Anda di halaman 1dari 4

1.

Ciri-ciri Beriman Menurut Al Qur'an

berda.happy@gmail.com
Untuk mewujudkan implikasi dari keimanan manusia sudah mempercayai adanya kesabaran
Allah sang khalik manusia diwajibkan untuk menjalankan apa-apa yang di perintahkan dan
menjauhi segala larangan.

Coba saudara jelaskan ciri-ciri seorang manusia dapat dikatakan sudah beriman berdasarkan Al
Qur'an

Berdasarkan ajaran Al Qur'an, ciri-ciri seorang manusia yang dapat dikatakan sudah beriman,
yaitu:

Percaya kepada Allah: Seorang yang beriman memiliki keyakinan yang kuat kepada eksistensi
dan keesaan Allah sebagai Sang Pencipta dan Pengatur alam semesta. Ia mengakui dan
menerima bahwa hanya Allah yang berhak disembah dan diibadahi.

Mengamalkan perintah Allah: Seorang yang beriman berusaha menjalankan perintah-perintah


Allah yang terkandung dalam Al Qur'an dan ajaran Rasulullah Muhammad SAW sebagai
tuntunan hidup yang diwahyukan oleh Allah. Ia mengusahakan untuk melaksanakan ibadah dan
amal shaleh sesuai dengan petunjuk agama Islam.

Menjauhi larangan Allah: Selain melaksanakan perintah Allah, seorang yang beriman juga
menjauhi segala larangan yang telah ditetapkan oleh Allah dalam Al Qur'an. Ia menghindari
perbuatan dosa dan maksiat, serta menjaga diri dari tindakan yang dilarang dalam agama Islam.

Mengandalkan kesabaran dan taqwa: Seorang yang beriman memiliki kesabaran dan kekuatan
iman dalam menghadapi cobaan, tantangan, dan ujian hidup. Ia mengandalkan Allah dalam
setiap langkah hidupnya, serta berusaha menjaga taqwa atau ketaqwaan kepada Allah dalam
segala aspek kehidupannya.

Memiliki akhlak mulia: Seorang yang beriman mengamalkan akhlak yang mulia dan terpuji,
seperti kejujuran, keadilan, kasih sayang, pengampunan, toleransi, dan kesederhanaan. Ia
berinteraksi dengan sesama manusia dengan sikap yang baik dan membangun hubungan yang
harmonis dalam masyarakat.

Beramal sosial: Seorang yang beriman juga peduli dan aktif dalam beramal sosial, membantu
sesama manusia yang membutuhkan, menghidupkan nilai-nilai kebaikan dalam masyarakat, dan
berkontribusi dalam membangun kebaikan dan keadilan.

Tawakkal: Seorang yang beriman memiliki keyakinan penuh kepada Allah dan mengandalkan-
Nya dalam segala urusan. Ia mengerti bahwa hasil akhir dari segala usaha terletak pada kehendak
Allah, dan menjalani hidup dengan penuh ketaatan dan tawakkal kepada-Nya.
Itulah beberapa ciri-ciri seorang manusia yang dapat dikatakan sudah beriman berdasarkan
ajaran Al Qur'an. Namun, perlu diingat bahwa iman adalah suatu hal yang bersifat personal dan
terus berkembang sepanjang hidup, dan hanya Allah yang Maha Mengetahui tentang kondisi hati
seseorang.

2.
Manusia: Hakikat dan Kelebihannya

berda.happy@gmail.com
Hakikat manusia berkedudukan paling tinggi di antara makhluk lainnya. Bukan tanpa alasan
manusia memiliki segala kelebihan untuk pengabdian ke pada Allah SWT untu itu perlu
penjabaran secara terperinci bagaimana hakikat sesungguhnya manusia di dalam dunia ini!
Jelaskan hakikat manusia yang tercantum dalam 1 ayat Alquran

Terdapat banyak ayat dalam Al-Quran yang menggambarkan hakikat manusia. Salah satu ayat
yang menggambarkan hakikat manusia secara terperinci adalah Surah Al-Baqarah, ayat 30, yang
berbunyi:

‫ال ِإنِّي‬َ َ‫ك َونُقَدِّسُ َلكَ ۖ ق‬ ُ ِ‫ض خَ لِيفَةً ۖ قَالُوا َأتَجْ َع ُل فِيهَا َمن يُ ْف ِس ُد فِيهَا َويَ ْسف‬
َ ‫ء َونَحْ نُ نُ َسبِّ ُح بِ َح ْم ِد‬Mَ ‫ك ال ِّد َما‬ ِ ْ‫َوِإ ْذ قَا َل َربُّكَ لِ ْل َماَل ِئ َك ِة ِإنِّي َجا ِع ٌل فِي اَأْلر‬
َ‫َأ ْعلَ ُم َما اَل تَ ْعلَ ُمون‬

Artinya: "Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku
hendak menjadikan seorang khalifah di bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, sedangkan kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui."

Dari ayat ini, dapat dipahami bahwa hakikat manusia adalah sebagai khalifah atau pemimpin di
bumi yang diangkat oleh Allah. Manusia diberikan tanggung jawab untuk menjalankan peran
sebagai pemimpin yang bijaksana dan bertanggung jawab di dunia ini. Manusia memiliki
kemampuan intelektual, akal, dan kehendak bebas yang membedakannya dari makhluk lain,
sehingga manusia memiliki potensi untuk mengabdikan diri kepada Allah SWT dengan
mempergunakan akal dan kemampuan yang dimilikinya untuk beribadah dan berbuat baik.

Hakikat manusia dalam Al-Quran juga menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk yang
rentan melakukan kesalahan dan berdosa, namun juga diberikan kemampuan untuk berbuat baik
dan beribadah kepada Allah. Manusia diberikan kebebasan berpikir, berbuat, dan bertanggung
jawab atas perbuatan mereka di dunia ini. Hakikat manusia dalam Al-Quran mengingatkan
manusia untuk menggunakan akal dan kehendak bebasnya untuk mengabdikan diri kepada Allah
dan menjalankan peran sebagai khalifah di bumi dengan bertanggung jawab serta berbuat baik
kepada sesama makhluk Allah.
3.
Role of Islamic Society

berda.happy@gmail.com
Jelaskan pengertian dari masyarakat dan perannya dalam mengembangkan dan menggali potensi
peran masyarakat dalam suatu komunitas atau konstitusi dalam pandangan Islam

Dalam pandangan Islam, masyarakat (mujtama' atau 'ummah) adalah kelompok manusia yang
hidup bersama dalam suatu komunitas atau konstitusi dengan berbagai latar belakang dan peran
yang berbeda. Masyarakat dalam Islam memiliki peran yang sangat penting dalam
mengembangkan dan menggali potensi peran mereka dalam komunitas atau konstitusi tersebut.
Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang pengertian masyarakat dan perannya dalam
pandangan Islam:

Pengertian Masyarakat dalam Islam

Masyarakat dalam Islam merujuk kepada kelompok manusia yang hidup bersama dalam suatu
wilayah atau konstitusi dengan berbagai perbedaan, seperti perbedaan suku, etnis, agama, dan
profesi. Masyarakat dalam Islam dianggap sebagai entitas yang memiliki keberagaman yang
harus dikelola dengan bijaksana untuk mencapai kesejahteraan bersama.

Peran Masyarakat dalam Mengembangkan Potensi

Masyarakat dalam pandangan Islam memiliki peran penting dalam mengembangkan potensi
mereka. Setiap individu dalam masyarakat dianggap memiliki potensi yang harus ditemukan,
diperkenalkan, dan dikembangkan sesuai dengan kapabilitasnya. Islam mendorong setiap
individu untuk menggali potensi mereka, baik dalam bidang agama, ilmu pengetahuan, seni,
ekonomi, atau sosial. Masyarakat sebagai kesatuan diharapkan saling membantu dan
memberikan dukungan kepada individu-individu yang berusaha mengembangkan potensi mereka
untuk kemajuan bersama.

Peran Masyarakat dalam Menggali Potensi Peran

Selain mengembangkan potensi individu, masyarakat dalam Islam juga memiliki peran dalam
menggali potensi peran mereka sebagai kelompok dalam komunitas atau konstitusi. Masyarakat
diharapkan bekerja sama untuk memahami dan mengenali peran mereka dalam komunitas atau
konstitusi tersebut, seperti peran sebagai pemimpin, ulama, guru, pedagang, petani, pekerja
sosial, atau profesi lainnya. Masyarakat harus saling menghargai dan menghormati peran
masing-masing, serta berkolaborasi dalam membangun lingkungan yang harmonis dan berdaya
guna.

Peran Masyarakat dalam Pembangunan Komunitas atau Konstitusi


Masyarakat dalam pandangan Islam juga memiliki peran dalam pembangunan komunitas atau
konstitusi. Masyarakat diharapkan saling berkolaborasi dalam membangun lingkungan yang
berkualitas, sejahtera, dan berkeadilan. Masyarakat harus bekerja sama dalam mengatasi
berbagai tantangan dan masalah yang dihadapi oleh komunitas atau konstitusi, seperti
kemiskinan, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan lingkungan. Masyarakat juga memiliki
tanggung jawab dalam menjaga ketertiban sosial, memelihara nilai-nilai moral dan etika Islam,
serta berperan aktif dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kepentingan bersama.

Dalam pandangan Islam, masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam
mengembangkan dan menggali potensi peran individu dan kelompok, serta berperan aktif dalam
pembangunan komunitas atau konstitusi. Kolaborasi dan kebersamaan

Anda mungkin juga menyukai