Anda di halaman 1dari 107

AKIDAH AKHLAK

Oleh
Sulaiman saat
Pertemuan ke 1

Penjelasan tentang Rencana Program


Semester (RPS)
Topik Bahasan
1. Pengertian, fungsi, akidah islamiyah
2. Karakteristik, keutamaan dan kedudukan akidah
Islamiyah
3. Pengertian dan perlunya manusia beriman
4. Hal-hal yang melemahkan iman
5. Iman, Islam, dan Ikhsan
6. Maudhu Akidah Islamiyah
7. Pengertian Akhlak
8.Mid Semester
9. Objek pembahasan Akhlak Islamiyah
10.Manfaat Mempelajari Akhlak
11.Akhlak, Moral, dan etika
11. Manfaat Mempelajari Akhlak
12. Akhlak, Moral, dan etika
13. Masalah Nilai
14. Masalah ukuran Baik dan Buruk
15. Pembagian Akhlak Islamiya.
16. Final Tes
Pertemuan ke 2

Topik 1

Pengertian Akidah
1. Pengertian Aqidah Islamiyah
a. Menurut bahasa (Arab), dasri kata “akadah” yang
berarti mengikat, menghubungkan dua ujung yang
berbeda sehingga menjadi ikatan yang kuat dan sangat
sulit dibuka.
b. Menurut Istilah (Yusuf al-Qardlawy), kepercayaan yang
meresap dalam hati dengan penuh keyakinan, tidak
bercampur syak dan ragu, memberi pengaruh bagi
pandangan hidup, tingkah laku, dan perbuatan sehari-
hari
c. Menurut syara’, = rukun iman, yaitu iman kepada Allah,
para Malaikat, Kitab, para Rasul, hari akhirat, dan qadar
baik dan buruk
Direalisasikan/diwujudkan dalam bentuk penyaksian
(syahadat)yang bermakna “meyakini” (pengakuan)
Pembagian Syahadat (penyaksian):
1. Syahadat tauhid yang secara global memiliki
Syarat:

a. Ilmu, menafikan Jahl (kebodohan)


b. Yaqin, yang menafikan syak
c. Qabul (menerima), menafikan radd (penolakan)
d. Inqiyad (patuh), menafikan meninggalkan
durhaka
e. Ikhlas, menafikan syirik
f. Sidq (jujur), menafikan kadzab
g. Mahabbah (kecintaan), dan menafikan kebecian
(baghdha)
2. Syahadat Rasul memiliki syarat
a. Mengakui dan meyakini kerasulannya
b. Mengucapkan dan mengikrarkan dengan lisan
c. Mengikuti dan mengamalkan ajarannya
d. Membenarkan segala yang dikabarkan
e. Mencintai melebihi kecintaan pada yang lain
f. Mendahulukan sabdanya dari pendapat orang
lain dan mengamalkan sunnahnya.
Pertemuan ke 3

Topik 2
Fungsi Akidah
2. Fungsi Akidah bagi Manusia

1. Mendorong manusia malu berbuat salah


2. Menimbulkan rasa tanggung jawab
3. Berani menegakkan kebenaran
4. Tidak takut mati
5. Menimbulkan sikap optimisme
6. Menimbulkan ketenangan jiwa
Pertemuan ke 4

Topik ke 3
Karakteristik Akidah Islam
1. Karakteristik akidah Islam.

a. Sederhana (hanya didasarkan pada


enam keimanan).
b. Tidak bersifat dogmatis
c. Langsung (tidak melalui perantara)
d. Totalitas
e. Berhubungan dengan budi pekerti mulia
2. Keutamaan Akidah Islam

1. Sesuai perasaan kemanusiaan, akal sehat, juga


garis tengah antara paham ateis dan paham
aminisme;
2. Menetapkan kesucian Allah dari menyerupai
makhlukNya.
3. Berkembang tidak melalui pemaksanaan
4. Menanamkan kemerdekaan dan
tanggungjawab pada diri manusia
5. Masuk ke dalam hati manusia berdasarkan
keterangan dan alasan yang logis.
Pertemuan ke 5

Topik ke 4
Kedudukan akidah Islam
3. Kedudukan Akidah dalam Ajaran Islam
1. Akidah merupakan pokok yang dibangun
atas peraturan-peraturan agama, sedang
peraturan-peraturan agama merupakan
hasil yang dilahirkan oleh akidah.
2. Merupakan pokok yang mendorong
lahirnya syari’ah sedang syari’ah adalah
bentuk pelaksanaan dari akidah.
Pertemuan ke 6

Topik 5
Iman, Islam, dan Ikhsan
1. Pengertian Iman

a. Bahasa : Pembenaran hati


b Istilah:
- Mengikrarkan dengan lisan
- Membenarkan dengan hati
- Mengamalkan dengan anggota badan
1. Mengikrarkan dengan lisan artinya:
Mengucapkan dua kalimat syahadat.
2. Membenarkan dengan hati = Menerima
segala apa yang dibawa oleh Rasulullah.
3. Mengamalkan dengan anggota badan,
artinya:
- Hati mengamalkan dalam bentuk
keyakinan
- Anggota badan mengamalkan dalam
bentuk ibadah-ibadah.
2. Mengapa orang harus beriman

a. Dalam diri manusia terdapat hati sanubari atau


rohani
b. Dalam diri manusia terdapat sifat hanif;
c. Dalam rangka menyelamatkan kehidupan
manusia.
d. Secara kodrati manusia menghendaki satu tata
kehidupan yang tertib, aman, damai,harmonis,
saling menolong, penuh keramahan, kejujuran,
keikhlasan dan sebagainya. Kesemuanya itu
lahirnya didorong oleh iman.
Ciri-ciri Orang Mukmin
1. Khusyu’ dalam shalat
2. Menjauhkan diri dari perkataan dan
perbuatan yang tidak berguna
3. Menunaikan zakat
4. Menjaga kehormatan
5. Apabila disebut nama Allah, gemetar
hatinya
6. Apabila membaca ayat-ayat Allah,
bertambah imannya.
Lanjutan:
7. Selalu mendirikan shalat
8. Selalu membelanjakan hartanya di jalan
Allah.
9. Selalu berserah diri kepada Allah
Peremuan Ke 8

MID SEMESTER
Pertemuan ke 7

Topik 6

Hal-hal yang Melemahkan Iman


Peremuan Ke 8

MID SEMESTER
Pertemuan ke 9

Topik ke 7
Maudhu Akidah Islamiyah
1. al Mabda’ (Iman Kepada Allah swt.)
MAUDU’ AKIDAH ISLAM
1. Al Mabda’, yang meliputi Iman kepada
Allah
2. Al-Wasitha, meliputi; iman kepada
Malaikat, Kitan, dan Rasul/Nabi.
3. Al-Ma’ad, yang meliputi; iman kepada
hari akhirat, dan iman kepada Qada’ dan
Qadar.
IMAN KEPADA ALLAH SWT.
1. Membenarkan dengan yakin akan wujud
Allah
2. Membenarkan dengan yakin akan ke-
Esaan Allah, baik zat, sifat, dan af’al-Nya
3. Membenarkan dengan yakin bahwa Allah
bersifat dengan segala sifat
kesempurnaan, dan suci dari segaka sifat
kekurangan, dan suci dari segala yang
menyerupainya
PEMBUKTIAN TENTANG ADANYA/ WUJUD ALLAH
SWT.

1. Bukti menurut fitrah


2. Pembuktian menurut Akal
3. Pembuktian menurut agama
4. Bukti menurut realita
Pembuktian Ke-Esaan Allah:
1. Ke-Esaan zat-Nya:
a. Allah suci dari bagian-bagian;
b. Suci dari sekutu.
2. Ke-Esaan dalam sifat-Nya:
a. Allah tidak mempunyai dualisme dalam
satu sifat;
b. Tidak ada sifat yang menyerupai sifat
Allah
Lanjutan:
3. Ke-Esaan dalam af-al-Nya, artinya pada
hakekatnya semua perbuatan itu adalah
perbuatan Allah
Dalil akal tentang ke-Esaan Allah:
1. Bilamana Allah itu berbilang, masing-
masing mereka memerlukan sesuatu yang
membedakannya dari yang lain;
2. Bila Allah berbilang, tiap-tiap satunya
mempunyai bekas usaha ciptaannya.
Sifat-sifat Allah
Sebagian Ulama membagi sifat Allah atas tiga
bagian, yaitu:
1. Sifat wajib, terbagi atas:
a. Nafsiah
b. Salbiyah
c. Ma’ani
d. Ma’nawiyah
2. Sifat Jaiz
3. Sifat Mustahil (lawan dari sifat wajib)
FAEDAH BERIMAN KEPADA ALLAH, a.l.

1. Lahir rasa cinta,harapan, rasa takut,


tawakkal dipersembahkan kepada Allah;
2. Timbul rasa kagum & mengagungkan
Allah sesuai dengan tuntutan sifat dan
nama-nama-Nya yang agung;
3. Tercapainya pengabdian dan ibadah
hanya kapada Allah swt. semata.
FAEDAH BERIMAN KEPADA ALLAH, a.l.

1. Lahir rasa cinta,harapan, rasa takut,


tawakkal dipersembahkan kepada Allah;
2. Timbul rasa kagum & mengagungkan
Allah sesuai dengan tuntutan sifat dan
nama-nama-Nya yang agung;
3. Tercapainya pengabdian dan ibadah
hanya kapada Allah swt. semata.
Pertemuan ke 10

Topik ke 8
2. Al Wasitha (Iman kepada Malaikat, Kitab,
dan Rasul)
IMAN KEPADA MALAIKAT (al Wasitha)
Pengertian Malaikat:
Malaikat (al-malaul a’la), yaitu sekelompok
makhluk yang mendiami alam metafisika,
inmateril, atau alam gaib. Termasuk makhluk
halus, tidak bisa dijangkau, dan tidak bisa
dibuktikan dengan penginderaan.
Pengertian Iman kepada Malaikat:
“Meyakini adanya malaikat sebagai hambah
Allah yang mulia dan patuh kepada
perintah Allah serta tidak pernah berbuat
durhaka”
Keistimewaan Malaikat:
1. Mereka diciptakan dari Nur
2. Mereka tidak mempunyia nafsu/keinginan
3. Tidak berjenis kelamin
4. Diberi kemampuan untuk menjelma
5. . Dapat menempuh jarak yang jauh dalam
waktu singkat
Lanjutan Keistimewaan...

6. Sanggup melakukan pekerjaan seberat


apapun;
7. Mereka menempati dunia yang tersendiri;
8. Selalu patuh dan taat kepada Allah SWT.
Tugas para Malaikat

1.Tugas Spritual
a. Bertasbih dan patuh sepenuhnya;
b. Memikul Arasy;
c. Memberi salam kepada penghuni surga
d. Menyiksa penghuni Neraka.
2. Menurunkan Wahyu
3. Tugas di alam raya dan di kalangan
manusia:
Lanjutan:
a. Jibril bertugas menurunkan wahyu;
b. Mikail, menurunkan hujan dan
menumbuhkan tanaman;
c. Israfil, meniup teompet ketika terjadi
kiamat dan kebangkitan dari kubur;
d. Dua malaikat memeriksa mayat dalam
kubur.
Tugas Malaikat di kalangan Manusia:
1. Sprorter spritual bagi manusia;
2. Mendoakan orang mukmin
3. Menyertai mengucapkan amin
4. Piket pada waktu subuh dan ashar.
5. Turun ke bumi ketika ayat Alquran dibaca
manusia
6. Menghadiri forum-forum zikir
7. Membawa kabar gembira
8. Menginformasikan orang-orang yang dicintai
dan dibenci oleh Allah
9. Memberikan do’a kepada orang-orang mukmin
10. Mengantarkan wahyu
IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH (al-Wasitha)

Pengertian:
“Meyakini bahwa Allah ada menurunkan
ketab kepada para Rasulnya untuk menjadi
pedoman hidup manusia, menjadi tempat
mengambil pelajaran, aturan dan undang-
undang bermasyarakat”
Kitab-kitab yang diturunkan oleh
Allah Swt.
Kitab yang diturunkan oleh Allah Swt. ada 104
buah terdiri atas: 100 suhuf dan 4 kitab yang
masing-masing diberikan kepada
1. 50 suhuf kepada Nabi Syis as.
2. 30 suhuf kepada Nabi Idris as.
3. 10 suhuf kepada nabi Musa sebelum Taurat
4. 10 suhuf kepada Nabi Ibrahim
4 kitab masing-masing:
a. Taurat kepada Nabi Musa as.
b. Zabur kepada Nabi Daud as.
c. Injil kepada Nabi Isa, as.
d. Alquran al-Karim kepada Muhammad
saw.
Rahasia/faedah beriman kepada
kitab Allah:
1. Sangat dibutuhkan
2. Ajarannya kekal walaupun Rasul telah
meninggal.
3. Argumentatif
4. Kasih sayang Allah pada hambahnya
5. Syukur.
HIKMAH BERIMAN KEPADA KITAB ALLAH

1.Kita memperoleh bimbingan


2.Jiwa menjadi tenteram
3.Memuliakan akal pikiran
4.Persamaan derajat
5.Memberi petinjuk yang paling lengkap
untuk menusia,
IMAN KEPADA NABI/RASUL (al-Wasitha)

Pengertian;
“Mempercayai bahwa Allah swt. memilih di
antara hambah-Nya sebagai perantara
antara Allah dengan hambah-Nya”
Makna Beriman kepada Rasul

 Mengi’tiqadkan bahwa Rasul itu benar


 Mengi’tiqadkan bahwa Rasul itu wajib dituruti
 Mengi’tiqadkan bahwa Rasul itu menerima kitab.
 Mengi’tiqadkan bahwa rasul itu memperoleh
mu’jizat.
 Mengi’tiqadkan bahwa rasul memiliki pribadi
termulia.
 Mengi’tiqadkan bahwa rasul tidak dipengaruhi
jiwanya oleh kekuatan sihir, iblis, dsb.
SIFAT-SIFAT RABUL/NABI

No Wajib Jaiz Mustahil

1 Siddiq Nabi/rasul Al-kazbu


dapat
2 Amanah melakukan Al-khiyanat
seperti yang
3. Tabligh dilakukan Al-Kitman
manusia
4 Fatanah lainnya asal Baladah
tidak merusak
kerasulannya
Sifat-sifat yang Berhubungan dengan
Material
1. Berasal dari keluarga yang terhormat
2. Berasal dari keluarga yang jelas
silsilahnya dan bukan anak zina
3. Orang merdeka, bukan budak
4. Memiliki kesehatan jasmani yang
sempurna
5. Laki-laki ideal yang luar biasa
6. Dsb.
Hikmah Beriman Kepada Rasul/
Nabi
1. Terhindar dari keyakinan yang
menyesatkan
2. Manifestasi dari keimanan kepada Allah
3. Mencontoh suri teladan Nabi/Rasul
4. Menegakkan kebenaran dan keadilan
Pertemuan ke 10

Topik ke 8
3. al Ma’ad (Iman kepada Hari Akhirat, Qada’
dan Qadar).
IMAN KEPADA HARI AKHIRAT (al Ma’ad)

PENGERTIAN:

“Percaya bahwa sesudah kehidupan di alam


ini, ada lagi kehidupan yang kedua, yakni
alam pembalasan”
Sikap Manusia Memahami dan Menghadapi
Kedatangan Hari akhirat
1. Idiologi Materialisme dan atheisme : Setelah
mati, sejarah hidup manusia telah tamat.
2. Paham reinkarnasi: Manusia yang telah mati
mengalami kehidupan kembali
3. Kelompok yang mempercayai bahwa sesudah
kehidupan ini, akan ada kehidupan lain, tempat
manusia memperoleh balasan dari perbuatannya.
Tanda-tanda datangnya hari Akhirat

1. Perbuatan maksia semakin merajalela


2. Orang beriman semakin sedikit
jumlahnya.
3. Kehancuran dan kejahatan semakin
meningkat
4. Timbulnya kejadian-kejadian ganjil.
Hikmah Beriman kepada Hari Akhirat
(al Ma’ad)

1. Munculnya keyakinan bahwa kehidupan


dunia adalah fana
2. Takut berbuat kesalahan
3. Selalu mengerjakan amal kebajikan
4. Hidup selalu optimis
5. Menumbuhkan sikap sabar.
IMAN KEPADA QADA’-QADAR (al –Ma’ad)

Pengertian:
1. Qadar: berarti ukuran/jumlah ukuran
sesuatu yang masih bisa berubah,
ketentuan. Masih ada campur tangan
manusia.
2. Qada’: Ketetapan atau kepastian Allah
atas segala di alam ini. Di sini tidak ada
lagi campur tangan manusia.
Pembicaraan Tentang Takdir

Peringatan Rasulullah saw.:


1. Jangan kamu banyak memperdebatkan
tentang takdir, karena sesungguhnya itu
adalah salah satu ilmunya Allah swt.
2. Jangan kamu berlindung di balik takdir
untuk suatu pekerjaan yang jelek.
Hikmah Beriman Kepada Takdir

1. Bertambah kuat iman


2. Mendorong agar giat bekerja
3. Mendidik disiplin diri
BAIAN KE 2

AKHLAK
Pengertian Akhlak
1. Secara Etimologi:
Bhs. Arab: dari kata “khuluqun”= budi
pekerti, perangai, tingkah laku dan tabiat
2.Bhs. Yunani: digunakan istilah ethos atau
etika.
Erat kaitannya dengan kata “khalqun”
=kejadian, “Khaliq= pencipta dan “makhluk”
= diciptakan.
Lanjutan:
2. Secara terminologi:
“Suatu sifat yang tertanam dalam jiwa dan
dari padanya timbul perbuatan-perbuatan
dengan mudah dan tidak memerlukan
pertimbangan pikiran (Al-Ghazali)
Lanjutan:
Suatu perbuatan dikategorikan sebagai perbuatan
akhlak apabila:
1.Perbuatan itu dikerjakan terus menerus;
2.Perbuatan itu dilakukan tanpa paksaan atau
tekanan dari orang lain;
3.Perbuatan dilakukan tanpa pertimbangan pikiran
terlebih dahulu
4.Perbuatan itu dilakukan karena dorongan jiwa.
Pengertian Ilmu Akhlak
1. Ilmu yang menjelaskan baik dan buruk,
menerangkan apa yang harus diperbuat
manusia terhadap sesamanya dan
menjelaskan tujuan yang hendak dicapai
oleh manusia dalam perbuatan manusia
dan menunjukkan yang lurus yang harus
diperbuat (Ahmad Amin, 1988: 15)
Ilmu Akhlak mengandung unsur-unsur:
1. Menjelaskan pengertian baik dan buruk
2. Menerangkan apa yang seharusnya
dilakukan seseorang serta bagaimana
kita bersikap antar sesama
3. Menjelaskan mana yang harus
diperbuat
4. Menujukkan mana jalan lurus yang
harus dilalui
Objek Pembahasan Ilmu
Akhlak
1. Pembahasan Ilmu akhlak meliputi
seluruh aspek kehidupan manusia, baik
sebagai individu maupun sebagai
kelompok (Al-Ghazali)
Perbuatan-perbuatan tersebut, kemudian
ditetapkan hukum baik atau buruk, benar
atau salah, seharusnya atau tidak
seharusnya
Perbuatan manusia dapat dibagi atas:
1. Perbuatan yang masuk kategori akhlak:
a. Perbautan yang dikehendaki atau
disadari;
b. Perbuatan yang dilakukan tidak
dikehendaki dan terjadi di luar
kemampuan dan tidak bisa
mencegahnya (seperti gerakan jantung,
gerakan refleks) tidak dapat
dikategorikan akhlak.
2. Perbuatan yang samar-samar (boleh
masuk akhlak boleh tidak) sep. lupa,
dipaksa atau khilaf.
Manfaat/manfaat Mempelajari
Ilmu Akhlak
1. Dapat menyinari orang dalam
memecahkan kesulitan-kesulitan hidup
2. Dapat memberi perjelasan sebab/illat
memilih perbuatan baik
3. Dapat membendung dan mencagah
untuk tidak terperangkap pada
keinginan-keinginan nafsu dan
mengarahkan pada hal-hal yang positif.
Lanjutan:
4. Dapat mengerti benar akan sebab
melakukan atau tidak melakukan suatu
perbuatan.
5. Dengan mengerti perbuatan baik akan
menolong seseorang untuk menghadapi
suatu perbuatan dengan penuh minat.
6. Orang mengerti ilmu akhlak akan tepat
memvonis prilaku orang dan tidak akan
mengekor suatu perbuatan tanpa
pertimbangan yang matang.(Ahmad
Amin)
Menurut Dr. Hamzah Ya’cub:
1. Meningkatkan derajat manusia;
2. Menuntun kepada kebaikan;
3. Manifestasi kesempurnaan iman;
4. Keutamaan di hari kiamat;
5. Kebutuhan pokok dalam keluarga;
6. Membina kerukunan antar tetangga;
7. Untuk mensukseskan pembangunan
bangsa dan negara;
8. Dunia banar-benar membutuhakn
akhlak al-karimah.
KARAKTERISTIK AKHLAK ISLAMIYAH

1. Alquran dan Sunnah sebagai landasan


pokok
2. Memberi peran pada akal dan naluri
manusia
3. Pendorongnya adalah iman
4. Landasannya niat
5. Keridhaan Allah sebagai tujuan
PEMBAGIAN AKHLAK

1. Menurut Sifatnya:
- Akhlak Terpuji (Mahmudah)
- Akhlak tercelah (Madzmumah)
2. Menurut Objeknya:
- Akhlak Kepada Allah
- Akhlak kepada sesama manusia
- Akhlak terhadap alam sekitar
AKHLAK KEPADA ALLAH SWT.

1. Akhlak Terpuji:
- Takut kepada Allah
- Harap akan Allah
- Taubat dan menyesal
- Tawakkal kepada Allah
- Tawadhu kepada Allah
- Ridha terhadap qada’ dan qadar-Nya.
Lanjutan:
2. Akhlak Madzmumah :
- Kufur
- Syirik
PENGERTIA KUFUR:
1. Menurut Bahasa= menutup
2. Menurut Istilah “mengingkari adanya
Allah Swt. Jadi kufur dapat diartikan
menutup potensi imaniah yang dibawah
sejak lahir.
• Lanjutan:
Pembagian Kufur:
1. Kufur Nikmat
2. Kufur Zindik: Tidak mengakui
kebenaran agama Islam
3. Kufur Inadi : yaitu keras kepada
dalam mengingkari Allah dan Rasul-
nya.
Syirik:
Pengertian:
1. Menurut bahasa: bagian, persekutuan.
2. Menurut Istilah agama: Mempersekutukan
Allah dengan selain-Nya.
3. Macam-macam Syirik:
a. Syirik besar:
1. Syirkud da’wah
2. Syirku Niyah
3. Syirku Mahabbah
4. Syirkut tha’ah
b. Syirik Kecil: yaitu adanya perhatian
selain Allah dalam beramal ibadah, yang
biasa disebut dengan “Riya'”, seperti
mengharapkan pujian, materi atau
lainnya dalam beribadah
Rasulullah saw. bersabdah:
“Sesungguhnya yang paling kukuwatirkan
terhadap kamu adanya syirik yang paling
kecil, yaitu “Riya”
AKHLAK TERPUJI TERHADAP DIRI
SENDIRI
1. Memelihara diri sendiri
2. Optimis
3. Ikhlas
4. Jujur
5. Menepati janji
6. Amanah
7. Sabar:
a. Menahan diri dari segala perbuatan jahat
b. Menahan diri dari surut kebelakang
c. Sabar yang disebut dengan Syaja’ah
8. Pemaaf
9. Hemat
10. Lemah lembut:
a. Lemah lembut terhadap hak Allah
b. Lemah lembut kepada sesama manusia
c. Lemaha lembut terhadap alam dengan jalan
memeliharanya, menjaga keselamatan
dan menggunakannya dengan benar
• Lanjutan:
11. Berani. Keberanian meliputi:
a. Berani membenarkan yang benar dan
menyalahkan yang salah
b. Berani membela hak milik, jiwa dan
raga
c. Berani membela kesucian agama dan
kehormatan bangsa.
Penyebabnya:
a. Karena percaya pada diri sendiri
b. Karena memiliki iman yang kuat
dan mantap
c. Karena memiliki himmah yang
tinggi dan mulia.
12. Qana’ah (merasa cukup) yakni
menjauhkan diri dari sikap tidak puas
BAGIAN KE 3

TEOLOGI ISLAM
MUNCULNYA PAHAM DAN ALIRAN-ALIRAN
DALAM ISLAM

 Pada masa Nabi dan Khulafaurrasyidin, belum


ada persoalan teologi.
 Munculnya persoalan teologi pada masa
sesudahnya, yaitu :
- Ilmu-ilmu keislaman muncul satu persatu
- Pada saat umat Islam melepaskan pikirannya
untuk menggali isi Alquran dan Sunnan
- Setelah umat Islam mengadakan perdebatan
panjang baik sesama mereka maupun orang-
orang di luar Islam.
Faktor Penyebab Munculnya Persoalan dan
aliran Teologi dalam Islam

1. Faktor Internal:
a. Masalah Politik
b. Umat Islam mencapai masa Keemasan
c. Ayat-ayt Alquran banyak menyinggung
Kepercayaan Umat terhadahulu yang
dibatalkan oleh Islam
2. Faktor Eksternal Umat Islam
Lanjutan:Faktor…
2. Faktor Eksternal Umat Islam
a. Banyak orang beragama lain yang
masuk Islam.
b. Masuknya Filsafat ke dunia Islam
c. Para Ulama/Mutakallimin mulai
menggunakan filsafat untuk
mempertahankan keyakinan Islam dari
serangan orang-orang non muslim
ALIRAN-ALIRAN DAN MOTIF BERDIRINYA

• 1. Motif Akidah :
a. Aliran Mu’tazilah
b. Aliran Asy’ari
c. Aliran Maturidi
d. Aliran Wahabi
e. dll.
Aliran Mu’tazilan
1. Aliran ini lahir di Bashrah akhir abad I H.
dipelopori oleh Wasil bin Ata dan Amr bin
Ubaid.
2. Aliran ini dikenal sebagai aliran rasionalis
Islam, karena dalam memahami suatu
masalah lebih mendahulukan rasio/
pikiran daripada naqli.
Ajaran-ajaran Pokok Mu’tzilah
1. al-Tauhid (Keesaan Allah)
2. al-Adl (Keadilan)
3. al-wa’du wa al-waid (Janji dan ancaman)
4. Al-manzila baina al-manzilataini (tempat
di antara dua tempat)
5. Al-amru bi al-ma’ruf wa nahyun ani al-
mungkari (menyuruh berbuat baik dan
mencegah berbuat mungkar).
Ahlussunnah wa al-Jama’ah
Dinamakan Ahlussunnah wa al-jamaah,
artinya aliran pengikut sunnah Rasulullah
dan dianut oleh kebanyakan umat Islam.
Aliran ini terbagi atas dua kelompok, yakni
Aliran Asy’ariyah dan Aliran Maturidiyah.
Aliran Maturidiyah terbagi dua, yaitu: Mat.
Bukhara dan Mat. Samarkand.
Aliran Asy’ariyah:
1. Aliran ini dibangun oleh Abu Hasan Ali
bin Idmail al-Asy’ari.
2. Corak pemikirannya:
a. Mengakui adanya sifat Tuhan
b. Menganut teori Kasab (Tuhan
menciptakan perbuatan dan manusia
menerimanya.
c. Tuhan dapat dilihat di akhirat dengan
mata kepala.
d. Pelaku dosa besar, terserah kepada
Aliran Maturidiyah
Paham-paham teologinya:
1.Maturidi Samarkand lebih dekat ke
Mu’tazilah dan Maturidi Bukhara lebih
dekat ke aliran Asy’ariyah
2.Sebagian perbuatan dapat diketahui
melalui akal dan sebagian tidak.
3.Sebagian tidak jelas baik buruknya bagi
akal dan sebagian keburukannya hanya
diketahui melalui wahyu.
Akal dan Wahyu
POKOK PERSOALAN
ALIRAN-ALIRAN MT KMT MBJ KMBJ
Mu’tazilah Akal Akal Akal Akal
Asy’ariyah Akal Wahyu wahyu Wahyu
Mat. Samarkand Akal Akal Akal Wahyu
Mat. Bukhara Akal Wahyu Akal wahyu
Kekuasaan dan Kehendak Mutlak
Tuhan
1. Mu’tazilah:
Kekuasaan Tuhan tidak mutlak lagi, telah
dibatasi oleh:
a. Kebebasan yang diberikan kepada manusia
untuk menentukan perbuatannya.
b. dibatasi oleh keadilan Tuhan.
c. Dibatasi oleh kewajiban-kewajiban Tuhan
d. Dibatasi oleh Natuur/hukum alam/
sunnatullah
Lanjutan: Kekuasaan Mutlak
Tuhan
2. Asy’ariyah dan Maturidi Bukhara:
Tuhan berkuasa mutlak, Tuhan tidak dibatasi
oleh siapapun, dan tidak terikat oleh siapapun
3. Maturidi Samarkand:
a. Kemerdekaan dalam perbuatan ada pada
manusia
b. Tuhan menjatuhkan hukum didasarkan atas
perbuatan manusia.
c. Keadaan hukum Tuhan, tidak boleh tidak
mesti terjadi.
Keadilan Tuhan:
1. Mu’tazilah dan Mat. Samarkand; keadilan
diartikan, memberikan seseorang akan
haknya.
2. Asy’ariyah; menempatkan sesuatu pada
tempat yang sebenarnya, sesuai dengan
kehendak yang memilikinya. Tetapi bagi
Maturidi Bukhara, mereka menganut
paham Masyi’ah dan ridha.
Konsep Iman:
1. Mu’tazilah; Iman bukan tashdiq dan
bukan ma’rifah, iman adalah amal yang
timbul dari mengetahui Tuhan dan
melaksanakan perintah-Nya.
2. Asy’ariyah; Iman adalah tashdiqbillah,
yakni menerima sebagai benar adanya
Tuhan
3. Mat. Bukhara, sejalan dengan Asy’ariyah
4. Iman lebih dari tasdiq, yaitu ma’rifah dan
amal.
2. Lahir karena Motif Politik:
a. Khawarij
b. Syi’ah
c. Aliran Jumhur.
3. Aliran yang lahir karena motif Hukum:
a. Aliran Syafi’iyah
b. Aliran Maliki
c. Aliran Hambali
d. Aliran Hanafi, dll.
Paham-paham yang muncul dalam
Islam:
1. Khawarij:
Mereka adalah mantan pengikuti Ali bin Abi
Thalib, yang kemudian keluar dari barisan
Ali karena tidak menerima perjanjian
damai, karena dianggap pebuh dengan
penipuan dan keputusan tidak
berdasarkan kitab Allah dan Sunnah rasul.
Paham-paham Khawarij:

a. Dalam bidang Theologi:


- Semua yang terlibat dalam perjanjian damai
dihukum kafir, keluar dari Islam dan wajib
dibunuh;

b. Dalam bidang politik: Mereka bersikap demokratis,


dan mengatakan bahwa siapapun boleh dipilih
menjadi khalifah, tidak mesti orang Quraisy,
tetapi harus adil
Aliran Murji’ah:

Murji’ah dari kata “arja’ah”, yang berarti:


menunda, kurang penting, mengambil
tempat di belakang, dan memberi
pengharapan.
Mereka mengambil sikap menyerahkan
penentuan kafir atau tidaknya seseorang
kepada Tuhan.
Kelompok-kelompok Murji’ah
1. Kelompok Moderat:
Orang yang berbuat dosa besar bukan kafir dan tidak
kekal dalam neraka, tetapi hanya dihukum sesuai
dosanya, dan kalau Tuhan menghendaki ia dapat
masuk surga tanpa hisab. Tokohnya; Abu Hanifa, Abu
Yusuf, Al Hasan ibnu Muhammad Ibnu Ali bin Abi
Thalib.
2. Kolompok Ekstrim:
Orang Islam yang percaya kepada Tuhan walaupun
menyatakan kekufurannya secara lisan, tidak menjadi
kafir Iman dan kufur tempatnya dalam hati. Tokohnya
adalah Jahm bin Safwan
Qadaria dan Jabariah

Persoalan Pokok: “Sampai dimana manusia


bergantung pada kehendak dan kekuasaan
mutlak Tuhan dalam menentukan perjalanan
hidupnya?”
Qadariyah:
Manusia mempunyia kehendak dan kekuasaan
dalam menentukan perjalanan hidupnya.
Tokohnya adalah: Ma,bad al Juhani dan
Ghailan ad-Dimasyqy
2. Jabariyah:
Manusia tidak mempunyai kemerdekaan
dalam menentukan kehendak dan
perbuatannya, manusia terikat dengan
kehendak dan kekuasaan mutlak Tuhan.
Manusia dalam keadaan terpaksa (ijbar).
Perbuatan manusia telah ditentukan oleh
Qadar da qada’ Tuhan. Paham ini biasa
disebut dengan ajaran fatalism.
Tokohnya adalah; Al-Ja’d Ibnu Dirham dan
Jahm bin Safwan
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai