Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Agama merupakan sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan)
dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang
berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
Allah menciptakan jin dan manusia tidak lain untuk beribadah kepadaNya. Allah SWT berfirman yang artinya Dan Aku tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. Dan Allah juga berfirman
Hai manusia sembahlkan Rabb-mu yang telah menciptakanmu dan orang-orang
yang sebelummu agar kamu bertaqwa. . Persoalan ini merupakan persoalan yg
terbesar dan terpenting yaitu bahwa kita harus mengetahui dengan penuh
keyakinan bahwa Allah Taala telah menciptakan kita semua supaya kita
beribadah kepada Allah satu-satunya menaati perintah-perintah-Nya dan
menjauhi larangan-larangan-Nya menjalankan ketentuan-ketentuannya serta
menjauhi apa-apa yg telah dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya Muhammad SAW.
Persoalan tersebut mencakup perkara-perkara mengenai tauhid yaitu
kesaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah sebagai pengakuan dalam hati
yaitu keyakinan bahwa tidak ada yang berhak disembuh melainkan Allah-lah
satu-satunya yang tidak ada sekutu bagi-Nya hanya berdoa kepada-Nya salat dan
puasa untuk-Nya dan semua ibadah lainnya hanya dipersembahkan untuk Dia
Yang Maha Mulia Allah SWT. Perkara ini juga mencakup kesaksian bahwa
Muhammad adalah rasul Allah dan bahwa Rasulullah SAW adalah utusan yang
haq yang diutus oleh Allah kepada seluruh makhluk dari jin dan manusia bangsa
Arab dan Ajam . Mereka semua diwajibkan mempercayai Rasul ini dan
menaatinya dan tunduk kepadanya sebagaimana problem ibadah kepada Allah
yg mencakup melaksanakan kewajiban-kewajiban Islam seperti sholat zakat
puasa dan haji.
Persoalan-persoalan di atas merupakan poros agama Islam sebagai
kandungan dan inti dari agama ini. Perintah-perintah dan penjelasan mengenai
hukum-hukumnya telah disampaikan secara mutawatir di dalam Alquran dan
Sunnah Nabi. Oleh karena itu persoalan ini dipandang sebagai pengetahuan yang
jelas dan petunjuk yang pasti. Sesuatu yang kemudian muncul dari persoalan-

persoalan besar ini adalah bahwa hujjah Allah telah ditegakkan dengan
penjelasan Alquran dan Sunnah.
Maka tiap orang yang telah mengetahui Alquran dan Sunnah telah
ditegakkan hujjah baginya dan tidak adalah alasan bagi seorang muslim untuk
meninggalkan perkara tauhid dan ibadah dengan alasan apa pun kecuali jika ia
hidup di Daar Kufr atau hidup di wilayah terpencil dan jauh dari wilayahwilayah yang pengetahuan tntang Alquran dan Sunnahnya telah tersebar atau ia
masih anak-anak ketika Islam datang. Adapun asalnya bahwa hujjah itu
ditegakkan bagi orang-orang mukallaf dan selanjutnya diikuti hukum-hukumnya
dengan sampainya petunjuk dan masalah-masalah agama yg dibawa oleh
Rasulullah SAW kepadanya. Syekh Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah berkata
Pokok-pokok agama baik berupa masalah-masalah yang wajib diyakini
diucapkan secara lisan dan dipraktikan dalam bentuk tindakan seperti masalahmasalah tauhid sifat-sifat takdir kenabian dan hari akhir atau dalil-dalil tentang
masalah-masalah ini.
B.

Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum

Penulisan makalah ini bertujuan untuk membahas secara teoritis


tentang Agama dengan sub bahasan antara lain: Pengertian agama dalam
berbagai bentuk, Empat unsur penting dalam agama, Tiga persoalan pokok
dalam agama, Pembagian agama dan ciri-cirinya, Pembagian agama
menurut perjenisan, Perbedaan agama dengan faham, aliran, atau sekte.
2. Tujuan Khusus
Kegunaan makalah ini adalah untuk memberitahukan kepada semua
umat manusia tentang Agama sehingga kita dapat mereguk nikmatnya
beribadah dijalan yang benar yaitu dalam islam.

C.

Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan dalam makalah ini adalah studi pustaka.
Studi pustaka adalah teknik pegumpulan data dengan menggandakan
studi penelaah terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan
laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan.
Jadi dalam penyusunan makalah ini penyusun melakukan pengumpulan
data dengan menggandakan studi penelaah terhadap buku-buku, literaturliteratur, catatan-catatan, artikel, dan laporan-laporan.

Data didekskripsikan sesuai dengan hasil yang diperoleh melalui


pengumpulan data melalui study pustaka.

BAB II
AGAMA

A.

Pengertian Agama dalam Berbagai Bentuk


Manusia diberi keistimewaan oleh Allah yang berbeda dengan hewan, yaitu
akal, disamping keistimewaan-keistimewaan yang sama dengan hewan, seperti
naluri dan keperluan jasmani. Karena naluri itulah, maka manusia memerlukan
pemenuhan. Tidak terkecuali dengan naluri beragama yang terdapat dalam diri
manusia. Semuanya dituntut untuk dipenuhi, yang dalam hal ini tidak ada
bedanya antara manusia denga makhluk lain. Sebab, yang lain pun mempunyai
naluri seperti manusia.
Agama merupakan keperluan manusia sepanjang masa kehidupan manusia.
Dan belum pernah ada satu masa pun, hidup manusia tanpa agama. Baik dengan
cara menyembah matahari, bintang, api, berhala, maupun menyembah tuhan
Dibawah ini merupakan beberapa pengertian agama.
1.

Menurut Bahasa Arab


Ad-Din (Bahasa Arab: )atau "Agama" yang berasal dari asal kata
"da ya na" mempunyai banyak arti dalam bahasa Arab. Dari berbagai makna
"dayana" ada 4 pengertian yang mempunyai hubung kait dengan agama
menurut persepsi Islam:
a.

Dain / Qardh bermakna hutang. Dalam hal ini ia berkait rapat


dengan kewujudan manusia yang merupakan suatu hutang yang perlu
dibayar (lihat Surah Al-Baqarah ayat 245), manusia yang berasal dari
tiada kemudian dicipta dan dihidupkan lalu diberi berbagai nikmat
yang tidak terhingga (wa in ta waddu). Sebagai peminjam, manusia
sebenarnya tidak memiliki apa-apa, akan tetapi Pemilik sebenar
adalah Allah S.W.T, manusia hanyalah diamanahkan untuk
dipergunakan dalam ibadah. Oleh kerana tidak memiliki apa-apa,
manusia tidak dapat membayar hutangnya maka satu-satunya jalan
untuk membalas budi adalah dengan beribadah, dan menjadi hamba

Allah yang mana adalah tujuan daripada penciptaan manusia(Surah


Adz-Dzariyaat ayat 56).
b.
Maddana juga berasal dari kata dana, dari kata ini lahirlah istilah
madinah dan madani, maddana yang bermakna membangun dan
bertamaddun, oleh itu madinah dan madani hanya boleh digunakan
untuk masyarakat yang beragama dan bukannya masyarakat atheis
dan sekular. Dari pengertian ini juga seseorang manusia itu perlu
melihat ianya berhubung kait dengan konsep khilafah dimana
manusia telah diamanahkan oleh Allah sebagai khalifahNya di muka
bumi ini dengan tujuan untuk memakmurkan bumi dan membangun
tamadun yang sesuai dengan keinginan Allah(Surah Al-Qasas:5,
Surah An-Nuur:55).
c.
Perkataan dana juga mempunyai arti kerajaan (judicious power).
Konsep ini sangat berkaitan dengan Tauhid Uluhiyah yang
merupakan perkara paling penting dalam aqidah umat Muslim.
Seseorang itu tidak diterima imannya dengan hanya percaya kepada
Allah sebagai Rabb akan tetapi ia hendaklah beriman kepada Allah
sebagai Ilah. Ini bermakna Allah adalah satu-satunya Tuhan yang
patut disembah, ditaati, Dialah Penguasa dan Raja. Tauhid Uluhiyah
ini yang dapat membezakan musyrikin dengan mukminin. Dari
sinilah lahirnya Istilah Al-Hakimiyah dimana seoarang Muslim harus
menerima Syariat Allah dan tidak boleh tunduk kepada undangundang buatan manusia. Kerana Allah Yang Maha Bijaksana dan
Maha Mengetahui telah menetapkan hukum syariah yang sesuai
untuk manusia untuk ditegakkan dan dipatuhi(Surah Yusuf:40,Surah
An-Nisaa:65).
d.
Pengertian yang lain ialah kecendrungan (inclination). Sudah
menjadi fitrah manusia diciptakan mempunyai kecendrungan untuk
percaya kepada perkara yang supernatural, percaya adanya tuhan
yang mengatur alam semesta dan kuasa ghaib disebalik apa yang
dicerna oleh indera manusia. Inilah yang dinamakan Din Ul Fitrah
(Surah Az-Zukhruf:9, Surah Ar-Rum:30) Islam adalah agama yang
sesuai dengan fitrah manusia dan seorang bayi itu lahir sebagai
seorang Muslim.
Dari beberapa definisi / maksud ad-Din menurut Islam seperti yang telah
diterangkan diatas, maka jelaslah agama menurut sudut pandangan Islam
sangat berbeda dengan persepsi Barat, agama dalam Islam adalah cara hidup,

cara berfikir, berideologi, dan bertindak. Agama meliputi sistem-sistem


politik, ekonomi, sosial, undang-undang dan ketata-negaraan. Agama
berperanan besar dalam membentuk peribadi insan yang kamil disamping
juga membentuk masyarakat yang ideal, agama menitik beratkan
pembentukan moral dan kerohanian sesebuah masyarakat tetapi tidak lupa
juga agama turut dapat membangunkan nilai ketamadunan dan seterusnya
membina empayar yang kukuh dan berwibawa dimata dunia. Inilah yang
dinamakan agama atau Ad-Din menurut Islam, jadi apa yang dianggap
agama oleh barat adalah bukan agama(tidak lengkap) dari pandangan Islam,
ataupun Islam bukan hanya sekadar agama dalam pengertian Barat yang
sempit.

2.

Menurut Bahasa Sansekerta


Pengertian Agama menurut bahasa Sansekerta dapat menghasilkan dua
arti yang berbeda. Pertama, agama berasal dari kata a yang berarti tidak
dan gama yang berarti kacau. Sehingga agama dapat diartikan tidak kacau.
Maksud dari arti tersebuta adalah agama berfungsi mengatur kehidupan
manusia dan menetapkan hukum-hukum dalam kehidupan ini.
Oleh karena itu, agama dapat memberikan ketentraman dan menjauhkan
kita dari kekacauan. Kedua, agama berasal dari kata gam yang mempunyai
arti pergi. Namun, setelah mendapat imbuhan dan akhiran a, pengertiannya
menjadi jalan. Maksud dari arti tersebut adalah agama adalah jalan yang
ditempuh manusia untuik mencapai kebahagiaan didunia dan di akhirat.

3.

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)


Sistem atau prinsip yang mengatur kepercayaan dan peribadatan kepada
Tuhan Yang Mahakuasa, dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban
yang bertalian dengan kepercayaan itu.

4.

Menurut H. Moenawar Chalil


Agama adalah perlibatan yang merupakan tingkah laku manusia dalam
berhubungandengan kekuatan supranatural tersebut sebagai konsekuensi otos
pengakuannya.

5.

Menurut Durkheim

Agama adalah merupakan suatu sistem yang terpadu terdiri atau


kenyakinan dan praktek yang berhubungan dengan hal-hal yang suci dan
menyatukan semua penganutnya dalamsuatu komunitas moral yang di
namakan umat.
Jadi, agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan)
dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang
berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
B.

Empat Unsur Penting Dalam Agama


1. Kekuatan Gaib
Manusia merasa dirinya lemah dan berhajat pada kekuatan gaib itu
sebagai tempat minta tolong. Oleh karena itu manusia merasa harus
mengadakan hubungan baik dengan kekuatan gaib tersebut. Hubungan baik
ini dapat diwujudkan dengan mematuhi perintah dan larangan kekuatan gaib
ini.
2.

Hubungan Baik
Keyakinan manusia bahwa kesejahteraannya di dunia ini dan hidupnya
di akhirat tergantung pada adanya hubungan baik dengan kekuatan gaib yang
dimaksud. Dengan hilangnya hubungan baik itu, kesejahteraan dan
kebahagiaan yang dicari akan hilang pula.

3.

Respon Emosional
Respons yang bersifat emosionil dari manusia. Respons itu bisa
mengambil bentuk perasaan takut, seperti yang terdapat dalam agama-agama
primitif, atau perasaan cinta, seperti yang terdapat dalam agama-agama
monoteisme. Selanjutnya respons mengambil bentuk penyembahan yang
terdapat dalam agama-agama primitif, atau pemujaan yang terdapat dalam
agama-agama monoteisme. Lebih lanjut lagi respons itu mengambil bentuk
cara hidup tertentu bagi masyarakat yang bersangkutan.

4.

Kudus atau Suci


Paham adanya yang kudus (sacred) dan suci, dalam bentuk kekuatan
gaib, dalam bentuk kitab yang mengandung ajaran-ajaran agama
bersangkutan dan dalam bentuk tempat-tempat tertentu. Agama ada yang
bersifat pimitif dan ada pula yang dianut oleh masyarakat yang telah

meninggalkan fase keprimitifan. Agama-agama yang terdapat dalam


masyarakat ialah dinamisme, animisme dan politeisme.
Dengan kata lain agama monoteisme atau agama tauhid dengan ajaranajarannya bermaksud untuk membina manusia yang berjiwa bersih dan
berbudi pekerti luhur. Di sinilah terletak salah satu penting dari agama
monoteisme bagi hidup kemasyarakatan manusia. Dari individu-individu
yang berjiwa bersih dan berbudi pekerti luhurlah masyarakat manusia baik
dapat dibina. Agama-agama yang dimasukkan ke dalam kelompok agama
monoteisme, sebagai disebut dalam Ilmu Perbandingan Agama, adalah
Islam, Yahudi, Kristen dengan kedua golongan Protestan Katholik yang
terdapat di dalamnya, dan Hindu. Ketiga Agama tersebut pertama merupakan
satu rumpun. Agama Hindu tidak masuk dalam rumpun ini.
Di antara ketiga agama serumpun ini yang pertama datang ialah agama
Yahudi dengan Nabi-nabi Ibrahim, Ismail, lshaq, Yusuf dan lain-lain;
kemudian agama Kristen dengan Nabi Isa, yang datang untuk mengadakan
reformasi dalam agama Yahudi. Dan terakhir sekali datang agama Islam
dengan Nabi Muhammad s.a.w. Ajaran yang beliau bawa ialah ajaran yang
diberikan kepada Nabinabi Ibrahim, Musa, Isa dan lain-lain dalam bentuk
murninya. Sebagai diterangkan oleh Al-Qur-an, ajaran murni itu ialah Islam,
menyerahkan diri seluruhnya kepada kehendak Tuhan Yang Maha Esa.
Mengenai hal ini Surat Ali lmran ayat 19 mengatakan: Agama (yg
benar) dalam pandangan Tuhan ialah Islam (menyerahkan diri kepada Nya).
Dan mereka yang diberi Kitab bertikai hanya setelah pengetahuan datang
kepada mereka; (dan mereka bertikai) karena dipengaruhi perasaan dengki.
Bahwa Nabi Ibrahim menyerahkan diri kepada Tuhan dan beragama Islam
disebut Surat al- Baqarah ayat 131 : Ketika Tuhannya berkata kepadanya
(Ibrahim) : "Serahkan dirimu'; ia menjawab : "Aku menyerahkan diriku
kepada Tuhan semesta alam'. Surat Ali Imran ayat 67 : Bukanlah Ibrahim
seorang Yahudi, bukan pula seorang Kristen, tetapi adalah seorang yang
benar (dalam keyakinannya), seorangmuslim. Ayat 84 dari Surat Ali Imran
lebih lanjut mengatakan bahwa bukan hanya agama yang didatangkan
kepada Nabi Ibrahim, tetapi juga agama yang didatangkan kepada Nabi-nabi
lain adalah. sama dengan agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad :
Katakanlah : Kami percaya kepada apa yang diturunkan kepada kami,
kepada apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail serta suku-suku bangsa
lain dan kepada apa yang diturunkan kepada Musa, Isa serta Nabi-nabi lain

dari Tuhan Mereka. Kami tidak mengadakan perbedaan antara mereka dan
kami menyerahkan diri kepada-Nya.
Dari ayat-ayat di atas jelaslah kelihatan bahwa agama-agama Yahudi,
Kristen dan Islam adalah satu asal. Sejarah juga mengunjukkan bahwa ketiga
agama itu memang mempunyai asal yang satu. Tetapi perkembangan
masing-masing dalam sejarah mengambil jurusan yang berlainan, sehingga
timbullah perbedaan antara ketiga-tiganya. Pada mulanya, Yahudi, Kristen
dan Islam berdasar atas keyakinan tauhid atau keesaan Tuhan yang serupa.
Dalam istilah modern keyakinan ini disebut monoteisme. Tetapi dalam pada
itu kemurnian tauhid dipelihara hanya oleh Islam dan Yahudi. Dalam Islam
satu dari kedua syahadatnya menegaskan : "Tiada Tuhan selain dari Allah".
Dan dalam agama Yahudi Syema atau syahadatnya mengatakan : "Dengarlah
Israel, Tuhan kita satu". Tetapi kemurnian tauhid dalam agama Kristen
dengan adanya faham Trinitas, sebagai diakui oleh ahli-ahli perbandingan
agama, sudah tidak terpelihara lagi.
Agama Hindu, sungguhpun banyak dianggap termasuk dalam golongan
agama politeisme, mengandung faham monotesime. Trimurti yg terdiri dari
Brahma, Wisynu dan Syiwa mengandung faham tiga sifat atau aspek dari
suatu Zat Yang Maha Tinggi. Brahma menggambarkan sifat mencipta,
Wisynu sifat memelihara dan Syiwa sifat menghancurkan; tiga sifat atau
aspek yg terdapat dalam kehidupan di dunia, kejadian, kelangsungan wujud
dan kehancuran. Benda-benda didunia terjadi, berwujud untuk waktu
tertentu dan kemudian hancur. lni adalah perbuatan Zat Yg Maha Tinggi itu.
Dengan, demikian di antara agama besar yang ada sekarang, hanya
Islamlah yang memelihara faham monoteisme yang murni. Monoteisme
Kristen dengan faham Trinitasnya dan monoteisme Hindu dengan faham
politeisme yang banyak terdapat di dalamnya tidak dapat dikatakan
monoteisme murni.

C.

Tiga Persoalan Pokok dalam Agama


1. Keyakinan (Credial)
Keyakinan akan adanya sesuatu kekuatan supranatural yang diyakini
mengatur dan mencipta alam.
2.

Peribadatan (Ritual)

Tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan kekuatan


supranatural tersebut sebagai konsekuensi atau pengakuan dan
ketundukannya.
3.

Sistem nilai
Sistem inilah yang yang mengatur hubungan manusia dengan manusia
lainnya atau alam semesta yang dikaitkan dengan keyakinannya tersebut.

D.

Pembagian Agama dan Ciri-Cirinya


Dari segi pembentukan agama, agama dibedakan menjadi dua, agama
samawi (agama langit) dan agama Ardhi (agama bumi) atau wadhi. Hilman
Hadikusuma menjelaskan bahwa agama yang termasuk samawi adalah Yahudi,
Kristen dan Islam yang cirri-cirinya adalah :
a. Konsep ketuhanan bersifat monotheis
b. Disampaikan oleh rasul sebagai utusan tuhan
c. Mempunyai kitab suci berdasarkan wahyu dari Allah
d. Kitab sucinya tidak berubah karena perubahan masyarakat penganutnya
e. Kebenaran ajaran dasarnya tahan uji terhadap kritik menurut akal
manusia
f. Sistem merasa dan berfikirnya tidak sama dengan system merasa dan
berfikir masyarakat penganutnya.
Agama bumi adalah agama yang tidak bersumber dari wahyu illahi,
melainkan hasil ciptaan akal pikiran dan perilaku manusia. Disebut juga agama
budaya. Ciri-cirinya :
a. Konsep ketuhanannya tidak monotheis, bahkan cenderung tidak jelas
b. Tidak disampaikan oleh Rasul sebagai utusan Tuhan
c. Kitab Sucinya bukan berdasarkan wahyu tuhan
d. Dapat berubah dengan terjadinya perubahan masyarakat penganutnya
e. Kebenaran ajaran dasarnya tidak tahan kritik akal manusia
f.

E.

Sisem merasa dan berpikirnya sama dengan merasa dan berpikir


kehidupan masyarakat penganutnya.

Pembagian Agama Menurut Penjenisan


1. Agama Samawi

Agama Samawi adalah agama yang diturunkan (wahyu) dari Allah SWT
melalui malaikat Jibril dan disampaikan oleh Nabi/Rasul yang telah dipilih
oleh Allah SWT untuk disebarkan kepada umat manusia.
10

Ciri-ciri Agama Samawi, yaitu:


a. Agama ini memiliki kitab suci yang otentik (ajaran bertahan/asli dari
tuhan).
b. Mempunyai nabi/rasul yang bertugas menyampaikan dan
menjelaskan lebih lanjut dari wahyu yang diterima.
c. Agama Samawi/wahyu dapat dipastikan kelahirannya.
d. Ajarannya serba tetap.
e. Kebenarannya adalah universal yaitu berlaku bagi setiap menusia,
masa, dan keadaan.
2. Agama Ardhi

Agama Ardhi adalah agama yang berkembang berdasarkan budaya,


daerah, pemikiran seseorang yang kemudian diterima secara global. Serta
tidak memiliki kitab suci dan bukan berlandaskan wahyu.
Ciri-ciri Agama Ardhi, yaitu:
a. Agama diciptakan oleh tokoh agama.
b. Tidak memiliki kitab suci.
c. Tidak memiliki nabi sebagai penjelas agama ardhi.
d. Berasal dari daerah dan kepercayaan masyarakat.
e. Ajarannya dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan akal pikiran
penganutnya.
f. Konsep ketuhanannya yaitu Panthaisme, dinamisme dan animisme.
F.

Perbedaan Agama dengan Faham, Aliran atau Sekte


1. Agama
Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan
peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang
berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
Berdasarkan cara beragamanya:
A.

Tradisional
Tradisional yaitu cara beragama berdasar tradisi. Cara ini mengikuti
cara beragamanya nenek moyang, leluhur atau orang-orang dari angkatan
sebelumnya. Pada umumnya kuat dalam beragama, sulit menerima halhal keagamaan yang baru atau pembaharuan. Apalagi bertukar agama,

11

bahkan tidak ada minat. Dengan demikian kurang dalam meningkatkan


ilmu amal keagamaanya.
B.

Formal
Formal yaitu cara beragama berdasarkan formalitas yang berlaku di
lingkungannya atau masyarakatnya. Cara ini biasanya mengikuti cara
beragamanya orang yang berkedudukan tinggi atau punya pengaruh.
Pada umumnya tidak kuat dalam beragama. Mudah mengubah cara
beragamanya jika berpindah lingkungan atau masyarakat yang berbeda
dengan cara beragamnya. Mudah bertukar agama jika memasuki
lingkungan atau masyarakat yang lain agamanya. Mereka ada minat
meningkatkan ilmu dan amal keagamaannya akan tetapi hanya mengenai
hal-hal yang mudah dan nampak dalam lingkungan masyarakatnya.

C.

Rasional
Rasional yaitu cara beragama berdasarkan penggunaan rasio
sebisanya. Untuk itu mereka selalu berusaha memahami dan menghayati
ajaran agamanya dengan pengetahuan, ilmu dan pengamalannya. Mereka
bisa berasal dari orang yang beragama secara tradisional atau formal,
bahkan orang tidak beragama sekalipun.

D.

Metode Pendahuluan
Metode pendahuluan yaitu cara beragama berdasarkan penggunaan
akal dan hati (perasaan) dibawah wahyu. Untuk itu mereka selalu
berusaha memahami dan menghayati ajaran agamanya dengan ilmu,
pengamalan dan penyebaran (dakwah). Mereka selalu mencari ilmu dulu
kepada orang yang dianggap ahlinya dalam ilmu agama yang memegang
teguh ajaran asli yang dibawa oleh utusan dari Sesembahannya semisal
Nabi atau Rasul sebelum mereka mengamalkan, mendakwahkan dan
bersabar (berpegang teguh) dengan itu semua. Unsur pokok dalam
agama:
a. Kepercayaan agama, yakni suatu prinsip yang dianggap benar tanpa
ada keraguan lagi.
b. Simbol agama, yakni identitas agama yang dianut umatnya.

12

c. Praktik keagamaan, yakni hubungan vertikal antara manusia dengan


Tuhan-Nya, dan hubungan horizontal atau hubungan antarumat
beragama sesuai dengan ajaran agama.
d. Pengalaman keagamaan, yakni berbagai bentuk pengalaman
keagamaan yang dialami oleh penganut-penganut secara pribadi.
e. Umat beragama, yakni penganut masing-masing agama.
E.

Fungsi Agama
1. Sumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompok.
2. Mengatur tata cara hubungan manusia dengan Tuhan dan
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

2.

manusia dengan manusia.


Merupakan tuntutan tentang prinsip benar atau salah.
Pedoman mengungkapkan rasa kebersamaan.
Pedoman perasaan keyakinan.
Pedoman keberadaan.
Pengungkapan estetika (keindahan).
Pedoman rekreasi dan hiburan.
Memberikan identitas kepada manusia sebagai umat dari suatu
agama.

Paham, Aliran atau Sekte


Menurut kamus besar bahsa Indonesia, paham, aliran atau sekte berarti
aliran, haluan atau pandangan. Jadi, dalam konteks pembahasan makalah ini
paham, aliran, atau sekte berarti pandangan yang mengatur tata keimanan
(kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata
kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta
lingkungannya
Macam-macam paham, aliran atau sekte:
1. Agama Islam
a. Khawarij
Khawarij artinya orang yang keluar dari kelompok Ali bin
Abi Thalib. Pengikut setia Ali bin Abi Thalib disebut Syiah.
Penyebab keluarnya, karena mereka menganggap bahwa Ali bin
Abi Thalib dalam memutuskan hukum (bertahkim) tidak
berdasarkan Al-Quran karena masalah penggantian khalifah
Usman bin Affan yang terbunuh tidak langsung sebagaimana

13

Khulafaurasyidin. Tetapi, menerima tawaran Muawiyah bin


Marwan yang menuduh dia sebagai pembunuh Usman bin
Affan untuk membicarakan sekitar penggantian khalifah.
Sehingga sebagian pengikutnya (ali) keluar dan berpendapat
bahwa Ali bin Abi Thalib telah berbuat dosa besar yang
kedudukannya adalah kafir, keluar dai Islam, maka wajib
dibunuh.
b. Syiah

Syiah menurut etimologi bahasa arab bermakna pembela


dan pengikut seseorang, selain itu juga bermakna setiap kaum
yang berkumpul diatas suatu perkara. (Tahdzibul Lughah, 3/61
karya Azhari dan Taajul Arus, 5/405, karya Az-Zabidi)
Adapun menurut terminologi syariat, syiah bermakna
mereka yang menyatakan bahwa Ali bin Abi Thalib lebih utama
dari seluruh sahabat dan lebih berhak menjadi khalifah kaum
muslimin, begitu pula sepeninggal beliau (Al-Fishal Fil Milali
Wal Ahwa Wan Nihal karya Ibnu Hazm)
Syiah mulai muncul setelah pembunuhan khalifah Usman
bin Affan. Pada masa kekhalifahan Abu Bakar, Umar, masamasa awal kekhalifahan Usman yaitu pada masa tahun-tahun
awal jabatannya, umat Islam bersatu, tidak ada perselisihan.
Kemudian pada akhir kekhalifahan Usman terjadilah berbagai
peristiwa yang mengakibatkan timbulnya perpecahan,
munculah kelompok pembuat fitnah dan kezaliman, mereka
membunuh Usman, sehingga setelah itu umat Islam pun
berpecah-belah.
c. Sunni

Sunni adalah mereka yang senantiasa tegak atas Islam


berdasarkan Al-Quran dan hadist yang sahih dengan
pemahaman para sahabat, tabiin, dan tabiut tabiin. Sekitar
90% umat Muslim sedunia merupakan kaum Sunni, 10%
menganut aliran Syiah.
d. Jabariyyah

14

Terdapat dua kelompok, ektrim yang dipelopori oleh


Jahm bin Shafwan, dan moderat yang didirikan oleh AlHusain bin Muhammad Al-Najjar dan Dirrar bin Amr.
1. Golongan/ kelompok yang ekstrim berpendapat bahwa
seua gerak-gerik manusia itu sudah ditentukan oleh
Allah.
2. Golongan/ Kelompok moderat berpendapat bahwa
perbuatan-perbuatan
manusia
pada
hakikatnya
diciptakan tuhan dan di peroleh pada hakikatnya oleh
manusia Jabariyyah berpegang kepada nash ayat:
dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang
pasti berlaku. (QS. Al-Ahzab: 38)
e. Mutazilah

Golongan ini merupakan penjelmaan dri paham Qodoriyah


yang ditumpas oleh khalifah marwan. Paham mutazilah
didirikan oleh Wasin bin Atha.
Pendapatnya:
1. Tentang dosa besar
2. Tentang qadar
3. Tentang ketauhidan
4. Tentang kekuasaan akal

f.

Murjiah
Murjiah adalah suatu golongan atau kaum orang-orang
yang tidak mau ikut terlibat dalam mengkafirkan terhadap
sesama umat Islam seperti dilakukan kaum Khawarij yang
mengatakan bahwa orang Is;am yang berdosa besar juga kafir.
Bagi mereka, soal kafir atau tidaknya orang-orang yang terlibat
dalam tahkim dan orang Islam yang berdosa besar, kita tidak
tahu dan tidak dapat menentukan sekarang
Mereka mempunyai pandangan lebih baik menangguhkan
penyelesaian persoalan tersebut dan menyerahkannya kepada
keputusan Allah di hari kemudian yakni pada hari perhitungan
sesudah hari Kiamat nanti. Karena mereka berpendirian

15

menangguhkan atau menunda persoalan tersebut, mereka


kemudian disebut kaum Murjiah.
g. Ahli Sunnah wal Jamaah

Golongan Ahli Sunnah wal Jamaah adalah golongan yang


didukung oleh para ahli hadist, ahli-ahli fiqih, dan para ahli
mazhab fiqih. Mereka satu sama lain tidak kafir mengkafirkan,
tidak menuduh-nuduh keluar dari agama dan mereka sepaham
dalam soal ibadah. Mereka sadar bahwa dengan kafirmengkafirkan, tuduh-menuduh keluar dari agama, adalah sesat
dan menyesatkan.
Golongan Ahli Sunnah wal Jamaah ini berusaha untuk
tetap berkembang dan mengikuti jejak rasul dan para
sahabatnya dan terus-menerus berpegang kepada Kitabullah
dan Sunnah Rasul SAW. Seerat-eratnya.
2. Agama Kristen
a. Paham Ortodoks

Sejarah menyebutkan, paham ortodoks lahir dari


perselisihan antara Gereja Alexandria, Gereja Roma, dan Kaisar
Konstantin. Puncaknya, pada masa Kaisar Bizantium
Marqilanus (450-458 M) seabad lebih sebelum Nabi
Muhammad lahir di Mekkah (571). Kala itu, tepatnya pada
tahun 451, diadakan Majma Khalkaduniyah (Konsili
Kalkedonia) dalam hal ketuhanan. Buntut dari konsili ini
menimbulkan perpecahan di antara gereja-gereja yang sulit
disatukan kembali.
Penganut ortodoks sendiri terdiri atas beberapa toifah
(komunitas berdasarkan kesamaan kultur, tradisi, bahasa, dan
bangsa). Karenanya ada toifah Koptik, Syrian, Armenian, dan
Habasah..
Kanisah Ortodoks Syria (KOS) mengklaim punya bukti
sejarah, bahwa Injil yang pertama berbahasa Arab Syria.
Menurut mereka, bahwa al-Masih &emdash;kalangan penganut
KOS pantang menyebut Nabi Isa as dengan Yesus seperti
lazimnya digunakan penganut Kristen Katholik/Protestan, tetapi
lebih suka menyebutnya dengan al-Masih atau Sayyidina Isa al-

16

Masih&emdash; berbicara dengan menggunakan bahasa Syria.


Injil diterjemahkan ke dalam bahasa Arab pada tahun 643.
Hingga sekarang, Injil yang digunakan penganut paham
Ortodoks Syria, Irak, Lebanon, dan Mesir, adalah berbahasa
Arab. Memang, antara bahasa Syria dan bahasa Arab terdapat
kemiripan.
Di Indonesia, KOS mulai diperkenalkan secara resmi oleh
Bambang Noorsena, SH. Berdasarkan akte notaris tertanggal 17
September 1997, Bambang mulai memperkenalkan KOS.
Sebelumnya, selama 2 tahun (1995-1997), alumnus Fakultas
Hukum Universitas Kristen Cipta Wacana Malang ini, keliling
ke Timur Tengah &emdash;di antaranya Suriah, Damaskus,
Mesir, Yordan, Libanon, Palestina, dan Israel dan emdash untuk
mempelajari pola-pola ajaran KOS. Karena di Indonesia belum
mempunyai gereja, kerapkali pengajian-pengajian jamaah KOS
ini dilakukan di hotel: di Jakarta, Surabaya, maupun Malang.
Sebab itu pula keberadaan KOS di Indonesia masih berbentuk
lembaga studi dengan nama 'Studia Syriaca Ortodoxia' berpusat
di Malang, Jawa Timur.
b. Protestan

Reformasi Protestan adalah gerakan reformasi umat


Kristiani Eropa yang menjadikan Protestantisme sebuah cabang
tersendiri dalam Agama Kristen di masa itu. Gerakan ini
bermula pada 1517 tatkala Martin Luther mempublikasikan
Sembilan Puluh Lima Tesis, dan berakhir pada 1648 dengan
Perjanjian Westphalia yang meredakan Perang agama di Eropa.
Martin Luther (lahir di Eisleben, Kekaisaran Romawi
Suci, 10 November 1483 meninggal di Eisleben, Kekaisaran
Romawi Suci, 18 Februari 1546 pada umur 62 tahun) adalah
seorang pastur Jerman dan ahli teologi Kristen dan pendiri
Gereja Lutheran, gereja Protestan, pecahan dari Katolik Roma.
Dia merupakan tokoh terkemuka bagi Reformasi. Ajaranajarannya tidak hanya mengilhami gerakan Reformasi, namun
juga memengaruhi doktrin, dan budaya Lutheran serta tradisi
Protestan. Seruan Luther kepada Gereja agar kembali kepada
ajaran-ajaran Alkitab telah melahirkan tradisi baru dalam

17

agama Kristen. Gerakan pembaruannya mengakibatkan


perubahan radikal juga di lingkungan Gereja Katolik Roma
dalam bentuk Reformasi Katolik. Sumbangan-sumbangan
Luther terhadap peradaban Barat jauh melampaui kehidupan
Gereja Kristen.
Terjemahan Alkitabnya telah ikut mengembangkan versi
standar bahasa Jerman dan menambahkan sejumlah prinsip
dalam seni penerjemahan. Nyanyian rohani yang diciptakannya
mengilhami perkembangan nyanyian jemaat dalam Gereja
Kristen. Pernikahannya pada 13 Juni 1525 dengan Katharina
von Bora menimbulkan gerakan pernikahan pendeta di
kalangan banyak tradisi Kristen.
c. Katolik

Gereja Katolik didirikan oleh Yesus dan Keduabelas Rasul,


dilanjutkan oleh para uskup sebagai penerus para rasul
umumnya, dan Sri Paus sebagai penerus Santo Petrus
khususnya. Istilah "Gereja Katolik" diketahui pertama kali
digunakan dalam surat dari Ignatius dari Antiokhia pada tahun
107, yang menulis bahwa: "Di mana ada uskup, hendaknya
umat hadir di situ, sama seperti di mana ada Yesus Kristus,
Gereja Katolik hadir di situ."
Selain itu, para penulis Katolik memberikan daftar sejumlah
kutipan dari para Bapa Gereja terdahulu yang mendukung
bahwasanya Tahta Keuskupan Roma memiliki otoritas
yurisdiksional atau primasi atas gereja-gereja lain, di lain pihak
para penulis Ortodoks menolak klaim tersebut yang merupakan
salah satu dari pokok permasalahan di balik skisma TimurBarat, dengan secara historis memandang Sri Paus sebagai
primus inter pares (yang pertama di antara yang sederajat).
Gereja Katolik mengajarkan bahwa keselamatan untuk
kehidupan kekal adalah kehendak Allah bagi semua orang, dan
bahwa Allah menganugerahkannya bagi para pendosa sebagai
suatu anugerah yang cuma-cuma, suatu rahmat, melalui
pengorbanan Kristus. Allahlah yang membenarkan, yakni, yang
membebaskan dari dosa dengan karunia kekudusan yang cuma-

18

cuma (rahmat pengudusan, yang disebut juga sebagai rahmat


habitual atau rahmat pengilahian).
Kita dapat menerima anugerah yang dikaruniakan Allah
melalui iman dalam Yesus Kristus dan melalui pembaptisan,
ataupun menolaknya. Peran serta manusia diperlukan, sejalan
dengan kemampuan baru untuk berpegang teguh pada
kehendak ilahi yang disediakan Allah. Iman seorang Kristiani
bukannya tanpa perbuatan, karena tanpa perbuatan iman itu
akan mati. Dalam pengertian ini, "dengan perbuatan manusia
dibenarkan, dan bukan dengan iman semata-mata,"dan
kehidupan kekal adalah, pada satu saat yang sama, rahmat dan
upah dianugerahkan oleh Allah atas perbuatan baik dan
kelayakan.
Iman, dan oleh karenanya perbuatan, merupakan hasil dari
rahmat Allah - oleh karena itu, hanya karena rahmat maka
orang beriman dapat dipandang "layak memperoleh"
keselamatan. Gereja Katolik mengajarkan bahwa melalui
rahmat-rahmat yang diperoleh Yesus bagi umat manusia dengan
mengorbankan dirinya sendiri di kayu salib, keselamatan dapat
diterima bahkan oleh orang-orang yang berada di luar batasbatas yang nampak dari Gereja.

3. Agama Hindu
a. Bhakti

Urain tentang bhakti terdapat dalam kitab Narada Bhakti


Sutra dan Shadilya Sutra. Kitab ini banyak membicarakan
wawasan keagamaan pada sekte bhakti yang terdapat di India.
Menurut sutra-sutra tadi, bhakti bukannya merupakan suatu
pengetahuan dan juga bukan merupakan perbuatan ritus,
juga bukan merupakan sistem keagamaan, tetapi merupakan
kasih sayang, ketaatan, kepatuhan dan penyerahan diri kepada
sesuatu. Bhakti adalah pasrah setulus-tulusnya (prapatti)
bukan kepada suatu objek yang bersifat duniawi tetapi hanya
kepada dewa semata dengan segenap avatara atau
ingkarnasinya. Karena itu barang kali ada benarnya kalau dari

19

pengertian di atas dikatakan bahwa bhakti lebih tinggi daripada


meditasi falsafi.
Wujud bhakti memiliki jenjang istilah maupun sikap
sebagai tatakrama mewujudkan rasa bhakti yang beretika.
Istilah bhakti itu diantaranya:
Menghormati adalah pencetus bhakti terhadap semua
makhluk, terhadap semua ciptaan Tuhan baik yang nyata
maupun tidak nyata. Kita patut saling hornat menghormati
sesama makhluk hidup, sesama ciptaan Tuhan yang mana
masing-masing ciptaan-Nya itu telah memiliki hukumnya
masing-masingyang seharusnya berjalan selaras dengan
perputaran roda hukumnya masing-masing.
Memuja adalah wujud bhakti dalam bentuk lamtunan pujipujian yang ditujukan kepada kebesaran Tuhan baik dalam
bentuk manifestasi-Nya atau sifat-sifat ketuhananyang memberi
berkah-Nya pada kebutuhan hidup ini. Puji-pujian yang
dikidungkan dalam pemujaan adalah untuk ymenyenangkan
yang dipuja, mewujudkan rasa senang dan rasa tenang dalam
kebahagiaan.
Berdoa adalah wujud bhakti yang dilakukan dalam
menyampaikan permohonan kehadapan-Nya. Atas ketidak
mampuan dan keterbatasan kita wajib berdoa agar diberkati dan
diampunu segala dosa serta kekurangan- kekurangan
kita.berdoa adalah sebagai wujud rendah hati, sebagai wujud
kesadaran akan keterbatasan kita sebagai manusia.
Menyembah adalah bentuk bhakti sebagai penyerahan diri
yang dilakukan dengan tulus dan penuh kepasrahan terhadap
kemaha agungan Tuhan.
b. Wisnu
Sekte ini lebih mmengutamakan pemujaan kepada dewa
Wisnu karena dewa ini sangat sympatik bagi mereka dengan
sifat-sifatnya yang berdasar pada perasaan bhakti (cinta).
Pandangan pengikutnya antara lain menyatakan bahwa
kebaikan Wisnu dengan Bhaktinya ialah yang dapat
memberikan jaminan kedamaian hidup bagi uumat pemujanya,
karena itu cukuplah bagi pengikut-pengikutnya untuk
menyerahkan diri saja kepada-Nya.

20

Sikap penyerahan diri kepada-Nya akan membawa mereka


kepada Nirwana. Segala kebaikan bhakti Wisnu itu dilukiskan
dengan panjang lebar dalam sucinya yaitu kitab Purana.
Didalam kitab tersebut diceritakan bagaimana manifestasi
can kebaikan bhakti Wisnu dalam usahanya menolong ummat
manusia dari segala bentuk kehancuran dan kejahatan. Dengan
jelma (melakukan avatara) menjadi berbagai makhluk ajaib
dalam 10 rupa, maka kehancuran dan kejahatan dapat dihindari.
c. Siwa

Penganut Hindu dari sekte Siwa meyakini Tuhan adalah


Siwa. Salah satu bentuk pemujaan Siwa yang dilakukan oleh
pada Pendeta Siwa adalah dengan mengucapkan mantra yang
disebut sebagai Mantra Catur Dasa Siwa, yakni empat belas
wujud Siwa.
Mantra ini digunakan untuk mendapat pengaruh ke-Tuhanan yang kuat dan suci serta untuk mendapat kebahagian sekalaniskala.
d. Sakti

Sebenarnya aliran ini masih dapat dimasukkan sebagai


bagian dari aliran Siwa, tetapi karena yang disembah dan dipuji
bukan lagi Siwa melainkan saktinya dalam bentuk Darga, dan
karena lebih luas dan lebih mendalam, maka lebih tepat kalau
dianggap sebagai salah satu aliran keagamaan tersendiri dalam
agama Hindu. Sakti adalah kekuatan, prinsip aktif yang
menyebabkan Siwa mampu menciptakan.
Tanpa Sakti tersebut Siwa tidak akan dapat berbuat apa-apa
karena Siwa adalah prinsip pasif. Karena itu Sakti menjadi
lebih penting daripada Siwa sendiri. Segala sesuatu terjadi
karena bersatunya prinsip pasif dengan prinsip aktif. Yaitu
persatuan Siwa dengan Saktinya, Durga.
Persatuan antara Siwa dan Saktinyaadalah persatuan antara
laki-laki dan perempuan, yang dilambangkan sebagai Linga dan
Yoni. Karena itu hubungan seks mempunyai arti yang ssangat
penting dalam sekte Sakti ini. Karena segala sesuatu tercipta
melalui persatuan tersebut, maka egala sesuatau mengandung

21

kekuatan dan Sakti Siwa. Bentuk-bentuk tertentu dari Sakti dan


segala sesuatu adalah baik; tidak ada yang tidak baik. Hanya
orang yang tidak mengerti saja yang beranggapan bahwa ada
yang baik dan ada yang tidak baik.
Ini keliru, karena anggapan itu hanya didasarkan pada
kesadaran manusia sendiri. Untuk mencapai kebenaran dan
kelepasan (moksa) manusia harus melepaskan diri dari
belenggu kekeliruan ini. Ia harus melepaskan kesadarannya
sendiri sehingga dapat menyadari kebenaran bahwa segala
sesuatuadalah perwujudan dari Sakti dan Siwa, dan bahwa
semua adalah baik.
e. Tantra

Aliran ini dalan usaha mencapai Nirwana lebih


mementingkan cara penbacaan manter-mantera rahasia dan
membebaskan ruang gerak hawa nafsu. Dalam kitab Tantrisme
yang disebut kitab AGAMA dan TANTRA dinyatakan
bahwa Hendaknya manusia jangan mengekang hawa nafsunya
tetapi sebaliknya hawa nafsu harus dibebaskan dan diberi
kepuasan. Dengan demikian, maka jiwa manusia menjadi
merdeka dari segala tekanan-tekanan psikisnya.
Cara-cara yang ditempuh ialah menjalankan 5 (lima) ma
yang terdiri dari Matsya: makan ikan sebanyak-banyaknya.
Mada: meminum tuak sebanyak mungkin. Mansa: makan
daging sebanyak-banyaknya. Mudra: makan sejenis nasi (padipadian) sebanyak-banyaknya. Akhirnya Mauethua: melepaskan
nafsu birahi sebanyak-banyaknya dengan wanita.
Dengan kepuasan nafsu tersebut, manusia dapat
melepaskan diri dari samsara. Adapun sistem ajaran Tantrayana
tersebut diberikan dalam bentuk percakapan antara Siwa
dengan Durga (isteri Siwa).
4. Agama Budha
a. Threvada

Theravada (Pli: theravda; Sansekerta: sthaviravda);


secara harafiah berarti, Ajaran Sesepuh atau Pengajaran
Dahulu, merupakan mazhab tertua Agama Buddha yang masih

22

bertahan. Ditemukan di India. Theravada merupakan ajaran


yang konservatif, dan secara menyeluruh merupakan ajaran
terdekat dengan Agama Buddha pada awalnya, dan selama
berabad-abad menjadi kepercayaan yang berkuasa di Sri Lanka
(sekitar 70% dari penduduk) dan sebagian besar benua di Asia
Tenggara (Kambodia), (Laos), (Myanmar), (Thailand).
Sekte Theravada juga dijalankan oleh sebagian minoritas
dari Barat Daya Cina oleh etnik Shan dan Tai), Vietnam (oleh
Khmer Krom), Bangladesh (oleh etnik group dari Barua,
Chakma, dan Magh), Malaysia dan Indonesia, dan yang
belakangan ini mendapatkan lebih banyak popularitas di
Singapura dan Negara Barat. Sekarang ini, mazhab Theravada
dari Agama Buddha mencapai lebih dari 100 juta pengikut di
seluruh dunia, dan dalam dekade terakhir ini mazhab Theravada
telah menanamkan akarnya di Negara Barat dan di India.
b. Mahayana

Mahayana (berasal dari bahasa Sansekerta: mahyna yang


secara harafiah berarti Kendaraan Besar) adalah satu dari dua
aliran utama Agama Buddha dan merupakan istilah pembagian
filosofi dan ajaran Sang Buddha. Mahayana, yang dilahirkan di
India, digunakan atas tiga pengertian utama:
Sebagai tradisi yang masih berada, Mahayana merupakan
kumpulan terbesar dari dua tradisi Agama Buddha yang ada
hari ini, yang lainnya adalah Theravada. Pembagian ini
seringkali diperdebatkan oleh berbagai kelompok.
Menurut cara pembagian klasifikasi filosofi Agama Buddha
berdasarkan aliran Mahayana, Mahayana merujuk kepada
tingkat motifasi spiritual (yang dikenal juga dengan sebutan
Bodhisattvayana) Berdasarkan pembagian ini, pendekatan
pilihan yang lain disebut Hinayana, atau Shravakayana. Hal ini
juga dikenal dalam Ajaran Theravada, tetapi tidak dianggap
sebagai pendekatan yang sesuai.
Menurut susunan Ajaran Vajrayana mengenai pembagian
jalur pengajaran, Mahayana merujuk kepada satu dari tiga jalan
menuju pencerahan, dua lainnya adalah Hinayana dan
Vajrayana. Pembagian pengajaran dalam Agama Buddha

23

Vajrayana, dan tidak dikenal dalam ajaran Agama Buddha


Mahayana dan Theravada.
Walaupun asal-usul keberadaan Mahayana mengacu pada
Buddha Gautama, para sejarawan berkesimpulan bahwa
Mahayana berasal dari India pada abad ke 1, atau abad ke 1
SM. Menurut sejarawan, Mahayana menjadi gerakan utama
dalam Agama Buddha di India pada abad ke 5, mulai masa
tersebut naskah-naskah Mahayana mulai muncul pada catatan
prasasti di India. Sebelum abad ke 11 (ketika Mahayana masih
berada di India), Sutra-sutra Mahayana masih berada dalam
proses perbaikan. Oleh karena itu, beragam sutra dari sutra
yang sama mungkin muncul. Terjemahan-terjemahan ini tidak
dianggap oleh para sejarawan dalam membentuk sejarah
Mahayana.
Dalam perjalanan sejarahnya, Mahayana menyebar
keseluruh Asia Timur. Negara-negara yang menganut ajaran
Mahayana sekarang ini adalah Cina, Jepang, Korea dan
Vietnam dan penganut Agama Buddha Tibet (etnis Himalaya
yang diakibatkan oleh invasi Cina ke Tibet). Aliran Agama
Buddha Mahayana sekarang ini adalah Pure Land, Zen,
Nichiren, Singon, Tibetan dan Tendai. Ketiga terakhir memiliki
aliran pengajaran baik Mahayana maupun Vajrayana.
c. Vajrayana

Vajrayana adalah suatu ajaran Buddha yang di Indonesia


lebih sering dikenal dengan nama Tantra atau Tantrayana.
Namun banyak juga istilah lain yang digunakan, seperti
misalnya: mantrayana, ajaran mantra rahasia, ajaran Buddha
eksoterik. Vajrayana adalah merupakan ajaran yang
berkembang dari ajaran Buddha Mahayana, dan berbeda dalam
hal praktek, bukan dalam hal filosofi. Perbedaannya adalah
aliran-aliran atau Sekte-sekte yang masing-masing mempunyai
konsep tersendiri dalam nenanggapi beberapa segi ajaran
agama yang dipandang lebih penting daripada ajaran pokoknya.

24

BAB III
PENUTUP

A.

Kesimpulan
Dalam hal ini kelompok kami menyimpulkan:
1. Agama monoteisme atau agama tauhid dengan ajaran-ajarannya
bermaksud untuk membina manusia yg berjiwa bersih dan berbudi
pekerti luhur.
2. Agama monoteisme (Islam, Yahudi, Kristen) mempunyai satu
pandangan atau keyakinan bahwa Tuhan itu satu namun Agama
Kristen memilih faham Triniti.
3. Perbedaan disebabkan karena beberapa factor diantaranya factor
politik, teologi, fikih, maupun alasan lain yang lebih spesifik.
4. Kehidupan beragama kita saat ini, tentu kita seharusnya meneladani
semangat yang diwariskan oleh para penyambung keagungan pesan
yang terkandung dalam Islam maupun agama lain.
5. Meskipun setiap agama atau aliran memiliki pandangannya yang
berbeda, namun intinya tetaplah sama.
6. Perbedaannya terletak pada pemahamannya saja.

B.

Saran
1. Bagi Penulis

Semoga Allah memberikan keberkahan terhadap makalah yang telah


kami susun ini. Tentunya kami juga berharap partisipasi dari para pemabaca
untuk memberikan keritikan dan saran demi perbaikan karya kami
selanjutnya.
2. Bagi Dosen
Mohon maaf, jika makalah yang singkat ini didapati berbagai kesalahan
baik dari segi penulisan, referensi dan lainnya, kami mengharap kritik dan
saran yang membangun dari pembaca khususnya dari pihak pengajar.
3. Bagi Pembaca

25

Semoga kita semua bisa menghindari dari segala aliran yang tidak sesuai
dengan ajaran Agama Islam, supaya kita bisa menghadap Allah sebagai
hamba-Nya yang selamat di akhirat. Allahumma Ihdina Shirathaka AlMustaqim wa Tsabbit Qalbi Ala Dinika. (Ya Allah tunjukkanlah kami jalanMu yang luruh dan tetapkanlah hati kami senantiasa berada di agama-Mu.

26

DAFTAR PUSTAKA

1.

Sumber Buku
Abdurrahman, Hafidz. 1998. Islam: Politik dan Spiritual. Singapore: Lisan UlHaq.
Tim penyusun. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia Jilid 2. Jakarta:Balai
Pustaka.

2.

Sumber Internet
Author.
(2011).
Agama
Buddha.
[online].
Tersedia:http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_Buddha [19 september 2013].
Author.
(2013).
Agama.
[online].
Tersedia:http://
http://ms.wikipedia.org/wiki/Agama [19 september 2013].
Innani Musyarofah. (2012). Sekte-sekte Dalam Agama Hindu.[online].
Tersedia:http://hinduismegue.blogspot.com/2012/11/sekte-sekte-dalam-agamahindu.html [19 september 2013].
Sakal Senior. (2012). Macam-macam Aliran dalam Islam. [online].
Tersedia: http://sakal-senior.blogspot.com/2012/11/macam-macam-aliran-dalamislam_12.html [19 september 2013].
Dessy Marantika. (2013). Pengertian Agama Ardhi dan Agama Samawi.
[oline]. Tersedia: http://dessymarantika7.blogspot.com/2013/06/pengertianagama-ardhi-dan-agama-samawi.html [19 september 2013].
Ikram AhnLab. Pengertian Agama Menurut Para Ahli. [online]. Tersdia:
http://id.scribd.com/doc/106851435/Pengertian-Agama-Menurut-Para-Ahli [19
september 2013].

27

Instrumen Pertanyaan

LAMPIRAN

Sesi ke-1
1.
2.
3.
4.

Nama
NIM
Kelompok
Pertanyaan

: Susilowati
: 13107140
:2
: Apa yang dilakukan agar kita tidak menyimpang dari agama?

1.
2.
3.
4.

Nama
NIM
Kelompok
Pertanyaan

: Ridha Lintang
: 13107140
:4
: Kenapa agama folk tidak memiliki sifat dakwah?

Sesi ke-2
1.
2.
3.
4.

Nama
NIM
Kelompok
Pertanyaan

: Dira
: 13107140
:2
: Abad berapa Agama Islam itu datang ke Indonesia?

28

DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK 1

1.

Aryo Bimi Wicaksono


1310714062

2.

Farahdilla Azmi
1310714079

3.

Lina Nur Farida


1310714065

4.

Nurmasha Andini
1310714051

5.

Wahyu Arwi Nurcahya


1310714072

29

Anda mungkin juga menyukai