Anda di halaman 1dari 3

Nama : TASYA SALSABILA F

Nim : 858696203
S1 PGSD AKPMM

Tugas.2
Berikut ini disajikan Tugas wajib 2 yang harus saudara kerjakan
1. Sejauh manakah Pengaruh keimanan dalam kehidupan manusia? Sebutkan tanda-tanda
orang yang bertaqwa !
2. Jelaskan fungsi dan peranan Manusia!
3. Sebutkan karakter Masyarakat Madani?
4. Jelaskan Macam-Macam  Hukum Syari’at!
5. Apa yang dimaksud Moralitas?jelaskan bahwa moralitas merupakan suatu ciri khas
manusia?

JAWAB
1. Keimanan dalam kehidupan manusia tidak hanya terbatas pada keyakinan saja namun sikap
(attitude), yaitu kondisi mental yang menunjukkan kecenderungan atau keinginan luar biasa
terhadap Allah. Orang yang rela mengorbankan jiwa dan raganya karena allah.
Tanda orang yang bertaqwa pada Allah :
1. Memiliki lidah yang selalu menjadikan sibuk berdzikir kepada Allah, membaca al quran dan
memperbincangkan ilmu.
2. Memiliki hati yang selalu mengeluarkan dari dalam perasaan tidak bermusuhan dan dengki.
3. Penglihatannya tidak memandang yang haram, keinginan nafsu dunia, tetapi ia
memandangnya dengan mengambil contoh.
4. Perutnya tidak dimasukkan barang haram.
5. Tangannya tidak dipanjangkann ke arah yang haram.
6. Telapak kakinya tidak dipakai untuk berjalan menuju maksiat.
7. \ketaatannya murni karena Allah.

2. Di dalam Al Qur’an disebutkan fungsi dan peranan yang diberikan Allah kepada manusia.
• Menjadi abdi Allah. Secara sederhana hal ini berarti hanya bersedia mengabdi kepada Allah
dan tidak mau mengabdi kepada selain Allah termasuk tidak mengabdi kepada nafsu dan
syahwat. Yang dimaksud dengan abdi adalah makhluk yang mau melaksanakan apapun
perintah Allah meski terdapat resiko besar di dalam perintah Allah. Abdi juga tidak akan
pernah membangkang terhadap Allah. Hal ini tercantum dalam QS Az Dzariyat : 56“Dan
tidak Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu”
• Menjadi saksi Allah. Sebelum lahir ke dunia ini, manusia bersaksi kepada Allah bahwa
hanya Dialah Tuhannya.Yang demikian dilakukan agar mereka tidak ingkar di hari akhir
nanti. Sehingga manusia sesuai fitrahnya adalah beriman kepada Allah tapi orang tuanya
yang menjadikan manusia sebagai Nasrani atau beragama selain Islam. Hal ini tercantum
dalam QS Al A’raf : 172
• “Dan (ingatlah), keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil
kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):”Bukankah Aku ini Tuhanmu?”. Mereka
menjawab:”Betul (Engkau Tuhan Kami),kami menjadi saksi”.(Kami lakukan yang demikian
itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan:”Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah
orang-orang yang lengah terhadap ini(keesaan Tuhan)”
• Khalifah Allah sebenarnya adalah perwakilan Allah untuk berbuat sesuai dengan misi yang
telah ditentukan Allah sebelum manusia dilahirkan yaitu untuk memakmurkan bumi.
Khalifah yang dimaksud Allah bukanlah suatu jabatan sebagai Raja atau Presiden tetapi yang
dimaksud sebagai kholifah di sini adalah seorang pemimpin Islam yang mampu
memakmurkan alam dengan syariah-syariah yang telah diajarkan Rosulullah kepada umat
manusia. Dan manusia yang beriman sejatilah yang mampu memikul tanggung jawab ini.
Karena kholifah adalah wali Allah yang mempusakai dunia ini.
3.
3. karakter masyarakat madani : masyarakat beradab dan sejahtera (masyarakat madani)
adalah keadilan sosial, egalitarianisme, pluralisme, supremasi hukum, dan pengawasan sosial.
Keadilan sosial adalah tindakan adil terhadap setiap orang dan membebaskan segala
penindasan. Egalitarianisme adalah kesamaan tanpa diskriminasi baik etnis, agama, suku, dll.
Pluralisme adalah sikap menghormati kemajemukan dengan menerimanya secara tulus
sebagai sebuah anugerah dan kebajikan. Supremasi hukum adalah menempatkan hukum di
atas segalanya dan menetapkannya tanpa memandang “atas” dan “bawah”.

4. Secara garis besar hukum Islam terbagi menjadi lima macam: Pertama, Wajib; yaitu suatu
perbuatan apabila dikerjakan oleh seseorang, maka orang yang mengerjakannya akan
mendapat pahala dan apabila perbuatan itu ditinggalkan maka akan mendapat siksa. Kedua,
Sunnah (mandub), yaitu perbuatan apabila dikerjakan maka orang yang mengerjakan akan
mendapat pahala dan apabila ditinggalkan maka orang yang meninggalkan tersebut tidak
mendapat siksa.
Hukum yang ketiga adalah haram, yaitu segala perbuatan yang apabila perbuatan itu
ditinggalkan akan mendapat pahala sementara apabila dikerjakan maka orang tersebut akan
mendapat siksa. Yang keempat adalah makruh, yaitu satu perbuatan disebut makruh apabila
perbuatan tersebut ditinggalkan maka orang yang meninggalkan mendapat pahala dan apabila
dikerjakan maka orang tersebut tidak mendapat siksa. Yang kelima adalah mubah yaitu suatu
perbuatan yang apabila dikerjakan orang yang mengerjakan tidak mendapat pahala dan
apabila ditinggalkan tidak berdosa.

5. Moral merujuk kepada nilai-nilai kemanusiaan. Moral berasal dari kata Mores yang artinya
adat atau cara hidup. Secara umum, moralitas merupakan sifat moral dari suatu perbuatan, atau
pandangan baik buruk nya kita tentang suatu perbuatan. Ketika berbicara tentang moral maka
tidak akan bisa lepas dari agama, karena di dalam agama terkandung nilai-nilai moral.
Moralitas dalam agama juga dipandang sebagai sesuatu yang luhur, tatanan dalam kehidupan
sosial yang dijadikan pedoman. Bisa dibilang, agama melahirkan moral. Sehingga seseorang
yang beragama dan menjalankan ajaran agamanya dengan baik semestinya juga memiliki
moral yang baik.
Moralitas bisa dikatakan sebagai salah satu ciri khas manusia berwujud kesadaran manusia
akan tentang baik dan buruk, tentang yang boleh dilakukan dan dilarang, serta tentang yang
harus dilakukan dan tidak pantas dilakukan. Dalam kehidupan sehari-hari, pembentukan
moralitas pada diri seseorang biasanya dipengaruhi oleh agama, filsafat, kelompok sosial, dan
hati nurani.

Anda mungkin juga menyukai