Anda di halaman 1dari 5

Nama : Livia Sabrina

Nim : 051072816

Jawaban Tugas 1 Agama Islam;

1). Ibadah dalam Islam dibagi menjadi dua bentuk: ibadah mahdhah (individual worship) dan
ibadah gairu mahdhah (collective worship).

• Ibadah Mahdhah (Individual Worship)

Ibadah mahdhah adalah bentuk ibadah yang dilakukan oleh individu secara pribadi antara
manusia dan Allah tanpa melibatkan orang lain. Ini mencakup doa, puasa, sedekah, membaca Al
-Quran, dan ibadah pribadi lainnya. Contoh-contohnya adalah shalat sunnah, dzikir pribadi, dan
membaca Al-Quran sendiri.

• Ibadah Gairu Mahdhah (Collective Worship)

Ibadah gairu mahdhah adalah bentuk ibadah yang dilakukan bersama-sama oleh sekelompok
orang dalam komunitas Muslim. Ini mencakup shalat lima waktu, shalat Jum'at, ibadah haji, dan
ibadah yang dilakukan dalam jamaah seperti shalat tarawih selama bulan Ramadan. Ibadah ini
melibatkan interaksi sosial dan komitmen kolektif dalam mengerjakan kewajiban agama.

Kedua bentuk ibadah ini merupakan bagian penting dari praktek keagamaan Islam, dan
keduanya memiliki peran yang berbeda dalam kehidupan seorang Muslim.

2). Tahapan penciptaan manusia menurut Al-Qur'an dapat ditemukan dalam beberapa ayat,
termasuk dalam Surah Al-Mu'minun (Surah 23), Ayat 12-14:

"Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim).
Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu
Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka,
Maha Sucilah Allah, Pencipta yang Paling Baik."

Tafsir dari ayat ini menjelaskan tahapan penciptaan manusia sebagai berikut:
• Penciptaan dari Tanah: Manusia pertama kali diciptakan oleh Allah dari tanah atau debu. Ini
menggambarkan sifat dasar manusia yang berasal dari unsur-unsur alam.

• Air Mani: Setelah itu, manusia diciptakan dari air mani yang disimpan dalam rahim. Ini
mengacu pada tahapan awal pembentukan embrio.

• Segumpal Darah: Air mani kemudian berkembang menjadi segumpal darah, yang merujuk
kepada pembentukan tahap awal embrio.

• Segumpal Daging: Kemudian, segumpal darah tersebut berkembang menjadi segumpal daging,
yang mencerminkan perkembangan sel-sel tubuh.

• Tulang Belulang: Segumpal daging berubah menjadi tulang belulang, menunjukkan


pembentukan kerangka manusia.

• Bungkusan Daging: Tulang belulang tersebut dilapisi dengan daging, menggambarkan


perkembangan otot dan jaringan tubuh.

• Manusia yang Lain: Akhirnya, manusia menjadi makhluk yang sempurna dan berbeda, dengan
organ, sistem, dan struktur tubuh yang lengkap.

Ayat-ayat ini menggambarkan secara simbolis proses penciptaan manusia oleh Allah dan
menekankan betapa luar biasanya ciptaan manusia. Tahapan ini mencerminkan kompleksitas
dan keajaiban penciptaan manusia menurut pandangan Al-Qur'an.

3). Al-Qur'an menyebutkan beberapa istilah yang digunakan untuk merujuk kepada manusia.
Beberapa istilah tersebut meliputi:

>> "Insan": Ini adalah istilah umum yang digunakan dalam Al-Qur'an untuk merujuk kepada
manusia.

>> "Bani Adam" atau "Anak Adam": Istilah ini mengacu kepada keturunan Adam, manusia
pertama dalam keyakinan Islam.

>> "Basyar": Istilah ini mengacu kepada manusia sebagai makhluk yang lemah dan terbatas.

>> "Bani Adam" atau "Anak Adam": Merujuk kepada keturunan Adam, manusia pertama menurut
Islam.
>> "Khalifah" atau "Khalifatullah": Manusia dianggap sebagai khalifah (wakil) Allah di muka bumi,
yang bertanggung jawab menjalankan amanah-Nya.

>> "Abdullah" atau "Hamba Allah": Istilah ini menggambarkan hubungan antara manusia dengan
Allah sebagai hamba-Nya.

>> "Nas" atau "Manusia": Ini adalah istilah umum lainnya yang digunakan dalam Al-Qur'an untuk
merujuk kepada manusia.

>> "Insan al-Kamil" atau "Manusia Sempurna": Istilah ini digunakan untuk menggambarkan
manusia yang mencapai tingkat kesempurnaan dalam agama dan moral.

>> "Insan al-Mu'min" atau "Manusia yang Beriman": Merujuk kepada manusia yang beriman pada
ajaran Islam.

Istilah-istilah ini digunakan dalam Al-Qur'an untuk menggambarkan berbagai aspek manusia,
termasuk sifat-sifatnya, tanggung jawabnya, dan peran dalam penciptaan Allah.

4). Sebagai khalifah (wakil) Allah di muka bumi, manusia perlu mengambil serangkaian langkah-
langkah berdasarkan ajaran Islam. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:

>> Iman dan Taqwa: Pertama-tama, seseorang perlu memperkuat iman dan taqwa (kesadaran
diri kepada Allah) dalam kehidupan sehari-hari. Ini akan memandu tindakan dan keputusan
sebagai khalifah.

>> Kepemimpinan yang Adil: Sebagai khalifah, manusia diharapkan menjadi pemimpin yang adil
dalam segala aspek kehidupan. Ini mencakup perilaku yang adil terhadap keluarga, masyarakat,
dan semua makhluk.

>> Memelihara Lingkungan: Manusia harus bertanggung jawab dalam memelihara lingkungan
alam. Hal ini mencakup pelestarian alam, mengurangi polusi, dan menjaga keanekaragaman
hayati.

>> Berbuat Baik: Mengamalkan nilai-nilai kebaikan, seperti beramal jariyah (amal kebajikan yang
berlanjut setelah kematian), beramal dengan zakat, sedekah, dan memberikan bantuan kepada
yang membutuhkan.

>> Pendidikan dan Pengetahuan: Mengembangkan ilmu pengetahuan dan pendidikan sebagai
sarana untuk mengelola dunia dengan lebih baik dan memahami kebijaksanaan Allah.

>> Memerangi Keadilan dan Ketidakadilan: Mempromosikan keadilan dan menghindari


ketidakadilan dalam segala aspek kehidupan, baik dalam hubungan sosial, ekonomi, dan politik.
>> Kerja Keras dan Produktivitas: Bekerja keras dan produktif untuk memenuhi kebutuhan
pribadi dan keluarga, serta berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat.

>> Pemeliharaan Kesejahteraan: Memastikan kesejahteraan dan keadilan sosial dalam


masyarakat, termasuk memerangi kemiskinan dan ketidaksetaraan.

>> Mendidik Generasi Selanjutnya: Mendidik anak-anak dan generasi selanjutnya dalam nilai-
nilai agama, moralitas, dan tanggung jawab sebagai khalifah.

>> Doa dan Ibadah: Tetap menjalankan ibadah secara teratur, berdoa untuk bimbingan Allah,
dan memohon kekuatan untuk menjalankan peran sebagai khalifah.

Melalui langkah-langkah ini, seseorang dapat aktif mewujudkan peran sebagai khalifah dengan
baik sesuai ajaran Islam, menjaga keadilan, keseimbangan, dan kebaikan dalam hubungannya
dengan ciptaan Allah dan lingkungan sekitarnya.

5). Prinsip-prinsip Islam untuk menegakkan masyarakat yang beradab dan sejahtera. Beberapa
prinsip utama dalam Islam yang mendukung tujuan ini adalah:

✓ Tauhid (Kepercayaan pada Allah Yang Esa): Prinsip tauhid adalah dasar Islam, dan kesadaran
akan Allah Yang Esa membentuk dasar etika dan moralitas dalam masyarakat. Hal ini
membantu menciptakan landasan keimanan yang kuat.

✓ Keadilan: Prinsip keadilan adalah inti dalam ajaran Islam. Islam menekankan perlunya
perlakuan yang adil terhadap semua individu tanpa pandang suku, agama, atau status sosial.
Keadilan dalam hukum, ekonomi, dan sosial adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang
beradab dan sejahtera.

✓ Kesejahteraan Sosial: Islam mendorong konsep zakat dan sedekah untuk mendistribusikan
kekayaan secara adil dan membantu mereka yang kurang mampu. Ini berkontribusi pada
kesejahteraan sosial dalam masyarakat.

✓ Moralitas dan Etika: Islam mengajarkan prinsip-prinsip moralitas dan etika yang kuat,
termasuk kejujuran, integritas, kasih sayang, dan kebaikan. Ini membantu menciptakan
masyarakat yang beradab.
✓ Pendidikan: Islam mendorong pendidikan dan pengetahuan sebagai sarana untuk mencapai
kemajuan. Ilmu pengetahuan dan pendidikan yang berkualitas dilihat sebagai jalan untuk
mencapai kesejahteraan dan peradaban.

✓ Toleransi dan Keanekaragaman: Islam mendorong toleransi terhadap beragam keyakinan dan
budaya. Ini membantu menciptakan masyarakat yang inklusif dan sejahtera di mana semua
individu dapat hidup berdampingan dalam harmoni.

✓ Kepemimpinan yang Adil: Kepemimpinan yang adil dan bertanggung jawab sangat penting
dalam Islam. Pemimpin yang adil akan memastikan pelayanan kepada masyarakat dan
penegakan hukum yang adil.

✓ Perlindungan Hak Asasi Manusia: Islam mengakui hak asasi manusia, termasuk hak hidup,
kebebasan beragama, dan hak atas keadilan. Menegakkan hak-hak ini adalah kunci untuk
menciptakan masyarakat yang beradab.

✓ Kepedulian terhadap Lingkungan: Islam mendorong pemeliharaan alam dan lingkungan.


Manusia sebagai khalifah (wakil) di bumi bertanggung jawab untuk menjaga alam dan sumber
daya alam.

✓ Solidaritas dan Saling Membantu: Islam mengajarkan solidaritas dan saling membantu di
antara anggota masyarakat. Ini menciptakan hubungan sosial yang erat dan mendorong
kesejahteraan bersama.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, Islam berusaha menciptakan masyarakat yang beradab
dan sejahtera di mana keadilan, moralitas, dan kesejahteraan sosial menjadi kenyataan.

SUMBER REFERENSI:

MODUL PENDIDIKAN KEAGAMAAN-FokusSolo

dan beberapa point' dari Modul Agama-MKWU4101

Anda mungkin juga menyukai