Anda di halaman 1dari 5

Berikut adalah soal Tugas ke-1 yang wajib Anda kerjakan.

Bacalah pertanyaan dengan


cermat kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut.

1. Ibadah dibagi menjadi dua bentuk yaitu ibadah mahdlah dan ibadah ghairu mahdlah.
Coba jelaskan kedua pengertian berikut, serta berikan contoh masing-masing dari
jenis ibadah tersebut.
2. Tuliskan ayat dan tafsir yang menjelaskan tentang proses penciptaan manusia, serta
jelaskan tahapan penciptaan manusia menurut Al-Qur’an!
3. Al-Quran menyebutkan beberapa istilah untuk menyebut manusia. Jelaskan istilah-
istilah yang digunakan tersebut!
4. Manusia juga disebut sebagai khalifah. Jelaskan langkah-langkah yang dilakukan
manusia untuk merealisasikan peran sebagai khalifah!
5. Islam berjuang untuk tegaknya masyarakat yang beradab dan sejahtera. Jelaskan
prinsip-prinsip untuk menegakkan masyarakat yang beradab dan sejahtera!

Jawaban :

1. Ibadah mahdlah merupakan ibadah kepada Allah SubhanaWaTa’ala yang telah


ditetapkan macam, syarat, tata cara, dan rukunnya oleh Allah SubhanaWaTa’ala
dalam Al-Qur’an juga sunah rasul didalam hadits nabi. Seluruh ketentuan harus
dijalankan apabila tidak mengikuti ketetapan yang ada maka ibadah dianggap
tidak sah. Contoh ibadah mahdlah, yaitu:
a. Shalat 5 waktu dan shalat sunnah lainnya.
b. Puasa Ramadhan dan Puasa sunnah pada bulan lain.
c. Ibadah Haji dan Umroh.
d. Membayar zakat fitrah.

Ibadah ghairu mahdlah merupakan ibadah sosial yang macam jenisnya tidak
ditentukan Al-Qur’an atau sunnah rasul dan menyangkut apa saja perbuatan yang
dilakukan seorang muslim dengan niat karena Allah SubhanaWaTa’ala juga tidak
termasuk larangan-Nya. Contoh ibadah ghairu madhlah, yaitu:

a. Lisannya senantiasa berbuat baik dengan membaca Al-Qur’an dan


berdzikir kepada Allah SubhanaWaTa’ala serta tidak menggunakan
lisannya untuk berbuat keburukan seperti brbohong, menggunjing orang,
dan mengadu domba.
b. Tidak memiliki sifat iri dengki.
c. Tidak makan dari hal yang haram.
d. Langkahnya digunakan untuk beramal dan tidak berbuat keburukan.
e. Ketaatan murni karena Allah SubhanaWaTa’ala.

2. Proses penciptaan manusia dalam Q.S. Al-Mu’minuun (23) ayat 12-14: wa laqad
khalaqnal-insāna min sulālatim min ṭīn. (12) ṡumma ja'alnāhu nuṭfatan fī qarārim
makīn. (13) ṡumma khalaqnan-nuṭfata 'alaqatan fa khalaqnal-'alaqata muḍgatan fa
khalaqnal- muḍgata 'iẓāman fa kasaunal-'iẓāma laḥman ṡumma ansya`nāhu
khalqan ākhar, fa tabārakallāhu aḥsanul-khāliqīn. (14)
Artinya:
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal)
dari tanah. (12) Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan)
dalam tempat yang kokoh (rahim). (13) Kemudian air mani itu Kami jadikan
segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan
segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami
bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk)
lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. (14)
Tafsir:
Dan kami menciptakan keturunannya dari air mani yang disimpan pada rahim
wanita, kemudian menjadikkannya segumpal darah, setelah 40 hari menjadi
segumpal daging lalu terbentuk tulang belulang yang akan diselimuti daging,
menjadikannya sebagai janin lalu ditiupkan ruh kepadanya.

3. Basyar merupakan gambaran manusia yang dapat dilihat, makan, berjalan, dan
memenuhi kebutuhan hidupnya. Basyar disebutkan sebanyak 35 kali dalam Al-
Qur’an yang membahas tentang kemanusiaan dan polemik rasul atau nabi Allah
dengan orang-orang kafir.
An-nass merupakan sekumpulan umat manusia sebagai keturunan nabi Adam
AlaihiSalam. An-nass disebutkan sebanyak 240 kali dalam Al-Qur’an. Al-insan
merupakan makhluk ciptaan Allah SubhanaWaTa’ala yang dibebankan
tanggungjawab (mukallaf). Al-insan disebutkan sebanyak 65 kali dalam Al-
Qur’an yang membahas tentang keistimewaan dan ciri manusia.

4. Langkah-langkah merealisasikan peran sebagai khalifah:


a. Meningkatkan ketakwaan dan keimanannya kepada Allah SubhanaWaTa’ala
dengan menjalankan ibadah dan memahami ajaran-ajaran islam agar selalu
tunduk juga patuh kepada Allah SubhanaWaTa’ala.
b. Meningkatkan pengetahuan melalui ilmu dari Al-Qur’an, hadits, dan ilmu
pengetahuan modern.
c. Mempelajari cara memimpin yang baik dimulai dari memimpin keluarga dan
orang-orang disekitarnya.
d. Bersikap toleransi dan menegakkan keadilan guna menjaga perdamaian
diantara masyarakat.
e. Menyebarkan pesan Islam dengan damai dan memberikan pendidikan tentang
Islam kepada orang lain.
f. Selalu berdoa kepada Allah SubhanaWaTa’ala agar diberi petunjuk dan tidak
salah melangkah.

5. Prinsip-prinsip menegakkan masyarakat yang beradab dan sejahtera:


a. Keadilan, menegakkan keadilan bersifat fitrah dan dilakukan setiap orang
sebagai bentuk mengakui Allah SubhanaWaTa’ala sebagi tuhannya, dan
ketidakadilan merupakan penyelewengan hakikat manusia.
b. Supremasi hukum, dalam mewujudukan keadilan dimulai dari menegakkan
hukum kepada siapa saja tanpa melihat siapa orang tersebut dan dari kalangan
mana dia.
c. Egalitarianisme (persamaan), masyarakat tidak melihat keutamaan
berdasarkan keturunan, ras, dan etnis melainkan dilihat atas dasar ketakwaan
agar terwujud keterbukaan serta seluruh masyarakat berpartisipasi
menentukan pemimpin juga kebijakan publik.
d. Pluralisme, menyikapi dengan tulus keberagaman sebagai karunia Allah
SubhanaWaTa’ala.
e. Pengawasan sosial, sebagai usaha terwujudnya kebaikan bersama dengan
keterbukaan bahwa setiap masyarakat memiliki kebebasan melakukan
tindakan sebagai konsekuensi logis pandangan positif manusia adalah baik.
Dengan pengawasan sosial secara individu dan lembaga dalam usaha
mewujudkan masyarakat beradab dan sejahtera yang didadasarkan pada fitrah
manusia baik serta berdiri atas dasar tidak bersalah begiu sebaliknya agar tidak
terjadi penyelewengan.

Daftar Pustaka / Referensi:

Buku

Ali Nurdin, dkk. Pendidikan Agama Islam. Tangerang Selatan. Universitas Terbuka,
2021.

Jurnal

Fikri A.N. 2020. Al-Qur’an dan Biologi. Jurnal STIU Darul Hikmah Vol 6 No 1.

Made S. 2022. Eksistensi Manusia Sebagai Khalifah dan Implementasinya dalam


Pendidikan Islam. Jurnal Andragogi Vol 4. No 2: Institut PTIQ Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai