Anda di halaman 1dari 23

TUGAS

MERESUME MATERI AGAMA ISLAM

DOSEN PENGAMPU: Drs. Siun Ruhan

Disusun Oleh:

Nama: Nadilah Ayu Regita

Npm:2226020042

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TRI MANDIRI

SAKTI BENGKULU
TA 2022/2023
BAB.I

SISTEM DAN CIRI AGAMA ISLAM

A.PENGERTIAN TIAN AGAMA ISLAM

Agama adalah percaya adanya Tuhan yang Maha Esa dan mempercayai hukum-
hukumannya. Makna agama dibagi menjadi 2 yaitu agama samawi adalah agama dari
langit sedangkan agama Ardhi adalah berkembang berdasarkan daya daerah dan
pemikiran seseorang melalui perantara yang diterima secara global.

Terdapat agama terbesar adalah:

1.Islam

2.Kristen

3.Budha

4.Saminisme

5.Konghucu

6.Baha’i

7.Yahudi

8.Jainisme

9.Gerakan agama baru

10.Shintosme

Jenis-jenis metode dalam memahami Islam ulumul tafsir, ulumul hadist, filasafat,
teologi, tasawuf, mistis islam, kajian Diah, akidah usulan, pemikiran modern,
pendidikan islam, tekstual dan kontekstual, muqoronah Mad Zhab.

Cara metode tipologi mengindentifikasi 5 aspek agama membandingkan kelima aspek


agama tersebut dengan aspek agama lain. 5 aspek diantaranya Tuhan, Nabi/Rosul,
kitab suci, situasi kemunculan nabi, individu pilihan .

A. SISTEM AJARAN AGAMA ISLAM

Dimensi ajaran Islam Allah menurunkan ajaran Islam kepada Nabi Muhammad
SAW. Secara garis besar terdapat dalam 3 hal yaitu : aqidah, syariat, dan akhlak
masing masing adalah sistem ajaran Islam.

1.Aqidah
Islam merupakan penutup agama diturunkan aneh Allah sebelumnya dengan di utus
Nabi Muhammad sebagai rasul terakhir.

2.Syariat

Syariat Islam yaitu sebagai jalan yang untuk mengatur umat Islam dan harus di patuhi
yang berisi perintah ,anjuran , dan larangannya.

3.Akhlaq

Suatu kekuatan dalam kehendak manusia sendiri. ahklaq adalah sesuatu yang
dibiasakan.

C.CIRI-CIRI AGAMA ISLAM

1.Memiliki Al-Quran sebagai Qitab Suci

2.Memiliki Idul Fitri sebagai Hari Besar Keagamaan.

3.Melakukan Puasa Secara Rutin Setiap Tahun

4.Memiliki Masjid Untuk Tempat Beribadah

5.Menggunakan Istilah Kiai, Ustadzah, Untuk Para Pemuka Agama

6.Memiliki Kewajiban Menunaikan rukun Haji Sebagai Salah Satu Kewajiban

7.Tidak Mengonsumsi Daging Babi Maupun Makanan Atau Minuman Yang


Mengandung Unsur Yang Berasal Dari Produk Turunan Babi
BAB.II

STRUKTUR AJARAN ISLAM

1.TAUHID

Tauhid adalah percaya kepada keesaan Allah/ beriman kepada Allah .


Konsekuensinya,percaya kepada Dzat-nya, sifat-sifat nya ,perbuatannya, wujud nya,
ciptaannya.

Macam-macam tauhid:

•Tauhid Asma’Wa Sifat:Beriman kepada nama-nama Allah dan sifat-sifatnya.

•Tauhid Rububiyyah:Allah yang maha segalanya

•Tauhid Ululhiyyah:Menjadikan Allah yang terpenting dalam hidup.

Fungsi Tauhid:

•Dalam kehidupan sosial artinya menghindarkan sikap thagut/tirani/kekuasaan yang


sewenang-wenang.

•Dalam kehidupan individu artinya dapat mengendali kan hawa nafsu sehingga
kejahatan dan keburukan bisa di cegah.

2.TAQWA

Taqwa artinya takut, kemudian menjaga, memelihara,

melindungi dari perbuatan yang dilarang Allah.Orang yang bertaqwa artinya takut
kepada Allah dengan kesadaran mengerjakan perintah nya dan menjauhi larangan nya.

Karakteristik orang bertaqwa (Q.S. Al-Baqarah ayat 177):

•Memelihara Fitrah Keimanan.

•Mencintai sesama manusia yang diwujudkan melalui pengorbanan harta,tenaga dan


pikiran.

•Memelihara ibadah formar.

•Memelihara kehormatan diri.

•Memiliki semangat perjuangan.

Tahap-tahap Taqwa:
•Sosialisasi:Pengenalan ajaran agama, pada masa kecil atau baru masuk islam.

•Indentifikasi:Mengerjakan amalan-amalan tertentu yang di sukai dan di kagumi.

•Pendalaman:Mengerjakan aman yang disukai penuh penghayatan.

•Penghayatan:Gemar dan merasa nikmat mengerjakan amalan ajaran islam

3.IMAN

Arti iman menurut bahasa percaya menurut istilah percaya pada hakekat Allah dan
percaya pada kebenaran ajaran islam.

1.Iman kepada Allah yaiti mempercayai bahwa Allah adalah dzat Yang Maha Esa.

•Bukti keesaan Allah

•Hukum beriman kepada Allah

Akibat bagi orang yang tidak beriman kepada Allah SWT:

1.Tidak dapat menerima kebenaran.

2.Selalu dalam keadaan bimbang dan ragu.

3.Tidak boleh diangkat menjadi pemimpin bagi kaum yang beriman hanya akan
memperoleh kemenangan sementara.

4.Menjadi musuh Allah akan mendapat siksa neraka.

•Allah mempunyai sifat sifat diantara nya yaitu hidup,tidak berpemulaan, kekal, maha
kuasa, maha tahu, berkemauan bebas, berbeda dengan mahluk nya, maha mendengar.

2.Iman kepada Malaikat-nya adalah mempercayai bahwa allah mempunyai mahkluk


yang gaib mailakat yang tidak pernah durhaka pada nya,senantiasa melaksanakan
tugas nya dengan cermat dan sebaik-baiknya.

1.Jibril menyampaikan wahyu

2.Mikail menyelenggarakan rizki mahluk

3.Israfil meniup sangkakala dan menjaga alam

4.Izrail mengurus pencabut roh

5.Ridwa menjaga surga

6.Malik menjaga neraka

7.Raqib mencatat amal baik manusia


8.Atib mencatat amal buruk manusia

9.Mungkar dan Nangkir mengajukan pertanyaan pada mayat di dalam kubur

a.Hubungan ikhitiar dengan Qadha dan Qadae

b.Hikma beriman kepada Qadha dan Qadar yaitu:

•Mendorong untuk giat dan semangat bekerja.

•Menumbuhkan rasa percaya diri dan optimis.

•Dapat terhindar dari rasa putus asa.

•Menghilangkan kesombongan

1.Aqidah

Islam merupakan penutup agama diturunkan aneh Allah sebelumnya dengan di utus
Nabi Muhammad sebagai rasul terakhir.

2.Syariat

Syariat Islam yaitu sebagai jalan yang untuk mengatur umat Islam dan harus di patuhi
yang berisi perintah ,anjuran , dan larangannya.

3.Akhlaq

Suatu kekuatan dalam kehendak manusia sendiri. ahklaq adalah sesuatu yang
dibiasakan.
BAB.III

SYARIAH DAN CARA PENGAMBILAN HUKUM DENGAN IJTIHAD SYARIAH

Syari’ah adalah ilmu wajib karena sebagai orang muslim bagaimana kita mau
mengerjakan ibadah bila di dasari dengan ilmu syari’ah.

1.Ta’rif syari’ah:

“Segala perkara yang Allah syariatkan kepada hamba nya, daripada hukum hakam.”

2.Syari’ah dan agama:

Jika berdasarkan ta’rif di atas,syariah itu sendiri adalah agama.

3.Kenapa Allah turunkan Syariah?

4.Sumber-sumber Syariah?

5.Apakah perkara yang retap?

6.Apakah perkara’boleh berubah’dan syarat-syaratnya?

7.Pelaksanaan Syariah

8.Berperingkat dalam melaksanakan Syariah

9.Siapakah yang boleh melaksanakan Syariah.Negara atau umat

10.Bolehkah satu golongan melaksanakan hudud sendiri

11.Khilaf antara mazhab

BENTUK-BENTUK CARA BERIJTIHAD

Ada tiga bentuk ijtihad yaitu:

1.Ijtihad intiqa’i adalah yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang untuk
memilih pendapat para ahli fiki terdahulu mengenai masalah masalah tertentu

2.Ijtihad insya’i usaha untuk menetapkan kesimpulan hukum mengenai peristiwa-


peristiwa baru yang belum diselesaikan oleh para ahli fikih terdahulu

3.Ijtihad muqorin(komparatif) adalah menggabungkan kedua bentuk ijtihad


diatas(intiqa’i dan insya’i)

LANGKAH-LANGKAH DALAM MELAKSANAKAN IJTIHAD


Di bawah ini akan diuraikan langkah-langkah yang di tempuh oleh seorang mujtahid
dalam istibath hukum.

a.Langkah pertama yang di lakukan mujtahid adalah merujuk pada al-Qur’an

b.Kalau tidak ditemukan dalam hukum nya dalam al-Qur’an,melangkah ke tahap


selanjutnya yaitu merujuk kepada sunah Nabi.

c.Mujtahid mencarinya dari pendapat ijma sahabat.

d.Bila tidak ada kesepakatan ulama sahabat tentang hukum yang dicarinya,maka
mujtahid menggunakan segenap kemampuan daya dan ilmunya untuk menggali dan
menemukan hukum Allah yang ia yakini pasti ada.
BAB. IV

AKHLAK DAN KARAKTERISTIK BESERTA DALILNYA

Akhlak adalah budi pekerti atau kelakuan.Akhlak berasal dari Bahasa Arab yaitu Al-
Khulk artinya tabiat , perangai, tingkah laku, kebiasaan dan kelakuan.

Berdasarkan istilahnya ahklak adalah sifat yang tertanam dalam diri seseorang yang
keluar dengan mudahnya tanpa adanya pemikiran atau paksaan.

Tujuan Ahklak

bertujuan untuk mengetahui perbedaan perbuatan manusia yang baik dan buruk, agar
manusia dapat memiliki pegangan dan terhindar dari perangai jahat,dan akan
menciptakan tata tertib dalam pergaulan masyarakat.

Karakteristik Ahklak Islam

1.Ahklak Rabbaniyah bahwasanya wahyu ilahi merupakan”referencesource”(sumber


rujukan) ajaran ahklak.

2.Ahklak Insyaniyah bahwa tuntunan fitrah dan eksistensi manusia sebagai makhluk
yang bermartabat

3.Ahklak Jam’iyah bahwa kebaikan yang terkandung didalam nya sesuai dengan
kemanusiaan yang universal

4.Ahklak Wasitiyah berarti bahwasanya ajaran ahklak itu menitikberatkan


keseimbangan antara rohani dan jasmani , keseimbangan antara dunia dan akhirat.

5.Ahklak Waqi’iyah bahwasanya ajaran ahklak memperhatikan kenyataan(realitas)


hidup manusia didasari oleh surat kenyataan

Macam-Macam Ahklak dan Contohnya

-Ahklak Terpuji(al-akhlaaqul mahmuudah) adalah perbuatan baik yang di lakukan


kepada Allah, sesama manusia dan mahkluk-makhluk lainnya .contohnya: berbakti
kepada orang tua, menghormati tamu, membantu orang lain dan masih banyak lagi

-Ahklak Tercela(al-akhlaaqul madzmuumah) adalah perbuatan buruk kepada Allah


contohnya: berbuat dusta, mengumpat, mengadu domba, iri hati, sombong dan
perbuatan tidak terpuji lainnya.
BAB. V

KONSEP DAN POTENSI MANUSIA MENURUT AL-QUR’AN

A.Manusia sebagai’Abd Allah

Sebagai hamba Allah, manusia Harus mengabdi kepada Allah sebagai Sang Pencipta.
Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat at-Taubah ayat 112

‫ۤا ِٕى ُب ْو َن ا ْل ٰع ِب ُد ْو َن ا ْل َح ا ِم ُد ْو َن ا ل َّس ۤا ِٕى ُح ْو َن ا ل َّر ا ِك ُع ْو َن ا ل َّس ا ِج ُد ْو َن ا ٰاْل ِم ُر ْو َن ِب ا ْل َم ْع ُر ْو ِف‬


‫َو ا ل َّن ا ُه ْو َن َع ِن ا ْل ُم ْن َك ِر َو ا ْل ٰح ِف ُظ ْو َن ِل ُح ُد ْو ِد ا ل ّٰل ِه ۗ َو َب ِّش ِر ا ْل ُم ْؤ ِم ِن ْي َن‬

“Mereka itu adalah orang-orang yang bertobat, beribadah, memuji (Allah),


mengembara (demi ilmu dan agama), rukuk, sujud, menyuruh berbuat makruf dan
mencegah dari yang mungkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan
gembirakanlah orang-orang mukmin itu.”(QS.At-Taubah:112)

B.Manusia Sebagai an-Naas

Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri.Hal tersebut sesuai
dengan firman Allah dalam surat al-Hujarat ayat 13.

‫ٰٓيَاُّيَها الَّناُس ِاَّنا َخ َلْقٰن ُك ْم ِّم ْن َذ َك ٍر َّو ُاْنٰث ى َو َجَع ْلٰن ُك ْم ُش ُعْو ًبا َّو َقَبۤا ِٕىَل ِلَتَع اَر ُفْو ا ۚ ِاَّن َاْك َر َم ُك ْم ِع ْنَد ِهّٰللا َاْتٰق ىُك ْم ِۗاَّن َهّٰللا َع ِلْيٌم َخ ِبْيٌر‬

“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-
suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di
sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui lagi
maha mengenal.”

C.Manusi Sebagai Khalifah Allah

Sebagai khalifah, manusia memiliki tugas untuk mengemban amanah, memanfaatkan


bumi untuk memenuhi kebutuhan nya, serta menjaga keseimbangan alam.Hal ini
sesuai dengan firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 30.
‫ٰۤل‬
‫َخ ِل ْي َف ًة ۗ َق ا ُل ْٓو ا َا َت ْج َع ُل ِف ْي َه ا َم ْن ُّي ْف ِس ُد ِف ْي َه ا َو َي ْس ِف ُك َو ِا ْذ َق ا َل َر ُّب َك ِل ْل َم ِٕى َك ِة ِ ا ِّن ْي َج ا ِع ٌل ِف ى‬
‫ا َاْل ْر ِض ا ل ِّد َم ۤا َۚء َو َن ْح ُن ُن َس ِّب ُح ِب َح ْم ِد َك َو ُن َق ِّد ُس َل َك ۗ َق ا َل ِا ِّن ْٓي َا ْع َل ُم َم ا اَل َت ْع َل ُم ْو َن‬

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak
menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan
orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih
memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui
apa yang tidak kamu ketahui.”

D.Manusia Sebagai al-Insan


Namun sebagai al-Insan, manusia juga memiliki sisi negatif, yakni manusia tidak bisa
lepas dari sifat kelupaan nya. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Hud
ayat 9

‫َو َل ِٕى ْن َا َذ ْق َن ا ا ِاْل ْن َس ا َن ِم َّن ا َر ْح َم ًة ُث َّم َن َز ْع ٰن َه ا ِم ْن ُۚه ِا َّن ٗه َل َي ُٔـ ْو ٌس َك ُف ْو ٌر‬

“Dan jika Kami berikan rahmat Kami kepada manusia, kemudian (rahmat itu) Kami
cabut kembali, pastilah dia menjadi putus asa dan tidak berterima kasih.”

E.Manusia Sebagai Mahkluk Biologis (Basyar)

Manusia hanya sebagai mahkluk yang berada(wujud), yang erat hubungan nya dengan
perkembangbiakan, pertumbuhan, perkembangan, dan juga kebutuhan dalam
kehidupan(makanan) .hal ini sesuai firman Allah surat Al-Mu’minun ayat 12-14

‫َو َلَقۡد َخ َلۡق َنا اِاۡل ۡن َس اَن ِم ۡن ُس ٰل َلٍة ِّم ۡن ِط ۡي ٍن‬ ‌

‫ُثَّم َجَع ۡل ٰن ُه ُنۡط َفًة ِفۡى َقَر اٍر َّم ِكۡي ٍن‬
‫ُثَّم َخ َلۡق َنا الُّنۡط َفَة َع َلَقًة َفَخ َلۡق َنا اۡل َع َلَقَة ُم ۡض َغ ًة َفَخ َلۡق َنا اۡل ُم ۡض َغ َة ِع ٰظ ًم ا‬
‫َفَك َس ۡو َنا اۡل ِع ٰظ َم َلۡح ًم ا ُثَّم َاۡن َش ۡا ٰن ُه َخ ۡل ًقا ٰا َخ َر‌ ؕ َفَتٰب ـَر َك ُهّٰللا َاۡح َس ُن اۡل ٰخ ِلِقۡي َن‬
‫ُثَّم ِاَّنُك ۡم َبۡع َد ٰذ ِلَك َلَم ِّيُتۡو َؕن‬

“Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari
tanah.Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim).Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu
sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu
Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.
Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah,
Pencipta yang paling baik

BAB. VI

HUBUNGAN ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN

A.Ilmu Pengetahuan Dalam Islam


Islam adalah agama yang menghargai dan meninggikan derajat orang yang berilmu.
Sebagaimana Allah menyebutkan dalam Al-qur’an tentang orang orang berilmu,
berpikir dan berakal

‫َو َس َّخ َر َل ُك ُم ا َّل ْي َل َو ا ل َّن َه ا َۙر َو ا ل َّش ْم َس َو ا ْل َق َم َر ۗ َو ا ل ُّن ُج ْو ُم ُم َس َّخ ٰر ٌۢت ِب َا ْم ِر ٖه ۗ ِا َّن ِف ي ٰذ ِل َك ٰاَل ٰي ٍت‬
‫ِّل َق ْو ٍم َّي ْع ِق ُل ْو َۙن‬

“ Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu, dan bin-tang-
bintang dikendalikan dengan perintah-Nya. Sungguh, pada yang demikian itu benar-
benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang mengerti”(an-Nahl:12)

B.Pengertian Ilmu Pengetahuan

Kata ilmu berasal dari bahasa Arab yaitu ‘ilm yang berarti pengetahuan dan kemudian
arti tersebut berkembang menjadi ilmu pengetahuan. Kata ilm sendiri diserap dalam
bahasa Indonesia menjadi kaya ilmu atau yang merujuk pada Ilmu pengetahuan.

C.Pengetahuan Ilmu Pengetahuan Dalam Islam

Adapun ilmuwan besar pada masa itu yang tercatat dalam sejarah agama Islam
diantara nya adalah:

•Al-razi dengan Al-Hawi(850-923) merupakan sebuah ensiklopedi mengenai

•Perkebangan ilmu kedokteran sampai masanya. Rhazas juga mengarang suatu


ensiklopedia atau kamu kedokteran dengan judul continens.

•Ibunu Sina(980-1037) menulis buku-buku kedokteran di beri judul Al qonun atau the
Canon of Medicine yang kini menjadi standar dalam ilmu kedokteran di Eropa.

D.slam dan Cabang Ilmu Pengetahuan

Islam memiliki kaitan dengan ketiga ilmu tersebut di antaranya adalah:

•Islam dan ilmu pengetahuan alam

•Islam dan ilmu pengetahuan sosial

•Islam dan ilmu Humaniora

BAB.VII

HUBUNGAN ISLAM DAN KESEHATAN

1.Pengertian Islam dan Kesehatan


Islam merupakan agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, salah satu
aspek yang di perhatikan dalam Islam adalah tentang kesehatan karena merupakan hal
yang mutlak dalam menjalani aktivitas kehidupan manusia.

Wudhu menurut penelitian bisa merangsang saraf-saraf pada daerah yang terusal air
wudhu dan puasa dapat menyehatkan terutama pada sistem metabolisme dalam tubuh
manusia karena dengan berpuasa sistem metabolisme manusia bisa menjadi lebih
teratur.

2.Jenis-jenis Kesehatan

1.Kesehatan Rohani adalah keadaan seseorang yang terhindar dari gangguan-


gangguan jiwa dan dari gejala-gejala jiwa.

2.Kesehatan Sosial merupakan psikologis. Dimana ada kerhamonisan antara sebuah


individu dengan individu lain.

BAB.VIII

PANDANGAN ISLAM TERHADAP DEMOKRASI


Negara adalah cakupan wilayah yang sangat luas, dan memiliki beraneka ragam
budaya yang tidak sama antara satu yang lainnya.Demokrasi adalah negara yang
menjadikan rakyat nya sebagai pemilik dari kedaulatan tertinggi di suatu negara.
Pemerintah Islam Sistem pemerintahan yang di gunakan Islam adalah pemerintah
khalifah atau pemerintahan yang bersifat syar’i

Ciri-Ciri Pemerintahan Demokrasi

a.Memerintah berdasarkan kehendak rakyat

b.Memiliki ciri kontitusional

c.Memiliki wakil rakyat

d.Memiliki kegiatan pemilihan pemimpin

e.Memiliki suatu kelompok parta

f.Memiliki batasan kekuasaan

Konsep Demokrasi Yang Sesuai Dengan Islam

1.Demokrasi ialah suatu konsep pemerintah yang melibatkan seluruh warga


negaranya memutuskan suatu pemimpin yang akan mengurus negara mereka.

2.Rakyat di beri kebebasan dalam memberikan saran kenapa seorang pemimpin.

3.Rakyat di wajibkan untuk menggunakan hak suaranya.

4.Menetapkan suara terbanyak sebagai pemenang dalam pemilihan pemimpin.

5.Islam memberikan kebebasan pada setiap muslim untuk mengutarakan pendapat.

Konsep Demokrasi Yang Bertentangan Dengan Islam

1.Sering kali negara demokrasi meninggikan peraturan yang dibuat adalah sebuah
kesepakatan yang mutlak dan terbaik.

2.Dalam Islam sebuah pemdapat boleh diberikan namun harus tetap sesuai dengan
syariat islam.

3.Musyawarah yang islam ajarkan seperti hukum islam tetapkan.

Pandangan Tokoh Ulama Tengtang Demokrasi

1.Al Madudi

Beliau adalah tokoh ulama yang menolak dengan tegas suatu demokrasi dalam
negara.

2.Muhammad Imrah.
Beliau adalah yang tidak menerima demokrasi dengan tegas dan juga tidak
menyetujui adanya sistem demokrasi pada suatu negara.

4.Sejarah Perkembangan Hak Asasi Manusia

Hak asasi manusia adalah hak yang dimiliki manusia yang telah diperoleh dan dibawa
nya bersamaan bersamaan dengan kelahiran dengan kelahiran atau kehadiranya di
dalam kehidupan masyarakat.

5.Macam-macam Hak Asasi Manusia Dalam Islam

a.Hak Hidup

b.Hak Milik

c.Perlindungan Kehormatan

d.Keamanan Dan Kesucian Kehidupan Pribadi

e.Perlindungan Dari Hukuman Penjara Yang Sewenang Wenang

f.Hak Untuk Memperotes Kezaliman

g.Kebebasan Berekpetasi

h.Kebebasan Hati Nurani dan Keyakinan

i.Kebebasan Berserikat

j.Kebebasan Berpindah

k.Persamaan Hak Dalam Hukum

l.Hak Mendapatkan Keadilan

m.Hak Mendapatkan Kebutuhan Dasar Manusia

n.HAk Mendapatkan Pendidikan

BAB.X

POLITIK ISLAM DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM BERPOLITIK

A.Islam dan Politik


Islam sebagai agama samawi yang komponen dasarnya ‘aqidah dan syari’ah, punya
korelasi erat dengan politik dalam arti yang luas.

Politik harus sesuai syari’at islam, yaitu setiap upaya, sikap dan kebijakan untuk
mencapai tujuan umum prinsip syari’at. Tujuan itun ialah:

a.Memelihara, mengembangkan dan mengamalkan agama Islam.

b.Memelihara rasio dan mengembangkan cakrawalanya untuk kepentingan ummat.

c.Memelihara jiwa raga dari bahaya memenuhi kebutuhan hidupanya, baik yang
primer maupun suplementer.

d.Memelihara harta kekayaan dengan pengembangan usaha komeditasnya dan


menggunakan nya tanpa melampaui batas kemampuaan nya.

e.ssMemelihara keturunan dengan memenuhi kebutuhan fisik maupun rohani.

B.Pengertian Politik Islam

Politik Islam merupakan aktivitas politik sebagai umat islam yang menjadikan islam
sebagai acuan nilai dan basis solidaritas berkelompok. Pendukung perpolitikan ini
belum tentu seluruh umat islam, karenanya mereka dalam kategori politik dapat
disebut sebagai kelompok politik islam, juga menekankan simbolisme keagamaan
dalam berpolitik, seperti menggunakan lambing islam, dan istilah-istilah keislaman
dalam peraturan organisasi, khittah perjuangan, serta wacana Politik Model Islam
Struktural .

C.Sistem Politik Islam.

Dalam fikih siasah disebutkan bahwa garis besar fikih siasah meliputi:

-Siasa Dusturiyyah (Tata negara dalam islam)

-Siasah Dauliyyah (Politik yang mengatur hubungan antara negara islam dengan
negara islam atau dengan negara sekuler lainnya)

-Siasah Maaliyyah (Sistem ekonomi negara)

D.Prinsip dan Tujuan Politik Islam.

Prinsip dasar siasah dalam islam meliputi:

1.Musyawarah

2.Pembahasan Bersama

3.Tujuan Bersama yaitu mencapai suatu keputusan

4.Keputusan itu merupakan penyesuaian dari suatu masalah yang dihadapi Bersama
5.Keadilan

6.Al-Mussawah atau persamaan

7.Al-Hurriyah (kemerdekaan/kebebasaan)

8.Perlindungan jiwa raga dan harta masyarakat.

E.Tujuan Politik Islam

Sebab salah satu kaidah fiqih mengatakan bahwah asal semua ibadah mahdah adalah
haram atau tidak boleh, kecuali ada dalil yang memerintahkan, sedang pada gairuh
mahdah, apapun boleh di lakukan kecuali ada dalil yang melarangnya.

F.Bentuk Kontribusi Umst Islam terhadap Kehidupan Politik di Indonesia

-Era Kerajaan-Kerajaan Islam Berjaya

-Era Kolonial dan Kemerdekaan (Orde Lama)

-Era Orde Baru

-Era Reformasi

BAB.XI

KEBUDAYAAN ISLAM

A.Pengertian Kebudayaan Islam

Kebudayaan adalah upaya yang dilakukan oleh umat manusia untuk menghasilkan
dan mengembangkan sesuatu, baik yang sudah ada maupun yang belum ada agar
memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.

Ada 3 bentuk kebudayaan dalam perwujudan sebagai berikut:

1.Wujud kebudayaan

2.Wujud berupa interaksi masyarakat dan aktivitas masyarakat

3.Wujud bersifat fisik atau karya benda yang sifat nya konkret dari hal kecil

B.Keadaan Masyakat Islam

Selanjutnya yang harus dipahami bahwa tidak semua ajaran islam harus diyakini
dengan akal saja. Yang dimaksud adalah jika ajaran islam dapat di jaungkau dan
dipahami oleh nalar, maka itu adalah hal yang perlu di dudukan.

C.Krisis Kebudayaan Islam

Menurut Abdul Qodim Zallum, sebab-sebab kemerosotan umat islam ada beberapa
hal yang paling menonjol, yaitu:

a.Transfer filsafat-filsafat India, Persia dan Yunani, serta adanya upaya Sebagian
kaum muslim mengkompromikannya dengan umat islam

b.Adanya manipulasi ajaran islam oleh orang-orang yang membenci islam.

c.Diabaikannya Bahasa arab

d.Serangan gelombang misionaris dan orientalis dalam bidang budaya,menyusul


seranga politis dari negara barat.

D.Bangunnya Dunia Islam

Upaya mengembalikan kekuatan islam dikenal dengan gerakan pembaharuan yang


didorong dua factor yaitu:

1.Permunian ajaran islam dari unsur-unsur asing menyebabkan kemundursn islam

2.Menimba gagasan-gagasan baru dan ilmu pengetahuan dari Barat.

Inti dasar dari eksistensi negara bersuber dari kodrat manusia. Hukum kodrat adalah
hukum dasar moral yang mencerminkan hukum kebijaksanaan ilahi.

BAB.XII

PERADABAN ISLAM

A.Pengertian Sejaran Peradaban Islam

Kata peradaban sering kali di beri arti yang sama dengan kebudayaan. Menurut A.A
Fyzee, peradaban (civilization) dapat diartikan dalam hubungan nya du acara: Proses
terjadinya berkeadaban, dan suatu masyarakat manusia yang sudah berkembang atau
maju.

Peradaban Islam memiliki tiga pengertian yang berbeda:

1.Kemajuan dan tingkat kecerdasan akal yang dihasilkan dalam suatu periode.
2.Hasil-hasil yang dicapai umat islam dalam lapangan kesusateraan, ilmu
pengetahuan dan kesenian.
3.Kemajuan politik atau kekuasaan Islam yang berperan melindungi
pandangan hidup terutama dalam ibadah-ibadah, penggunaan Bahasa, dan
kebiasaan hiup kemasyarakatan.

B.Periodisasi Peradaban Islam

1.Periode Klasik(650-1250 M)

Perkembangan Islam dibagi mejadi 2:

1.Fase Ekpansi Masa Kemajuan Islam l adalah masa ekpansi, integrisadisan


keemasan Islam. Masa ini meliputi Inasa Khulafah Al-Rasyidin(632-661), zaman
Dinasti Bani Umayyah(661-750), dan separuh zaman Dinasti Bani Abbas(750-1000
M).

2.Fase Disintegrasi dibidang politik(1000-1250M) yang ditandai dengan perpecahan


dan kemunduran politikumat Islam hingga berpuncak pada terengut nya Baghdad oleh
balatentara Hulagu di tahun 1258 M.

2.Periode Pertengahan (1250-1800 M)

Periode ini dapat dibaca juga dalam dua fase penting:

1.Fase Kemunduran (1250-1500) yang penuh diwarnai perselisihan yang terus


meningkat dengan sentiman Mazhabiyah(antara Sunni dan Syi’ah) maupun etnis
(anatra Arabn dan Persia)

2.Fase Tiga Kerajaan Besar (1500-1800) pada masa kejayaannya, masing-masing


kerajaan ini memiliki keunggulan khas dibidang literatur dan arsiktetur sebagaimana
terlihat melalui keindahan masjid-masjid dan bangunan lainya.

3.Periode Modern

Ekspidisi Napoleon di mesir memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan membawa


167 ahli dalam berbagai cabang kepentingan ilmu. Napoleon membentuk Lembaga
ilmiah yang disebut Institute D’egipte yang mempunyai 4 kajian: ilmu pasti, ilmu
alam, ilmu politik, ilmu ekonomi.
BAB.XIII

MACAM DAN SEBAB TERJADINYA KHILAFIYAH

1.Pengertian Khilafiah

Khilafiah dalam bahasa sering diartikan dengan” pernedaan pendapat, pandangan,


atau sikap”. Masalah Khilafiah adalah masalah yang hukumnya tidak disepakati para
ulama.

2.Faktor Penyebab Khilafiah

Menurut al-Dahlawi, factor yang melatar belakangi terjadinya khilafiah dalam islam
adalah sebagai berikut.

1.Teks agama yang tidak Qath’i.

2.Teks agama yang kontradiksi.

3.Perbedaan dalam memahami hakikat sumber agama.

4.Perselisihan mengenai shahih atau tidak hadis.

3.Solusi Terhadap Masalah Khilafiah

Menurut ulama hadis, bila terdapat hadis yang saling bertentangan makna dalam
sesuatu persoalan, maka dapat ditempuh beberapa cara untuk menyelesaikannya,
yaitu:

a.Aal-Tarjih dari segi bahasa, adalah menguatkan.

b.Al-jam’u dari segi bahasa, berarti mengumpulkan.

c.Nasikh Mansukh dari segi bahasa, adalah menghapus.

BAB.IV

MELAKSANAKAN DAKWAH ISLAM

1.Pengertian Dakwah

Dakwah: mengajak, adalah kegiatab yang bersifat menyeru dan memanggil orang
untuk beriman dan taat kepada Allah sesuai garis aqidah.

Ilmu dakwah adalah sesuatu ilmu yang berisi cara dan tuntunan untuk menarik
perhatian orang lain supaya menganut, mengikuti, menyetujui atau melaksanakan
suatu ideologi, agama, pendapat atau pekerjaan tertentu.

2.Tujuan Dakwah

Ialah mewujudkan kebahagian dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat yang di
ridai oleh Allah.

3.Macam-macam Dakwah

1.Dakwah Fardiah dilakukan seorang kepada orang lain (satu orang) atau kepada
orang dalam jumlah kecik dan terbatas.

2.Dakwah Ammah merupakan jenis dakwah dilakukan oleh seseorang dengan media
lisan yang ditujukan kepada orang banyak dengan maksud menanamkan pengaruh
kepada mereka.

3.Dakwah Bil-Lisan adalah penyampaian informasi atau pesan dakwan memalui lisan
(ceramah atau komunikasi langsung antara subjek dan objek dakwah).

4.Dakwah Bil-Haal adlah dakwah yang mengedepankan perbuatan nyata.

5.Dakwah Bit-Tadwin (dakwah memalui tulisan) baik dengan menerbitkan kitab-


kitab, majalah, internet, koran, dan tulisan-tulisanyang mengandung pesan dakwah
sangat penting.

6.Dakwah Bil-Hikmah adalah menyampaikan dakwah dengan cara yang arif


bijaksana, melakukan pendekatan sedemikian rupa sehingga pihak objek dakwah
mampu melaksankan dakwah atas kemauan nya sendiri, tidak merasa ada paksaan,
tekanan maupun konflik.

Dalam kitab al-Hikmah fi ad-Dakwah ilalallah Ta’ala oleh said bin Wahif al-Qothani
diuraikan lebih jelas:

-Adil, ilmu, kenabian, Al-Qur’an dan Injil

-Memperbaiki (membuat mejadi lebih baik atau pas) dan terhindar dari kerusakan

-Ungkapan untuk menghetaui sesuatu yang utama dengan ilmu yang utama

-Objek kebenaran(al-haq) yang didapat melalui ilmu dan akal pengetahuan atau
ma’rifat

Melalui istilah Syar’i:

-Valid dalam perkataan dan perbuatan


-Mengetahui yang benar dan mengamalkannya

-Wara’ dalam dinullah

-Meletakan sesuatu pada tempatnya dan menjawab dengan tegas dan tepat.

4.Hukum Dakwah

Para ulama berlainan pendapat dalam menetapkan hukum menyampaikan dakwah


islam itu. Ada yang menetapkan sebagai fardi kifayah (kewajiban kolektif) ada pula
yang menetapkan sebagai fardua’in.

Anda mungkin juga menyukai