Tasdiq bi
al-Qalb
Iqrar bi al
Lisan
‘Amal bi
al-Jawarih/
Arkan
• Berdo’a sebelum dan sesudah belajar.
• Menghormati Bapak/Ibu Dosen.
• Membina kerukunan umat beragama
antar warga kampus.
• Menghormati kebebasan menjalankan
ibadah.
• Tidak memaksakan agama atau Dalam
keyakinan kepada orang lain. Kehidupan
Kampus
Prinsip-prinsip Pembinaan Iman
Benih iman yang dibawa sejak dalam kandungan
memerlukan pemupukan yang berkesinambungan.
Benih yang unggul apabila tidak disertai pemeliharaan
yang intensif, besar kemungkinan menjadi punah.
Berbagai pengaruh terhadap seseorang akan
mengarahkan iman/kepribadian seseorang, baik yang
datang dari lingkungan keluarga, masyarakat,
pendidikan, maupun lingkungan termasuk benda-
benda mati seperti cuaca, tanah, air, dan lingkungan
flora serta fauna.
Prinsip pembinaan berkesinambungan
Proses pembentukan iman adalah suatu proses yang
penting, terus menerus, dan tidak berkesudahan.
Belajar adalah suatu proses yang memungkinkan orang
semakin lama semakin mampu bersikap selektif.
Implikasinya ialah diperlukan motivasi sejak kecil dan
berlangsung seumur hidup.
Oleh karena itu penting mengarahkan proses motivasi
agar membuat tingkah laku lebih terarah dan selektif
menghadapi nilai-nilai hidup yang patut diterima atau
yang seharusnya ditolak.
Prinsip internalisasi dan individuasi
Iman dapat lebih mantap terjelma dalam bentuk tingkah laku
tertentu, apabila seseorang diberi kesempatan untuk
menghayatinya melalui suatu peristiwa internalisasi (yakni
usaha menerima nilai sebagai bagian dari sikap mentalnya)
dan individuasi (yakni menempatkan nilai serasi dengan sifat
kepribadiannya).
Prinsip sosialisasi
Pada umumnya nilai-nilai hidup baru benar-benar mempunyai
arti apabila telah memperoleh dimensi sosial. Oleh karena itu
suatu bentuk tingkah laku terpola baru teruji secara tuntas
bilamana sudah diterima secara social melalui interaksi social
(proses sosialisasi).
Prinsip konsistensi dan koherensi
Nilai iman lebih mudah tumbuh terakselerasi, apabila sejak semula
ditangani secara konsisten, yaitu secara tetap dan konsekuen, serta
secara koheren, yaitu tanpa mengandung pertentangan antara nilai
yang satu dengan nilai lainnya.
Prinsip integrasi
Hakikat kehidupan sebagai totalitas, senantiasa menghadapkan
setiap orang pada problematika kehidupan yang menuntut
pendekatan yang luas dan menyeluruh.
Jarang sekali fenomena kehidupan yang berdiri sendiri.
Begitu pula dengan setiap bentuk nilai hidup yang berdimensi sosial.
Oleh karena itu tingkah laku yang dihubungkan dengan nilai iman
tidak dapat dibentuk terpisah-pisah.
Ruang Lingkup Keimanan &
Ketaqwaan
Ruang lingkup Iman mencakup tiga aspek
kehidupan manusia, yaitu meliputi seluruh isi
hati, seluruh ucapan dan segenap laku
perbuatan.
Ketiga aspek tersebut yaitu isi atau ketetapan
hati, seluruh ucapan dan segenap laku
perbuatan adalah satu kebulatan hidup
manusia dalam arti kebudayaan dan
peradaban.
Ringkasnya: Bagian isi hati dan ucapan yang memberi dan
menyatakan penilaian dan pandangan, lalu kita simpulkan
menjadi pandangan hidup; dan bagian isi hati dan ucapan
yang mengenai dan mencakup seluruh laku perbuatan
manusia kita simpulkan menjadi sikap hidup.