Anda di halaman 1dari 4

BAB I

TUHAN YANG MAHA ESA DAN KETUHANAN

Ajaran yang paling utama dalam agama adalah tentang Tuhan, karena
agama datang dari-Nya. Untuk itu persoalan yang paling mendasar suatu agama
adalah tentang konsep Tuhan yang diajarkannya.

Filsafat Ketuhanan adalah analisis mendalam dan logis (menggunakan


logika) dalam membahas tentang Tuhan. Sedangkan secara pewahyuan, Al-Quran
sangat menganjurkan kepada kita agar senantiasa mengkritisi keyakinan kita
kepada Tuhan, agar Tuhan yang kita imani serta cara kita mengimani-Nya pasti
benar.

A. Keimanan dan Ketakwaan


Pengertian Iman dan Takwa
Iman artinya percaya secara totalitas. Definisi iman antara lain adalah:
mengakui dengan hati yang dibenarkan oleh ucapan dan dibuktikan dengan
perbuatan.
Takwa artinya menjaga, memelihara, melindungi, takut. Takwa didefinisikan
sebagai: sikap memelihara keimanan yang diwujudkan dalam bentuk
pengamalan Islam secara utuh dan konsisten (istiqamah), yaitu melaksanakan
apa yang diperintahkan Allah dan Rasulullah serta menjauhi apa yang
dilarang-Nya.

Wujud Iman
Secara umum wujud iman adalah mempercayai, menerima, dan mengamalkan
apa yang datang dari Allah dan Rasul-Nya, yaitu yang terdapat di dalam Kitab
Suci Al-Quran dan Sunnah Rasulullah.

Proses terbentuknya Iman :


a. Faktor Keturunan.
b. Faktor Lingkungan.
c. Faktor Pendidikan.
d. Faktor Pengetahuan dan wawasan.
e. Faktor Hidayah (petunjuk Allah): berfungsi-tidaknya lima
tingkatan hidayah Allah yaitu (1) Instink, (2) Panca Indera, (3) Akal
Pikiran, (4) Agama, (5) Tawfiq (restu Allah).

Tanda orang-orang beriman, antara lain:


1. Sangat cinta kepada Allah S.w.t.
2. Jika disebut nama Allah hatinya bergetar.
3. Jika dibaca ayat-ayat Allah imannya bertambah.
4. Senantiasa bertawakkal kepada Allah S.w.t.
5. Tertib dan disiplin dalam melaksanakan dan mendirikan shalat.

1
6. Menafkahkan rezqi yang didapatnya.
7. Menghindari perbuatan yang tidak bermanfaat.
8. Amanah, menepati janji.
9. Menjaga kehormatan dan harga dirinya.
Bersikap lemah-lembut sesama orang yang beriman.
10. Berwibawa dan bersikap tegas/berpendirian terhadap orang kafir.
11. Memiliki semangat kerja keras/jihad di jalan Allah dan suka
menolong.
12. Tidak takut akan celaan orang orang lain.

Tanda orang yang takwa a.l. terdapat dalam QS.2.Al-Baqarah:177.


1. Mengimani Allah, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan para nabi.
2. Menegakkan shalat.
3. Menginfakkan sebagian rezki yang diberikan Allah kepadanya.
4. Meyakini akhirat.
5. Menepati janji, sabar dan syukur dalam berbagai keadaan.
6. Iman melahirkan sikap iklas dan konsekuen.
7. Jika berbuat salah dan dosa segera berhenti dan memohon ampun kepada
Allah

Korelasi Keimanan dan Ketakwaan


Iman adalah tauhid secara teoritis, yaitu mengesakan Allah dan meyakini hal-
hal yang wajib diimani.

Implementasi Iman dan Takwa dalam Kehidupan Modern


Problematika, Tantangan, dan Resiko dalam Kehidupan Modern:
kehidupan manusia semakin kompleks, beban biaya hidup secara ekonomi dan
sosial semakin tinggi, hidup penuh ketegangan dan serba terikat oleh sistem
dan waktu, ketergantungan kepada materi dan teknologi, dll.
Peranan Iman dan Takwa dalam Kehidupan Modern
1. Iman menetralisir kepercayaan dan ketergantungan yang
berlebihan kepada kekuasaan benda dan manusia.
2. Iman menanamkan semangat berani hidup dan siap mati.
3. Iman menumbuhkan sifat dan sikap mandiri dan berpendirian (self-
help)
4. Iman memberikan kepastian dan ketentraman jiwa
5. Imam mewujudkan kehidupan yang baik.
6. Iman melahirkan sikap ikhlas dan konsekuen (disiplin)
7. Iman memberikan keberuntungan dan keselamatan dunia-akhirat.

B. Siapakah atau apakah Tuhan?


Tuhan dalam bahasa Arab disebut Ilh, yang berarti sesuatu yang
dibesarkan atau sesuatu yang paling dipentingkan/diutamakan oleh manusia.

Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Tuhan (Ilh)


adalah: (1) sesuatu yang disembah, dan (2) Pencipta, Penguasa dan
Pemelihara alam semesta.

2
Tabel tentang perbedaan ciri-ciri alam dengan Tuhan menurut logika
N
o Sifat Dasar/Karakteristik Alam (makhluk) Karakteristik Tuhan

1 Dapat dicerap oleh pancaindera Ghaib, metafisik

2 Berbilang (pluralistik) dalam jumlah, bentuk, dan rupa. Esa, satu-satunya

3 Terbatas/dibatasi oleh tempat/ruang dan waktu tertentu Mutlak, kekal, abadi

4 Mengambil/berada di tempat tertentu (lokal, parsial) Universal

5 Saling berketergantungan (dependen, interdependen) Berdiri sendiri

Karakteristik alam dan tuhan pada tabel di atas memperlihatkan perbedaan


yang tegas antara sifat dasar ( Karakteristik ) alam dengan karakteristik. Jadi
secara logika dapat di tegaskan bahwa Tuhan yang benar adalah yang sifat dasar
( karakteritik ) nya seratus persen berbeda dengan sifat sifat- dasar alam atau
mahkluk.

Dimanakah Tuhan?
Menurut al-Quran Allah itu Maha Besar (Akbar) dan Maha Dekat (Aqrab,
QS.50.Qf:16

Pembuktian Ada-Nya (Wujud) Tuhan


1. Pembuktian dengan pendekatan Logika
Betulkah Tuhan ada? Dalam kajian logika kata ada mempunyai banyak
makna, seperti: dapat ditangkap oleh panca indera (ada secara empirik), dapat
dipikirkan atau dirasakan (ada secara psikologik), dapat disebutkan (ada
secara bahasa), dapat didefinisikan (ada secara maknawi), dan ada sejak
semula (ada secara niscaya, necessary being atau wjib al-wujd).

2. Pembuktian dengan pendekatan Filsafat


Wujud yang ada (realitas) secara umum terbagi dua: Pencipta (khliq), dan
yang diciptakan (makhluk). Pencipta, yaitu Allah, adalah wujud yang mutlak
(absolute). Karena Dia mutlak maka Dia sempurna, tidak berpermulaan dan
tidak berpenghabisan. Dia senantiasa ada. Beberapa argumen pembuktian
adanya Tuhan melalui pendekatan filsafat adalah:
Argumen Ontologis (Immanuel Kant, 1724-1804).
Argumen Teleologis (Immanuel Kant).
Argumen Moral (Immanuel Kant).
Argumen penciptaan alam/dalil Ikhtira (Ibnu Rusyd, 1126-1198).
Argumen pengurusan alam/dalil Inayah (Ibnu Rusyd).

3
3. Pembuktian dengan pendekatan Ilmiah
Ilmu pengetahuan senantiasa berlandaskan kepada kepastian yang tetap,
seperti hipotesis, tesis, dan teori

4. Pembuktian dengan pendekatan Fisika


5. Pembuktian dengan pendekatan Astronomi.

Anda mungkin juga menyukai