Anda di halaman 1dari 3

II.

EKSISTENSI DAN MARTABAT MANUSIA


Pengertian Eksistensi martabat manusia adalah bahwasanya manusia diciptakan kedunia
ini oleh Allah melaui berbagai rintangan tentunya tiada lain untuk mengabdi kepadaNya,
sehingga dengan segala kelebihan yang tidak dimiliki mahluk Allah lainya tentunya kita
dapat memanfaatkan bumi dan isinya untuk satu tujuan yaitu mengharapkan ridho dari
Allah SWT. dan dengan segala potensi diri masing-masing kita berusaha untuk
meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan kita sehingga dapat selamat Dunia dan Akhirat.
“Dan aku tidak ciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka mengabdi kepadaku”
(Q.S. Adz-Dzariyaat : 56)
Ayat diatas tersebut merupakan dalil yang berkenaan tentang keberadaan manusia di
dunia. Manusia di dunia untuk mengabdi kepada Allah SWT. Bentuk pengabdiannya
tersebut berupa pengakuan atas keberadaan Allah SWT, melaksanakan perintahNya serta
menjauhi laranganNya. Sebagai bentuk mengakui keberadaan Allah adalah dengan
mengikuti Rukun Iman dan Rukun Islam. Rukun Iman terdiri dari enam perkara, yakni
percaya kepada Allah SWT, Malaikat, Nabi-nabi Allah, Kitab-kitab Allah, percaya
kepada Hari Kiamat dan percaya terhadap Takdir (Qadha dan Qadar) Allah SWT.
Sebagai wujud keimanan terhadap Allah SWT, Allah SWT menyatakan bahwa manusia
tidak cukup hanya meyakini didalam hati dan diucapkan oleh mulut, tetapi manusia harus
melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dibandingkan dengan makhlukm lainnya, manusia mempunyai kelebihan .


Kelebihan itu membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Kelebihan manusia
adalah kemampuan untuk bergerak dalam ruang yang bagaimanpun, baik di darat,
di laut, maupun di udara. Sedangkan binatang hanya mampu bergerak di ruang
yang terbatas. Walaupun ada binatang yang bergerak di darat dan di laut, namun
tetap saja mempunyai keterbatasan dan tidak bisa melampaui manusia.Di samping itu,
manusia di beri akal dan hati sehingga dapat memahami ilmu yang diturunkan allah.
Allah menciptakan manusia dalam keadaan sebaik-baiknya (at-tiin,95:4). Manusia
tetap bermartabat mulia, kalau mereka sebagai khalifah (makhluk alternative) tetap
hidup dengan ajaran allah (QS. Al-an’am:165). Oleh karena ilmu manusia di
lebihkan dari makhluk lainnya

A. Tujuan Penciptaan manusia


Sebagai bagian dari mengabdi kepada Allah SWT adalah menunaikan Rukun Islam, yaitu
mengucapkan dua kalimat syahadat sebagai karcis masuk Islam, melakukan shalat,
membayar zakat, melakukan puasa serta menunaikan ibadah haji. Tujuan diciptakannya
manusia dalam konteks hubungan manusia dengan Allah SWT adalah dengan mengimani
Allah SWT dan memikirkan ciptaanNya untuk menambah keimanan dan ketakwaan
kepada Allah SWT. Sedangkan dalam konteks hubungan manusia dengan manusia serta
manusia dengan alam adalah untuk berbuat amal, yaitu perbuatan baik dan tidak
melakukan kejahatan terhadap sesama manusia, serta tidak merusak alam. Terkait dengan
tujuan hidup manusia dengan manusia lain dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Tujuan Umum Adanya Manusia di Dunia
Tujuan manusia diciptakan oleh Allah SWT dan berada didunia ini adalah untuk menjadi
rahmat bagi alam semesta. Arti kata rahmat adalah karunia, kasih sayang dan belas kasih.
Jadi manusia sebagai rahmah adalah manusia diciptakan oleh Allah SWT untuk menebar
dan memberikan kasih saying kepada alam semesta.

2. Tujuan Khusus Adanya Manusia di Dunia


Tujuan khusus adanya manusia di dunia adalah sukses di dunia dan di akhirat dengan
cara melaksanakan amal shaleh yang merupakan investasi pribadi manusia sebagai
individu.

3. Tujuan Individu Dalam Keluarga


Tujuan hidup berkeluarga dari setiap manusia adalh supaya tentram. Untuk menjadi
keluarga yang tentram, Allah SWT memberikan rasa kasih sayang. Oleh sebab itu, dalam
kelurga harus dibangun rasa kasih sayang satu sama lain.

4. Tujuan Individu Dalam Masyarakat


Tujuan hidup bermasyarakat adalah keberkahan dalam hidup yang melimpah. Kecukupan
kebutuhan hidup ini menyangkut kebutuhan fisik seperti perumahan, makan, pakaian,
kebutuhan sosial (bertetangga), kebutuhan rasa aman, dan kebutuhan aktualisasi diri.

5. Tujuan Individu Dalam Bernegara


Tujuan individu dalam bernegara adalah menjadi warganegara yang baik di dalam
lingkungan negara yang baik yaitu negara yang aman, nyaman serta makmur.

6. Tujuan Individu Dalam Pergaulan Internasional


Tujuan individu dalam pergaulan internasional adalah menjadi individu yang saling
membantu dalam kebaikan dan individu yang dapat membedakan mana yang baik dan
buruk dalam dunia globalisasi agar tidak kalah dan tersesat dalam percaturan dunia.

C. Fungsi dan Peran Manusia


Allah SWT berfirman bahwa fungsi dan peran manusia adalah sebagai khalifah atau
pemimpin di muka bumi. Allah berfirman dalam Q.S. 2 : 30 yang artinya :
“Ingatlah ketika tuhanmu berfirman kepada para malaikat : “Sesungguhnya aku hendak
menjadikanmu sebagai khalifah di muka bumi”, mereka berkata : “Mengapa engkau
hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya
dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji engkau dan
mensucikan engkau?”. Allah berfirman : “Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui”.
Khalifah berarti pimpinan umat. Menjadi pemimpin adalah fitrah setiap manusia.
Kepemimpinan adalah suatu amanah yang diberikan Allah yang suatu ketika nanti harus
kita pertanggungjawabkan. Karena itu siapa pun anda, di mana pun anda berada, anda
adalah seorang pemimpin, minimal memimpin diri sendiri. Kepemimpinan adalah
mengenai diri sendiri. Kepemimpinan adalah perilaku kita sehari-hari. Kepemimpinan
berkaitan dengan hal-hal sederhana seperti berbakti kepada orang tua, tidak berbohong,
mengunjungi kawan yang sakit, bersilahturahmi dengan tetangga, mendengar keluh kesah
sahabat, dan sebagainya.
Di dalam Surat An-Nisa ayat 58-59 tersebut dijelaskan kriteria pemerintahan
(kepemimpinan) yang baik, yaitu :
 Pemerintah yang pemimpinnya menyampaikan amanat kepada yang berhak dan
berlaku
adil.
 Musyawarah pada setiap persoalan dan apabila terjadi perselisihan maka hendaklah
kembali kepada sumber hukum Islam.
 Pemerintahan yang memiliki sifat kooperatif antara rakyat dan pemerintah, rakyat
harus patuh dan taat pada peraturan yang dibuat oleh pemerintah dalam hal ini baik
dan benar dan pemerintah harus benar-benar menjalankan pemerintahan untuk
kepentingan rakyat. Setiap orang sebenarnya pemimpin. Setiap orang dapat mengatur
dirinya sendiri. Sayangnya, banyak yang tidak sadar akan kemampuannya tersebut.

Anda mungkin juga menyukai