Anda di halaman 1dari 10

Nama : Evita Walenchia Saragi

NIM : 1902006

Prodi : D3 Keperawatan

Mata Kuliah : Agama

Dosen : Pdt. Sondang Hartaty Tambunan, S. Th

Materi pembelajaran dari pertemuan pertama hingga terakhir yang dapat saya ringkas adalah

Filsafat agama dapat diartikan sebagai suatu kata yang menunjukkan pada upaya
manusia untuk mencari kebenaran dengan menggunakan akal, berpikir secara sistematis,
radikal, universal untuk mengetahui tentang hakikat segala sesuatu. Adapun fungsi agama
yaitu

1. Agama memberikan kedamaian mental (mental peace).


2. Agama menanamkan kebajikan-kebajikan sosial.
3. Agama meningkatkan solidaritas sosial.
4. Agama adalah agen sosialisasi dan kontrol sosial.
5. Agama berfungsi memperkuat rasa percaya diri.
6. Agama meningkatkan kesejahteraan

Namun secara singkat, fungsi agama sebagai petunjuk, pegangan, serta pedoman hidup bagi
manusia dalam menempuh hidupnya dengan harapan penuh keamanan, kedamaian, dan
sejahtera. Agama berfungsi untuk membimbing manusia ke jalan yang baik dan
menghindarkan manusia dari kejahatan. Ajaran agama juga bersumber dari Alkitab dan
tradisi/budaya. Selain fungsi agama, manusia juga hidup dengan beberapa prinsip yaitu:

1. Seluruh aspek kehidupan berpusat kepada Kristus (The God-centered life)


2. Seluruh aspek kehidupan adalah milik Tuhan (All of Life is God’s)
3. Melihat pekerjaan Tuhan melalui peristiwa sehari-hari (Seeing God in commonplace)
4. Hidup dengan visi dan semangat pengharapan yang tinggi (Living in a vision and
spirit of great expectancy)
5. Alkitab sebagai otoritas final terhadap setiap nilai dan kepercayaan hidup (Bible as a
final authority to all beliefs)

Dalam berbagai sudut pandang ilmu, manusia juga diartikan sebagai berikut.
• Dalam sudut pandang Filsafat, pencarian makna manusia akan dapat dipahami
melalui pencarian dari semua sikap, sifat dan semua pengertian yang merujuk kepada
segala bidang untuk menemukan intisari manusia.

• Dalam sudut pandang Theologi, manusia dapat dipahami sebagai Ciptaan Allah yang
diciptakan segambar dan seturut wajah Allah (Imago Dei).

• Dalam sudut pandang sosiologi, manusia dipahami dan dilihat keberadaannya


berdasarkan keberadaan dari kehidupan sosial yang ada.

Kemudian, manusia juga mempunyai hakikat dalam kekristenan (kristus) yang didasari oleh
“Imago Dei” yang menjadikan kita segambar dengan kristus. Jika manusia memiliki hakikat,
manusia juga memiliki martabat. Martabat manusia yang paling dasar adalah hak untuk hidup
di antaranya sesama manusia. Dalam kekristenan, Martabat manusia akan tetap selalu dilihat
dalam konsep Imago Dei, Kasih serta Penebusan yang diformulasikan untuk mengembalikan
martabat manusia. Dan terkait dalam 2 hal yaitu Yang diciptakan Allah dan yang ditebus oleh
Allah.

Didalam kekristenan, kesehatan adalah isu yang sangat terpenting. Di dalam Perjanjian
Lama akan selalu berkaitan dengan konsep mencuci tangan dan kaki ketika hendak masuk ke
dalam altar Allah. Dan di dalam Perjanjian Lama juga dibahas mengenai cara untuk dapat
sehat bukan semata secara fisik melainkan secara mental (Kesehatan mental) yakni terdapat
dalam Amsal 17: 22. Secara medis, konsep kesehatan yang dituliskan dalam Amsal 17:22
memang dapat dibuktikan dengan adanya penelitian yang membuktikan bahwa kebahagiaan
dapat meningkatkan hormon-hormon dalam tubuh manusia seperti Dopamin; Endorfin;
Oksitosin; Serotonin.

Selain kesehatan, yang terpenting dalam kekristenan yang pertama adalah Ibadah.
Dimana menurut KBBI, Ibadah merupakan perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Allah,
yang didasari ketaatan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Salah satu
Ibadah yang berpengaruh terhadap kesehatan adalah Puasa, ajaran Kristen mengenal puasa
seperti puasa Musa, puasa Daud, dll

Pengaruh puasa terhadap kesehatan jasmani, yaitu:

• Memberikan kesempatan istirahat kepada alat pencernaan.


• Menyeimbangkan kadar asam dan basa dalam tubuh.
• Memperbaiki fungsi hormon, meremajakan sel-sel tubuh.
• Membersihkan tubuh dari racun dan kotoran (detoksifikasi).
• Menambah jumlah sel darah putih.
• Meningkatkan fungsi organ tubuh.

Yang kedua adalah akhlak terpuji. Dimana definisi akhlak adalah sifat-sifat dan perangai
yang diumpamakan pada manusia sebagai gambaran batin yang bersifat maknawi dan rohani.
Macam-macam akhlak terpuji yaitu

• Positive thinking
• Gigih
• Berinisiatif
• Rela berkorban
• Tata krama
• Berserah diri
• Merasa cukup
• Bijaksana
• Percaya diri

Yang ketiga adalah akhlak terhadap pencipta. Beberapa contohnya yaitu :

• Beriman
• Taat
• Ikhlas
• Syukur
• Sabar

Yang keempat adalah akhlak terhadap sesama manusia. Beberapa contohnya yaitu :

• Menghormati nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.


• Saling menolong dalam melakukan kebajikan
• Menganjurkan orang lain berbuat baik dan mencegah perbuatan jahat.
• Bermusyawarah dalam segala urusan demi kepentingan bersama
• Menepati janji
• Menolong orang lain yang membutuhkan pertolongan
• Memiliki rasa tanggungjawab atas tugas yang diberikan
Yang terakhir adalah akhlak terhadap diri sendiri. Beberapa contohnya yaitu :

• Setia
• Benar
• Adil
• Memelihara kesucian
• Malu
• Keberanian
• Kekuatan
• Kesabaran
• Kasih sayang
• Hemat

Selain itu, di dalam kekristenan diajarkan juga mengenai etika seksuil yaitu perintah atau
mandat yang harus dilakukan dalam Kekristenan. Dalam alkitab, seksualitas juga di bahas
dalam perjanjian lama dan perjanjian baru. Pada Perjanjian lama, pemahaman mengenai
seksuil pada akhirnya mengalami penyimpangan yang sangat melecehkan seks itu sendiri.
Namun pada Perjanjian Baru, ajaran mengenai seksuil dapat dilihat dalam Matius 5: 27-30.
Bahwa dalam pengajaran Yesus terkait dengan seksuil ternyata jauh ebih ketat untuk menjaga
atau menguduskan seksualitas tersebut. Berhubungan dengan seksualitas, kekristenan juga
membahas mengenai pernikahan. Dalam Perjanjian Baru Yesus menyatakan bahwa
Pernikahan akan selalu merujuk kepada dua orang yang menjadi satu, yang dipersatukan
Allah dan tidak dapat diceraikan oleh Manusia (Matius 19:6). Dan dalam Maleakhi 2: 15
dengan sangat jelas dan tegas dikatakan bahwa perkawinan bukan hanya berbicara mengenai
dua daging menjadi satu, melainkan Roh Yang menjadi satu dan menghasilkan keturunan
Ilahi. Di dalam pernikahan, tata liturgi pernikahan juga menjadi hal sangat penting. Berikut
liturgi pernikahan dalam kekristenan:

1. Intoriutus (Pembukaan)
2. Doa
3. Khotbah
4. Pertanyaan kepada mempelai
5. Berkat Pernikahan
6. Berkat
Beda halnya dengan seseorang yang melakukan seks diluar nikah. Hal ini sering
disebabkan karena berhubungan seks sebelum nikah karena dipengaruhi nafsu yang belum
saatnya. Hal tersebut sangat bertentangan dan dilarang didalam alkitab. Sebagian besar yang
melakukan seks diluar nikah cenderung melakukan aborsi ketika sudah diketahui hamil
namun belum pada saatnya. Dalam Alkitab sendiri Aborsi akan selalu diperhadapkan dengan
pandangan “Menghargai Kehidupan sejak mulanya”. Pada masa sebelum Yesus Konsep
mengenai penolakan Aborsi memang dapat ditemukan dalam Keluaran 21:22-25. Penolakan
ini terjadi karena dalam teks tersebut menyatakan konsekwensi yang harus diterima oleh
pelaku yang menyebabkan aborsi harus mengganti rugi. Dan konsekwensi yang lebih berat
adalah ketika pelaku yang melakukan perkelahian sehingga menyebabkan kerusakan lebih
parah akan mendapat hukuman nyawa ganti nyawa (Lex Talionis). Dengan demikian terlihat
bahwa istilah “Keguguran” dalam Konteks Keluaran adalah yang dilakukan secara disengaja”
Sehingga nyawa adalah bentuk ganti rugi terakhirjika menghilangkan nyawa dari kandungan
seorang perempuan. Dalam Kejadian 38:8-9, di mana Onan membuang maninya (Sperma)
apa yang dilakukannya berbeda dengan konsep Masturbasi. Hal tersebut jahat di mata Tuhan
dan hukumannya adalah mati.

Kembali lagi dalam pernikahan, akan terikat sebuah rumah tangga ataupun sebuah
keluarga. Dimana setiap orang pasti mengharapkan mempunyai sebuah keluarga sejahtera.
Keluarga sejahtera yang dimaksud adalah Keluarga yang dibentuk berdasarkan pernikahan
yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak, percaya
kepada Tuhan YME, Selaras, Seimbang antar anggota keluarga dengan masyarakat dan
lingkungan di dalam suatu rumah. Rumah dalam Bahasa Yunani adalah oikos atau oikia.
Dalam Perjanjian Baru, Oikos lebih dimengerti sebagai tempat yaitu rumah dan tempat
tinggal, lebih dekat dengan kepunyaan seseorang. sedangkan Oikia berarti rumah, keluarga
atau rumah tangga serta metafora dari rumah Allah. Sedangkan Sejahtera dalam bahasa Ibrani
Shalom yang berarti tidak ada yang hilang, tidak ada perpecahan, kesehatan, kelengkapan,
keamanan , kesejahteraan.

Selanjutnya mengenai teologi sosial. Teologi sosial dibentuk atas dua pemikiran
Filosofis yakni Teologi dan Sosial. Teologi berasal dari kata Theos (Allah) dan Logos
(Firman/Pengetahuan/Perkataan). Dan sosial secara sederhana akan merujuk kepada
Silaturahmi, Pertemuan, Ramah tamah, Masyarakat. Dengan demikian teologi sosial adalah
pembelajaran yang memahami konsep “Menghadirkan Tuhan dalam dunia kosmos atau
masyrakat atau komunitas yang selalu berubah-ubah”. Selain teologi sosial, ada juga teologi
ekonomi atau yang disebut theonom. Dalam Perjanjian Lama, ada konsep Ideal mengenai
sistem ekonomi yang diciptakan Allah. Konsep ekonomi yang ideal muncul pada tradisi
“Sabbat”. Sabbat sendiri dalam bahasa Babilonia diartikan sebagai “Sabbatu” yakni
berhenti (Keluaran 16). Dalam perjanjian Baru, ekonomi selalu diartikan dengan Oikos. Perlu
dipahami bahwa ekonomi berasal dari kata Oikos dan Nomos. Oikos akan selalu merujuk
kepada Keluarga, pasar, nasional, Alam dan Allah dalam paradigma Religius, moral, sosial,
politik, organisasi. Oikos akan selalu merujuk kepada akses sumber kehidupan kepada
manusia yakni Allah dan Alam sebagai perwujudan keseimbangan kehidupan. Dengan
demikian konsep ekonomi dalam PB selalu merujuk kepada kesetaraan pencarian akan
sumber pemenuhan kebutuhan hidup berdasarkan solidaritas yang membangun.

Manusia juga mengalami kehidupan dalam revolusi industri. Revolusi sendiri diartikan
sebagai perubahan yang radikal, cepat serta terjadi dalam waktu yang singkat dan mengubah
banyak struktur sosial, ekonomi, politik, dsb. Sejarahnya perjalanan agama selalu didukung
oleh berbagai ilmu pengetahuan dan juga teknologi. Dahulu berbagai tulisan suci (Sacred
Teks) dituliskan melalui batu, kemudian berlanjut kepada kulit binatang, dan ditulis pada
papirus (Kulit kayu). Hal ini berlanjut ke pada penulisan Alkitab dalam bentuk buku dan
hingga saat ini mengalami perkembangan maju di mana, Alkitab sendiri dapat di bentuk
dalam bentuk digital. Perjalanan perkembangan teknologipun pada akhirnya sangat
ditunjukkan dalam Alkitab yaitu pada salah satu cerita dari menara babel menuju revolusi
industri. Kemajuan dari Babel dibentuk oleh manusia yang menginginkan kebebasan
pengetahuan dan juga kemajuan dalam pengetahuan. Kemajuan ini didasari atas keinginan
untuk menjadi unggul dan berbeda atas tantangan kehancuran pada masa perjanjian Lama.
Ingat, bahwa dalam Menara Babel manusia sudah saling membunuh, dan merusak siklus
kehidupan penciptaan Allah yang baik. Perubahan sikap dan perilaku manusia pada menara
babel, adalah rekosntruksi untuk membentuk sebuah “Kolonialisme” untuk hidup dalam
ketegangan dan konflik yang didasarkan pada kekuatan pengetahuan dan penemuan-
penemuan terbaru pada masa itu. Dan itu menunjukkan bahwa revolusi industri sebenarnya
membawa keuntungan dan dampak baik, namun sebagian besar manusia
menyalahgunakannya.

Karena itu, semua yang dilakukan manusia hendaknya harus didasari kesadaran serta
selalu membawa kegiatan didalam doa, meminta yang terbaik kepada Tuhan. Adapun
pengertian doa menurut KBBI adalah permohonan (harapan, permintaan, pujian) kpd Tuhan.
Dalam Perjanjian Lama, doa adalah suatu tindakan iman, karena si pemohon dengan teguh
meyakini bahwa Allah akan menjawab doanya. orang-orang dalam Alkitab memohon Allah
untuk memperhatikan (1 Raj. 8:28), mendengar (1 Raj. 8:29; Neh. 1:6; Mzm. 17:1,6; 39:12;
54:2; 55:1), dan memberi telinga (17:1) terhadap doa mereka. Dalam PL, jenis dan struktur
doa yaitu :

1. Pujian
2. Ucapan syukur
3. Ratapan
4. Syafaat

Doa merupakan suatu ekspresi hubungan perjanjian (covenant relationship) antara manusia
dan Allah. Hal Ini terlihat dari Allah yang telah menetapkan suatu hubungan khusus dengan
Abraham dan keturunannya. Kemudian daripada itu, manusia tentunya juga sering berdoa
untuk meminta kelancaran kepada Tuhan dalam hal pengambilan keputusan etis salah
satunya.

1. Keputusan Menyangkut Pertimbangan benar dan salah.


Keputusan Etis selalu berkaitan dengan penyelidikan tentang apa yang baik dan yang
buruk.
2. Pengambilan keputusan etis sering menyangkut pilihan yang sukar
Kesukaran ini terjadi oleh karena terdapat kesulitan dalam menentukan dan mengetahui
kehendak mana yang lebih tepat. Kesukaran ini juga terjadi oleh karena adanya dilemma
moril dalam setiap keputusan.
3. Keputusan Etis tidak mungkin dielakkan.
Dalam beberapa sisi, ada yang berpendapat bahwa tidak mengambil keputusan adalah
sebuah keputusan.Hal ini benar, namun dapat dipastikan dengan tidak mengambil
keputusan adalah tidak mengubah situasi. Kemungkinan tidak mengambil keputusan
sering terjadi karena kelemahan manusia akan ketakutan dan kelemahan untuk
mengetahui konsekwensi yang diterimanya.
4. Keputusan Etis dapat dipahami jika memperhitungkan hal yang tidak
dipertimbangkan.
Pengambilan keputusan etis akan selalu berkaitan dengan Tuhan, orang lain, diri sendiri
yang sering tidak disadari oleh si pengambil keputusan itu sendiri. Maka Etika selalu
berkaitan dengankata dasarnya yakni “Ethos” yang berati kebiasaan. Etika ini pada
akhirnya bukan hanya berbicara mengenai tabiat, lingkungan atau perbuatan lahiriah,
melainkan juga Iman yang memotivasi.

Pada dasarnya dalam etika Yesus/kekristenan, etika memiliki 4 jalan yakni:

1. ETIKA AKIBAT (TEOLOLOGIS)


Etika ini selalu melihat tujuan apa yang didapat setelah mengambil keputusan.
2. ETIKA KEWAJIBAN (DEONTOLOGIS)
Etika Ini melihat tanggapan kita terhadap perintah Allah, sehingga kita adalah
manusia yang menanggapi atas apa yang terjadi pada saat ini
3. ETIKA TANGGUNG JAWAB
Menanggapi pekerjaan Allah dengan tepat berdasarkan kepercayaan kepada Allah
4. ETIKA SITUASI (Fletcher)
Situasi atau keadaan menjadi penentu dari pengambilan keputusan etis.

Kemudian di dalam pandangan kekristenan, dijelaskan juga mengenai bedah plastik.


Menurut KBBI, Bedah Plastik merupakan pembentukan kembali bagian tubuh (terutama
bagian kulit) yang cacat, rusak agar dapat mendekati normal. Namun seiring berkembangnya
teknologi dan ilmu pengetahuan, operasi plastik tidak lagi hanya berkaitan dengan
perbaikan-perbaikan anggota tubuh yang cacat agar kembali berfungsi normal tetapi juga
karena ingin memperindah penampilan agar lebih menarik. Allah memberikan kebebasan
kepada manusia untuk bertindak dan memilih apa yang terbaik bagi hidupnya (Ulangan
30:19, 20). Tetapi banyak orang yang menyalahgunakan kebebasan yang diberikan Allah.
Misalnya dalam bedah plastik karena dipengaruhi/ terobsesi dengan suatu dimensi penilaian
lingkungan. Secara teologis, Firman Tuhan berkata tegas bahwa tubuh manusia bukan
miliknya sendiri. Artinya, siapa pun tidak berhak untuk memperlakukan tubuhnya dengan
kebebasan yang tidak terkontrol. Orang kristen dipanggil untuk memuliakan Allah melalui
tubuhnya. Memuliakan Allah yang dimaksud adalah menjaga, memelihara dan menerima apa
adanya seperti yang diberikan oleh Tuhan (1 korintus 6: 19-20).

Selain adanya Aborsi, dalam pandangan kekristenan juga dibahas mengenai


euthanasia. Euthanasia berasal dari dua suku kata yakni eu (Baik) dan Thanatos
(Kematian).Melalui pemahaman secara terminologi, Euthanasia berarti adalah kematian yang
baik. Kekristenan tidak melihat kehidupan dalam kebudyaan kematian. Dengan jelas bahwa
tindakan Euthanasia adalah tindakan membunuh baik kompeten maupun tidak dari sudut
pandang pasien. Kematian bukanlah sebuah kerugian manusia, melainkan keuntungan untuk
hidup dalam kebangkitan bersama Allah. Yesus sendiri sebagai Allah dan manusia tidak
dapat menolak kematian, dan kematian itu adalah kebaikan bagi manusia itu sendiri.(Yoh
14:2; 1 Tesalonika 4: 13-14). Manusia perlu menyadari bahwa melalui intelektualitas
manusia dalam penyembuhan, bukan berarti manusia berusaha untuk menjadi mortal (Abadi)
karena kematian adalah milik Allah itu sendiri. Sehingga memperlama kematian mereka yang
dalam keadaan Vegetatif persisten bukan membuat manusia itu sendiri bahagia, malah
menambah penderitaan itu sendiri. Pada Ayub 14:5 jelas dikatakan bahwa manusia telah
memiliki batas dan waktu atas hidupnya dan Allah telah memiliki waktu hidup manusia itu.
(Mazmur 139;16). Untuk mengatasi pemahaman akan Euthanasia, maka diperlukan
sebenarnya kemampuan para medis dan keluarga untuk melihat potensi kehidupan pasien itu
sendiri dalam kasih. Para medis dan keluarga untuk melawan Euthanasia itu sendiri perlu
mengganti pemahaman mereka yang berdasar budaya kematian menuju kepada Palliative
Care. Palliative Care adalah tindakan atau upaya manusia untuk tidak menghentikan
aktivitas mereka dan berupaya mengganti budaya kematian tersebut kepada perawatan yang
melegakan. Begitu juga dengan tranplantasi menurut pandangan kekristenan. Transplantasi
organ dipahami sebagai tindakan medik di mana ada usaha pemindahan organ tubuh manusia
yang mengalami kerusakan dan kegagalan organ dengan organ yang berfungsi lebih baik.
Dalam ambang batas perkembangan Bioteknologi, budaya kehidupan adalah konsep yang
diterima dalam kekristenan. Transplantasi adalah bentuk gambaran penyembuhan yang pada
dasarnya adalah usaha muzizat Allah melalui kreativitas manusia. penyembuhan,
pengharapan dan juga pengobatan serta pengharapan adalah salah satu missi Allah dalam
dunia ini.

Terakhir, Inseminasi dan bayi tabung dalam etika kekristenan. Inseminasi adalah
pemasukan secara sengaja sel sperma ke dalam rahim atau serviks seorang wanita dengan
tujuan memperoleh kehamilan melalui inseminasi (fertilisasi in vivo) dengan cara selain
hubungan seksual. Bayi tabung atau In Vitro Fertilisation adalah sebuah teknik pembuahan
dimana sel telur (ovum) dibuahi di luar tubuh wanita. Pembuahan berada pada tabung petri
yang dilakukan oleh petugas medis. bayi tabung maupun inseminasi adalah diizinkan untuk
dilaksanakan dalam agama kristen, asalkan dalam konteks yang melaksanakan adalah
pasangan suami istri yang sudah diberkati atau sah. Jika melibatkan orang lain seperti
menyewa rahim atau mengambil sel telur wanita lain serta menggunakan donor sperma dari
laki-laki lain. Hal tersebut sama dengan perbuatan berzinah dan perbuatan yang salah
(Keluaran 20:14). bayi tabung tidak dilakukan dengan hubungan seks, kekeristenan
menerima karena pada mulanya Tuhan Yesus lahir bukan melalui hubungan seks antara
maria dan Yusuf, melainkan melalui Roh Kudus (Lukas 2:28-38). Dalam 1 korintus 10:23
dikatakan: “segala sesuatu diperbolehkan.” benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna.
“segala sesuatu diperbolehkan.” benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun. Oleh karena
itu, bayi tabung atau inseminasi dapat diterima dengan ketentuan yang ada sesuai dengan ajaran
agama. Selain itu, apa motif dan alasan melaksanakan bayi tabung adalah hal yang penting. Jika
tujuannya selain untuk memperoleh keturunan dari suami istri yang sah adalah salah.

Demikian ringkasan saya dari pertemuan pertama hingga terakhir.

Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai