Anda di halaman 1dari 14

“KONSEP AQIDAH DALAM ISLAM”

H. Khairul Anam, SH., M.Kes


Pengertian Aqidah
Secara Etimologis, aqidah berakar dari kata ‘aqada-
ya’qidu-‘aqdam-‘aqidatan. Aqdan memiliki beberapa makna diantaranya
adalah simpul, kokoh, ikatan, dan perjanjian.

Menurut Hasan Al-Banna


‘Aqaid (bentuk plural dari aqidah) adalah beberapa perkara yang yang
wajib diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketentraman
jiwa, menjadi keyakinan yang tidak bercampur sedikitpun dengan
keragu-raguan.
Menurut Abu Bakar Jabir al-Jazairy
‘Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum
oleh manusia berdasarkan akal, wahyu dan fitrah. Kebenaran itu
dipatrikan oleh manusia di dalam hati serta diyakini kesahihan dan
keberadaannya secara pasti dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan
dengan kebenaran itu.
Dari kedua definisi tersebut dapat dijelaskan point penting berikut:

1. Sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum oleh manusia


2. Setiap manusia memiliki fitrah untuk mengakui kebenaran.
3. Keyakinan tidak boleh bercampur sedikitpun dengan keraguan.
4. Aqidah harus mendatangkkan ketentraman jiwa
5. Menolak segala sesuatu yang berlawanan dengan kebenaran itu.
6. Tingkat keyakinan (aqidah) seseorang tergantung kepada tingkat
pemahamannya terhadap dalil.
Istilah Lain Tentang Aqidah

Iman
Ada yang menyamakan istilah iman dengan aqidah dan ada yang membedakannya.
Bagi yang membedakannya,beralasan bahwa aqidah hanyalah bagian dalam (aspek
hati) dari iman, sebab iman menyangkut aspek dalam dan aspek luar.aspek dalamnya
berpa keyakinan dan aspek luarnya berupa pengakuan lisan dan pembuktian dengan
amal.

Tauhid
Tauhid artinya menegaskan Allah. Ajaran tauhid adalah tema sentral aqidah
islam. Oleh karena itu, aqidah dan iman diidentikkan juga dengan istilah tauhid.
Ruang Lingkup Aqidah

Menurut Hasan al-Banna ruang lingkup pembahsan aqidah islam


meliputi:

Ilahiyyat
Yaitu pembahsan tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan Ilah (Tuhan, Allah), seperti wujuud
Allah, nama dan sifat-sifat Allah, Perbuatan Allah dan
sebagainya.
Nubuwwat
Yaitu pembahsan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan Nabi dan Rasul, termasuk pembahasan tentang
kitab-kitab Allah yang dibawa para Rasul dan lain
sebagainya.
Ruhaniyyat
Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan alam metafisik, seperti malaikat, jin, syaitan, roh dan lain
sebagainya.
Sam’iyyat
Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa
diketahui lewat sam’I (dalil naqli berupa al-qur’an dan al-sunnah),
seperti alam barzah, akhirat, azab kubur, tanda-tanda kiamat, surge,
neraka dan lain sebagainya.
Sumber aqidah
Sumber aqidah Islam adalah al-Qur'an dan as-Sunnah al-Maqbulah.
Artinya informasi yang wajib diyakini (diimani dan diamalkan) hanya
diperoleh melalui al-Qur'an dan as-Sunnah al-Maqbulah.

Dalam bidang aqidah, akal tidak diberi kesempatan untuk menambah hal
yang telah termaktub dalam al-Qur'an dan as-Sunnah , sebab bila dalam
bidang ini akal diberi kesempatan menambah hal yang baru, pasti akan
terjadi penyelewengan dari yang telah digariskan Al-Qur'an dan Sunnah.
(Azhar Basyir)
Fungsi Aqidah
Menurut Abuddin Nata, aqidah memiliki beberapa fungsi.
1. Aqidah berfungsi sebagai faktor motivasi, kreatif, produktif,
inovatif, inspiratif, sublimatif, dan integratif
2. Aqidah berfungsi mendorong manusia untuk melakukan amal
saleh. Amal saleh adalah perasaan, pikiran, dan perbuatan yang baik
menurut Allah.
3. Aqidah berfungsi melahirkan optimisme dan rasa percaya diri.
4. Aqidah berfungsi melahirkan sikap jujur.
5. Aqidah berfungsi melahirkan sikap amanah.
6. Aqidah berfungsi melahirkan visi transendental
7. Aqidah berfungsi melahirkan semangat juang yang gigih dalam
rangka jihad di jalan Allah.
8. Aqidah berfungsi melahirkan akhlak mulia yang dihasilkan dari
proses mengidentifikasi sifat-sifat agung yang ada pada Allah dan
sifat-sifat mulia yang ada pada Rasulullah saw.
Metode Rasulullah saw Menanamkan Aqidah

Pada masa hidup Rasulullah saw, aqidah diajarkan


berdasarkan wahyu yang diterimanya dari Allah yang
dituangkan dalam Al-Qur'an.

Untuk menanamkan aqidah Allah memerintahkan agar manusia


mengarahkan perhatiannya kepada alam sekitarnya. Akal manusia
didorong untuk memikirkan bukti kebesaran Allah dengan
dengan adanya alam semesta.

Rasulullah saw melarang penggunaan akal terhadap hal-hal yang


memang tidak mungkin dicapai oleh akal manusia, seperti masalah
zat Allah, ruh, dan sebagainya. Hal tersebut dikarenakan akal
manusia itu memiliki keterbatasan.
KARAKTERISTIK AQIDAH

Aqidah bersifat murni baik dalam isinya maupun prosesnya. Yang


diyakini dan diakui sebagai Tuhan yang wajib disembah hanya Allah.

Keyakinan tersebut harus langsung, tidak boleh melalui perantara.


Aqidah demikian itulah yang yang akan melahirkan bentuk pengabdian
hanya kepada Allah, yang selanjutnya berjiwa bebas, merdeka, dan tidak
tunduk pada manusia dan lainnya yang menggantikan posisi Tuhan.
(Abuddin Nata, 1998: 83-85)
Aqidah juga bersifat total dan berhubungan antara satu sama lainnya.
Aqidah tidak terbatas hanya dalam mempercayai rukun iman, melainkan
harus terimplementasi dalam segala aktivitas manusia( Syahrin Harahap,
1997: 75)
Kedudukan Aqidah

Aqidah sebagai sistem kepercayaan yang bermuatan elemen-


elemen dasar keyakinan, menggambarkan sumber dan hakikat
keberadaan agama.

Terkait dengan aqidah, seseorang dapat diklasifikasi menjadi tiga kategori yaitu:

1. Kafir, seseorang yang melakukan perbuatan baik tetapi tidak dilandasi oleh
aqidah atau keimanan.
2. Fasik, seseorang yang mengaku beraqidah dan beriman tetapi tidak mau
melaksanakan perbuatan baik.
3. Munafik, seseorang yang mengaku beriman dan berbuat baik tetapi dengan
landasan aqidah yang tidak lurus.
Tingkatan Aqidah

Tingkat taqlid berarti menerima suatu kepercayaan dari orang lain tanpa
diketahui alasan-alasannya

Tingkat ‘ilmu al-yaqin, maksudnya suatu keyakinan yang diperoleh


berdasarkan ilmu yang bersifat teoritis.

Tingkat ‘ain al-yaqin, maksudnya suatu keyakinan yang diperoleh melalui


pengamatan mata kepala secara langsung tanpa perantara.

Tingkat haqqah al-yaqin, maksudnya suatu keyakinan yang diperoleh melalui


pengamatan dan penghayatan pengalaman (empiris).
Prinsip-prinsip Aqidah Islam

1) Rabbaniyah (bersumber dari Allah). Bahwa aqidah itu bersumber


dari Allah swt, bukan hasil pemikiran manusia.
2) Insaniyah 'alamiyah (kemanusiaan universal). Bahwa aqidah
diturunkan untuk seluruh umat manusia dan berlaku sepanjang
masa.
3) Syamil mutakammil (lengkap dan sempurna). Bahwa aqidah
mencakup seluruh aspek kehidupan.
4) Al-Basithah (mudah). Bahwa aqidah itu mudah dan sesuai dengan
kemampuan manusia.
5) Tsabit (konstan). Bahwa aqidah sejak pertama kali disampaikan
Rasulullah hingga kini tidak berubah.

Anda mungkin juga menyukai