Anda di halaman 1dari 3

1.

Ibadah maliyah mahdhah adalah ibadah yang menyangkut


urusan harta, seperti sedekah dan zakat. Sedangkan ibadah
maliyah ghairu mahdhah adalah ibadah yang terdapat kaitanya
dengan harta, namun juga terkandung gerakan fisik di dalamnya.
Dalam hal ini, seperti haji dan umrah.

2. ayat Al-Qur'an yang menjelaskan tentang proses penciptaan


manusia: Surah Al-Mu'minun (23:12-14): "Dan sesungguhnya
Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal)
dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Allah SWT
menciptakan manusia berasal dari tanah, Kemudian menjadi
nutfah, alaqah, dan mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk
Allah SWT yang paling sempurna dan memiliki berbagai
kemampuan. Allah SWT sudah menciptakan manusia dengan
sebaik-baik penciptaan.

3. Insan: Istilah ini digunakan untuk menyebut manusia secara


umum. Insan berasal dari kata "nasiyah" yang berarti
"lupa". Hal ini menggambarkan sifat manusia yang
cenderung lupa akan tujuan hidupnya dan keberadaan
Allah.
Bani Adam: Istilah ini secara harfiah berarti "anak-anak
Adam". Istilah ini menunjukkan bahwa manusia adalah
keturunan dari Nabi Adam dan Hawa. Al-Quran
menggunakan istilah ini untuk mengingatkan manusia akan
persaudaraan dan kesatuan mereka sebagai keturunan yang
sama.
Bashar: Istilah ini mengacu pada manusia sebagai makhluk
yang terdiri dari daging dan tulang. Istilah ini menekankan
sifat manusia yang lemah dan rentan.
Ins: Istilah ini digunakan untuk menyebut manusia sebagai
makhluk yang memiliki akal dan pemahaman. Ins berasal
dari kata "uns" yang berarti "berbicara". Hal ini
menunjukkan bahwa manusia memiliki kemampuan untuk
berkomunikasi dan berpikir.
Khalifah: Istilah ini digunakan untuk menyebut manusia
sebagai khalifah atau pemimpin di bumi. Manusia diberi
tanggung jawab untuk menjaga dan mengelola bumi dengan
bijaksana.
Abdullah: Istilah ini digunakan untuk menyebut manusia
sebagai hamba Allah. Istilah ini mengingatkan manusia akan
ketergantungan mereka kepada Allah dan pentingnya
beribadah kepada-Nya.
Insanul Kamil: Istilah ini mengacu pada manusia yang
sempurna atau manusia yang mencapai tingkat
kesempurnaan spiritual. Istilah ini menunjukkan bahwa
manusia memiliki potensi untuk mencapai kesempurnaan
melalui pengembangan spiritual dan moral.

4. -Paham Agama
-Cinta Alam/menjaga kelestarian alam
-Dapat berlaku Adil
-Memaklumi perbedaan
-Dapat menjadi pemimpin yang bijaksana

5. Keadilan: Keadilan merupakan prinsip utama dalam Islam.


Masyarakat yang beradab dan sejahtera harus didasarkan
pada prinsip keadilan yang merata bagi semua individu
tanpa memandang perbedaan suku, agama, atau status
sosial. Keadilan ini mencakup aspek hukum, ekonomi, dan
sosial.
Keseimbangan: Islam mengajarkan pentingnya menjaga
keseimbangan dalam kehidupan. Masyarakat yang beradab
dan sejahtera harus mencapai keseimbangan antara
kebutuhan materi dan spiritual, antara hak individu dan
tanggung jawab sosial, serta antara kepentingan pribadi dan
kepentingan umum.
Kerjasama: Islam mendorong kerjasama dan solidaritas
antara individu dalam masyarakat. Masyarakat yang
beradab dan sejahtera harus didasarkan pada prinsip saling
membantu dan bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama. Kerjasama ini mencakup berbagi sumber daya,
saling mendukung dalam kebaikan, dan mengatasi
perbedaan dengan dialog dan musyawarah.

Keteladanan: Masyarakat yang beradab dan sejahtera harus


memiliki pemimpin dan tokoh yang menjadi teladan dalam
berperilaku dan berbuat baik. Pemimpin yang adil, jujur, dan
bertanggung jawab akan mempengaruhi masyarakat untuk
mengikuti jejaknya dalam menciptakan masyarakat yang
beradab dan sejahtera.

Pendidikan: Pendidikan memiliki peran penting dalam


menegakkan masyarakat yang beradab dan sejahtera. Islam
mendorong pendidikan yang holistik, yang mencakup
pendidikan agama, ilmu pengetahuan, dan keterampilan
praktis. Pendidikan yang baik akan membantu individu
untuk berkembang secara pribadi dan berkontribusi secara
positif dalam masyarakat.

Kepedulian Sosial: Masyarakat yang beradab dan sejahtera


harus memiliki rasa peduli dan empati terhadap sesama.
Islam mengajarkan pentingnya membantu orang yang
membutuhkan, memberikan sedekah, dan berbagi rezeki
dengan yang lain. Kepedulian sosial ini mencakup perhatian
terhadap kaum miskin, yatim piatu, dan orang-orang yang
terpinggirkan dalam masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai