Anda di halaman 1dari 21

Haloo adek-adek semua…

Sebelum kita memulai pelajaran kita, saya


akan memperkenalkan diri saya.

Nama : Pdt Sondang Hartaty Tambunan, S. Th


Alamat : Sirisirisi, Doloksanggul
IG : t.sondang
Fb : Sondang Hartaty Tambunan

Portfolio Presentation
Demikian perkenalan singkat saya.

Kita lanjut ke materi kita yang pertama


PRINSIP KAIDAH AGAMA

1. FILSAFAT AGAMA
2. FUNGSI AGAMA

3. PRINSIP-PRINSIP KEHIDUPAN KRISTEN


4. SUMBER AJARAN AGAMA
FILSAFAT AGAMA
Pengertian Filsafat
 Filsafat berasal dari bahasa Yunani: Philo (cinta/keinginan), Shopia
(Hikmat/kebijaksanaan/kebenaran)
 Filsafat merupakan pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai
hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya. (Kamus Besar Bahasa
Indonesia).
 Filsafat ialah ilmu pengetahuan yang menerangkan hubungan hasil dan sebab, atau
sebab dan hasilnya dan oleh karena itu terjadi perubahan. (Thomas Hobes, 1588-
1679 M)
 Filsafat adalah ilmu yang mencari sebab yang sedalam-
dalamnya bagi segala sesuatu yang ada dan mungkin ada melalui
budi pekerti (Poejawijatno).
 Filsafat adalah pemikiran-pemikiran yang bebas diilhami oleh
rasio mengenai segala sesuatu yang timbul dari pengalaman-
pengalaman. (R. Berling)
Oleh Karena itu, Filsafat dapat diartikan sebagai suatu kata yang
menunjukkan pada upaya manusia untuk mencari kebenaran
dengan menggunakan akal, berpikir secara sistematis, radikal,
universal untuk mengetahui tentang hakikat segala sesuatu.
Pengertian Agama
 Agama berasal dari bahasa Sansekerta: a (tidak), gam
(pergi/Kacau)
 Agama adalah hubungan manusia kepada Allah atau ilah-ilah,
atau apa saja yang dianggap sakral, atau dalam beberapa kasus
hal-hal yang supernatural. (Britanica Concise Encyclopedia,
2006)
 Agama sebagai suatu istilah umum yang dipakai untuk
menggambarkan semua konsep tentang kepercayaan kepada ilah
(ilah-ilah) dan keberadaan spiritual yang lain atau keprihatinan
ultima yang transendental. (Penguin Dictionary of Religion,1970)
 agama adalah sesuatu yang terbawa/tertinggal dari masa kanak-
kanak dari inteligensi kita, agama akan lenyap ketika kita
mengadopsi penalaran dan ilmu pengetahuan sebagai penuntun
kita. (Bertrand Russel)
Arnold Toynbee, seorang ahli sejarah ternama, mengatakan bahwa:
“in religion the whole of human being personality is involved: the emotional
and moral facets of the human psyche above all, but the intellectual facet as
well. And the concern extends to the whole of Man’s World; it is not limited to
that part of which is accessible to the human senses and which can therefore be
studied scientifically and can be manipulated by technology”
Jadi menurut Toynbee, dalam agama, keseluruhan kepribadian manusia terlibat
antara lain: segi-segi emosional, segi moral dan kejiwaan, dan segi intelektual
juga.
Albert Einstein, Seorang ahli fisika dunia (1879-1955), mengatakan bahwa:

“Agamaku ialah tak lain melainkan suatu perbuatan mengagumi dengan


rendah hati roh yang tak terbatas luhurnya yang menyatakan dirinya
dalam bagian yang kecil-kecil yang dapat kita sadari dengan akal kita
yang fana lagi lemah itu. Keyakinan yang sangat emosional akan adanya
suatu daya pikir yang luhur yang dinyatakan dalam semesta alam yang tak
dapat dipahamkan itu merupakan pengertian saya tentang Tuhan”
Setelah diketahui pengertian filsafat dan agama. maka definisi filsafat
agama adalah suatu usaha manusia untuk membahas tentang unsur-
unsur pokok agama secara mendalam, rasional, menyeluruh,
sistematis, logis dan bebas.
FUNGSI AGAMA
Philip Goldberg yang merangkum fungsi agama sebagai berikut:

1. Transmisi atau pewarisan: yakni untuk meneruskan ke setiap generasi suatu “sense of
identity” melalui kebiasaan-kebiasaan, cerita, dan kelanjutan historis yang dimiliki
bersama.

2. Translasi atau penerjemahan: yakni untuk menolong individu-individu menafsirkan


peristiwa-peristiwa kehidupan, mendapatkan suatu rasa bermakna dan bertujuan, dan
memahami hubungan-hubungannya dengan keseluruhan yang lebih besar (baik dalam arti
sosial maupun kosmis).
3. Transaksi: yakni untuk menciptakan dan mempertahankan suatu komunitas yang

sehat, dan memberi penuntun terhadap perilaku-perilaku moral dan hubungan-

hubungan etis.

4. Transformasi: yakni sebagai pengembangan kedewasaan dan pertumbuhan yang

terus- menerus, menolong umat beragama untuk merasa lebih penuh dan komplet.

5. Transendensi: yakni untuk memuaskan kerinduan dalam memperluas batasan-

batasan diri yang dipersepsikan, menjadi lebih sadar terhadap aspek kehidupan

yang lebih sakral, dan mengalami persekutuan/ penyatuan dengan dasar

keberadaan yang mutlak.


Fungsi Agama:

1. Agama memberikan kedamaian mental (mental peace)

Manusia bergumul untuk tetap hidup di tengah-tengah ketidakpastian, ketidakamanan, dan


bahaya-bahaya. Agama memberi dorongan kepada manusia untuk menghadapi kehidupan
dan masalah-masalahnya.

2. Agama menanamkan kebajikan-kebajikan sosial.

Agama menanamkan kebajikan-kebajikan sosial yang utama, misalnya, kebenaran,


kejujuran, sikap nirkekerasan, pelayanan, cintakasih, disiplin, dsb. Seorang pengikut
agama tertentu menginternalisasi kebajikan-kebajikan ini dan menjadi warga masyarakat
yang berdisiplin.
3. Agama meningkatkan solidaritas sosial.

Agama membangkitkan semangat persaudaraan. Durkheim


berpendapat bahwa agama memperkuat solidaritas sosial. Agama
mempunyai kekuatan mengintegrasikan dalam masyarakat manusia.
Hal ini benar karena orang beragama mempunyai kepercayaan yang
sama, sentimen yang sama, ibadah yang sama, berpartisipasi dalam
ritual bersama dan seterusnya merupakan faktor-faktor perekat yang
penting yang memperkuat kesatuan dan solidaritas.
4. Agama adalah agen sosialisasi dan kontrol sosial.

Agama mempunyai peranan penting dalam mengatur/mengorganisasikan dan mengarahkan


kehidupan sosial. Agama juga menolong menjaga norma-norma sosial dan kontrol sosial. Ia
mensosialisasikan individu dan melakukan kontrol baik terhadap individu maupun
kelompok dengan berbagai cara.

5. Agama berfungsi memperkuat rasa percaya diri.

Agama dianggap sebagai cara efektif untuk mengukuhkan atau memperkuat rasa percaya
diri. Ada kepercayaan-kepercayaan tertentu seperti “kerja sebagai ibadah”, “tanggungjawab
atau tugas adalah bersifat ilahi,” dan lain-lain ajaran yang ada dalam berbagai agama
memberi penguatan kepada individu- individu dan sekaligus memperkuat rasa percaya diri.
6. Agama meningkatkan kesejahteraan

Agama mengajarkan kepada umatnya agar melayani masyarakat serta


meningkatkan kesejahteraan masayarakat. Ia mengajarkan bahwa
pelayanan kepada sesama manusia adalah juga pelayanan kepada
Tuhan. (ex. Pelayanan kesehatan oleh tenaga medis)
Secara garis besar agama berfungsi sebagai petunjuk, pegangan,
serta pedoman hidup bagi manusia dalam menempuh hidupnya
dengan harapan penuh keamanan, kedamaian, dan sejahtera.
Agama berfungsi untuk membimbing manusia ke jalan yang baik
dan menghindarkan manusia dari kejahatan.
PRINSIP-PRINSIP KEHIDUPAN KRISTEN
1. Seluruh aspek kehidupan berpusat kepada Kristus (The God-centered life)

2. Seluruh aspek kehidupan adalah milik Tuhan (All of Life is God’s)

3. Melihat pekerjaan Tuhan melalui peristiwa sehari-hari (Seeing God in


commonplace)

4. Hidup dengan visi dan semangat pengharapan yang tinggi (Living in a vision
and spirit of great expectancy)

5. Alkitab sebagai otoritas final terhadap setiap nilai dan kepercayaan hidup
(Bible as a final authority to all beliefs)
SUMBER AJARAN AGAMA
1. Alkitab

Alkitab adalah bagian hakiki dan rekaman yang patut dipercaya tentang
penyingkapan diri yang ilahi. Terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian
Baru yang merupakan satu-satunya ajaran yang mutlak.

2. Tradisi/Budaya

Tradisi yang ada dalam gereja dipandang sebagai sumber salah satu
kebenaran.
TERIMAKASIH !!

Anda mungkin juga menyukai