat energi, dan mendukung kegiatan yang ramah lingkungan.
2. Mengembangkan ilmu pengetahuan: Manusia harus terus mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk memahami dan memanfaatkan sumber daya alam dengan
bijak. Dengan pengetahuan yang baik, manusia dapat mengelola bumi secara
berkelanjutan.
3. Menghormati hak asasi manusia: Manusia harus menghormati hak asasi manusia dan
memastikan keadilan sosial bagi semua. Hal ini meliputi perlindungan terhadap diskriminasi,
kebebasan beragama, hak pendidikan, dan lain-lain.
4. Berperilaku etis: Manusia harus berperilaku etis dalam segala aspek kehidupan, baik
dalam hubungan dengan sesama manusia maupun dengan makhluk lainnya. Hal ini
mencakup sikap jujur, adil, dan bertanggung jawab dalam segala tindakan.
Prinsip-prinsip untuk menegakkan masyarakat yang beradab dan sejahtera

Islam memiliki prinsip-prinsip untuk menegakkan masyarakat yang beradab dan sejahtera,
antara lain:

1. Keadilan: Masyarakat harus didasarkan pada prinsip keadilan, di mana setiap individu
memiliki hak yang sama dan perlakuan yang adil. Keadilan sosial harus ditegakkan dalam
segala aspek kehidupan, termasuk dalam sistem hukum, ekonomi, dan sosial.
2. Keseimbangan: Masyarakat harus menciptakan keseimbangan antara kebutuhan individu
dan kepentingan bersama. Keseimbangan ini mencakup pembagian sumber daya yang adil,
perlindungan terhadap hak-hak individu, dan pengembangan potensi masyarakat secara
keseluruhan.
3. Kerjasama: Masyarakat harus didasarkan pada prinsip kerjasama dan saling tolong
menolong. Kerjasama ini mencakup kolaborasi dalam pembangunan, pemberdayaan
masyarakat, dan penyelesaian masalah bersama.
4. Kepedulian sosial: Masyarakat harus memiliki rasa peduli terhadap sesama dan
lingkungan sekitar. Kepedulian sosial ini mencakup membantu yang membutuhkan,
mengatasi kesenjangan sosial, dan menjaga kelestarian alam.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, Islam berjuang untuk menciptakan masyarakat yang
adil, sejahtera, dan beradab.

Anda mungkin juga menyukai