Anda di halaman 1dari 8

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.1 (2020.2)

Nama Mahasiswa : Rafi Faturrahman

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 042900154

Tanggal Lahir : 25/04/2002

Kode/Nama Mata Kuliah : MKDU4221/Pendidikan Agama Islam

Kode/Nama Program Studi : 163/Teknologi Pendidikan

Kode/Nama UPBJJ : 22/UPBJJ-UT Serang

Hari/Tanggal UAS THE : Kamis/17 Desember 2020

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
Surat Pernyataan
Mahasiswa
Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di


bawah ini:

Nama Mahasiswa : Rafi Faturrahman

NIM : 042900154

Kode/Nama Mata Kuliah : MKDU4221/Pendidikan Agama Islam

Fakultas : FKIP

Program Studi : Teknologi Pendidikan

UPBJJ-UT : UPBJJ-UT Serang

Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari
aplikasi THE pada laman https://the.ut.ac.id.

1. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.


2. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal
ujian UAS THE.
3. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
4. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
5. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

Kamis, 17 Desember 2020

Yang Membuat Pernyataan

Rafi Faturrahman
Soal :

1. Tunjukkan bagaimana prinsip-prinsip kebebasan manusia dalam Islam beserta


ayat Al-Quran yang mendukungnya?

Jawaban :

- Prinsip kebebasan berekspresi, prinsip ini menunjukkan kebebasan untuk


menyalurkan kehendak batin mengenai hal apa saja baik melalui pernyataan
maupun perbuatan.
Perbedaan pendapat adalah suatu hal yang wajar sebagai bentuk ekspresi dari
setiap orang yang berbeda satu sama lain. Akan tetapi perbedaan itu harus
disikapi secara positif jangan sampai menimbulkan perpecahan. Untuk
menghindari hal tersebut yang akan merugikan, maka perbedaan itu
dikembalikan kepada ketentuan Allah dan Rasulullah.

- Prinsip Kebebasan Berpikir dan Menyatakan Pendapat, Prinsip ini


menjelaskan keleluasaan kepada manusia untuk menyatakan pemikirannya
dan pendapatnya. Kebebasan berpendapat dan kebebasan menyatakan
pendapat dijamin oleh islam baik secara individual maupun kolektif,
contohnya seperti kita menyampaikan pendapat/argumen kita pada saat
rapat di organisasi. Seperti yang dijelaskan pada QS. Saba’ : 46

‫احدَة ۖ أ َ ْْ ََُُو ُموا ِ َِِّ َمْْنَٰ َوُُ ََادَٰ ْ ُ َّم ََََََ َّك َُوا َما‬ ُ ‫قُ ْل ِإنَّ َما أ َ ِع‬
ِ ‫ظ ُك ْم ِب َو‬

َ ‫عذَاب‬
‫شدِيد‬ َ ‫ي‬ ٌ ‫احبِ ُك ْم ِم ْْ ِجنَّة إِ ْْ ُه َو إِ ََّّل نَذ‬
ْ َ‫ِيَ لَ ُك ْم بَيَْْ يَد‬ ِ ‫ص‬َ ِ‫ب‬

Artinya : “Katakanlah (Muhammad), sesungguhnya aku menasihati kamu dengan


satu hal, yaitu agar kalian menegakkan (urusan) untuk Allah berdua-dua (berserikat)
atau sendiri-sendiri.”

- Prinsip Kebebasan Beragama, Prinsip ini menjelaskan bahwa Islam adalah


agama yang benar yang dibawa oleh Rasulullah. Islam mewajibkan umatnya
untuk berdakwah kepada umat manusia untuk menerima ajaran Allah yang
dibawa oleh utusan terakhir itu. Akan tetapi dakwah harus disampaikan
dengan cara yang baik dan manusiawi. Keyakinan yang berbeda harus
dihormati. Seperti yang dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah:256

ِ‫سكَ ِبٱ ْلعُ َْ َوة‬


َ ‫ِ ََُُ ِد ٱ ْسَ َ ْم‬ َّ ‫لَ ْشدُ ِمَْ ٱ ْلغ َِٰ َُ َمْ َي ْكَُ َْ ِبٱ‬
ِ ‫لطغُو‬
ِ َّ ‫ت َويُؤْ ِمْ ِبٱ‬ ِ ‫َّل ِإ ْك ََاهَ ُِٰ ٱلد‬
ُّ ‫ِيْ ۖ قَد َ َّ َبيََّْ ٱ‬ ‫َا‬

ٌ ‫ٰعلِي‬
ٰ‫م‬ َ ‫ع‬ٌ ‫مي‬ ُ ‫ٱ ْل ُو ْث َقىٰٰ ََلٰٱن ِفصَامَٰلَهَاٰٰۗ َٰوٱ ه‬
َ ‫َّلل‬
ِ ‫ٰس‬

Artinya : “Tidak ada paksaan dalam agama, telah jelas mana yang baik dan mana
yang buruk.”

َ َّ‫ض ُكلُّ ُه ْم َج ِميعًا أََُأَنتَ َ ُ ْك َِهُ ٱلن‬


َْ‫اس َحََّٰ َي ُكونُوا ُمؤْ ِمنِي‬ ِ َْ َ ‫شا ا َء ََبُّكَ َل َءا َمَْ َمْ ُِٰ ٱ ْْل‬
َ ‫َولَ ْو‬

- Artinya : Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang


yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa
manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya?

- Prinsip Kebebasan Bermusyawarah, Prinsip ini menunjukkan upaya


memecahkan bersama untuk menghindari penyimpangan dan meletakkan
langkah-langkah bersama yang secara bulat disepakati. Seperti yang
dijelaskan dalam QS. Ali Imran: 159

‫ع ْن ُه ْم َوٱ ْسَ َ ْغ َِ َْ لَ ُه ْم‬ ِ ‫ظ ٱ ْلَُ ْل‬


ُ ‫ب لَنََضُّوا ِم ْْ َح ْولِكَ ۖ َُٱع‬
َ ‫ْف‬ َ ‫غ ِلي‬ ًّ َُ َ‫َُ ِب َما ََحْ َمة ِمَْ ٱ َِِّ لِنتَ لَ ُه ْم ۖ َولَ ْو ُكنت‬
َ ‫ظا‬

َْ‫ِ ي ُِحبُّ ٱ ْل ُمَ ََو ِكلِي‬


َ َّ ‫علَٰ ٱ َِِّ إِ َّْ ٱ‬ َ ‫َوشَا ِو َْ ُه ْم ُِٰ ٱ ْْل َ ْم َِ ۖ َُإِذَا‬
َ ‫عزَ ْمتَ ََُ ََو َّك ْل‬

Artinya : “Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu, kemudian


apabila kamu telah membulatkan tekad maka bertakwalah kepada Allah.”

- Prinsip Kebebasan Berpindah Tempat, Prinsip ini menjelaskan bahwa islam


memberikan kebebasan untuk menentukan hidupnya sendiri. Bahkan
berpindah tempat dianjurkan jika akan meningkatkan kualitas hidup.
‫ض ُك ْم‬ ُ ِ‫ع ْن َها َُأ َ ْخ ََ َج ُه َما ِم َّما َكانَا ُِي ِه ۖ َوقُ ْلنَا ا ْهب‬
ُ ‫طوا َب ْع‬ ُ ‫ط‬
َ ْ‫ا‬ َّ ‫َُأَزَ لَّ ُه َما ال‬
َ ‫ش ْي‬
ْ‫ع إِلَٰ ِحي‬ ٌ ‫ض ُم ْسَََُ ٌَّ َو َمَ َا‬ ِ َْ َ ‫عد ٌُّو ۖ َولَ ُك ْم ُِي ْاْل‬
َ ‫ِلبَ ْعض‬
Artinya : “Dan bagi kalian tempat tinggal di muka bumi ini.”

SOAL

2. Berikan penjelasan tentang peran dan fungsi ilmu terhadap iman dan amal
seseorang, disertai dengan menyebutkan ayat Al-Quran tentang larangan orang
yang taklid buta tanpa penalaran dan pemahaman yang benar tentang
keyakinannya hanya ikut-ikutan saja!

Jawaban :

- Manusia menuntut ilmu hukumnya wajib. Jika tidak menuntut ilmu berdosa.
Selain hukum tersebut menuntut ilmu bermanfaat untuk mencapai
kecerdasan atau disebut ulama (orang yang memiliki ilmu). Namun di balik itu,
orang yang memiliki ilmu (ilmuwan) akan berdosa jika ilmunya tidak
diamalkan. Dalam Al-Qur’an terdapat 620 kata amal. Maka dari itu kita
sebagai umat islam di wajibkan untuk mengamalkan ilmu kita kepada orang
lainnya, karena sebagaimana ulama mengatakan: “Sesungguhnya jika kita
memiliki ilmu yang banyak kemudian di amalkan kepada orang lain maka ilmu
yang kita miliki akan terus bertambah dan bermanfaat terhadap orang itu
serta kita juga akan mendapatkan ganjaran pahala yang banyak dari Allah
SWT.
- Ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang larangan orang yang taklid buta
tanpa penalaran dan pemahaman yang benar tentang keyakinannya hanya
ikut-ikutan saja

َ ‫اُِ قَالُوا بَ ْل نَََّبِ ُع َما أ َ ْلََ ْينَا‬


‫علَ ْي ِه آبَا َءنَا ۗ أ َ َو َل ْو‬ َّ ‫َو ِإذَا قِي َل لَ ُه ُم اََّبِعُوا َما أ َ ْنزَ َل‬

َ َْ‫َكاَْ آبَاؤُ ُه ْم ََّل يَ ْع ُِلُو‬


َْ‫ش ْيئًا َو ََّل يَ ْهََدُو‬

Artinya : Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan
Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah
kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan
mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu
apapun, dan tidak mendapat petunjuk?". (QS. Al-Baqarah: 170)
َ َّ َْ‫) الَّذِيَْ َي ْذ ُك َُو‬091( ‫ب‬
‫اِ قِ َيا ًما‬ ِ ‫اَ ََلَ َيات ِْلُو ِلي ْاْل َ ْل َبا‬
ِ ‫ف اللَّ ْي ِل َوالنَّ َه‬ ْ ‫ض َو‬
ِ ‫اخَِ ََل‬ ِ َْ َ ‫ت َو ْاْل‬ِ ‫س َم َاوا‬ ِ ‫ِإ َّْ ُِي خ َْل‬
َّ ‫ق ال‬
ِ َّ‫اب الن‬
َ‫ا‬ َ َ‫عذ‬
َ ‫س ْب َحانَكَ َُ ُِنَا‬ ِ َ‫ض ََبَّنَا َما َخلَ ُْتَ َهذَا ب‬
ُ ‫اط ًَل‬ ِ َْ َ ‫ت َو ْاْل‬ِ ‫س َم َاوا‬ ِ ‫علَٰ ُجنُوبِ ِه ْم َويَََََ َّك َُوَْ ُِي خ َْل‬
َّ ‫ق ال‬ َ ‫َوقُعُودًا َو‬
(090)

Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-
orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring
dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya
Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS. Ali Imran: 190-191).

Allah SWT mencela taklid dan kaum musyrikin jahiliyah yang mengekor perbuatan
nenek moyang mereka tanpa didasari ilmu. Allah ta’alla berfirman:

َ ‫علَٰ أ ُ َّمة َوإِنَّا‬


ِ َ َْ‫علَٰ آ‬
َْ‫اَ ِه ْم ُم ْهََدُو‬ َ ‫َب ْل قَالُوا ِإنَّا َو َج ْدنَا آ َ َبا َءنَا‬

Artinya : “Mereka berkata: “Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami


menganut suatu agama, dan sesungguhnya kami orang-orang yang mendapat
petunjuk dengan (mengikuti) jejak mereka.” (QS. Az Zukhruf: 22).

Allah SWT juga berfirman,

ِ ‫اِِ َو ْال َم ِسي َح ابَْْ َم َْيَ َم َو َما أ ُ ِم َُوا إِ ََّّل ِليَ ْعبُدُوا إِلَ ًها َو‬
‫احدًا ََّل إِلَهَ إِ ََّّل ُه َو‬ ِ ‫اَ ُه ْم َو َُ ْهبَانَ ُه ْم أ َ َْبَابًا ِم ْْ د‬
َّ ْ‫ُو‬ َ َ‫اَ َّ َخذُوا أَحْ ب‬
َْ‫ع َّما يُ ْش َِ ُكو‬ َ ُ‫س ْب َحانَه‬
ُ

Artinya: “Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai


Rabb selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al masih putera Maryam,
Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang
berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka
persekutukan.” (QS. At-Taubah: 31).

SOAL :

3. Piagam Madinah menunjukkan pentingnya peran umat beragama dalam


menciptakan sebuah tatanan sosial politik yang adil, terbuka, sejahtera dan
demokratis. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan umat beragama dalam
mewujudkan masyarakat madani tersebut?
Jawaban :

- Menumbuhkan sikap saling pengertian antara sesama umat beragama peran


ini bisa dilakukan melalui dialog intensif. Mengutip perkataan Hans Kung yang
tentang keharusan berdialog: "Tidak ada perdamaian di antara bangsa-bangsa
tanpa adanya dialog antaragama; tidak ada perdamaian di antara agama-
agama tanpa adanya dialog antar umat beragama; tidak ada dialog antar
umat beragama tanpa ada investasi dasar (fondasi) agama-agama."
- Melakukan usaha-usaha penumbuhan sikap-sikap demokratis, pluralis, dan
toleran kepada umat beragama sejak dini melalui pendidikanIslam
mewajibkan umatnya untuk berdakwah, akan tetapi dakwah tersebut harus
disampaikan dengan cara yang baik dan manusiawi. Keyakinan yang berbeda
harus dihormati. Islam mengajarkan umatnya sikap toleransi karena tidak ada
paksaan untuk menerima Islam. Islam juga tidak membenarkan umatnya
menghina umat agama lain. Dalam hal ini, Allah berfirman dalam Q.S.
Yunus:99

َ ‫عد ًْوا بِغَي َِْ ِع ْلم ۗ َكذَلِكَ زَ يَّنَّا ِل ُك ِل أ ُ َّمة‬


َٰ‫ع َملَ ُه ْم ْ ُ َّم إِل‬ َ ِ‫ا‬ ُ َ‫اِِ َُي‬
َ َّ ‫سبُّوا‬ ِ ‫سبُّوا الَّذِيَْ يَدْعُوَْ ِم ْْ د‬
َّ ْ‫ُو‬ ُ َ َ ‫َو ََّل‬
َْ‫َي ُكونُواْ ُمؤْ ِمنِي‬

Artinya: “Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di
muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya
mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya?”(Q.S. Yunus:99)

- Mengerahkan energi bersama untuk mewujudkan cita-cita bersama


membangun masyarakat madani.
- Melakukan studi-studi agama dengan tujuan menciptakan kerukunan umat
beragama.

SOAL :

4. Deskripsikan prinsip kebebasan dalam berekpresi, berpikir dan menyatakan


pendapat, beragama, musyawarah, dan berpindah tempat yang dijelaskan dalam
Al-Quran, serta sebutkan ayat Al-Quran yang menjelaskan kelima prinsip
kebebasan dalam Islam tersebut.

Jawaban :
- Kebebasan berekspresi. Setiap orang berhak atas kebebasan berekspresi. Hak
ini termasuk kebebasan untuk menahan pendapat tanpa gangguan dan untuk
mencari, menerima, dan menyampaikan informasi serta ide melalui media
apa saja dan tanpa batasan apapun.
- Kebebasan berpikir dan menyatakan pendapat. Kebebasan berpikir adalah
kebebasan seseorang untuk memiliki atau mempertimbangkan suatu sudut
pandang atau pemikiran yang terlepas dari sudut pandang orang lain.
- Kebebasan beragama. Setiap orang berhak atas kebebasan berpikir, hati
nurani dan memilih agama. Hak ini termasuk kebebasan untuk mengubah
agama atau keyakinannya, dan kebebasan, baik sendiri atau dalam komunitas
dengan orang lain dan di depan umum atau pribadi, untuk mewujudkan
agama atau keyakinannya dalam mengajar, berlatih, beribadah, dan
bertakwa.
- Kebebasan bermusyawarah merupakan upaya memecahkan masalah bersama
untuk menghindari penyimpangan dan meletakkan langkah-langkah bersama
yang disepakati.
- Kebebasan berpindah tempat. Setiap orang memiliki kebebasan untuk pergi
wilayah lain, menetap maupun melakukan perjalanan ke mana pun.

Anda mungkin juga menyukai