Anda di halaman 1dari 5

INTEGRITAS IMAN, ILMU, AMAL,DAN AKHLAQ

Nama anggota kelompok : 1. Faizatul Rokima (21901081105)

2. Titis Rohdhina (21901081107)

3. Firnandya Amanah (21901081094)

4. Anggita Valentina (21901081089)

5. Finadila Arifin (21901081093)

Allah SWT menjajikan manusia sebagai makhluk unggulan tetap konsisten dalam 4 hal :

1. Pada kebenaran iman (shidqul iman)


2. Pada kecerahan ilmu (nurul ilmi)
3. Pada kesalihan amal (sholahul amal)
4. Pada keluhuran moral (husnul khuluq)

Jika hilangnya salah satu dari komponen ke 4 tersebut , maka akan menurunkan keuntungan
martabat manusia.

1. IMAN

Iman artinya percaya, menurut istilah ,iman adalah membenarkan dan meyakinkan dengan
hati, diucapkan oleh lisan, dan diamalkan dengan perbuatan. Jadi, pengertian iman kepada Allah
yaitu dengan membenarkan dengan hati bahwa Allah SWT itu benar-benar ada (wujud) dengan
segala sifat-sifatnya dan kesempurnaan-Nya, kemudian pengakuan itu diucapkan dengan lisan,
dan dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata yakin dengan menjalankan perintah dan
menjauhi larangan. Seseorang dikatakan memiliki iman yang sempurna apabila orang tersebut
bias memenuhi 3 unsur keimanan, yakni membenarkan atau meyakinkannya dengan hati,
diikrarkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan atau perbuatan.

Iman merupakan anugrah paling berharga dari Tuhan untuk manusia, anugrah ini tidak dapat
direkayasa oleh seseorang.IMAN memegang peranan penting dalam kehidupan. Tanpa iman
kehidupan manusia seperti kapas yang diterbangkan angin kian kemari. Orang yang tidak
beriman hidupnya akan kacau tidak terarah. Dihanyutkan oleh hawa nafsu tanpa ada tujuan yang
hakiki. Iman juga memiliki prinsip dasar segala isi hati,ucapan dan perbuatan sama dalam satu
keyakinan, maka orang-orang beriman adalah mereka yang di dalam hatinya, disetiap ucapannya
dan segala tindakan sama, maka orang beriman dapat juga disebut dengan orang yang jujur atau
orang yang memiliki prinsip.
Iman kepada Allah, merupakan iman yang pertama dan membuat kita berfikir banyak.
pengertian Iman Kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah ada dengan
segala sifat keagungan dan kesempurnaanya, kemudian diakui dengan lisan dan dibuktikan
dengan amal perbuatan di dunia nyata.

Allah memberi hidayah, petunjuk kepada manusia melalui 5 cara :

1. Melalui insting (hidayatul ilham)


2. Melalui panca indra (hidayatul hawas)
3. Melalui akal pikiran (hidayatul ‘aqli)
4. Melalui wahyu/agama (hidayatul wahyi/ad-diin)
5. Melalui keimanan ( hidayatul iman)

Hidayah tersebut diberikan kepada manusia agar dapat membimbing manusia dalam
mencari “kebenaran“, baik dalam kehidupn individu maupun social.
A) Kebenaran inderawi, yang diperoleh dengan modal utamanya adalah kemampuan
panca indera.
B) Kebenaran ilmiah yang diperoleh dengan modal utamanya adalah “akal pikiran”,
melalui proses hepotesa, pengamatan, pembuktian, dan perumusan.
C) Kebenaran filosofis yang didapat dengan akal dan hati nurani melalui proses refleksi,
penalaran yang jernih dan logis, kemudian penyimpulan.
D) Kebenaran religius yang modal utamanya adalah wahyu Tuhan, melalui proses
penyampaian para rasul, kecenderungan hati nurani dan bimbingan iman dari Tuhan.

Adapun fungsi iman bagi manusia antara lain :

A) Memberikan tujuan dan makna hidup yang jelas.


B) Memberikan pegangan dan bimbingan dalam menghadapi problem kehidupan dan
tantangannya.
C) Memberikan bimbingan sikap dan perilaku yang benar.
D) Memberikan pengetahuan tentang hal-hal yang berada di luar wilayah kemampuan
akal (masalah metafisika, di luar hal-hal yang bersifat fisik dan empirik).
E) Memberikan keberanian melakukan sesuatu yang penuh resiko, tapi juga penuh
kebenaran.
F) Memberikan semangat berjuang dan berkorban.

Contoh perilaku iman kepada Allah yang bisa kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari,
seperti :

1. Mendirikan Sholat
2. Menafkahkan sebagian rezeki
3. Beriman Kepada Kita Allah
4. Menafkan sebagian hartanya baik disaat waktu lapang ataupun sempit
5. Selalu berbuat kebajikan
6. Mampu menahan amarah
7. Mampu memaafkan kesalahan orang lain
8. Melaksanakan perintah Allah dari segi ibadah
9. Berhenti dari perbatan keji dan tidak mengulanginya lagi
10. Mempercayai dengan benar rukum iman
2. ILMU

Iman dan Ilmu itu tidak dapat dipisahkan, dan menjadi satu kesatuan yang harus dimiliki oleh,
Karena Iman tanpa ilmu hanya akan melahirkan orang-orang sesat dan menyesatkan, sedangkan Ilmu
tanpa iman hanya akan membentuk pribadi-pribadi yang egois, congkak dan sombong. Oleh karena itu,
baik iman maupun ilmu keduanya harus dimiliki oleh seorang muslim dalam menghadapi perkembangan
teknologi dan derasnya arus informasi di abad ini.

Dan karena pentingnya Ilmu pengetahuan bagi manusia, maka Rosulullah dalam sebuah
haditsnya bersabda : “ carilah Ilmu walau ke negeri Cina “. Ini artinya kita umat Islam disuruh mencari
ilmu pengetahuan walaupun keberadaan ilmu itu ada di tempat yang jauh. Tidak hanya Cina, tetapi juga
bisa ke Mesir, jepang, Belanda, Amerika dan tempat lainnya. Semoga Allah SWT membimbing kita dalam
dalam menjalankan hidup ini, sehingga kita menjadi terarah dan selamat di dunia maupun di akhirat.

contoh perilaku ilmu yang bisa kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti :

1. Ikhlas dalam menuntut ilmu di sekolah


2. Bertanya kepada bapak/ibu guru jika dirasa ada pelajaran yg kurang dimengerti
3. Belajar mengaji dengan ustadz/ustadzah
4. Bertanya kepada orang tua jika tidak tahu akan suatu hal
5. Menampakan kesungguhan dlm bljar, baik ktika brda diluar maupun di dlam sklh
6. rajin menghadiri majelis ilmu
7. gemar bergaul dgn org" yg lebih pandai dan saleh serta mengurangi brgaul dgn org" yg tdk
berilmu
8. memanfaatkn wktu longgar untuk membaca buku" ilmu pengetahuan.
Ada ya ng mengatakan bahwa filsafat dan agama memiliki hubungan. Namun demikian, tidak
menafikan terhadap pandangan bahwa satu sama lain merupakan ‘sesuatu’ yang terpisah; di mana
ilmu lebih bersifat empiris, filsafat lebih bersifat ide dan agama lebih bersifat keyakinan. Agama
bukan hanya usaha untuk mencapai kesempurnaan, bukan pula moralitas yang tersentuh
emos.Agama bergerak dari individu ke masyarakat. Dalam geraknya menuju pada realitas penting
yang berlawanan dengan keterbatasan manusia.Baik ilmu maupun filsafat atau agama, bertujuan
(sekurang-kurangnya berurusan dengan hal yang sama), yaitu kebenaran. Ilmu pengetahuan
dengan metodenya sendiri mencari kebenaran tentang alam dan manusia. Filsafat dengan wataknya
sendiri pula menghampiri kebenaran, baik tentang alam, manusia dan Tuhan. Demikian pula agama,
dengan karakteristiknya pula memberikan jawaban atas segala persoalan asasi yang dipertanyakan
manusia tentang alam, manusia dan Tuhan.
Masih menurutnya, baik ilmu maupun filsafat, keduanya hasil dari sumber yang sama, yaitu ra’yu
manusia (akal, budi, rasio, reason, nous, rede, vertand, vernunft). Sedangkan agama bersumberkan
wahyu dari Allah. Ilmu pengetahuan mencari kebenaran dengan jalan penyelidikan (riset, research),
pengalaman (empirik) dan percobaan.Filsafat menghampiri kebenaran dengan cara
mengembarakan atau mengelanakan akal budi secara radikal dan integral serta universal tidak
merasa terikat dengan ikatan apapun, kecuali oleh ikatan tangannya sendiri bernama logika.
Kebenaran mutlak adalah kebenaran yang hakiki dan sejati, sesuatu yang dapat melihat dan
menyatakan keseluruhan realitas secara objektif, apa adanya. Kebenaran mutlak ini harus hanya
ada satu saja dan merupakan suatu acuan atau standar bagi apa yang disebut dengan kebenaran
relatif. Kebenaran mutlak itu mempunyai sifat universal ( berlaku bagi semua orang, tidak ada
perkecualian ), kekal ( lintas waktu dan ruang, tidak berubah-ubah, tidak berganti ), integral
(tidak ada konflik di dalamnya ) dan tanpasalah ( bermoral tinggi, suci ).

Manusia jelas bukan kebenaran mutlak, karena ia tidak memenuhi syarat-syaratnya. Manusia
bukan kebenaran mutlak karena ia makhluk ciptaan yang terbatas, bersifat subjektif dan dikuasai
oleh ruang dan waktu. Bersifat subjektif artinya terhadap objek yang sama manusia mempunyai
sudut pandang atau pendapat yang berbeda-beda. Kalau misalnya ada 1000 orang yang dimintai
pendapatnya akan sesuatu objek, akan ada 1000 macam pandangan yang berbeda-beda.Taoi yang
benar mutlsk dari agama adalah wahyunya ,bukan penafsirannya ( yang dilakukan manusia).

Anda mungkin juga menyukai