Anda di halaman 1dari 4

Nama : Diva Azzahra E H

NIM : 200432619258
D26
PAI MODUL BAB 2
Manusia Dalam Konsepsi Islam

1. Kemukakan gambaran lengkap Anda tentang hakikat manusia!

a) Sebagai Hamba Allah

Hakikat manusia yang utama adalah sebagai hamba atau abdi Allah SWT.
Sebagai seorang hamba maka manusia wajib mengabdi kepada Allah SWT
dengan cara menjalani segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya.
Sebagai seorang hamba, seorang manusia juga wajib menjalankan ibadah seperti
shalat wajib, puasa ramadhan (baca puasa ramadhan dan fadhilahnya), zakat (baca
syarat penerima zakat dan penerima zakat), haji (syarat wajib haji) dan melakukan
ibadah lainnya dengan penuh keikhlasan dan segenap hati sebagaimana yang
disebutkan dalam ayat berikut ini

b) Sebagai al- Nas

Dalam al- Qur’an manusia juga disebut dengan al- nas. Kata al nas dalam
Alquran cenderung mengacu pada hakikat manusia dalam hubungannya dengan
manusia lain atau dalam masyarakat. Manusia sebagaimana disebutkan dalam
ilmu pengetahuan, adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa
keberadaan manusia lainnya.

c) Sebagai khalifah Allah

Telah disebutkan dalam tujuan penciptaan manusia bahwa pada hakikatnya,


manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai khalifah atau pemimpin di muka
bumi.

“Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (peguasa) di muka


bumi, maka berilah keputusan di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu
mengikuti hawa nafsu. Karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah.
…”(QS Shad:26).

Sebagai seorang khalifah maka masing-masing manusia akan dimintai


pertanggung jawabannya kelak di hari akhir.

d) Sebagai Bani Adam


Manusia disebut sebagai bani Adam atau keturunan Adam agar tidak terjadi
kesalahpahaman bahwa manusia merupakan hasil evolusi kera sebagaimana yang
disebutkan oleh Charles Darwin. Islam memandang manusia sebagai bani Adam
untuk menghormati nilai-nilai pengetahuan dan hubungannya dalam masyarakat.
Dalam Alqur’an Allah SWT berfirman

“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk
menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah
yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan
Allah, semoga mereka selalu ingat. Hai anak Adam janganlah kamu ditipu oleh
syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, …” (QS
: Al araf 26-27).

e) Sebagai al- Insan

Tidak hanya disebut sebagai al nas, dalam Alqur’an manusia juga disebut
sebagai Al-Insan merujuk pada kemampuannya dalam menguasai ilmu dan
pengetahuan serta kemampuannya untuk berbicara dan melakukan hal lainnya
(baca hukum menuntut ilmu). Sebagaimana disebutkan dalam surat Al hud berikut
ini

“Dan jika Kami rasakan kepada manusia suatu rahmat, kemudian rahmat itu kami
cabut dari padanya, pastilah ia menjadi putus asa lagi tidak berterima kasih.” (QS:
Al Hud:9).

f) Sebagai Makhluk Biologis (al- Basyar)

Manusia juga disebut sebagai makhluk biologis atau al basyar karena manusia
memiliki raga atau fisik yang dapat melakukan aktifitas fisik, tumbuh,
memerlukan makanan, berkembang biak dan lain sebagainya sebagaimana ciri-ciri
makhluk hidup pada umumnya. Sama seperti makhluk lainnya di bumi seperti
hewan dan tumbuhan, hakikat manusia sebagai makhluk biologis dapat berakhir
dan mengalami kematian, bedanya manusia memiliki akal dan pikiran serta
perbuatannya harus dapat dipertanggungjawabkan kelak di akhirat.

2. Manusia memiliki potensi yang dapat berkembang ke arah yang positif


atau negatif. Bagaimana hal tersebut terjadi?

Potensi manusia dapat berkembang ke arah positif jika berpedoman kepada


tuntunan agama dan akal sehat. Sedangkan potensi manusia dapat berkembang ke
arah negatif jika tidak memperdulikan tuntunan agama dan hanya mengikuti hawa
nafsu. 

Seorang manusia yang hanya mengikuti hawa nafsu maka perilaku yang
ditimbulkan selalu mengarah ke perilaku tercela. Hawa nafsu jika tidak dikontrol
dengan baik cenderung akan membawa manusia ke arah yang negatif atau kearah
yang Allah membenci. 

Terdapat banyak hal negatif yang timbul jika seseorang mengikuti hawa nafsu.
Hal-hal negatif yang timbul karena mengikuti hawa nafsu antara lain adalah iri,
dengki, dusta, sombong dan khianat.

3. Apa manfaat yang diperoleh manusia dengan mengetahui bahwa di dalam


dirinya terdapat potensi yang positif dan negatif?

a) Mampu Menentukan Jalan Hidup.

Dalam menjalani kehidupan, kita dihadapkan pada banyak pilihan. Mulai dari
pilihan dalam berkarir, asmara, tempat berlibur, dan lain sebagainya. Bila kita
sudah mengenali diri sendiri, tentu kita jauh lebih mudah menentukan pilihan
yang tepat. Ambil contoh kecilnya kita menyukai menulis, tentu kita dapat dengan
mudah memilih berkarir di dunia tulis menulis.

b) Mudah Mencari Solusi

Sebagai manusia biasa, tentu kita dihadapkan pada beberapa masalah entah itu
masalah ringan maupun rumit. Kita akan lebih mudah mencari solusi tepat jika
sudah mengenali diri sendiri. Ibarat orang sakit, obatnya beda-beda kan? Semisal
dalam menyelesaikan masalah Anda butuh masukan orang lain, tentu Anda akan
lebih mudah menyelesaikan masalah dengan meminta saran dari orang terdekat
yang sudah menjadi pilihan Anda.

c) Membantu Berkompromi dengan Diri Sendiri

Masih terkait dengan masalah. Ketika kita dihadapkan pada sebuah masalah,
dengan keberhasilan kita mengenali diri sendiri akan membantu kita untuk
berkompromi dengan diri sendiri dan orang lain dalam berbagai situasi.

d) Mampu Hidup Bermasayarakat

Dalam hidup bermasyarakat, tentu kita dihadapkan pada ragam kepribadian. Beda
kepribadian, cara bersosialisasinya juga beda. Untuk memahami kepribadian
orang lain, tentu kita juga harus bisa mengenali kepribadian kita dulu. Bagaimana
bisa mengenal orang lain dengan baik kalau belum bisa mengenal diri sendiri?

4. Jelaskan mengapa Allah memilih manusia sebagai khalifah fil ardhi!

Allah mengangkat manusia sebagai khalifah bertujuan untuk menguji manusia


dan memberinya penghormatan. Kekhalifahan merupakan wewenang yang
diberikan Allah kepada Adam dan anak cucunya untuk direalisasikan di bumi ini.
Khalifah memiliki fungsi untuk melindungi bumi dan seisinya, yang terkandung
atas lima pokok kehidupan yaitu, agama (aqidah), jiwa manusia, harta kekayaan,
akal pikiran, dan keturunan (kehormatan).

5. Kekuasaan yang diberikan Allah kepada manusia sebagai khalifah fil ardhi
tidak bersifat mutlak. Jelaskan maksud pernyataan tersebut!

Maksud dari pernyataan tersebut ialah bahwa Allah menciptakan manusia


sebagai khalifah itu terdapat batasan dalam kekuasaan yang di amanahkan oleh
Allah sehingga seorah khalifah tidak boleh menggunakan kekuasaannya untuk
melawan kehendak dan hukum-hukum yang telah di tetapkan Allah.

6. Manusia memiliki dwifungsi yaitu sebagai khalifah dan hamba Allah.


Jelaskan hubungan kedua fungsi tersebut!
 Khalifah adalah para pemimpin dimuka bumi ini. 
 Hamba Allah adalah orang yang taat/tuntuk kepada Allah. Maksud dari
taat / tunduk pada allah sendiri ialah menjalankan apa yang telah
diperintahkan oleh-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Bentuk keterkaitannya adalah ketika seseorang/manusia itu dilahirkan di muka


bumi, pada hakikatnya mereka dibebankan pada 2 perihal penting yakni sebagai
khalifah di bumi sekaligus menjadi Hamba Allah. Sehingga ketika seseorang itu
hendak menjadi khalifah di bumi ini mereka juga jangan lupa tugas mereka yakni
sebagai hamba Allah. Jadi ketika seseorang/manusia itu melaksanakan
kepemimpinannya di bumi ini tidak lepas semata-mata sebab penghambaannya
pada Allah SWT. Hal ini yang menjadi pedoman bagi seseorang tersebut
menjalankan tugas sebagai khalifah sehingga selalu berpegang teguh pada Aqidah
keimanan dan ketaqwaan pada Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai