Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 1

NAMA : FADILA INTAN LUVITA


NIM : 858768191
MATKUL : MKWU4101.1041

1. Ibadah dibagi menjadi dua bentuk yaitu ibadah mahdlah dan ibadah ghairu mahdlah. Coba
jelaskan kedua pengertian berikut, serta berikan contoh masing-masing dari jenis ibadah tersebut.

JAWABAN

Dalam Islam, ibadah dapat dibagi menjadi dua bentuk, yaitu ibadah mahdlah dan ibadah ghairu
mahdlah. Pengertian dan contoh dari masing-masing jenis ibadah tersebut

A. Ibadah Mahdlah

Ibadah mahdlah adalah ibadah yang memiliki tuntunan atau petunjuk yang jelas dan spesifik dalam
agama Islam. Ibadah mahdlah harus dilakukan sesuai dengan tuntunan yang telah ditetapkan oleh
Allah dan Rasul-Nya. Contoh ibadah mahdlah antara lain :

- Shalat: Shalat memiliki aturan dan tata cara yang telah ditetapkan, seperti jumlah rakaat,
gerakan-gerakan tertentu, dan bacaan yang harus dilakukan.

- Puasa: Puasa pada bulan Ramadan memiliki tuntunan khusus, seperti menahan diri dari makan,
minum, dan hubungan intim mulai dari fajar hingga terbenam matahari.

- Haji: Haji adalah ibadah yang memiliki langkah-langkah dan ritus tertentu yang harus diikuti
selama perjalanan ke Mekah.

B. Ibadah Ghairu Mahdlah

Ibadah ghairu mahdlah adalah ibadah yang tidak memiliki tuntunan yang spesifik dalam agama
Islam, tetapi tetap dianggap sebagai ibadah jika dilakukan dengan niat dan tujuan yang benar.
Ibadah ghairu mahdlah tidak memiliki petunjuk yang terperinci dalam Al-Quran atau Sunnah,
sehingga pelaksanaannya dapat bervariasi sesuai dengan keadaan dan konteks masyarakat. Contoh
ibadah ghairu mahdlah antara lain:

- Sedekah adalah amal kebajikan yang dianjurkan dalam Islam, tetapi tidak ada batasan spesifik
mengenai jumlah atau jenis bantuan yang harus diberikan. Bentuk sedekah dapat bervariasi,
seperti memberi makan orang miskin, memberikan sumbangan ke lembaga amal, atau
membantu orang yang membutuhkan.

- Dzikir dan Doa Pribadi : Dalam hal ini, seseorang bisa berdzikir dan berdoa dengan kata-kata
atau bacaan yang tidak memiliki format yang tetap. Individu bebas untuk berdzikir atau
berdoa sesuai dengan kebutuhan dan situasi pribadi mereka.

2. Tuliskan ayat dan tafsir yang menjelaskan tentang proses penciptaan manusia, serta jelaskan
tahapan penciptaan manusia menurut Al-Qur’an!
JAWABAN

Ayat-ayat Al-Qur'an yang menjelaskan tentang proses penciptaan manusia terdapat dalam Surah Al-
Mu'minun (Surah 23), khususnya pada ayat 12 hingga 14. Berikut ini adalah ayat dalam bahasa Arab
beserta tafsirnya :

1) Ayat 12 (Surah Al-Mu'minun, 23:12):

"Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah."

Tafsir : Manusia diciptakan dari "saripati" atau inti yang berasal dari tanah. Ini
menggambarkan penciptaan manusia dari unsur-unsur bumi.

2) Ayat 13 (Surah Al-Mu'minun, 23:13):

"Kemudian Kami jadikan saripati itu (manusia) itu, air mani, dalam tempat yang kukuh (rahim)."

Tafsir : Setelah penciptaan dari tanah, Allah menciptakan manusia dari air mani yang
ditempatkan dalam rahim wanita. Ini adalah tahapan awal dalam proses penciptaan manusia.

3) Ayat 14 (Surah Al-Mu'minun, 23:14):

"Kemudian Kami jadikan air mani itu (menjadi) segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang-
belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka, diberkatilah Allah, Penciptur yang sebaik-baik Penciptur."

Tafsir : Proses penciptaan manusia berlanjut dari air mani menjadi segumpal darah, lalu
segumpal darah itu menjadi segumpal daging, yang selanjutnya berkembang menjadi tulang-
belulang yang dilapisi oleh daging. Akhirnya, Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sempurna dan beraneka ragam. Ini adalah tahapan akhir dalam proses penciptaan manusia.

Dalam ayat-ayat ini, Al-Qur'an menjelaskan dengan rinci proses penciptaan manusia dari unsur-
unsur bumi hingga menjadi makhluk yang hidup. Ini menunjukkan keajaiban penciptaan Allah
dan kekuasaan-Nya dalam menciptakan manusia.

3. Al-Quran menyebutkan beberapa istilah untuk menyebut manusia. Jelaskan istilah-istilah yang
digunakan tersebut!

JAWABAN

Al-Qur'an menggunakan beberapa istilah untuk menyebut manusia. Berikut adalah beberapa istilah
yang digunakan dalam Al-Qur'an dan penjelasannya

a) "Insan" (‫ )ِإنَس ان‬: Istilah ini merujuk pada manusia secara umum. Insan berasal dari kata
dasar "nasiya" yang berarti melupakan atau lalai. Dalam konteks ini, manusia diberi nama
"insan" karena potensi manusia untuk lupa atau lalai terhadap kehendak Allah.

b) "Basyar" (‫ )َب َش ر‬: Istilah ini merujuk pada manusia sebagai makhluk yang memiliki sifat-sifat
kemanusiaan. Basyar berasal dari kata dasar "bashara" yang berarti memberi kabar atau
berita. Dalam konteks ini, istilah "basyar" menekankan pada sifat manusia yang terbatas,
rentan, dan membutuhkan bimbingan.
c) "Ins" (‫ )ِإْن س‬: Istilah ini juga merujuk pada manusia secara umum. Ins merupakan bentuk
jamak dari "insan". Dalam beberapa konteks, istilah ini juga dapat merujuk kepada manusia
dan jin.

d) "Khalifah" (‫ )َخ ِليَفة‬: Istilah ini merujuk pada manusia sebagai khalifah Allah di bumi. Khalifah
berarti wakil atau pengganti. Manusia dianggap sebagai khalifah Allah karena diberi
tanggung jawab untuk menjaga dan mengelola bumi sesuai dengan kehendak-Nya.

e) "Abd" (‫ )َع ْبد‬: Istilah ini merujuk pada manusia sebagai hamba Allah. Abd berarti hamba
atau budak. Dalam konteks ini, manusia dianggap sebagai hamba Allah yang harus tunduk
dan patuh kepada-Nya.

f) "Insan al-Kamil" (‫ )ِإنَس ان اْلَك اِمل‬: Istilah ini merujuk pada manusia yang sempurna atau
manusia yang mencapai tingkat kesempurnaan spiritual. Insan al-Kamil adalah manusia
yang mencapai maqam (kedudukan) yang tinggi dalam kehidupan spiritual dan memiliki
sifat-sifat yang murni.

4. Manusia juga disebut sebagai khalifah. Jelaskan langkah-langkah yang dilakukan manusia untuk
merealisasikan peran sebagai khalifah!

JAWABAN

Sebagai khalifah Allah di bumi, manusia memiliki tanggung jawab untuk menjalankan peran tersebut
dengan baik. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan manusia dalam melaksanakan
perannya sebagai khalifah :

1. Mengetahui dan Memahami Tugas sebagai Khalifah : Manusia perlu memiliki pemahaman yang
jelas tentang tugas dan tanggung jawabnya sebagai khalifah. Ini termasuk menjaga dan mengelola
bumi dengan kebijaksanaan, keadilan, dan rasa tanggung jawab.

2. Tunduk dan Patuh kepada Hukum Allah : Sebagai khalifah, manusia perlu tunduk dan patuh
kepada hukum dan perintah Allah yang terkandung dalam Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad
SAW. Ini melibatkan menjalankan ibadah, menjaga hubungan yang baik dengan sesama, dan
menghindari yang dilarang.

3. Mengembangkan Potensi dan Kualitas Diri : Manusia perlu mengembangkan potensi dan kualitas
dirinya secara fisik, intelektual, emosional, dan spiritual. Ini melibatkan pendidikan, pembelajaran
sepanjang hayat, pengembangan keterampilan, dan peningkatan akhlak.

4. Mencintai dan Menjaga Alam Semesta : Sebagai khalifah, manusia perlu mencintai dan menjaga
alam semesta yang Allah ciptakan. Ini melibatkan perlindungan lingkungan, pengelolaan sumber
daya alam dengan bijak, dan memelihara keanekaragaman hayati.

5. Berkontribusi pada Kesejahteraan Umat Manusia : Sebagai khalifah, manusia perlu berperan aktif
dalam membangun masyarakat yang adil, sejahtera, dan harmonis. Ini melibatkan memberikan
bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan, berpartisipasi dalam pembangunan sosial dan
ekonomi, serta mempromosikan perdamaian dan toleransi antarumat beragama.
6. Menghindari Tindakan yang Merusak dan Mencemari : Sebagai khalifah, manusia perlu menjauhi
tindakan yang merusak dan mencemari lingkungan serta kehidupan manusia lainnya. Ini
melibatkan penghindaran pemborosan, polusi, eksploitasi yang tidak adil, dan kekerasan.

7. Membangun Hubungan yang Harmonis dengan Alam dan Sesama : Sebagai khalifah, manusia
perlu membangun hubungan yang harmonis dengan alam dan sesama manusia. Ini melibatkan
penghormatan terhadap alam, memelihara persaudaraan dan solidaritas antarumat manusia, serta
menumbuhkan sikap saling menghargai dan toleransi.

Melalui langkah-langkah ini, manusia dapat merealisasikan peran sebagai khalifah dengan baik dan
memenuhi tanggung jawabnya dalam menjaga dan mengelola bumi secara bijaksana, adil, dan
bertanggung jawab.

5. Islam berjuang untuk tegaknya masyarakat yang beradab dan sejahtera. Jelaskan prinsip-prinsip
untuk menegakkan masyarakat yang beradab dan sejahtera!

JAWABAN

Islam memiliki prinsip-prinsip yang penting untuk menegakkan masyarakat yang beradab dan
sejahtera. Berikut adalah beberapa prinsip tersebut :

1. Keadilan dan Kesetaraan : Islam menekankan pentingnya keadilan dan kesetaraan dalam
hubungan manusia. Prinsip ini mencakup perlakuan yang adil terhadap semua individu tanpa
memandang ras, agama, atau status sosial. Islam mengajarkan pentingnya memberikan hak-hak
setiap individu dengan adil dan memerangi segala bentuk penindasan dan diskriminasi.

2. Kesejahteraan dan Keseimbangan : Islam mendorong upaya untuk mencapai kesejahteraan lahir
dan batin. Prinsip ini melibatkan pemenuhan kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih,
sandang, papan, pendidikan, dan akses ke layanan kesehatan. Selain itu, Islam juga mendorong
keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat, serta antara hak individu dan kewajiban sosial.

3. Etika dan Moralitas : Islam menekankan pentingnya etika dan moralitas dalam setiap aspek
kehidupan. Prinsip ini mencakup perlunya menghormati hak-hak orang lain, berlaku jujur, adil, dan
jujur dalam segala hal, menghindari perilaku yang merusak dan mencemari, serta menjaga
integritas dan kejujuran dalam hubungan sosial dan bisnis.

4. Solidaritas dan Persaudaraan : Islam mendorong solidaritas dan persaudaraan di antara umat
manusia. Prinsip ini melibatkan dukungan dan bantuan antar sesama manusia, memperhatikan
kebutuhan orang lain, dan berusaha membangun hubungan yang harmonis dan saling
menghormati di dalam masyarakat.

5. Pendidikan dan Pengetahuan : Islam meyakini pentingnya pendidikan dan pengetahuan dalam
mengembangkan masyarakat yang beradab dan sejahtera. Prinsip ini mencakup pentingnya
pendidikan formal dan informal, pengembangan keterampilan, serta peningkatan pengetahuan
dalam berbagai bidang agar dapat berkontribusi secara positif dalam masyarakat.

6. Kepemimpinan yang Adil dan Bertanggung Jawab : Islam mengajarkan pentingnya kepemimpinan
yang adil dan bertanggung jawab. Prinsip ini melibatkan pemilihan pemimpin yang memiliki
integritas, kebijaksanaan, dan komitmen untuk melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya.
Pemimpin diharapkan untuk bertanggung jawab dalam mengelola sumber daya dan kebijakan
publik untuk kepentingan masyarakat secara adil.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, Islam mengajarkan cara untuk menciptakan masyarakat
yang beradab dan sejahtera, di mana setiap individu memiliki hak-haknya terpenuhi, keadilan dan
kesetaraan ditegakkan, dan harmoni serta kebaikan menjadi landasan dalam interaksi sosial.

Anda mungkin juga menyukai