Anda di halaman 1dari 3

1.

Bagaimana pentingnya agama bagi manusia di era globalisasi dan modernisasi seperti
saat ini dimana masih banyak ditemukan orang yang pindah dari agama ke spiritualitas,
atheis, dan agnostik. Jelaskan jawabanmu!
2. Bagaimana Konsep Islam Rahmat lil ‘alamin yang anda pahami? Jelaskan!
3. Bagaimana konsep tauhid yang anda pahami berdasarkan dalil Naqli? Jelaskan!
4. Para penganut filsafat materialism tidak mengakui adanya Tuhan, sebab menurut mereka
sesuatu itu dianggap ada kalau ada wujud atau dzatnya. Bagaimana pendapat anda
tentang pemikiran itu? Bagaimana cara yang anda tempuh untuk membuktikan wujudnya
Tuhan? Jelaskan!
5. Bagaimana pendapat anda jika ada segolongan umat islam yang menginginkan Indonesia
merubah menjadi Negara Islam?jelaskan!

JAWABAN
1. Menurut pendapat saya, pentingnya agama bagi manusia di era globalisasi dan
modernisasi adalah sebagai filter bagi fenomena globalisasi dan modernisasi yang kini
hadir di setiap sudut geografis, sektor, dan lini kehidupan masyarakat kita di Indonesia.
Namun, diperlukan pemahaman agama yang tepat sekaligus pengamalan secara utuh dan
konsisten, agar peran dan pengaruh agama dapat dirasakan oleh masyarakat dan umat
secara menyeluruh. Bagi umat Islam, menghadapi arus globalisasi ini merupakan
tantangan, sekaligus sebagai peluang untuk dapat dengan cerdas, siasah, dan terampil
memanfaatkan untuk jihad (berjuang sungguh-sungguh) menyampaikan aspek-aspek
ajaran Islam sebagai rahmatan lil’alamin, memberikan kesejahteran bagi seluruh alam.
Sedangkan untuk menanggapi orang yang pindah dari agama ke spiritualitas,
atheis, dan agnostik Pertama-tama kita perlu mengapresiasi pandangan mereka. Semakin
kita menyalahkan mereka tanpa argumen atau bukti yang memadai, semakin hal itu
menguatkan agnostisisme mereka. Memahami cara berpikir mereka dan tidak
menghakimi pemikiran semacam itu merupakan langkah awal yang perlu ditempuh.
Mereka perlu mendapatkan kesan yang tulus bahwa kita tidak menggampangkan
persoalan. Mereka perlu merasa nyaman terhadap kita karena mereka menganggap kita
tidak bersikap dogmatis (menilai segala sesuatu hanya melalui dogma atau doktrin tetapi
tanpa memberikan argumen yang baik). Langkah kedua yang tidak kalah penting adalah
menerangkan bahwa keyakinan tidak selalu membutuhkan kepastian bukti secara mutlak.
Dalam banyak hal setiap orang bisa (dan harus) mempercayai sesuatu walaupun bukti
yang ada tidak 100%. Kita berani bepergian dengan pesawat terbang tanpa tahu secara
pasti apakah para petugas teknis di bandara benar-benar berkomitmen terhadap pekerjaan
mereka. Bahkan tidak ada seorang pun di antara kita yang berasa perlu untuk
menanyakan nilai kelulusan pilot di sekolah penerbangannya. Kita juga memakan sajian
di pesawat tanpa memusingkan apakah proses pengolahan makanan itu sudah memadai
dari sisi kesehatan dan kebersihan. Contoh-contoh ini masih dapat diperpanjang tanpa
batas. Setiap hari kita dikondisikan untuk mempercayai sesuatu walaupun pengetahuan
kita terhadap hal itu tidak memadai. Tanpa sikap ini, kita tidak mungkin dapat menjalani
kehidupan kita dengan normal. Agnostisisme yang konsisten (dalam setiap keadaan) dan
komprehensif (tidak hanya menyentuh hal-hal relijius) adalah mustahil untuk
dipraktikkan dalam kehidupan nyata.

2. Menurut pemahaman yang saya miliki, setahu saya Islam rahmatan lil alamin ini
merupakan suatu konsep abstrak yang mengembangkan pola hubungan antar manusia
yang pluralis, humanis, dialogis, dan toleran. Selain itu, konsep ini mengembangkan
pemanfaatan dan pengelolaan alam dengan rasa kasih sayang. Sederhananya, maksud
Islam rahmatan lil alamin adalah Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta.
Adapun, contoh Islam rahmatan lil alamin adalah guru atau dosen sebagai sumber belajar
bagi para siswa dan mahasiswanya.

3. Ilmu tauhid adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara manusia dengan tuhannya
yang terikat dan diyakini dengan hati dan lisan. Ilmu tauhid tidak datang semata-mata dan
dibuat-buat oleh nabi-nabi dan rasul terdahulu melainkan sumbernya langsung berasal dari
Allah dan disampaikan kepada nabi dan rasul untuk menuntun umat manusia menuju jalan Allah
SWT. Dalil naqli adalah bukti hukum atau ketentuan syariat islam kebenarannya berasal dari Al
Quran dan Hadits.dalam penentuan sebuah hukum, sebuah syariat islam sangat diperlukan dalil
naqli atau dalil yang bersumber dari Al Quran dan Hadits untuk memperkuat dan i’jaz
(mematahkan argumen-argumen yag berlawanan dengan Al Quran maupun Hadits).

4. Tuhan adalah sesuatu yg Ghaib. Meyakini adanya Tuhan, memerlukan keimanan yg baik.
Sabda Rasulullah SAW_: "Seolah-olah engkau melihat-NYA, sebagaimana Allah
melihatmu" (HR: Bukhari)
Nah menurut pendapat saya, bukti yang dapat meunjukkan tentang adanya Tuhan ialah
dengan terciptanya kehidupan di alam dunia serta adanya alam semesta.

5. Jadi pendapat saya jika ada segolongan umat islam yang menginginkan Indonesia
merubah menjadi Negara Islam saya rasa itu merupakan suatu sikap yang egois dan
sepatutnya tidak memaksakan kehendak untuk menjadikan negara ini menjadi negara
islam sepenuhnya, karena agama islam tidak pernah mengajarkan pemaksaan dan
keegoisan, melainkan mengajarkan toleransi antar umat beragama. dimana sudah kita
ketahui bahwa di negara Indonesia tidak hanya terdiri dari 1 agama tetapi
banyak agama. Juga tidak terdiri dari 1 unsur kebudayaan saja melainkan terdiri dari
keberagaman. Selain itu semboyan Bhinneka tunggal ika yang berbunya “berbeda-beda
tetapi tetap satu jua” itulah yang membuat mengapa indonesia tidak menjadikan
satu agama menjadi dasar negaranya.

Anda mungkin juga menyukai