Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 1

NAMA : ANNISA RISTU AMALIA


NIM : 857194754
JURUSAN : S1 PGSD POKJAR SERANG

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan “kesatuan dalam perbedaan” “perbedaan


dalam kesatuan” yang disimbolkan dalam Bhineka Tunggal Ika!
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang plural. Hal ini ditunjukkan dengan
banyaknya keberagaman yang ada, mulai dari keberagaman etnis, tradisi, adat istiadat, seni,
budaya, dan juga agama. Namun banyaknya keberagaman ini tak lantas menjadikan bangsa
Indonesia sebagai bangsa yang terpecah belah, melainkan menjadi bangsa yang kaya dan
kuat. Bangsa Indonesia direkatkan dalam satu kesatuan kebangsaan. Dengan semboyan
Bhinneka Tunggal Ika yang mengakui 'perbedaan dalam kesatuan' dan 'kesatuan dalam
perbedaan'.

 Perbedaan Dalam Kesatuan


Perbedaan dalam kesatuan ialah meski banyaknya perbedaan yang ada yang didasari
oleh beberapa faktor, tetap tidak menggoyahkan dan tetap dalam kesatuan. Contohnya
negara Indonesia yang memiliki banyak perbedaan mulai dari agama, suku bahkan bahasa.
Tetapi tetap dalam Kesatuan Republik Indonesia

 Kesatuan Dalam Perbedaan


Kesatuan dalam perbedaan yang dimaksud ialah didalam persatuan dan kesatuan tentu
ada perbedaan didalamnya, kesatuan merupakan bentuk satu ikatan yang menjalin
perbedaan untuk bersatu. Salah satu yang memicu kesatuan bangsa Indonesia yaitu adanya
pengalaman sejarah yang sama : pengalaman penjajahan yang getir dan pahit.

2. Jelaskan lima kebebasan yang diatur dalam Islam!


Islam menyatakan bahwa setiap manusia lahir dalam kondisi fitrah atau suci. Karena
itu, manusia memiliki kebebasan yang disesuaikan dengan prinsip keadilan, dll. Islam
sendiri memegang prinsip kebebasan yang bertanggung jawab. Berikut ini bentuk-bentuk
kebebasan yang diatur dalam Islam:

 Kebebasan Berekspresi
Kebebasan berekspresi adalah kebebasan untuk menyalurkan kehendak batin mengenai
hal apa saja baik melalui pernyataan maupun perbuatan. Piagam Madinah ayat 23
menyatakan : "Bila kami sekalian berbeda pendapat dalam sesuatu hal, hendaklah
perkaranya diserahkan kepada ketentuan Allah dan Rasulullah".
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa setiap orang memiliki hak untuk berpendapat dan
bebas untuk menyatakan pendapatnya. Kebebasan ini juga mencakup bebas untuk mencari,
menerima, dan memberikan informasi dan pemikirannya. Namun, perlu diketahui bahwa
kebebasan ini tak semena-mena tanpa diikuti oleh aturan dan ketentuan. Kebebasan
berekspresi hal yang wajar, tetapi sesuai dengan koridor yang telah ditentukan.
Dalam berekspresi, Islam melarang mempertunjukkan peng-hinaan atas hal sakral yang
diyakini seseorang. Tidak dibenarkan melaku-kan penghinaan satu kaum. Dalam
ber-ekspresi dalam ajaran Agama Islam mewajibkan mencegah dan merubah
kemungkaran.

 Kebebasan Berpikir dan Menyatakan Pendapat


Islam memberikan keleluasaan kepada manusia untuk menyatakan pemikiran dan
pendapatnya. Kebebasan berpendapat dan kebebasan menyatakan pendapat dijamin oleh
Islam baik secara individual maupun kolektif.
Kebebasan berpikir dan menyatakan pendapat adalah dua hal yang berbeda. Kebebasan
berpikir adalah proses mempertanyakan, menguji, mengkritisi bahkan menjungkirbalikkan
kebenaran-kebenaran yang sudah mapan selama ini berdasarkan tingkat keilmuan
seseorang. Seseorang bebas mempertanyakan apa saja yang dianggap “tabu” sekalipun
untuk mencari kebenaran. Dengan demikian kebebasan berpikir adalah langkah awal untuk
menyatakan pendapat atau pikiran secara bebas.
Selain itu Islam juga menjamin hak untuk berorganisasi. Disebutkan dalam QS. Saba' : 46.

۞ ُ‫ٍ د َّةِ ََّٰ ِو مَّكظعأ ٓاَ َّمنِ ْل‬ َ ‫ٰق َّ َأ َّٰى د َّدر دَّف ٰ دَّىم ُث َِ َّ۟اةم‬
‫ةق مَّأ‬ َ ‫َّ۟اََُّّ َعد‬ َّ ٍ ‫ٍَٰ ِن ِّمم‬
‫كنِاعأ َّمن‬ ‫ٍَّ ُنمَّ أَُع اَّرِ َد ٓ َّل َ َّة ٓ ُأ‬
َّ
ِ ‫ٍََِّٰ َِٰ َّك َّرق‬
ُ‫ذ َِّ ََّٰف‬

Artinya : "Katakanlah (Muhammad), sesungguhnya aku menasihati kamu dengan satu hal,
yaitu agar kalian menegakkan (urusan) untuk Allah berdua-dua (berserikat) atau sendiri-
sendiri."

 Kebebasan Beragama
Islam mewajibkan umatnya untuk berdakwah kepada tiap umat manusia untuk
menerima ajaran Allah (Islam). Akan tetapi dakwah harus disampaikan dengan cara yang
baik dan manusiawi. Dan keyakinan yang berbeda harus dihormati. Setiap orang harus
melindungi dan menghargai keputusan orang lain untuk mempercayai, memeluk, dan
melaksanakan ajaran-ajaran yang dianutnya.
Kebebasan beragama sangat dijamin oleh Islam. Seperti yang disebutkan dalam QS. Al-
Baqarah: 256.

ِ َّ َّ‫ُُِ ََّ ِّى ممَّ ُِدْ ٍَُٰ َ۟اَّنَمَّ ََّْٰ َُِِِّٰم ىى ٓ ُه َّدقك‬ ‫د‬
‫ّل‬ ‫تِ َِّٰ ُمم َم ٍتََُُةٱ َِّ ُعُدُ ىَّ َّمم‬
َ ٍ ََّٰ‫كن َّف َّّل ة َُّاَّ دى ُُِ ٍ ُتُْدُ َّٰو ِ ُ اَّ ُمَََّّْ ىَّا‬
َّ ُ‫ِا‬
‫ِِ َُّهَّن‬ َ َّٰ ‫كَّمن َأ َّ من َم‬

Artinya : "Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas
jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada
Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul
tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui."

 Kebebasan Bermusyawarah
Musyawarah merupakan upaya memecahkan bersama untuk menghindari
penyimpangan dan meletakkan langkah-langkah bersama yang secata bulat disepakati.

َ َّ‫ةق ُُِاَّ ُمْ ََّمنلَّ ىَّظظَن هٰنَّ ََُّّٰةُ َُّه ُأ ُٰن‬


‫ِِ ِّممَّ ٍَُِّ َّم ِن َّمنىَّا‬ َ ْ‫ْ م ُم َّ۟اَُّض‬
َّ ُ ُ‫َِّة‬ ‫ىى ٍُٰ َ ُأ ٍََّّٰن َُّه ُأ َِّٰ ُ اَّ َُُدُ َّك ُٰه ُأ ىَّت ُكٱ‬
‫ِِ َّكمَّى ىَّا ََّّة َهلُ َّكتَّ ُمنَّ ىَّذ َّإق ِ ُ َّ ُمد‬
َ َ ْْ‫منمَّ ُُِماَّ َّة ِّه ِب‬
‫َِِّ ٓ َأ‬

Artinya : "Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan
diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka,
dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah
membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya."

 Kebebasan Berpindah Tempat


Yaitu kebebasan yang memberikan individu untuk memilih tempat tinggal atau
berpindah dari daerah ke suatu daerah lainnya tanpa adanya batasan. Tidak ada larangan
dalam Islam untuk berpindah tempat dan mencari kehidupan. Islam memberikan kebebasan
untuk masing-masing menentukan hidupnya sendiri selama itu dapat meningkatkan
kualitas hidupnya. Seperti ditulis dalam QS. Al-Baqarah: 36.

‫ِن ِم َُّٓ دى َّٰ َّم داَّ َم م َُاَّاَّدُ ِ ُ ٍَُّ أ ىى ََُّّٰع ُأ‬

Artinya : "dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai
waktu yang ditentukan".

3. Jelaskan pengertian dan sejarah demokrasi!


 Pengertian Demokrasi
Kata demokrasi berasal bahasa Yunani. Yang terdiri dari kata demos (rakyat) dan
kratos (kekuasaan). Jadi demokrasi ialah kekuasaan oleh rakyat. Dengan kata lain,
demokrasi dirumuskan sebagai "government of the people, by the people, for the people"
yang artinya pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Beberapa pengertian demokrasi menurut para ahli:
a. Sidney Hook mengartikan demokrasi sebagai bentuk pemerintahan di mana keputusan-
keputusan pemerintah yang penting -atau arah kebijakan di balik keputusan ini- secara
langsung maupun tidak langsung, didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang
diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.
b. Philippe C. Schmitter dan Terry Karl mendefinisikan demokrasi sebagai suatu sistem
pemerintahan di mana pemerintahan dimintai tanggung jawab atas tindakan-tindakan
mereka di wilayah publik oleh warga negara, yang bertindak secara tidak langsung
melalui kompetisi dan kerja sama dengan wakil mereka yang telah terpilih.
c. Abraham Lincoln berpendapat kalau demokrasi merupakan sistem pemerintahan, yang
dirancang dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
d. Charles Costello, demokrasi termasuk sistem sosial dan politik, yang membatasi
kekuasaan pemerintah dengan hukum. Demi melindungi hak seluruh warga negara.

 Sejarah Demokrasi
Istilah demokrasi telah dikenal sejak abad ke 5 SM. Bermula dari banyaknya kritik
yang tajam terhadap pemerintahan Yunani yang bersifat diktator. Dalam sistem monarki
tersebut, warga sering kali diabaikan dan tidak dilibatkan dalam proses pengambilan
kebijakan.
Selanjutnya demokrasi dalam bentuknya yang sekarang mulai muncul sejak Revolusi
Amerika tahun 1776, kemudian disusul oleh revolusi Prancis. Sistem demokrasi ini telah
diterima oleh hampir semua pemerintah dunia. Oleh sebab itu, muncullah istilah demokrasi
liberal, demokrasi terpimpin, demokrasi kerakyatan, demokrasi sosialis, demokrasi
Pancasila dengan karakteristiknya masing-masing.

4. Jelaskan nilai demokrasi dalam Islam menurut Huwaydi dan Muhammad Dhiya al-
Din Rais?
 Keadilan dan Musyawarah
Keadilan berarti kesejahtraan umum, musyawarah ialah hasil dari kesepakatan
bersama. Maka dari musyawarah akan tercipta rasa keadilan.
Keadilan merupakan sunnatullah dimana allah menciptakan alam semesta ini dengan
prinsip keadilan dan keseimbangan.

 Kekuasaan dipegang penuh oleh rakyat


Dimana kekuasaan sepenuhnya di pegang penuh oleh rakyat.
Kedaulatan rakyat mengandung arti, bahwa yang terbaik dalam masyarakat ialah yang
dianggap baik oleh semua orang yang merupakan rakyat. Pengertian kedaulatan itu sendiri
adalah kekuasaan yang tertinggi untuk membuat undang-undang dan melaksanakannya
dengan semua cara yang tersedia. Oleh karena itu, kedaulatan rakyat membawa
konsekuensi, bahwa rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.

 Kebebasan adalah hak penuh bagi semua warga negara


Yaitu kebebasan berekspresi , kebebasan berpikir dan menyatakan pendapat,
kebebasan beragama, kebebasan bermusyawarah, kebebasan berpindah tempat.

 Persamaan di antara sesama manusia khususnya persamaan di depan hukum


Manusia dalam islam dipandang sama. Manusia dilahirkan menurut fitrahnya sesuai
dengan keputusan Allah. Dan dalam hukum manusia memiliki hak yang sama. Tidak ada
hak yang istimewa didalam hukum. Tidak ada diskriminasi dalam hukum. Semua orang
harus diberlakukan sama atas dasar kebenaran bukan atas dasar suka atau benci, kaya atau
miskin; kekuasaan atau perbudakan. Seorang hakim harus memperlakukan sama semua
orang tan[pa memandang agama, ras, kelompok, keluarga, dll.oleh karena itu semua
manusia berhak atas keadilan tanpa memandang apapun.dinyatakan dalam QS.
AL_Maaidah:8.

 Keadilan untuk kelompok minoritas


Kelompok minoritas adalah pengakuan atas martabat dan persamaan dari setiap
individu, yang meningkatkan pembangunan partisipatoris, dan karena itu memberikan
sumbangan untuk mengurangi ketegangan antara kelompok-kelompok dan individu-
invidivu dan ini merupakan faktor utama yang menentukan stabilitas dan perdamaian.

 Undang undang diatas segalanya


Segala perbuatan, hukum, hak dan kewajiban diatur oleh undang undang. Undang
undang disini merupakan pedoman negara.

 Pertanggung jawaban penguasa kepada rakyat


Dalam hal ini, Islam memiliki pandangan berbeda dengan demokrasi. Rasulullah saw.
banyak memberikan penjelasan bahwa rakyat dipilih dari rakyat dan oleh rakyat. Abu
Bakar ash-Shiddiq, Umar bin Khathab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib dan generasi
sesudahnya dipilih sebagai khalifah oleh rakyat, baik secara langsung ataupun melalui
perwakilan. Kekuasaan milik rakyat diserahkan kepadanya. Penguasa dipilih bukan untuk
menerapkan kehendak rakyat, melainkan untuk mewujudkan kemaslahatan bagi rakyat.

5. Jelaskan poin penting hak asasi manusia dalam Islam beserta ayat al-Qur’an yang
berkaitan dengannya!
HAM dalam Islam terpusat pada lima hal pokok yang terangkum dalam al-dloruriyat al-
khomsah atau yang disebut juga al-huquq al-insaniyah fi al-Islam (hak-hak asasi manusia
dalam Islam). Konsep ini mengandung lima hal pokok yang harus dijaga oleh setiap
individu, yaitu:

 Hifdzu al-nafs wa al-ird (Hak Hidup)


Hak hidup adalah hak dasar manusia yang merupakan anugerah yang diberikan oleh Allah
dimana anugerah tersebut harus dilindungi.
Hak untuk hidup memberikan jaminan hak atas setiap jiwa (nyawa) manusia, untuk tumbuh
dan berkembang secara layak. Dalam hal ini Islam menuntut adanya keadilan, pemenuhan
kebutuhan dasar (hak atas penghidupan) pekerjaan, hak kemerdekaan, dan keselamatan,
bebas dari penganiayaan dan kesewenang-wenangan. Disebutkan dalam QS. Al-Maai'dah:
32.

‫ْ مٍَُّ ل م ُم‬ َّ ُ‫ف ٍ ََّنُد اَّ ُُ َ ََن َّْاَّ َّل َّمم مَّاَنأ ٓ د َُِّد ِ َّل ِىٍَّٰ َّكمَّ دى َّهاَّ ُاَّٰن د َّإ‬ ِ ُُ َّ‫نسَُِٰ َّْاَّ َّل ىَّ َّعنَّاَ َّمن ِ ُ ٍَُّ أ ىى ىَّ ََّن ِر مَُّٰ ا‬
َّ ‫مَُِّ نَّنََّن َّٰ َّم ُم ٍَّمنَْن‬
ِ‫نس مَُِّ نَّن ىَّ َّعنَّاَ َّمن‬ َّ َُِٰ ‫ٍَّمنَْن‬ َّ ُ‫َُّمَُدىةأَّ ِ ُ ٍَُّ أ ىى د َّإ‬
َُٰ َّ‫ْ ٍَّ ُْ ََّٰ ِّم ُٰهأ َّهثن َدق ٓ َأ َّ َأ ٍ ُتُاَّنِّ دَّٰن ٍ مَّٰن ٍَّنِ َّ ُ۟ه ُأ ََُّّٰا‬
Artinya : "Maka barang siapa yang membunuh satu manusia tanpa kesalahan maka ia
seperti membunuh manusia seluruhnya dan barang siapa yang menghidupkannya maka ia
seperti menghidupkan seluruh manusia."

Piagam Madinah ayat 19 menegaskan: "seorang muslim dalam rangka menegakkan agama
Allah menjadikan pelindung bagi Muslim yang lain di saat menghadapi hal-hal yang
mengancam keselamatan jiwanya"

 Hifdzu al mal (Hak Milik)


Dimaksudkan sebagai jaminan atas pemilikan harta benda, properti dan lain-lain. Dan
larangan adanya tindakan mengambil hak dari harta orang lain, seperti mencuri, korupsi,
monopoli, oligopoli, monopsoni dan lain-lain.
Islam melindungi harta yang dimiliki baik secara individu maupun kolektif. Dalam surat
Al-Baqarah ayat 188, Allah berfirman:

‫ةق ٍ ُتُ داَُّل ٍَّ ُنَّٰعأ مَّ ُم د َّةَُّعأ َّ۟نُهم ِة َق َّٰ َّّل‬
َ َُُٰ َّٰ۟ ِ‫ةق ُُِب َعنف َُّٓى ٍهَّن‬
َ ‫مةأَّ َّ۟ ُْمَّ َّٰمَّاا ُأ ٍ ُتْ َُّأ َُِٰنس مَّ ُم د َّةم ِّم ُم ىَّدِاَن ُاَّنُهم‬

Artinya : "Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara
kamu dengan jalan yang bathil."

 Hifdzu al-‘aql (Hak Kehormatan/Persamaan Derajat)


Yaitu manusia sebagai makhluk mulia memiliki harkat dan martabat yang sama
sehingga harus dihormati dan dihargai. Allah melarang manusia saling menghina, mencela,
dan mencaci maki yang akan mencederai kehormatannya. Demikian juga Allah melarang
manusia membuka aib dan keburukan yang lain. Dalam QS. Al-Hujuraat: 12

‫ةق َُِرِمَّ دَِِّنَِّْهَّن‬


َ ٰ‫ةق َّ قم‬
َّ
َ ‫ُع ٓ َأ ُِظَمِّ ِّممَّ ق َّهثندَ ٍُِ اَّٰا‬ َ َََ‫ضن ٍَُْضعأ َِّ َُاَّْ َّٰ َّّل ۟ ََّّا‬
َّ ٍَّْ ِّ‫ةق َّٰ َّّل ٓ َُّ َأ ُِظَم‬ َ ُْ ٍَّ َِّ‫مَّأ مَّ ََِّٰه ُأ بْْ م‬
ُ َّ َّ َ َ َ َ َ
‫ٍَِن َأ َّ۟ َةقذَ َِِّ ٓ َأ َِِّ َِّٰ۟اةق ىَّ َّعد َُامةك َّم ُنان مهنن ُبُ َّأ َِّنه َّل‬

Artinya : "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan),


karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang
dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka
memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik
kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat
lagi Maha Penyayang."

 Hifdzu al-nasl (Hak Persamaan dalam memperoleh keadilan)


Islam menegaskan bahwa semua manusia memiliki hak yang sama dalam hukum.
Manusia dipandang sama dalam Islam, dilahirkan menurut fitrahnya sesuai dengan
keputusan Allah. Allah berfirman dalam QS. Al-Maai'dah: 8

‫ةق َُِرِمَّ دَِِّنَِّْهَّن‬


َ ٰ‫ةق َّ قم‬
َّ
َ ‫ٍ ُتُاَُٱ َّ ٍهَّ ََّٰ ِق َِ َّْ د َةمنمَّ هةا‬ َ ََُُّْٰ۟
‫ةق مَّ َّل َّكمَّ د ِى َّْةُ ِف ٍََََّّّٰٔنأ َِّاُ د َّمَٰع ُأ َّٰ َّّل‬ َ َُٰ‫ُماَ ُا َّة دف مَّ ُْ َّدذ َ َّة ِ ُك‬
‫ةق‬
َ ‫َِِّ ََِّٰ۟ا‬
‫ةق‬ َ َ ‫َّ۟ ُْ َّممةأَّ ٍ َّمن هَّان َ َد‬
‫َِِّ ٓ َأ‬
Artinya : "Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu
menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-
kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.
Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."

 Hifdzu al-din (Hak Kebebasan)


Islam memberikan hak kebebasan terutama kebebasan beragama. Dengan memberikan
jaminan hak kepada umat Islam untuk memelihara agama dan keyakinannya (al-din).
Sementara itu Islam juga menjamin sepenuhnya atas identitas (kelompok) agama yang
bersifat lintas etnis, oleh karena itu Islam menjamin kebebasan beragama, dan larangan
adanya pemaksaan agama yang satu dengan agama lainnya. Selain itu Islam juga
memberikan kebebasan berekspresi, berpikir dan menyatakan pendapat, bermusyawarah,
dan berpindah tempat. Dalam QS Al-Baqarah: 256.

ِ َّ َّ‫ُُِ ََّ ِّى ممَّ ُِدْ ٍَُٰ َ۟اَّنَمَّ ََّْٰ َُِِِّٰم ىى ٓ ُه َّدقك‬ ‫د‬
‫ّل‬ ‫تِ َِّٰ ُمم َم ٍتََُُةٱ َِّ ُعُدُ ىَّ َّمم‬
َ ٍ َّ‫كن َّف َّّل ة َُّاَّ دى ُُِ ٍ ُتُْدُ َّٰو ِ ُ اَّ ُمَََّّْ َٰىَّا‬
َّ ُ‫ِا‬
‫ِِ َُّهَّن‬ َ َّٰ ‫كَّمن َأ َّ من َم‬

Artinya : "Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas
jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada
Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul
tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui."
Sumber :
• MKDU4221/3SKS/MODUL 3 Pendidikan Agama Islam
• https://islam.nu.or.id/post/read/83369/lima-hak-asasi-manusia-dalam-islam
• https://tafsirweb.com/1892-quran-surat-al-maidah-ayat-8.html

Anda mungkin juga menyukai