Anda di halaman 1dari 22

Inseminasi & Bayi Tabung

dalam Etika Kekristenan


1 Inseminasi
Pengertian
 Inseminasi adalah pemasukan secara
sengaja sel sperma ke dalam rahim atau
serviks seorang wanita dengan tujuan
memperoleh kehamilan melalui inseminasi
(fertilisasi in vivo) dengan cara selain
hubungan seksual.
 Metode ini pada awalnya dilakukan pada
hewan yang selanjutnya diterapkan pula pada
manusia.

3
Sejarah
 keberhasilan penggunaan inseminasi buatan secara
komersial terjadi di abad ke-19, rintisan pertama telah
dimulai sejak abad ke-17.
 Pada tahun 1780, Spallanzani (seorang Italia)
menemukan bahwa anjing dapat dibuat hamil dengan
bantuan semen anjing jantan tanpa proses kawin alami

4
 Kehamilan sukses pertama pada
manusia dengan bantuan inseminasi
buatan terjadi pada tahun 1953. Seorang
wanita bisa hamil dan melahirkan dengan
bantuan sperma beku. Sperma bisa
bertahan hidup lama bila dibungkus
dalam gliserol yang dibenamkan dalam
cairan nitrogen pada temperatur 321
derajat Fahrenheit.

5
Jenis inseminasi
 Intra Uterine Insemination (IUI) merupakan proses fertility
treatment yang melibatkan air mani yang dicuci dan kemudian
ditransfer ke dalam rahim wanita dengan menggunakan jarum
suntik khusus. metode ini merupakan cara yang paling umum
dilakukan.
 Intravaginal Insemination (IVI), metode dimana sperma harus
ditempatkan sedekat mungkin dengan leher rahim. Metode ini
dilakukan bila menggunakan sperma donor dan ketika tidak ada
masalah kesuburan dengan wanita.
6
 Intracervical Insemination (ICI), dalam proses ICI sperma
ditempatkan secara langsung di dalam leher rahim. Sperma
tidak perlu dicuci seperti IUI, karena air mani tidak langsung
ditempatkan di dalam rahim.
 Intratubal Insemination (ITI) merupakan proses penempatan
sperma yang tidak di cuci langsung ke tuba fallopi wanita.
Sperma dapat dipindahkan ke tabung melalui kateter khusus
yang naik melalui rahim dan masuk ke saluran tuba

7
2 Bayi Tabung
In Vitro Fertilisation
Pengertian
 Bayi tabung atau In Vitro
Fertilisation adalah sebuah teknik
pembuahan dimana sel telur (ovum)
dibuahi di luar tubuh wanita.
Pembuahan berada pada tabung
petri yang dilakukan oleh petugas
medis
9
Sejarah
 Bayi pertama hasil In Vitro Fertilisation adalah, Louise
Joy Brown yang dilahirkan di Inggris pada pukul 11.47
tanggal 25 Juli tahun 1978 di Oldham General Hospital
dengan berat 2,608 kg.
 Perintis In Vitro Fertilisation : Robert G. Edwards dan P.C
Steptoe pada tahun 1977
10
 Pada teknik bayi tabung yang melahirkan Louis Brown,
pertama-tama dilakukan perangsangan indung telur istri dengan
hormon khusus untuk menumbuhkan lebih dari satu sel telur.
Perangsangan berlangsung 5 - 6 minggu sampai sel telur
dianggap cukup matang dan sudah saatnya diambil. Selanjutnya,
folikel atau gelembung sel telur diambil tanpa operasi,
melainkan dengan tuntunan alat ultrasonografi transvaginal
(melalui vagina).

11
 Sementara semua sel telur yang berhasil diangkat dieramkan dalam
inkubator, air mani suami dikeluarkan dengan cara masturbasi, dibersihkan,
kemudian diambil sekitar 50.000-100.000 sel sperma. Sperma itu ditebarkan
disekitar sel telur dalam sebuah wadah khusus di dalam laboratorium. Sel
telur yang terbuahi normal, ditandai dengan adanya dua sel inti, membelah
menjadi embrio. Sampai dengan hari ketiga, maksimal empat embrio yang
sudah berkembang ditanamkan ke rahim istri. Dua minggu kemudian
dilakukan pemeriksaan hormon Beta-HCG dan urine untuk meyakinkan
bahwa kehamilan memang terjadi.

12
 Sejak kelahiran Louise Brown, teknik bayi tabung atau
In Vitro Fertilization semakin populer di dunia. Di
Indonesia, teknik bayi tabung ini pertama kali
diterapkan di Rumah Sakit Anak-Ibu (RSAB) Harapan
Kita, Jakarta pada 1987. Teknik bayi tabung itu
berhasil melahirkan bayi tabung pertama, Nugroho
Karyanto, pada 2 Mei 1988.

13
Landasan Hukum
▫ pasal 16 UU No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan yang
berbunyi:
Ayat 1
▫ Kehamilan di luar cara alami dapat dilaksanakan sebagai upaya
terakhir untuk membantu suami istri mendapatkan keturunan
Ayat 2
▫ Upaya kehamilan di luar cara alami sebagaimana dimaksudkan
dalam ayat 1 hanya dapat dilaksanakan oleh pasangan suami istri
yang sah, dengan ketentuan:
14
 hasil pembuahan sperma dan ovum dari suami istri yang
bersangkutan ditanamkan dlam rahim istri darimana ovum itu
berasal
 dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan
kewenngan untuk itu
 Ada sarana kesehatan tertentu
Ayat 3
 Ketentuan mengenai persyaratan penyelenggaran kehamilan
diluar cara alami sebagaimana dimaksudkan dalam ayat (1) dan
ayat (2) dengan peraturan pemerintah
15

Kedudukan anak hasil proses bayi tabung dalam tinjauan
Hukum Perdata adalah, anak yang dilahirkan dari proses
bayi tabung yang menggunakan sperma suami, maka anak
tersebut baik secara biologis ataupun yuridis mempunyai
status sebagai anak sah dari pasangan tersebut. Akibatnya
memiliki hubungan mewaris dan hubungan keperdataan
lainnya.
Pandangan teknik bayi tabung
menurut kekristenan
 bayi tabung maupun inseminasi adalah diizinkan untuk
dilaksanakan dalam agama kristen, asalkan dalam konteks yang
melaksanakan adalah pasangan suami istri yang sudah diberkati
atau sah.
 jika melibatkan orang lain seperti menyewa rahim atau
mengambil sel telur wanita lain serta menggunakan donor sperma
dari laki-laki lain. Hal tersebut sama dengan perbuatan berzinah
dan perbuatan yang salah (Keluaran 20:14)
18
Bayi tabung dalam RPP HKBP (Hukum siasat Gereja)

 Dalam RPP HKBP menyatakan bahwa kelahiran bayi melalui


bayi tabung atau inseminasi buatan dapat diterima dan bayi
dapat dibaptis jika berasal dari pasangan suami istri yang sudah
menikah. jika berasal dari “bank sperma” atau “penyewa
rahim” maka anak tersebutlah yang akan membawa dirinya
dibaptis setelah dewasa. Kemudian gereja akan menegur sesuai
dengan hukum gereja yang berlaku.

19
 bayi tabung tidak dilakukan dengan hubungan seks,
kekeristenan menerima karena pada mulanya Tuhan Yesus
lahir bukan melalui hubungan seks antara maria dan Yusuf,
melainkan melalui Roh Kudus (Lukas 2:28-38)
 dalam 1 korintus 10:23 dikatakan: “segala sesuatu
diperbolehkan.” benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna.
“segala sesuatu diperbolehkan.” benar, tetapi bukan segala
sesuatu membangun.
20

Oleh karena itu, bayi tabung atau inseminasi dapat
diterima dengan ketentuan yang ada sesuai dengan ajaran
agama. Selain itu, apa motif dan alasan melaksanakan bayi
tabung adalah hal yang penting. Jika tujuannya selain
untuk memperoleh keturunan dari suami istri yang sah
adalah salah.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai