Kelas: K-11
Tidak ada zat yang disembah kecuali Allah, Allah menciptakan dunia ini sebagai tanda
kebesaran dan kekuasaan Allah. Dalam Q.S Al Imran “sesungguhnya dalam penciptaan langit
dan bumi, dan dalam pergantian siang dan malam sesungguhnya ada tanda kebesaran Allah bagi
manusia ulil albab.”
Ditegaskan kembali dalam Q.S Al Furqan:2 tentang Allah yang menciptakan alam semesta dan
Allah adalah puncak dari segala sebab (prima causa).
Taksonomi Tauhid
1. Allah satu-satunya Dzat yang berhak disembah, ditegaskan dalam Q.S Al Baqarah : 163.
2. Allah satu-satunya Dzat yang menciptakan dan mengatur alam semesta, ditegaskan dalam
Q.S Al-Araf : 54.
3. Allah satu-satunya Dzat yang memiliki nama-nama yang baik dan tidak ada satupun
makhluk yang dapat menyerupaiNya, ditegaskan dalam Q.S Al Hasyr: 22-24.
Tauhid vs Syirik
1. Shughra (kecil), contohnya yaitu berniat bukan karena Allah (riya = ingin dilihat oleh
orang lain, yang menyebabkan amal soleh akan hilang).
2. Kubra (besar), yaitu menyembah selain Allah, seperti percaya pada peramal, menyembah
kuburan, dll. Allah menyebutkan bahwa “siapa yang melakukannya, dan dia wafat
sebelum bertobat, maka ia akan kekal di neraka.”
Tauhid juga dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1. Ikrar dalam hati bahwa:
Tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah.
Tidak ada yang menciptakan dan mengatur alam semesta kecuali Allah.
Nama-nama baik hanya milik Allah semata dan tidak ada makhluk yang mampu
menyerupainya.
2. Badan, dengan dibuktikan melalui perbuatan.
Fenomena Kemusyrikan
1. Itiba’ yaitu mengikuti dalam hal-hal yang berkaitan dengan ibadah ritual dan diluar ritual.
Ditegaskan dalam Q.S Al Imran :31.
2. Mahabbah yaitu sering menyebut namanya dalam hatinya. Dalam salah satu riwayat
disebutkan bahwa “Tidak akan beriman diantara kalian, sampai aku lebih dicintai dari
pada anaknya, orang tuanya, bahkan seluruh manusia.” H.R Bukhari dan Muslim. Cinta
Kepada Allah nomor satu lalu cinta kepada Rasul nomor dua.
1. Bid’ah = barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam urusan kami ini (urusan agama)
yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak.
2. Sunnah = mengikuti yang dicontohkan oleh Rasulullah “hai orang-orang yang beriman,
taatilah Allah dan taatilah Rasulnya, dan taatilah ulil amri diantara kalian.” Q.S An
Nisa ; 59.
Perkara ibadah ritual tidak boleh dilakukan kecuali ada yang membolehkan.
Perkara ibadah diluar ritual boleh dilakukan kecuali ada yang mengharamkan.
Paradigma Pembangunan Peradaban Islam
Paradigma adalah keyakinan dan nilai-nilai yang dipegang oleh suatu masyarakat
akademis tertentu yang akan berpengaruh pada proses berfikir melalui metode dan prinsip-
prinsip. Al-Quran adalah paradigma kehidupan, mengacu pada Q.S Al Fajr dan Al Mudatsir.
Kebudayaan adalah segala hasil cipta karya manusia dengan segenap nlai yang
dikandungnya yang diperuntukkan untuk mengatasi semua persoalan hidup manusia, yang
ditradisikan dari generasi ke generasi.
Peradaban adalah hasil karya manusia dan hasil karya diluar manusia yang memiliki nilai
tinggi yang sudah establish. Contohnya adalah peradaban Mesir, Babilonia, dll.
Unsur kebudayaan
1. Budaya wahyu, yakinkan tuhan itu satu, kita akan meninggal, dan akan ada akhirat
2. Budaya normatif, saling memaafkan dan saling tolong menolong
3. Budaya simbolik, seperti hijab, sholat, pakaian
4. Budaya sosial, bagaimana kita bergaul
5. Budaya material, yang dilakukan secara simultan dengan prioritas
Hal ini dipetik dari sejarah pembangunan peradaban yang dilakukan oleh Nabi Muhammad
S.A.W di Madinah ak-Munawwarah.
Manusia memiliki lima dimensi, yaitu fisik, perilaku, dimensi akal atau kesadaran, dimensi
qalbu dan hati nurani, serta dimensi ruhani.
Prinsip selektivitas
Prinsip toleransi
Prinsip etika dan estetika
Prinsip manfaat
Prinsip rasionalitas
Kehancuran Peradaban
Nabi bersabda “simpul-simpul Islam akan terlepas, terurai satu per satu. Simpul pertama
adalah pemerintahan, dan simpul terakhir adalah shalat 5 waktu” H.R Imam Ahmad dalam
kitab Musnad Juz IV halaman 232.
Akhlaq
Aqidah tentang ikatan kita dengan allah, meyakini dengan hati, mengucapkan dengan
lisan dan melaksanakan dengan perbuatan.
Syariah tentang aturan bagaimana kita beribah, ibdah ada yang fardu ain(individu) dan
fardu kifayah(grup).
Akhlaq
Etika dibatasi dengan legalitas baik dan buruk, segangkan akhlaq dibatasi dengan Al-
Quran.
Hablum minallah
Tauhid berasal dari wahada= meyakini bahwa Allah adalah satu satunya tuhan. Macam –
macam tauhid:
Uluhiyah berasalal dari kata ilahun yang berati tuhan, meyakini bahwa Allah
satu-satunya tuhan.
Rububiyah berasal dari kata robbun, Allah adalah pendiidk manusia dengan Al
Quran.
Mulkiyah berasal dari kara maliki yang artinya raja, Allah satu-satunya raja alam.
‘Ubudiyah dari kata abdun yang artinya satusatunya yang kita sembah.
Asma wa sifat yaitu meyakini bahwa Allah yang mempunyawi nama-nama dan
sifat yang indah dan tidak ada yang bisa menandinginya.
Kebalikan dari tauhid adalah syirik, yaitu menyekutukan Allah, meyakini bahwa ada
tuhan selain Allah. Macamnya:
Akbar = kabiron = yang paling besar, yang berarti jelas jelas meyakini tuhan lain
selain Allah.
Ausath = syirik tengah-tengah, percaya pada suatu hal, contohnya percaya pada
jimat, zodiak.
Asghar = syirik yang paling kecil, seperti semut hitam diatas batu hitam, kita
tidak merasa bahwa kita melakukan itu. Contohnya adalah riya yaitu kita beramal
tetapi kita ingin dipuji oleh orang, riya bisa menghanguskan pahala kita. Ujub
yaitu merasa lebih hebat dari orang lain. Sub’ah yaitu beramal tetapi ingin
didengar oleh orang lain.
Ternyata ada perbedaan antara Nabi dengan Rasul. Nabi berasal dari kata naba’a, dan
nabiyun yang berarti pembawa berita. Sedangkan Rasul berasal dari kata arsala, rasulun yang
berarti orang yang diutus Allah.
Perbedaan antara keduanya adalah : Nabi itu tidak mempunyai umat, sedangkan Rasul
mempunyai umat.
Persamaan: manusia, laki-laki dan tidak mungkin perempuan, pilihan Allah, mendapat
mukjijat dari Allah.
1. Percaya/ iman
2. Ittiba’ = mengikuti, bukan taklib
3. Mencintai Rasulullah
4. Membela
5. Da’wah= menda’wahkan ajarannya
Hablum Minan-Naas
1. Bagaimana kita berperilaku kepada orang tua kita, dengan cara ihsan – dari Q.S Al Isra,
kita harus menjaga mereka, tidak boleh berkata kasar sekalipun kata ah.
2. Muslim: berperilaku baik kepada orang muslim.
3. Non-Muslim: harus bertoleransi dalam hal apapun dengan non-muslim asalkan tidak
bersentuhan dengan aqidah. Kita boleh menganngap agama kita paling benar tapi tidak
boleh dikatakan kepada non muslim, dan kita tidak boleh mengatakan semua agama itu
benar karena akan mudah untuk kita berubah agama.
4. Lawan jenis: jangan mendekati zina, gakboleh menghias diri hanya karena ingin dilihat
oleh lawan jenis, harus menutup aurat.
5. Diri sendiri: tidak boleh dzolim terhadap diri sendiri, merubah bentuk dari tubuh sendiri.
Tidak boleh berkeluh kesah, harus senantiasa bersyukur terhadap pemberian Allah. Kita
harus qanaah atau merasa puas atas pemberian Allah dan sabar, tidak boleh kufur nikmat.
Hablum Minal’Alam
1. Flora – tanamlah satu biji walaupun engkau tahu bahwa esok engkau akan mati.
2. Fauna - sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat baik kepada segala sesuatu. Apabila
3. kamu membunuh, maka perbaikilah cara membunuhnya, apabila kamu menyembelihnya
maka tajamkanlah pisaunya (HR Muslim).
4. Energi—barangsiapa yang memberi minum kepada seorang muslim dengan air ketika air
itu ada seakan-akan ia memerdekakan seorang budak, dan barangsiapa yang memberi
minum dengan air itu tidak ada seakan-akan ia menghidupkannya dari kematian (HR Abu
Dawud).
Etika Pernikahan dalam Islam
Hakikat pernikahan adalah mitsaqan ghalida (Q.S An-Nisa ; 21). Ikatan yang sangat
kukuh antara seorang pria dengan wanita yang bukan muhrim untuk hidup berumah tangga yang
diawali dengan ijab qabul dan disertai dengan mahar.
Visi Pernikahan
Fungsi pernikahan
1. Untuk menghalalkan pergaulan antara pria dan wanita,
2. Dakwah wa tarbiyyah yaitu mengajak pada kebaikan dan pendidikan
3. Penghasil keturunan
4. Menyempurnakan agama, banyak sekali hal yang bisa tergarap otomatis setelah menikah
Pra Nikah
4. Khitbah atau melamar, laki-laki meminta kesediaan perempuan untuk menjadi calon
istrinya
Tidak ada jeda waktu khusus tapi harus secepatnya dari khitbah ke pernikahan.
Syarat Nikah
Rukun Nikah
1. Calon mempelai
3. Saksi, saksi ini ada dua, dan diusahakan salah satunya adalah orang yang masih muda
4. Mahar
5. Ijab qobul.
Model-Model Pernikahan
2. Nikah sirri, yaitu pernikahan yang sah secara agama tetapi tidak secara negara.
3. Nikah gantung, yaitu pernikahan yang terdapat jeda waktu nikah dengan waktu hidup
satu rumah.
4. Nikah sighar, yaitu nikah silang dan tidak disertai dengan mahar, hal ini adalah
pernikahan yang dilarang.
5. Nikah mut'ah, yaitu nikah kontrak hal ini pula tidak boleh dilaksanakan.
Pernikahan yang Haram
3. Dengan janda yang masih iddah. Waktu iddah ketika ditinggal mati adalah 40 hari, jika
ditalak cerai 3 bulan, agar sel sperma suami yang lalu sudah terbuang bersih
7. Nikah paksa
3. Basic value kewajiban suami adalah “wa ‘aasyiru hunna bil ma’ruf” tidak boleh
menyakiti
2. Hak bekerja
Jenis Siyasah
1. Siyasah dusturiyah yaitu politik ketatanegaraan, yang menjelaskan tentang imamah yang
artinya khilafah/ kepemimpinan.
2. Siyasah dauliyah yaitu bagamana khalifah mampu mengatur negara termasuk hubungan
negara dengan negara lain, mengatur hubungan nasional dan internasional.
3. Siyasah maliyah yaitu hal yang berhubungan dengan keuangan dan tatacara
mengelolanya. Bagaimana uang berasal, bagaimana uang itu dikelola, dan bagaimana
uang itu dimanfaatkan.
1. Hukum syariah yaitu hukum yang berasal dari Allah yang ada dalam Al Quran.
2. Hukum sunnatullah yaitu hukum yang melekat pada alam itu sendiri, misalnya gravitasi,
rotasi, pertumbuhan, dll.
3. Hukum akal yaitu yang dihasilkan oleh rasio atau nalar, misalnya tentang kontruksi
bangunan.
4. Hukum ulul’ amri, yang pertama harus kita taati adalah Allah, kemudian Rasulullah, baru
ulul’ amri. Tetapi, hukum ulul’ amri tidak boleh bertentangan dengan syariah.
5. Hukum ‘urf yaitu hukum adat istiadat,misalnya keharusan antri jika makan ala
prasmanan, namun jika ada beberapa adat yang berkontradiksi dengan hukum syariah dan
akidah, maka yang harus kita ikuti adalah hukum syariah.
1. Kafir
2. Muslim yang lebih menyukai kekafiran daripada keimanan.
3. Muslim yang suka menjadikan agama sebagai bahan ejekan, seharusnya pemimpin itu
bisa memediasi dan mengkondusifkan masyarakatnya tidak menjadikan agama sebagai
bahan ejekan atau bahan komparasi untuk bahan bulying.
4. Muslim yang diprediksi bisa menimbulkan banyak madharat bagi ummat. Pilih yang
paling sedikit madharatnya bagi ummat.
5. Kalau dua-duanya kafir, kita wajib memilih salah satu diantaranya, selama peraturan
tidak bertentangan dengan syariat kita wajib untuk mentaatinya.
Wanita sangat dihargai dan dilindungi oleh islam, semuanya diatur dalam islam tentang
wanita. Jika wanita yang menjadi pemimpin, sebetulnya siapa yang harus dilindungi? Pria atau
wanita? Selain itu, wanita banyak halangannya, jika tugas kepresidenannya terbatas dengan
kewajibannya sebagai sorang istri, seorang ibu, mana yang harus di prioritaskan? terdapat hadist
yang menjelaskan bahwa “tidak akan bagahia sebiah umat jika dipimpin oleh seorang wanita”
Hudud berasal dari kata had yang berarti batasan yang berupa hukuman agar orang
muslim tidak melanggar batas yang sudah ditentukan oleh Allah yang berfungsi mencegah
terjadinya perbuatan kriminal dengan menjatuhkan hukum yang berat bagi pelakunya.
Qishash adalah hukuman bagi pelaku tindak kriminal kemanusiaan yang dibalas dengan
berbuatannya secara setimpal.
1. Pelakuzina : bagi jejaka/perawan didera 100 kali. Bagi duda/janda atau suami/istri
dirajam sampai mati.
2. Penuduh zina : didera 80 kali. Bagi suami/istri yang menuduh pasangannya berzina maka
harus mengatakan sumpah lian sebanyak 5 kali karena minimal saksi harus ada 4.
3. Mencuri : dipotong tangannya sesuai dengan sedikit banyaknya barang yang dicuri.
4. Mabuk : peminum arak atau khamr didera 40 sampai 80 kali.
5. Riddah (murtad) : orang yang murtad diberi tempo 3 hari untuk berpikir, jika tidak
kembali lagi maka dihukum mati. Diibaratkan dengan sel mati dalam tubuh, maka harus
cepat dibuang agar tidak meluas.
6. Hirabah (kerusuhan) : dihukum salib, dipotong silang tangan dan kakinya, dan dibuang
ke pulau terpencil selama 1 tahun.
1. Amdun (yang dilakukan dengan sengaja) : pelakunya wajib dibunuh lagi kecuali
dimaafkan oleh walinya (H R Abu Dawud).
2. Ghayr’ Amdi(pembunuhan yang tidak disengaja) tidak dikenai qishas akan tetapi dikenai
di’yat atau ganti rugi bagi keluarga korban (HR Ibn Abbas).
3. Syibhul’Amdi(pembunuhan seperti disengaja tetapi sebenarnya tidak)—pelaku tidak
dikenai qishash akan tetapi di’yat atau denda (HR Ibn Abbas).