Allah SWT menjajikan manusia sebagai makhluk unggulan tetap konsisten dalam 4 hal :
Jika hilangnya salah satu dari komponen ke 4 tersebut , maka akan menurunkan keuntungan
martabat manusia.
1. IMAN
Iman artinya percaya, menurut istilah ,iman adalah membenarkan dan meyakinkan dengan
hati, diucapkan oleh lisan, dan diamalkan dengan perbuatan. Jadi, pengertian iman kepada Allah
yaitu dengan membenarkan dengan hati bahwa Allah SWT itu benar-benar ada (wujud) dengan
segala sifat-sifatnya dan kesempurnaan-Nya, kemudian pengakuan itu diucapkan dengan lisan,
dan dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata yakin dengan menjalankan perintah dan
menjauhi larangan. Seseorang dikatakan memiliki iman yang sempurna apabila orang tersebut
bias memenuhi 3 unsur keimanan, yakni membenarkan atau meyakinkannya dengan hati,
diikrarkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan atau perbuatan.
Iman merupakan anugrah paling berharga dari Tuhan untuk manusia, anugrah ini tidak dapat
direkayasa oleh seseorang.IMAN memegang peranan penting dalam kehidupan. Tanpa iman
kehidupan manusia seperti kapas yang diterbangkan angin kian kemari. Orang yang tidak
beriman hidupnya akan kacau tidak terarah. Dihanyutkan oleh hawa nafsu tanpa ada tujuan yang
hakiki. Iman juga memiliki prinsip dasar segala isi hati,ucapan dan perbuatan sama dalam satu
keyakinan, maka orang-orang beriman adalah mereka yang di dalam hatinya, disetiap ucapannya
dan segala tindakan sama, maka orang beriman dapat juga disebut dengan orang yang jujur atau
orang yang memiliki prinsip.
Iman kepada Allah, merupakan iman yang pertama dan membuat kita berfikir banyak.
pengertian Iman Kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah ada dengan
segala sifat keagungan dan kesempurnaanya, kemudian diakui dengan lisan dan dibuktikan
dengan amal perbuatan di dunia nyata.
Hidayah tersebut diberikan kepada manusia agar dapat membimbing manusia dalam
mencari “kebenaran“, baik dalam kehidupn individu maupun social.
A) Kebenaran inderawi, yang diperoleh dengan modal utamanya adalah kemampuan
panca indera.
B) Kebenaran ilmiah yang diperoleh dengan modal utamanya adalah “akal pikiran”,
melalui proses hepotesa, pengamatan, pembuktian, dan perumusan.
C) Kebenaran filosofis yang didapat dengan akal dan hati nurani melalui proses refleksi,
penalaran yang jernih dan logis, kemudian penyimpulan.
D) Kebenaran religius yang modal utamanya adalah wahyu Tuhan, melalui proses
penyampaian para rasul, kecenderungan hati nurani dan bimbingan iman dari Tuhan.
Contoh perilaku iman kepada Allah yang bisa kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari,
seperti :
1. Mendirikan Sholat
2. Menafkahkan sebagian rezeki
3. Beriman Kepada Kita Allah
4. Menafkan sebagian hartanya baik disaat waktu lapang ataupun sempit
5. Selalu berbuat kebajikan
6. Mampu menahan amarah
7. Mampu memaafkan kesalahan orang lain
8. Melaksanakan perintah Allah dari segi ibadah
9. Berhenti dari perbatan keji dan tidak mengulanginya lagi
10. Mempercayai dengan benar rukum iman
2. ILMU
Iman dan Ilmu itu tidak dapat dipisahkan, dan menjadi satu kesatuan yang harus dimiliki oleh,
Karena Iman tanpa ilmu hanya akan melahirkan orang-orang sesat dan menyesatkan, sedangkan Ilmu
tanpa iman hanya akan membentuk pribadi-pribadi yang egois, congkak dan sombong. Oleh karena itu,
baik iman maupun ilmu keduanya harus dimiliki oleh seorang muslim dalam menghadapi perkembangan
teknologi dan derasnya arus informasi di abad ini.
Dan karena pentingnya Ilmu pengetahuan bagi manusia, maka Rosulullah dalam sebuah
haditsnya bersabda : “ carilah Ilmu walau ke negeri Cina “. Ini artinya kita umat Islam disuruh mencari
ilmu pengetahuan walaupun keberadaan ilmu itu ada di tempat yang jauh. Tidak hanya Cina, tetapi juga
bisa ke Mesir, jepang, Belanda, Amerika dan tempat lainnya. Semoga Allah SWT membimbing kita dalam
dalam menjalankan hidup ini, sehingga kita menjadi terarah dan selamat di dunia maupun di akhirat.
contoh perilaku ilmu yang bisa kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti :
Manusia jelas bukan kebenaran mutlak, karena ia tidak memenuhi syarat-syaratnya. Manusia
bukan kebenaran mutlak karena ia makhluk ciptaan yang terbatas, bersifat subjektif dan dikuasai
oleh ruang dan waktu. Bersifat subjektif artinya terhadap objek yang sama manusia mempunyai
sudut pandang atau pendapat yang berbeda-beda. Kalau misalnya ada 1000 orang yang dimintai
pendapatnya akan sesuatu objek, akan ada 1000 macam pandangan yang berbeda-beda.Taoi yang
benar mutlsk dari agama adalah wahyunya ,bukan penafsirannya ( yang dilakukan manusia).