Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 1

MATA KULIAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Tutor: Abdul Azim (01000821)

DIBUAT OLEH :
Refandy Indra Fernanda (050726656)
TUGAS 1

Berikut adalah soal Tugas ke-1 yang wajib Anda kerjakan. Bacalah pertanyaan dengan
cermat kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut.

1. Ibadah dibagi menjadi dua bentuk yaitu ibadah mahdlah dan ibadah ghairu
mahdlah. Coba jelaskan kedua pengertian berikut, serta berikan contoh masing-
masing dari jenis ibadah tersebut.
2. Tuliskan ayat dan tafsir yang menjelaskan tentang proses penciptaan manusia,
serta jelaskan tahapan penciptaan manusia menurut Al-Qur’an!
3. Al-Quran menyebutkan beberapa istilah untuk menyebut manusia. Jelaskan istilah-
istilah yang digunakan tersebut!
4. Manusia juga disebut sebagai khalifah. Jelaskan langkah-langkah yang dilakukan
manusia untuk merealisasikan peran sebagai khalifah!
5. Islam berjuang untuk tegaknya masyarakat yang beradab dan sejahtera. Jelaskan
prinsip-prinsip untuk menegakkan masyarakat yang beradab dan sejahtera!

Selamat mengerjakan tugas, perhatikan batas waktu pengiriman tugas, pastikan bahwa
tugas Anda sudah terkirim, dan file jawaban tugas dalam bentuk doc/docx/pdf hanya
diunggah pada tempat unggah tugas pada Tuton ini.

Jawaban :
1. ) 1. Ibadah Mahdhah
Ibadah Mahdhah secara istilah adalah ibadah yang secara umum tidak dapat diwakilkan, seperti
ibadah badaniyah.
Apa itu ibadah badaniyah? Ibadah badaniyah adalah ibadah murni yang berupa gerakan disik,
tanpa dicampuri komponen lainnya. Untuk hal ini, contohnya yaitu salat dan puasa.
2. Ibadah Ghairu Mahdhah
Beda dengan ibadah Mahdhah, ibadah Ghairu Mahdhah secara umum dapat diwakilkan oleh
oang lain, yang meliputi ibadah maliyah mahdhah dan ibadah maliyah ghairu mahdhah.
Ibadah maliyah mahdhah adalah ibadah yang menyangkut urusan harta, seperti sedekah dan
zakat.
Sedangkan ibadah maliyah ghairu mahdhah adalah ibadah yang terdapat kaitanya dengan harta,
namun juga terkandung gerakan fisik di dalamnya. Dalam hal ini, seperti haji dan umrah.
2. ) Manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan akal, hati, dan rupa yang paling baik.
Proses penciptaan manusia dalam Al-Qur'an tercantum dalam surat Al-Mu'minun ayat
12-14.
Bunyi dalil tentang proses penciptaan manusia tersebut di antaranya sebagai berikut.

‫ ُثَّم َخ َلْق َن ا ٱلُّن ْط َفَة َع َلَقًة َفَخ َلْق َن ا ٱْلَع َلَقَة ُمْض َغ ًة َفَخ َلْق َن ا ٱْلُمْض َغ َة‬. ‫ ُثَّم َج َع ْلَٰن ُه ُنْط َفًة ِفى َق َر اٍر َّمِكيٍن‬. ‫َو َلَقْد َخ َلْق َن ا ٱِإْلنَٰس َن ِمن ُس َٰل َلٍة ِّمن ِط يٍن‬
‫ِع َٰظ ًما َفَك َس ْو َن ا ٱْلِع َٰظ َم َلْح ًما ُثَّم َأنَش ْأَٰن ُه َخ ْلًقا َء اَخ َر ۚ َفَت َب اَر َك ٱُهَّلل َأْح َس ُن ٱْلَٰخ ِلِقيَن‬

Artinya: "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati
(berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam
tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu
segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami
jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.
Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah,
Pencipta Yang Paling Baik"

Proses penciptaan manusia yang dijelaskan dalam surat Al-Mu'minun ayat 12-14
menjelaskan bahwa manusia berasal dari sari pati tanah liat.

3. Al-Quran menggunakan beberapa istilah untuk menyebut manusia. Berikut adalah


beberapa istilah yang digunakan dalam Al-Quran untuk menyebut manusia:
1. Insan: Istilah ini digunakan untuk menyebut manusia secara umum. Insan berasal
dari kata "nasiyah" yang berarti "lupa". Hal ini menggambarkan sifat manusia yang
cenderung lupa akan tujuan hidupnya dan keberadaan Allah.
2. Bani Adam: Istilah ini secara harfiah berarti "anak-anak Adam". Istilah ini
menunjukkan bahwa manusia adalah keturunan dari Nabi Adam dan Hawa. Al-Quran
menggunakan istilah ini untuk mengingatkan manusia akan persaudaraan dan
kesatuan mereka sebagai keturunan yang sama.
3. Bashar: Istilah ini mengacu pada manusia sebagai makhluk yang terdiri dari daging
dan tulang. Istilah ini menekankan sifat manusia yang lemah dan rentan.
4. Ins: Istilah ini digunakan untuk menyebut manusia sebagai makhluk yang memiliki
akal dan pemahaman. Ins berasal dari kata "uns" yang berarti "berbicara". Hal ini
menunjukkan bahwa manusia memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan
berpikir.
5. Khalifah: Istilah ini digunakan untuk menyebut manusia sebagai khalifah atau
pemimpin di bumi. Manusia diberi tanggung jawab untuk menjaga dan mengelola
bumi dengan bijaksana.
6. Abdullah: Istilah ini digunakan untuk menyebut manusia sebagai hamba Allah.
Istilah ini mengingatkan manusia akan ketergantungan mereka kepada Allah dan
pentingnya beribadah kepada-Nya.
7. Insanul Kamil: Istilah ini mengacu pada manusia yang sempurna atau manusia yang
mencapai tingkat kesempurnaan spiritual. Istilah ini menunjukkan bahwa manusia
memiliki potensi untuk mencapai kesempurnaan melalui pengembangan spiritual dan
moral.
Semua istilah ini digunakan dalam Al-Quran untuk menggambarkan sifat dan peran
manusia dalam kehidupan ini.
4. ) Sebagai khalifah, manusia memiliki tanggung jawab untuk menjalankan peran sebagai
pengelola dan pemelihara bumi serta segala isinya. Berikut adalah beberapa langkah yang
dapat dilakukan manusia untuk merealisasikan peran sebagai khalifah:
1. Menjaga dan melestarikan lingkungan: Manusia harus bertanggung jawab
dalam menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup. Hal ini dapat dilakukan
dengan mengurangi penggunaan sumber daya alam yang berlebihan, mengelola
limbah dengan baik, serta mendukung upaya konservasi dan restorasi lingkungan.
2. Menghormati dan menjaga keanekaragaman hayati: Manusia harus
menghargai dan melindungi keanekaragaman hayati yang ada di bumi. Hal ini
dapat dilakukan dengan tidak melakukan eksploitasi berlebihan terhadap spesies-
spesies yang ada, serta mendukung upaya konservasi dan perlindungan terhadap
flora dan fauna.
3. Mengembangkan pengetahuan dan teknologi yang berkelanjutan: Manusia
perlu terus mengembangkan pengetahuan dan teknologi yang berkelanjutan untuk
memenuhi kebutuhan hidup tanpa merusak lingkungan. Hal ini meliputi
pengembangan energi terbarukan, penggunaan teknologi ramah lingkungan, dan
penerapan praktik pertanian yang berkelanjutan.
4. Menghormati hak asasi manusia: Manusia harus menghormati hak asasi
manusia dan memastikan keadilan sosial bagi semua. Hal ini meliputi
penghapusan diskriminasi, pemberdayaan masyarakat, dan memastikan akses
yang adil terhadap sumber daya dan kesempatan.
5. Mengedepankan perdamaian dan keadilan: Manusia harus berperan aktif
dalam mempromosikan perdamaian dan keadilan di dunia. Hal ini meliputi
penyelesaian konflik secara damai, dukungan terhadap hak asasi manusia, dan
partisipasi dalam upaya pembangunan yang berkelanjutan.
6. Mengembangkan kesadaran dan edukasi: Manusia perlu mengembangkan
kesadaran akan tanggung jawabnya sebagai khalifah dan mengedukasi diri sendiri
serta orang lain tentang pentingnya menjaga bumi dan segala isinya. Hal ini dapat
dilakukan melalui pendidikan, kampanye sosial, dan partisipasi dalam kegiatan
lingkungan.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, manusia dapat merealisasikan peran sebagai
khalifah dan berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan bumi untuk generasi mendatang.
5. ) Dalam Islam, terdapat beberapa prinsip yang dapat digunakan untuk menegakkan
masyarakat yang beradab dan sejahtera. Berikut adalah beberapa prinsip tersebut:
1. Keadilan: Keadilan merupakan prinsip utama dalam Islam. Masyarakat yang
beradab dan sejahtera harus didasarkan pada prinsip keadilan yang merata bagi
semua individu tanpa memandang perbedaan suku, agama, atau status sosial.
Keadilan ini mencakup aspek hukum, ekonomi, dan sosial.
2. Keseimbangan: Islam mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan dalam
kehidupan. Masyarakat yang beradab dan sejahtera harus mencapai keseimbangan
antara kebutuhan materi dan spiritual, antara hak individu dan tanggung jawab
sosial, serta antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum.
3. Kerjasama: Islam mendorong kerjasama dan solidaritas antara individu dalam
masyarakat. Masyarakat yang beradab dan sejahtera harus didasarkan pada prinsip
saling membantu dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Kerjasama
ini mencakup berbagi sumber daya, saling mendukung dalam kebaikan, dan
mengatasi perbedaan dengan dialog dan musyawarah.
4. Keteladanan: Masyarakat yang beradab dan sejahtera harus memiliki pemimpin
dan tokoh yang menjadi teladan dalam berperilaku dan berbuat baik. Pemimpin
yang adil, jujur, dan bertanggung jawab akan mempengaruhi masyarakat untuk
mengikuti jejaknya dalam menciptakan masyarakat yang beradab dan sejahtera.
5. Pendidikan: Pendidikan memiliki peran penting dalam menegakkan masyarakat
yang beradab dan sejahtera. Islam mendorong pendidikan yang holistik, yang
mencakup pendidikan agama, ilmu pengetahuan, dan keterampilan praktis.
Pendidikan yang baik akan membantu individu untuk berkembang secara pribadi
dan berkontribusi secara positif dalam masyarakat.
6. Kepedulian Sosial: Masyarakat yang beradab dan sejahtera harus memiliki rasa
peduli dan empati terhadap sesama. Islam mengajarkan pentingnya membantu
orang yang membutuhkan, memberikan sedekah, dan berbagi rezeki dengan yang
lain. Kepedulian sosial ini mencakup perhatian terhadap kaum miskin, yatim
piatu, dan orang-orang yang terpinggirkan dalam masyarakat.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, diharapkan masyarakat dapat menciptakan
lingkungan yang beradab dan sejahtera, di mana setiap individu dapat hidup dengan
damai, adil, dan bahagia.

Anda mungkin juga menyukai