PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Agama merupakan sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan)
dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang
berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
Allah menciptakan jin dan manusia tidak lain untuk beribadah kepadaNya. Allah SWT berfirman yang artinya Dan Aku tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. Dan Allah juga berfirman
Hai manusia sembahlkan Rabb-mu yang telah menciptakanmu dan orang-orang
yang sebelummu agar kamu bertaqwa. . Persoalan ini merupakan persoalan yg
terbesar dan terpenting yaitu bahwa kita harus mengetahui dengan penuh
keyakinan bahwa Allah Taala telah menciptakan kita semua supaya kita
beribadah kepada Allah satu-satunya menaati perintah-perintah-Nya dan
menjauhi larangan-larangan-Nya menjalankan ketentuan-ketentuannya serta
menjauhi apa-apa yg telah dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya Muhammad SAW.
Persoalan tersebut mencakup perkara-perkara mengenai tauhid yaitu
kesaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah sebagai pengakuan dalam hati
yaitu keyakinan bahwa tidak ada yang berhak disembuh melainkan Allah-lah
satu-satunya yang tidak ada sekutu bagi-Nya hanya berdoa kepada-Nya salat dan
puasa untuk-Nya dan semua ibadah lainnya hanya dipersembahkan untuk Dia
Yang Maha Mulia Allah SWT. Perkara ini juga mencakup kesaksian bahwa
Muhammad adalah rasul Allah dan bahwa Rasulullah SAW adalah utusan yang
haq yang diutus oleh Allah kepada seluruh makhluk dari jin dan manusia bangsa
Arab dan Ajam . Mereka semua diwajibkan mempercayai Rasul ini dan
menaatinya dan tunduk kepadanya sebagaimana problem ibadah kepada Allah
yg mencakup melaksanakan kewajiban-kewajiban Islam seperti sholat zakat
puasa dan haji.
Persoalan-persoalan di atas merupakan poros agama Islam sebagai
kandungan dan inti dari agama ini. Perintah-perintah dan penjelasan mengenai
hukum-hukumnya telah disampaikan secara mutawatir di dalam Alquran dan
Sunnah Nabi. Oleh karena itu persoalan ini dipandang sebagai pengetahuan yang
jelas dan petunjuk yang pasti. Sesuatu yang kemudian muncul dari persoalan-
persoalan besar ini adalah bahwa hujjah Allah telah ditegakkan dengan
penjelasan Alquran dan Sunnah.
Maka tiap orang yang telah mengetahui Alquran dan Sunnah telah
ditegakkan hujjah baginya dan tidak adalah alasan bagi seorang muslim untuk
meninggalkan perkara tauhid dan ibadah dengan alasan apa pun kecuali jika ia
hidup di Daar Kufr atau hidup di wilayah terpencil dan jauh dari wilayahwilayah yang pengetahuan tntang Alquran dan Sunnahnya telah tersebar atau ia
masih anak-anak ketika Islam datang. Adapun asalnya bahwa hujjah itu
ditegakkan bagi orang-orang mukallaf dan selanjutnya diikuti hukum-hukumnya
dengan sampainya petunjuk dan masalah-masalah agama yg dibawa oleh
Rasulullah SAW kepadanya. Syekh Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah berkata
Pokok-pokok agama baik berupa masalah-masalah yang wajib diyakini
diucapkan secara lisan dan dipraktikan dalam bentuk tindakan seperti masalahmasalah tauhid sifat-sifat takdir kenabian dan hari akhir atau dalil-dalil tentang
masalah-masalah ini.
B.
Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
C.
Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan dalam makalah ini adalah studi pustaka.
Studi pustaka adalah teknik pegumpulan data dengan menggandakan
studi penelaah terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan
laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan.
Jadi dalam penyusunan makalah ini penyusun melakukan pengumpulan
data dengan menggandakan studi penelaah terhadap buku-buku, literaturliteratur, catatan-catatan, artikel, dan laporan-laporan.
BAB II
AGAMA
A.
2.
3.
4.
5.
Menurut Durkheim
Hubungan Baik
Keyakinan manusia bahwa kesejahteraannya di dunia ini dan hidupnya
di akhirat tergantung pada adanya hubungan baik dengan kekuatan gaib yang
dimaksud. Dengan hilangnya hubungan baik itu, kesejahteraan dan
kebahagiaan yang dicari akan hilang pula.
3.
Respon Emosional
Respons yang bersifat emosionil dari manusia. Respons itu bisa
mengambil bentuk perasaan takut, seperti yang terdapat dalam agama-agama
primitif, atau perasaan cinta, seperti yang terdapat dalam agama-agama
monoteisme. Selanjutnya respons mengambil bentuk penyembahan yang
terdapat dalam agama-agama primitif, atau pemujaan yang terdapat dalam
agama-agama monoteisme. Lebih lanjut lagi respons itu mengambil bentuk
cara hidup tertentu bagi masyarakat yang bersangkutan.
4.
dari Tuhan Mereka. Kami tidak mengadakan perbedaan antara mereka dan
kami menyerahkan diri kepada-Nya.
Dari ayat-ayat di atas jelaslah kelihatan bahwa agama-agama Yahudi,
Kristen dan Islam adalah satu asal. Sejarah juga mengunjukkan bahwa ketiga
agama itu memang mempunyai asal yang satu. Tetapi perkembangan
masing-masing dalam sejarah mengambil jurusan yang berlainan, sehingga
timbullah perbedaan antara ketiga-tiganya. Pada mulanya, Yahudi, Kristen
dan Islam berdasar atas keyakinan tauhid atau keesaan Tuhan yang serupa.
Dalam istilah modern keyakinan ini disebut monoteisme. Tetapi dalam pada
itu kemurnian tauhid dipelihara hanya oleh Islam dan Yahudi. Dalam Islam
satu dari kedua syahadatnya menegaskan : "Tiada Tuhan selain dari Allah".
Dan dalam agama Yahudi Syema atau syahadatnya mengatakan : "Dengarlah
Israel, Tuhan kita satu". Tetapi kemurnian tauhid dalam agama Kristen
dengan adanya faham Trinitas, sebagai diakui oleh ahli-ahli perbandingan
agama, sudah tidak terpelihara lagi.
Agama Hindu, sungguhpun banyak dianggap termasuk dalam golongan
agama politeisme, mengandung faham monotesime. Trimurti yg terdiri dari
Brahma, Wisynu dan Syiwa mengandung faham tiga sifat atau aspek dari
suatu Zat Yang Maha Tinggi. Brahma menggambarkan sifat mencipta,
Wisynu sifat memelihara dan Syiwa sifat menghancurkan; tiga sifat atau
aspek yg terdapat dalam kehidupan di dunia, kejadian, kelangsungan wujud
dan kehancuran. Benda-benda didunia terjadi, berwujud untuk waktu
tertentu dan kemudian hancur. lni adalah perbuatan Zat Yg Maha Tinggi itu.
Dengan, demikian di antara agama besar yang ada sekarang, hanya
Islamlah yang memelihara faham monoteisme yang murni. Monoteisme
Kristen dengan faham Trinitasnya dan monoteisme Hindu dengan faham
politeisme yang banyak terdapat di dalamnya tidak dapat dikatakan
monoteisme murni.
C.
Peribadatan (Ritual)
Sistem nilai
Sistem inilah yang yang mengatur hubungan manusia dengan manusia
lainnya atau alam semesta yang dikaitkan dengan keyakinannya tersebut.
D.
E.
Agama Samawi adalah agama yang diturunkan (wahyu) dari Allah SWT
melalui malaikat Jibril dan disampaikan oleh Nabi/Rasul yang telah dipilih
oleh Allah SWT untuk disebarkan kepada umat manusia.
10
Tradisional
Tradisional yaitu cara beragama berdasar tradisi. Cara ini mengikuti
cara beragamanya nenek moyang, leluhur atau orang-orang dari angkatan
sebelumnya. Pada umumnya kuat dalam beragama, sulit menerima halhal keagamaan yang baru atau pembaharuan. Apalagi bertukar agama,
11
Formal
Formal yaitu cara beragama berdasarkan formalitas yang berlaku di
lingkungannya atau masyarakatnya. Cara ini biasanya mengikuti cara
beragamanya orang yang berkedudukan tinggi atau punya pengaruh.
Pada umumnya tidak kuat dalam beragama. Mudah mengubah cara
beragamanya jika berpindah lingkungan atau masyarakat yang berbeda
dengan cara beragamnya. Mudah bertukar agama jika memasuki
lingkungan atau masyarakat yang lain agamanya. Mereka ada minat
meningkatkan ilmu dan amal keagamaannya akan tetapi hanya mengenai
hal-hal yang mudah dan nampak dalam lingkungan masyarakatnya.
C.
Rasional
Rasional yaitu cara beragama berdasarkan penggunaan rasio
sebisanya. Untuk itu mereka selalu berusaha memahami dan menghayati
ajaran agamanya dengan pengetahuan, ilmu dan pengamalannya. Mereka
bisa berasal dari orang yang beragama secara tradisional atau formal,
bahkan orang tidak beragama sekalipun.
D.
Metode Pendahuluan
Metode pendahuluan yaitu cara beragama berdasarkan penggunaan
akal dan hati (perasaan) dibawah wahyu. Untuk itu mereka selalu
berusaha memahami dan menghayati ajaran agamanya dengan ilmu,
pengamalan dan penyebaran (dakwah). Mereka selalu mencari ilmu dulu
kepada orang yang dianggap ahlinya dalam ilmu agama yang memegang
teguh ajaran asli yang dibawa oleh utusan dari Sesembahannya semisal
Nabi atau Rasul sebelum mereka mengamalkan, mendakwahkan dan
bersabar (berpegang teguh) dengan itu semua. Unsur pokok dalam
agama:
a. Kepercayaan agama, yakni suatu prinsip yang dianggap benar tanpa
ada keraguan lagi.
b. Simbol agama, yakni identitas agama yang dianut umatnya.
12
Fungsi Agama
1. Sumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompok.
2. Mengatur tata cara hubungan manusia dengan Tuhan dan
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
2.
13
14
f.
Murjiah
Murjiah adalah suatu golongan atau kaum orang-orang
yang tidak mau ikut terlibat dalam mengkafirkan terhadap
sesama umat Islam seperti dilakukan kaum Khawarij yang
mengatakan bahwa orang Is;am yang berdosa besar juga kafir.
Bagi mereka, soal kafir atau tidaknya orang-orang yang terlibat
dalam tahkim dan orang Islam yang berdosa besar, kita tidak
tahu dan tidak dapat menentukan sekarang
Mereka mempunyai pandangan lebih baik menangguhkan
penyelesaian persoalan tersebut dan menyerahkannya kepada
keputusan Allah di hari kemudian yakni pada hari perhitungan
sesudah hari Kiamat nanti. Karena mereka berpendirian
15
16
17
18
3. Agama Hindu
a. Bhakti
19
20
21
22
23
24
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam hal ini kelompok kami menyimpulkan:
1. Agama monoteisme atau agama tauhid dengan ajaran-ajarannya
bermaksud untuk membina manusia yg berjiwa bersih dan berbudi
pekerti luhur.
2. Agama monoteisme (Islam, Yahudi, Kristen) mempunyai satu
pandangan atau keyakinan bahwa Tuhan itu satu namun Agama
Kristen memilih faham Triniti.
3. Perbedaan disebabkan karena beberapa factor diantaranya factor
politik, teologi, fikih, maupun alasan lain yang lebih spesifik.
4. Kehidupan beragama kita saat ini, tentu kita seharusnya meneladani
semangat yang diwariskan oleh para penyambung keagungan pesan
yang terkandung dalam Islam maupun agama lain.
5. Meskipun setiap agama atau aliran memiliki pandangannya yang
berbeda, namun intinya tetaplah sama.
6. Perbedaannya terletak pada pemahamannya saja.
B.
Saran
1. Bagi Penulis
25
Semoga kita semua bisa menghindari dari segala aliran yang tidak sesuai
dengan ajaran Agama Islam, supaya kita bisa menghadap Allah sebagai
hamba-Nya yang selamat di akhirat. Allahumma Ihdina Shirathaka AlMustaqim wa Tsabbit Qalbi Ala Dinika. (Ya Allah tunjukkanlah kami jalanMu yang luruh dan tetapkanlah hati kami senantiasa berada di agama-Mu.
26
DAFTAR PUSTAKA
1.
Sumber Buku
Abdurrahman, Hafidz. 1998. Islam: Politik dan Spiritual. Singapore: Lisan UlHaq.
Tim penyusun. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia Jilid 2. Jakarta:Balai
Pustaka.
2.
Sumber Internet
Author.
(2011).
Agama
Buddha.
[online].
Tersedia:http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_Buddha [19 september 2013].
Author.
(2013).
Agama.
[online].
Tersedia:http://
http://ms.wikipedia.org/wiki/Agama [19 september 2013].
Innani Musyarofah. (2012). Sekte-sekte Dalam Agama Hindu.[online].
Tersedia:http://hinduismegue.blogspot.com/2012/11/sekte-sekte-dalam-agamahindu.html [19 september 2013].
Sakal Senior. (2012). Macam-macam Aliran dalam Islam. [online].
Tersedia: http://sakal-senior.blogspot.com/2012/11/macam-macam-aliran-dalamislam_12.html [19 september 2013].
Dessy Marantika. (2013). Pengertian Agama Ardhi dan Agama Samawi.
[oline]. Tersedia: http://dessymarantika7.blogspot.com/2013/06/pengertianagama-ardhi-dan-agama-samawi.html [19 september 2013].
Ikram AhnLab. Pengertian Agama Menurut Para Ahli. [online]. Tersdia:
http://id.scribd.com/doc/106851435/Pengertian-Agama-Menurut-Para-Ahli [19
september 2013].
27
Instrumen Pertanyaan
LAMPIRAN
Sesi ke-1
1.
2.
3.
4.
Nama
NIM
Kelompok
Pertanyaan
: Susilowati
: 13107140
:2
: Apa yang dilakukan agar kita tidak menyimpang dari agama?
1.
2.
3.
4.
Nama
NIM
Kelompok
Pertanyaan
: Ridha Lintang
: 13107140
:4
: Kenapa agama folk tidak memiliki sifat dakwah?
Sesi ke-2
1.
2.
3.
4.
Nama
NIM
Kelompok
Pertanyaan
: Dira
: 13107140
:2
: Abad berapa Agama Islam itu datang ke Indonesia?
28
1.
2.
Farahdilla Azmi
1310714079
3.
4.
Nurmasha Andini
1310714051
5.
29