2001548882
LH01
JAWABAN
1. Tubuh : Tubuh manusia merupakan dimensi yang dapat dilihat dan disentuh secara
langsung dengan hampir 100 miliar sel yang secara aktif bersama-sama dengan organ tubuh
melakukan fungsi kehidupan. Steven Covey (2005:496) mengajurkan tiga hal yang perlu
dilakukan untuk mengolah tubuh agar menjadi pelayan yang baik bagi manusia yakni :
a. Mengkonsumsi nutrisi yang baik dan seimbang
b. Berolahraga yang seimbang dan teratur
c. Beristirahat yang cukup, relaks, memanej stress dan berpola pikir preventif
Pikiran: Collin Rose dalam bukunya Accelerated Learning for the 21st Century
memperkenalkan 6 langkah rencana mengembangkan pikiran dengan rumus M-A-S-T-E-R,
yakni :
a. Motivating your mind : Memotivasi pikiran artinya membuat pikiran selalu dalam keadaan
siap untuk belajar, yakni keadaan yang rileks, percaya diri, dan selalu termotivasi
b. Acquiring the information : Proses belajar di sekolah, kampus atau rumah yang bersifat
paksaan akan melemahkan kualitas belajar seseorang manusia
c. Trigering the memory : Sebagian informasi yang terpatri pada memori jangka pendek, yang
mudah terlupakan atau memori jangka panjang yang akan menetap lama.
d. Exhibiting what you know : Ujilah setiap informasi dengan memperaktikkan langsung dalam
pengalaman atau paling tidak biasakan diri untuk mempresentasikan atau sharing informasi
yang kita peroleh kepada sesma di sekitar kita baik secara verbal maupun non verbal.
e. Reflecting how you have learned : Tahap terakhir dalam Rumus MASTER ini yakni berhenti
atau stop! Lalu bertanya diri dan merenungkan atau merefleksikan hal-hal berikut :
bagaimana pembelajaran berlangsung, bagaimana pembelajaran dapat berjalan dengan baik,
apa makna penting pelajaran itu bagi saya?
Perasaan atau hati: Perasaan adalah kekayaan estetis kita manusia untuk merasakan
keindahan dan cinta kasih. Ada 5 cara untuk mengembangkan emosi atau emotional intelligence
ini, yakni : meningkatkan kesadaran diri, memotivasi pribadi, mengatur diri sendiri, berempati,
bersosialisasi, dll.
Jiwa: Jiwa dapat dikembangkan sehingga bisa menjadi tuan yang baik bagi manusia. Covey
memperkenalkan tiga hal yang dapat dilakukan untuk mengembangkan jiwa, yakni :
a. Mengembangkan integritas: Melatih integritas artinya mengsintesiskan perbuatan dengan
nilai, keyakinan, dan hati nurani.
b. Makna: Apa yang membuat manusia ada adalah pada saat manusia merasa bermakna dalam
setiap detik-detik pengalaman dan perjalanan hidupnya. Makna artinya menyadari nilai dan
tujuan hidup manusia pada masa kini dan nanti.
c. Suara hati : Melalui suara hati, dapat berekspresi melebihi dimensi rasionalitas.
Sumber : https://dalamislam.com/info-islami/hakikat-manusia-menurut-islam
2. Tuhan menciptakan manusia dengan kualitas lebih daripada ciptaan yang lain. Manusia
diberikanNya akal, perasaan, moral dan aspek religius agar manusia mampu mengembangkan
dirinya dan mengolah segala isi alam semesta. Perwujudan Tuhan hadir di dalam diri sesama
memberikan motivasi atau inspirasi kepada setiap kita manusia untuk berbuat baik, berlaku
sopan, bertindak tulus dan penuh cinta untuk mengasihi sesama yang lain sebagai mana kita
dikasihi oleh Tuhan sendiri. Tuhan sangat luar biasa mencintai kita sehingga kita pun layak
membagikan cinta itu kepada sesama kita yang lain terutama sesama kita belum beruntung, tanpa
melihat perbedaan yang ada di antara kita dengan sesama lainnya.
3. Setiap agama percaya bahwa Tuhan memberikan perintah kepada manusianya untuk
saling membantu, menolong, mencintai satu sama lain walaupun sesama nya memiliki perbedaan
keyakinan. Perbedaan agama yang kita anut seharusnya tidak dapat membatasi kita untuk
melaksanakan perintah Tuhan tersebut. Kesadaran kita akan adanya perwujudan Tuhan dalam
setiap diri sesama manusia seharusnya dapat mendorong adanya rasa cinta kasih antara sesama
manusia yang berkarakter umum, publik dan universal untuk setiap sesama manusia dari
golongan agama, suku, atau ras manapun. Itulah makna sejati mencintai sesama dengan tulus
tanpa batasan apapun. Dalam surat At Taubah ayat 128, Allah subhanahu wa ta’alah berfirman,
“Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya
penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan
lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin”. Dari ayat tersebut kita bisa mengetahui bahwa
Islam sendiri diturunkan dengan penuh kasih sayang kepada semua umat manusia.