Anda di halaman 1dari 8

TUGAS TUTON 2

Pendidikan Agama Islam (MKDU 4221)

Nama : Annisa Ristu Amalia


NIM : 857194754
Kelas : B PGSD Masukan SMA
Pokjar : Serang

1. Sejauh manakah pengaruh keimanan dalam kehidupan manusia? Sebutkan tanda-


tanda orang yang bertaqwa!
Iman memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan seorang manusia. Jika iman
itu benar maka akan memberikan pengaruh positif yang akan mendatangkan keberuntungan
dan kebahagiaan, namun sebaliknya jika iman itu salah karena bercampur dengan syirik
maka akan memberikan pengaruh negatif yang menyengsarakan kehidupan dunia dan
akhirat.

Berikut ini pengaruh keimanan dalam kehidupan manusia menurut Al-Maududi:


 Manusia yang beriman tidak mungkin orang yang berpandangan sempit dan berakal
pendek ia percaya kepada Allah SWT sebagai penguasa dan pemeliharan alam semesta
dia tidak akan pernah merasa asing dengan apapun yang ada didunia pandangannya
menjadi luas wawasan intelektualnya menjadi terbuka pendirianya bebas seperti
kekuasaan AllahSWT.
 Keimanan ini mengangkat derajat manusia ke yang paling tinggi dalam harkatnya
sebagai manusia, orang yang beriman percaya hanya kepada Allah SWT yang maha
kuasa dan tidak ada selainnya yang dapat menguntungkan atau merugikan seseorang.
 Bersamaan dengan rasa harga diri yang tinggi keimanan juga mengalirkan ke dalam
diri manusia rasa kesederhanaan dan kesahajaan, ia menjadi orang yang tidak menyukai
sifat pamer atau kepura-puraan, orang yang beriman tidak pernah angkuh, kelebihan
harta atau kekuasaan tidak membuatnya sombong karena ia tahu semua itu berasal dari
Allah, setiap saat Allah dapat mengambil apa yang pernah diberikan-NYA kepada
manusia.
 Keimanan membuat manusia menjadi suci dan benar, ia yakin tidak ada jalan lain untuk
mencapai kesuksesan dan keselamatan kecuali dengan kesucian jiwa dan tingkah laku
yang baik, ia yakin tuhan berada di atas segalanya. Ia mempuyai keyakinan kuat Allah
SWT adalah penguasa seluruh kekayaan yang ada di bumi dan di langit.
 Orang yang beriman mempunyai kemauan kuat, kesabaran yang tinggi dan kepercayaan
yang teguh kepada Allah, dalam segala hal tidak mempunyai hubungan khusus dengan
siapapun atau apapun yang menyebabkan rusaknya iman. Orang yang beriman
meyakini bahwa tidak ada seorang pun yang dapat ikut campur tangan terhadap
kekuasaan Allah dalam kehidupan, keyakinan ini membuat orang beriman sadar bahwa
jika ia berbuat dan bersikap benar serta adil maka akan meraih kesuksesan .
 Orang yang beriman tidak bakal putus asa atau patah hati dengan keadaan yang di
hadapi. Ketika orang beriman memutuskan untuk menjalankan perintah-perintah-NYA
maka ia yakin akan mendapat dukungan dan pertolongan Allah. Keyakinan ini
membuat orang beriman tetap kukuh dan mantap dalam menjalani kehidupan.
 Keimanan menumbuhkan keberanian dalam diri manusia. Dalam hal ini ada dua hal
yang membuat manusia menjadi pengecut (a) takut mati dan (b) pemikiran yang
menyatakan bahwa ada orang lain selain Allah yang dapat mencabut nyawanya
“keimanan kepada kalimat LAILAAHA ILLA ALLAH menghapus kedua pemikiran
di atas”
 Orang-orang beriman selalu menghindari cara-cara yang rendah dalam mencapai tujuan
nya, mereka percaya bahwa kesejahteraan manusia berada di tangan Allah SWT, dan
Allah memberikannya kepada manusia dengan kehendaknya, tugas manusia hanya
berusaha keras untuk mendapatkannya dengan cara yang benar. Mereka mengetahui
tercapai tidaknya tujuan manusia dalam hidup ini tergantung kepada kehendak Allah
SWT semata.
 Pengaruh keimanan membuat manusia menjadi taat dan patuh kepada hukum-hukum
Allah. Seseorang yang beriman yakin bahwa Allah mengetahui segalanya baik yang
nyata maupun yang tersembunyi dari pandangan manusia. Manusia dapat
menyembunyikan sesuatu kepada orang lain, tetapi tidak dapat menyembunyikannya di
hadapan Allah SWT.
Seperti dikatakan oleh Imam Qusairi dalam kitab Duratun Nashihin orang yang taqwa
memiliki ciri yaitu tawadlo (rendah hati), qona’ah (menerima takdir), wara’ (hati-hati)
dan yaqin (tawakal). Sedangkan tanda-tanda orang bertaqwa menurut Abu Laits Al-
Samarqandi dalam Tanbihul Ghafilin yaitu :
1) Ia memiliki lidah yang selalu menjadikannya sibuk berdzikir kepada Allah,
membaca Al-Qur’an dan memperbincangkan ilmu. Dengan demikian lidahnya
tidak lagi digunakan untuk berdusta, menggunjing, dan mengadu domba
2) Ia memiliki hati yang selalu mengeluarkan dari dalam perasaan tidak bermusuhan
dan dengki
3) Penglihatannya tidak memandang yang haram, tidak memandang kepada dunia
dengan keinginan nafsu, tetapi ia memandangnya dengan mengambil I’tibar
(contoh)
4) Perutnya tidak dimasukkan barang haram
5) Tangannya tidak dipanjangkan ke arah yang haram
6) Telapak kakinya tidak dipakai untuk berjalan menuju maksiat, dan
7) Ketaatannya murni karena Allah

2. Jelaskan fungsi dan peranan manusia!


 Dalam Al-Qur’an disebutkan fungsi manusia yaitu :
a. Fungsi Manusia Terhadap Diri Pribadi
Fungsi manusia terhadap diri pribadi yaitu memenuhi kebutuhan-kebutuhan unsur-
unsur tersebut secara menyeluruh agar kebutuhan pribadi tetap terjaga.
b. Fungsi Manusia Terhadap Masyarakat
Firman Allah, QS. al-Hujarat : 13, Allah mengajarkan kepada manusia sebagai
berikut : "Hai manusia, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan, dan telah kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-
suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang paling mulia di antara
kamu di hadirat Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" [QS.al-Hujarat: 13].
Dari ayat ini dapat diketahui bahwa manusia adalah makhluk individual, makhluk
relegius, dan makhluk sosial. Fungsi manusia terhadap masyarakat terbangun atas
dasar sifat sosial yang dimiliki manusia, yaitu adanya kesedian untuk selalu
melakukan interaksi dengan sesamanya. Ditegaskan dalam al-Qur'an bahwa
manusia selalu mengadakan hubungan dengan Tuhannya dan juga mengadakan
hubungan dengan sesama manusia.
c. Fungsi Manusia Terhadap Alam dan Lingkungan
Fungsi manusia terhadap alam adalah bagaimana manusia memanfaatkan potensi
alam untuk mencukupkan kebutuhan hidup manusia. Banyak ayat-ayat al-Qur'an
yang menegaskan bahwa segala sesuatu di langit dan dibumi ditundukan Allah
kepada manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia sendiri [QS.al-
Jatsiyah:13]. Laut, sungai, matahari, bulan, siang dan malam dijadikan sebagai
sarana kemakmuran hidup manusia [QS. Ibrahim : 32-34]; binatang ternak
diciptakan Allah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia [QS. an-Nahl : 5] ; laut
ditundukkan kepada manusia sebagai sarana komunikasi dan untuk digali dan
dimanfaatkan kekayaannya [QS. Fathir:12 dan an-Nahl:14] [Ahmad Azhar Basyir,
1988 : 40].
d. Fungsi Manusia Terhadap Allah
Fungsi manusia terhadap Allah ditegaskan dalam al-Qur'an surat adz-Dzariyat ayat
56, sebagai berikut :
"Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah
kepada-Ku". Dalam al-Qur'an surat al-Baqarah ayat 21, Allah memerintahkan
manusia untuk beribadah, sebagai berikut :
"Hai manusia, beribadahlah kamu kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu
dan orang-orang sebelummu, agar kamu bertaqwa". Dengan demikian, beribadah
kepada Allah yang menjadi fungsi manusia terhadap Allah baik dalam bentuknya
umum maupun dalam bentuk khusus.

 Peran yang hendaknya dilakukan seorang khalifah sebagaimana yang telah ditetapkan
Allah, diantaranya adalah :
 Belajar (surat An naml : 15-16 dan Al Mukmin :54)
Belajar yang dinyatakan pada ayat pertama surat al Alaq adalah mempelajari ilmu
Allah yaitu Al Qur’an.
 Mengajarkan ilmu (al Baqoroh : 31-39)
Khalifah yang telah diajarkan ilmu Allah maka wajib untuk mengajarkannya
kepada manusia lain.Yang dimaksud dengan ilmu Allah adalah Al Quran. Allah
berfirman dalam QS Al-Baqarah ayat 31-39
 Membudayakan ilmu (al Mukmin : 35 )
Ilmu yang telah diketahui bukan hanya untuk disampaikan kepada orang lain
melainkan dipergunakan untuk dirinya sendiri dahulu agar membudaya. Seperti apa
yang telah dicontohkan oleh Nabi SAW yang tercantum dalam QS Al-Mukmin ayat
35.

 Di dalam Al Qur’an disebutkan fungsi dan peranan yang diberikan Allah kepada
manusia, yaitu :
1) Menjadi abdi Allah. Secara sederhana hal ini berarti hanya bersedia mengabdi
kepada Allah dan tidak mau mengabdi kepada selain Allah termasuk tidak
mengabdi kepada nafsu dan syahwat. Yang dimaksud dengan abdi adalah makhluk
yang mau melaksanakan apapun perintah Allah meski terdapat resiko besar di
dalam perintah Allah. Abdi juga tidak akan pernah membangkang terhadap Allah.
Hal ini tercantum dalam QS Az Dzariyat : 56“Dan tidak Aku ciptakan jin dan
manusia melainkan supaya mereka menyembahKu”
2) Menjadi saksi Allah. Sebelum lahir ke dunia ini, manusia bersaksi kepada Allah
bahwa hanya Dialah Tuhannya.Yang demikian dilakukan agar mereka tidak ingkar
di hari akhir nanti. Sehingga manusia sesuai fitrahnya adalah beriman kepada Allah
tapi orang tuanya yang menjadikan manusia sebagai Nasrani atau beragama selain
Islam. Hal ini tercantum dalam QS Al A’raf : 17. “Dan (ingatlah), keturunan anak-
anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka
(seraya berfirman):”Bukankah Aku ini Tuhanmu?”. Mereka menjawab:”Betul
(Engkau Tuhan Kami),kami menjadi saksi”.(Kami lakukan yang demikian itu) agar
di hari kiamat kamu tidak mengatakan:”Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah
orang-orang yang lengah terhadap ini(keesaan Tuhan)”
3) Manusia sebagai khalifah. Sebagai makhluk Allah, manusia mendapat amanat yang
harus di pertanggung jawabkan di hadapan-Nya.Tugas hidup yang di pikul manusia
di muka bumi adalah tugas kekhalifahan, yaitu tugas kepemimpinan; wakil Allah
di muka bumi untuk mengelola dan memelihara alam.Khalifah berarti wakil atau
pengganti yang memegang kekuasaan. Manusia menjadi khalifah, berarti manusia
memperoleh mandate Tuhan untuk mewujudkan kemakmuran di muka
bumi.Kekuasaan yang di berikan kepada manusia bersifat kreatif, yang
memungkinkan dirinya m,engolah dan mendayagunakan apa yang ada di muka
bumi untuk kepentingan hidupnya sesuai dengan ketentuan yang di tetapkan oleh
Allah.

3. Sebutkan karakter masyarakat madani!


Masyarakat madani (civil society) adalah masyarakat majemuk yang berkembang yang
mengedepankan toleransi atau saling menghargai satu sama lain dan mengedepankan nilai-
nilai keadilan, kesetaraan, hukum, pluralisme, sehingga mereka memiliki kemajuan secara
baik. Berikut karakteristik Masyarakat Madani :
 Free Public Sphere (Wilayah Publik yang Bebas), adalah masyarakat memiliki ruang
yang bebas untuk berpendapat, berorganisasi, memilih agama, besuku.
 Demokrasi, merupakan karakteristik yang penting bagi masyarakat madani. Demokrasi
adalah tatanan sosial politik masyarakat madani, mereka dapat menyuarakan pendapat
mereka secara bebas dan aman.
 Toleransi, merupakan ciri khas dan menjadi komponen penting bagi masyarakat
madani. Toleransi adalah sikap saling menghormati dan menghargai satu sama lain
antar masyarakat.
 Pluralism, merupakan syarat penting masyarakat madani. Pluralism merupakan sikap
mengakui dan menerima kenyataan di masyarat majemuk dengan nilai positif.
 Keadilan Sosial (Social Justice), yaitu keseimbangan dalam tatanan sosial masyarakat
yang mencangkup, ekonomi, polotik, dan pengetahuan.

4. Jelaskan macam-macam hukum syari’at!


1) Wajib
Wajib adalah suatu perbuatan apabila dikerjakan oleh seseorang, maka orang yang
mengerjakannya akan mendapat pahala dan apabila perbuatan itu ditinggalkan maka
akan mendapat siksa. Contoh dari perbuatan yang memiliki hukum wajib adalah shalat
lima waktu, puasa di bulan ramadhan, dan Zakat.
2) Sunnah (Mandub)
Sunnah yaitu perbuatan apabila dikerjakan maka orang yang mengerjakan akan
mendapat pahala dan apabila ditinggalkan, maka orang yang meninggalkan tersebut
tidak mendapat siksa. Contoh dari perbuatan yang memiliki hukum mandud atau
sunnah ialah shalat yang dikerjakan sebelum/sesudah shalat fardhu.
3) Haram
Haram adalah segala perbuatan yang apabila perbuatan itu ditinggalkan akan mendapat
pahala, sementara apabila dikerjakan maka orang tersebut akan mendapat siksa. Contoh
perbuatan yang memiliki hukum haram adalah membunuh, mabuk, judi, dan
sebagainya.
4) Makruh
Satu perbuatan disebut makruh apabila perbuatan tersebut ditinggalkan maka orang
yang meninggalkan mendapat pahala dan apabila dikerjakan maka orang tersebut tidak
mendapat siksa. Contoh dari perbuatan makruh ini adalah memakai sutra atau cincin
emas bagi laki-laki.
5) Mubah
Mubah adalah suatu perbuatan yang apabila dikerjakan orang yang mengerjakan tidak
mendapat pahala dan apabila ditinggalkan tidak berdosa. Contoh dari mubah adalah
makan, minum, bermain yang sehat dan sebagainya.

5. Apa yang dimaksud moralitas? Jelaskan bahwa moralitas merupakan suatu ciri khas
manusia?
Moralitas secara etimologis berasal dari kata moral. Dalam bahasa Latin Mores, bentuk
jamak dari more, artinya adat atau kebiasaan. Secara terminologi moral adalah ajaran
tentang tindakan seseorang yang dalam hal sifat, perangai, kehendak, pendapat, atau
perbuatan yang secara layak dapat dikatakan benar atau salah, baik atau buruk. Jadi dapat
dikatakan bahwa Moralitas adalah kualitas dalam perbuatan manusia yang menunjukan
bahwa perbuatan itu benar atau salah, baik atau buruk. Moralitas mencakup pengertian
tentang baik, buruknya perbuatan manusia.
Moralitas bisa dikatakan sebagai salah satu ciri khas manusia karena moralitas muncul
karena kebiasaan sosial yang terus berubah bersama perbuatan-perbuatan yang terdapat di
masyarakat. Sehingga pada kenyataannya tidak ada moralitas yang universal sifatnya.
Maka kemudian hukum moral pada tiap individu berbeda-beda
SUMBER

 MKDU4221/3SKS/MODUL 5
 https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB358511441.pdf
 https://www.kompasiana.com/fahmi15/5e5351b8d541df2b7c0b6282/karakteristik-
masyarakat-madani
 http://dinulislami.blogspot.com/2016/03/fungsi-dan-peranan-manusia-dalam-
islam.html

Anda mungkin juga menyukai