Anda di halaman 1dari 9

1. Islam menyatakan bahwa setiap manusia lahir dalam kondisi fitrah atau suci.

Karena itu, manusia memiliki kebebasan yang disesuaikan dengan prinsip keadilan
dll. Segala sesuatu yang bersifat membatasi dan mengingkari fitrah ini lahir dari luar
dan bukan dari bawaannya. Islam adalah agama yang secara inheran menegaskan
mengenai prinsip kebebasan manusia yang di bawa sejak lahir. Kebebasan sifatnya
terbatas sesuai dengan fitrah keterbatasan manusia itu sendiri. Prinsip dalam
Isalam adalah kebebasan yang tidak mengingkari kebebasan itu sendiri. Dengan
kata lain kebebasan yang bertanggung jawab, kebebasan yang bisa mengantarkan
kepada terciptanya kemaslahatan bagi semua orang.
Surat At-Taubah ayat 71
Latin: Wal-mu`minụ na wal-mu`minā tu ba'ḍ uhum auliyā `u ba'ḍ , ya`murụ na bil-
ma'rụ fi wa yan-hauna 'anil-mungkari wa yuqīmụ naṣ-ṣalā ta wa yu`tụ naz-zakā ta wa
yuṭī'ụ nallā ha wa rasụ lah, ulā `ika sayar-ḥ amuhumullā h, innallā ha 'azīzun ḥ akīm
Artinya: Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka
(adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh
(mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat,
menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan
diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Referensi : https://tafsirweb.com/3087-surat-at-taubah-ayat-71.html
Surat Al-Hajj ayat 41

Latin: Allażīna im makkannā hum fil-arḍ i aqā muṣ-ṣalā ta wa ā tawuz-zakā ta wa amarụ


bil-ma'rụ fi wa nahau 'anil-mungkar, wa lillā hi 'ā qibatul-umụ r
Artinya: (yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka
bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh
berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah
kembali segala urusan.
Referensi : https://tafsirweb.com/5777-surat-al-hajj-ayat-41.html
Rasulullah bersabda; “Apabila seseorang di antara kalian melihat kemungkaran,
maka ia wajib menghentikannya dengan tangannya, apabila tidak mampu, maka
dengan lisan, apabila tidak mampu, maka dengan hatinya. Dan itu adalah selemah-
lemahnya iman.” (HR. Muslim).
Kebebasan itu meliputi kebebasan dalam berbagai hal. Berikut adalah sebagian
bnetuk-bentuk kebebasan itu.
1) Kebebasan berekspresi
Kebebasan untuk menyalurkan kehendak batin mengenai hal apa saja baik
melalui pernyataan maupun perbuatan. Piagam madinah ayat 23
menyatakan; “Bila kami sekalian berbeda pendapat dalam sesuatu hal,
hendaklah perkaranya diserahkan kepada ketentuan Allah dan Rasulullah.”
2) Kebebasan berpikir dan menyatakan pendapat
Ketika Islam menolerir perbedaan pendapat yang dilembagakan dalam
bentuk musyawarah, itu berarti Islam memberikan keleluasaan kepada
manusia untuk menyatakan pemikirannya dan pendapatnya. Kebebasan
berpendapat dan kebebasan menyatakan pendapat dijamin oleh Islam baik
secara individual maupun kolektif. Dengan sendirinya, Islam juga menjamin
hak untuk berorganisasi.
3) Kebebasan beragama
Islam adalah agama yang benar yang dibawa oleh Rasulullah. Islam
mewajibkan umatnya untuk berdakwah kepada umat manusia untuk
menerima ajaran Allah yang dibawa oleh utusan terakhir. Akan tetapi
dakwah harus disampaikan dengan cara yang baik dan manusiawi.
Keyakinan yang berbeda harus dihormati. Karena itu pemaksaan dan
penindasan manusia agar menerima Islam bukanlah perbuatan yang baik.
Kebebasan beragama sangat dijamin oleh Islam.
4) Kebebasan bermusyawarah
Musyawarah merupakan upaya memecahkan bersama untuk menghindari
penyimpangan dan meletakkan langkah-langkah bersama yang secara bulat
disepakati.
5) Kebebasan berpindah tempat
Tidak ada larangan dalam Islam untuk berpindah tempat dan mencari
kehidupan. Ini berarti Islam memberikan kebebasan untuk menetukan
hidupnya sendiri. Bahkan bepindah tempat dianjurkan jika akan
meningkatkan kualitas hidup.

2. Kebebasan sifatnya terbatas sesuai dengan fitrah keterbatasan manusia itu sendiri.
Prinsip dalam Isalam adalah kebebasan yang tidak mengingkari kebebasan itu
sendiri. Dengan kata lain kebebasan yang bertanggung jawab, kebebasan yang bisa
mengantarkan kepada terciptanya kemaslahatan bagi semua orang.
Surat At-Taubah ayat 71
Latin: Wal-mu`minụ na wal-mu`minā tu ba'ḍ uhum auliyā `u ba'ḍ , ya`murụ na bil-
ma'rụ fi wa yan-hauna 'anil-mungkari wa yuqīmụ naṣ-ṣalā ta wa yu`tụ naz-zakā ta wa
yuṭī'ụ nallā ha wa rasụ lah, ulā `ika sayar-ḥ amuhumullā h, innallā ha 'azīzun ḥ akīm
Artinya: Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka
(adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh
(mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat,
menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan
diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Referensi : https://tafsirweb.com/3087-surat-at-taubah-ayat-71.html
Surat Al-Hajj ayat 41

Latin: Allażīna im makkannā hum fil-arḍ i aqā muṣ-ṣalā ta wa ā tawuz-zakā ta wa amarụ


bil-ma'rụ fi wa nahau 'anil-mungkar, wa lillā hi 'ā qibatul-umụ r
Artinya: (yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka
bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh
berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah
kembali segala urusan.
Referensi : https://tafsirweb.com/5777-surat-al-hajj-ayat-41.html
Rasulullah bersabda; “Apabila seseorang di antara kalian melihat kemungkaran,
maka ia wajib menghentikannya dengan tangannya, apabila tidak mampu, maka
dengan lisan, apabila tidak mampu, maka dengan hatinya. Dan itu adalah selemah-
lemahnya iman.” (HR. Muslim).
Kebebasan itu meliputi kebebasan dalam berbagai hal. Berikut adalah sebagian
bnetuk-bentuk kebebasan itu.
1) Kebebasan berekspresi
Kebebasan untuk menyalurkan kehendak batin mengenai hal apa saja baik
melalui pernyataan maupun perbuatan. Piagam madinah ayat 23
menyatakan; “Bila kami sekalian berbeda pendapat dalam sesuatu hal,
hendaklah perkaranya diserahkan kepada ketentuan Allah dan Rasulullah.”
2) Kebebasan berpikir dan menyatakan pendapat
Ketika Islam menolerir perbedaan pendapat yang dilembagakan dalam
bentuk musyawarah, itu berarti Islam memberikan keleluasaan kepada
manusia untuk menyatakan pemikirannya dan pendapatnya. Kebebasan
berpendapat dan kebebasan menyatakan pendapat dijamin oleh Islam baik
secara individual maupun kolektif. Dengan sendirinya, Islam juga menjamin
hak untuk berorganisasi.
Surat Saba’ 46

Latin: Qul innamā a'iẓukum biwā ḥ idah, an taqụ mụ lillā hi maṡnā wa furā dā
ṡumma tatafakkarụ , mā biṣā ḥ ibikum min jinnah, in huwa illā nażīrul lakum
baina yadai 'ażā bin syadīd
Artinya: Katakanlah: "Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepadamu
suatu hal saja, yaitu supaya kamu menghadap Allah (dengan ikhlas) berdua-
dua atau sendiri-sendiri; kemudian kamu fikirkan (tentang Muhammad)
tidak ada penyakit gila sedikitpun pada kawanmu itu. Dia tidak lain hanyalah
pemberi peringatan bagi kamu sebelum (menghadapi) azab yang keras.
Referensi : https://tafsirweb.com/7804-surat-saba-ayat-46.html
3) Kebebasan beragama
Islam adalah agama yang benar yang dibawa oleh Rasulullah. Islam
mewajibkan umatnya untuk berdakwah kepada umat manusia untuk
menerima ajaran Allah yang dibawa oleh utusan terakhir. Akan tetapi
dakwah harus disampaikan dengan cara yang baik dan manusiawi.
Keyakinan yang berbeda harus dihormati. Karena itu pemaksaan dan
penindasan manusia agar menerima Islam bukanlah perbuatan yang baik.
Kebebasan beragama sangat dijamin oleh Islam.
Surat Al Baqarah ayat 256

Latin: Lā ikrā ha fid-dīn, qat tabayyanar-rusydu minal-gayy, fa may yakfur biṭ-


ṭā gụ ti wa yu`mim billā hi fa qadistamsaka bil-'urwatil-wuṡqā lanfiṣā ma lahā ,
wallā hu samī'un 'alīm
Artinya: Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya
telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa
yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya
ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus.
Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Referensi : https://tafsirweb.com/1022-surat-al-baqarah-ayat-256.html

Surat Yunus ayat 99

Latin: Walau syā `a rabbuka la`ā mana man fil-arḍ i kulluhum jamī'ā ,
a fa anta tukrihun-nā sa ḥ attā yakụ nụ mu`minīn
Artinya: Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman
semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu
(hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang
yang beriman semuanya?
Referensi : https://tafsirweb.com/3373-surat-yunus-ayat-99.html

Mengenai kebebasan beragama ini, Piagam Madinah ayat 25 menyatakan


“sebagai satu kelompok Yahudi Bani Auf hidup berdampingan dengan kaum
muslimin. Kedua pihak memiliki agama masing-masing. Demikian pula
halnya dengan sekutu dan diri masing-masing. Bila di antara mereka ada
yang melakukan aniaya dan dosa dalam hubungan ini, maka akibatnya akan
ditanggung oleh dari dan warganya sendiri.” Atas dasar inilah maka tidak
benarkan umat Islam menghina umat agama lain. Allah berfirman:
Surat Al-An’aam ayat 108

Latin: Wa lā tasubbullażīna yad'ụ na min dụ nillā hi fa yasubbullā ha 'adwam


bigairi 'ilm, każā lika zayyannā likulli ummatin 'amalahum ṡumma ilā
rabbihim marji'uhum fa yunabbi`uhum bimā kā nụ ya'malụ n
Artinya: Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka
sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan
melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat
menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah
kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu
mereka kerjakan.
Referensi : https://tafsirweb.com/2232-surat-al-anam-ayat-108.html

Surat Al-Ankabut ayat 46

Latin: Wa lā tujā dilū ahlal-kitā bi illā billatī hiya aḥ sanu illallażīna ẓalamụ
min-hum wa qụ lū ā mannā billażī unzila ilainā wa unzila ilaikum wa ilā hunā
wa ilā hukum wā ḥ iduw wa naḥ nu lahụ muslimụ n
Artinya: Dan janganlah kamu berdebat denganAhli Kitab, melainkan dengan
cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka,
dan katakanlah: "Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan
kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu
adalah satu; dan kami hanya kepada-Nya berserah diri".
Referensi : https://tafsirweb.com/7272-surat-al-ankabut-ayat-46.html

4) Kebebasan bermusyawarah
Musyawarah merupakan upaya memecahkan bersama untuk menghindari
penyimpangan dan meletakkan langkah-langkah bersama yang secara bulat
disepakati.
Surat Ali Imran ayat 159
Latin: Fa bimā raḥ matim minallā hi linta lahum, walau kunta faẓẓan galīẓal-
qalbi lanfaḍ ḍ ụ min ḥ aulika fa'fu 'an-hum wastagfir lahum wa syā wir-hum fil-
amr, fa iżā 'azamta fa tawakkal 'alallā h, innallā ha yuḥ ibbul-mutawakkilīn.

Artinya: Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah
mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka
dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertawakkal kepada-Nya.
Referensi : https://tafsirweb.com/1291-surat-ali-imran-ayat-159.html

Rasulullah bersabda: “Tidaklah suatu kaum bermusyawarah melainkan


mereka diberi petunjuk kepada apa yang paling baik bagi persoalan-
persoalan mereka”. Musyawarah adalah media untuk menyinkronkan
perbedaan-perbedaan dalam keputusan yang dapat diterima oleh semua
pihak.
Surat As-Syuura 38

Latin: Wallażīnastajā bụ lirabbihim wa aqā muṣ-ṣalā ta wa amruhum syụ rā


bainahum wa mimmā razaqnā hum yunfiqụ n.
Artinya: Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan
Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan)
dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari
rezeki yang Kami berikan kepada mereka.
Referensi : https://tafsirweb.com/9128-surat-asy-syura-ayat-38.html
5) Kebebasan berpindah tempat
Tidak ada larangan dalam Islam untuk berpindah tempat dan mencari
kehidupan. Ini berarti Islam memberikan kebebasan untuk menetukan
hidupnya sendiri. Bahkan bepindah tempat dianjurkan jika akan
meningkatkan kualitas hidup.
Surat Al Baqarah ayat 36

Latin: Fa azallahumasy-syaiṭā nu 'an-hā fa akhrajahumā mimmā kā nā fīhi wa


qulnahbiṭụ ba'ḍ ukum liba'ḍ in 'aduww, wa lakum fil-arḍ i mustaqarruw wa
matā 'un ilā ḥ īn
Artinya: Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan
dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: "Turunlah kamu!
sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat
kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan".
Referensi : https://tafsirweb.com/302-surat-al-baqarah-ayat-36.html
Ali bin Abi Thalib telah memberikan kebebasan untuk memilih tempat
tinggal kepada Khawarij yang menentangnya selama mereka tidak terbukti
melakukan tindakan kriminal.

Anda mungkin juga menyukai