Anda di halaman 1dari 52

PSIKOLOGI AGAMA

1. Menurut Dr. Singgih Dirgagunarsa


Psikologi Adl Ilmu yg mempelajari tingkah laku
manusia.
2. Plato dan Aristoteles
Psikologi ial ilmu peng yg mempelajari ttg hakikat
jiwa serta prosesnya sampai akhir
3. John Broadus Waston
Psikologi sebg ilmu peng yg mempelajari
tingkah laku tampak (lahiriah) dg
menggunakan metode observasi yg obyektif
thd rangsangan dan jawaban (respons)

4. Wilhem Wundt
Psikologi ilmpeng yg mempelajari
pengalaman2 yg timbul dlm diri
manusia, seperti penggunaan
pancaindra, pikiran, perasaan,
(feelling) dan kehendak.
5. Woodworth dan Marquis
Psikologi ial il-peng yg mempelajari
aktivitas individu sejak msh dlm
kandungan sampai meninggal dlm
hubungannya dg alam sekitar.

Obyek material Psikologi


mengarah pd manusia,
karena manusia yg paling
berkepentingan dg ilmu ini.
Manusia membutuhkan ilmu
ini dlm berbagai segi
kehidupannya.

Pengertian Agama
Secara Etimologi:
Agama adl jalan, jalan hidup, atau jalan yg harus
ditempuh oleh manusia dlm kehidupan didunia;
jalan yg mendatangkan kehidupan yg teratur,
aman , tentram dan sejahtera.
Oxford Student Distionari (1978) mendefinisikan
agama, yaitu suatu kepercayaan akan
keberadaan suatu kekuatan pengatur
supranatural. Yg menciptakan dan mengatur alam
semesta.

Agama Secara Terminologi


Agama adl segenap kepercayaan (kepada Tuhan, Dewa, dsb)
serta dg kewajiban2 dan kebaktian yg bertalian dg
kepercayaan itu.
2. Agama adl suatu kepercayaan terhadap adanya Tyhan
YME atau Tuhan2, yg telah menciptakan alam semesta,
dan memberikan roh kepada manusia.
3. Agama Adl suatu peraturan Tuhan yg mendorong jiwa
seseorang yg mempunyai akal memegang peraturan
Tuhan itu dg kehendak sendiri untuk mencapai
kebahagiaan hidup dunia dan akhirat
4. Agama adalah keyakinan dalam hati, ikrar/pengucapan dg
lisan dan dilaksanakan dg perbuatan.

DEFINISI PSIKOLOGI AGAMA


Dari pengertian Pisikologi dan Agama tsb, maka
dapat di Definisikan:
Psikologi Agama adl Cabag Pisikologi yg meneliti
dan menelaah kehidupan beragama pd seseorang
dan mempelajari seberapa besar pengaruh
keyakinan agama tsb dlm sikap dan tingkah laku
serta keadaan hidup pd umumnya.

SUMBER JIWA
KEBERAGAMAAN

FITRAH SEBAGAI POTENSI BERAGAMA


Nurcholis Madjid : Agama merupakan
fitrah munazalah (fitrah yg diturunkan)
yang diberikan Allah untuk menguatkan
fitarah yg ada pd manusia secara alami.

Agama dapat dikatakan sebagai kelanjutan


natur manusia sendiri yg merupakan
wujud nyata dari kecendrungan yg
dialaminya.

Fitrah beragama dlm diri manusia


merupakan naluri yg
menggerakkan hatinya untuk
melakukan perbuatan Suci yg
diilhami oleh Tuhan YME.
Fitrah manusia mempunyai sifat
suci, yg dg nalurinya tsb ia secara
terbuka menerima kehadiran
Tuhan Yang Maha Suci.

Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada


agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah
menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada
peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus;
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anakanak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian
terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini
Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami),
kami menjadi saksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di
hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani
Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan
Tuhan)",

TEORI FACULTY
Zakiyah Darajat : Dlm diri manusia selain
mempunyai kebutuhan jasmani juga
mempunyai kebutuhan rohani.
Manusia butuh keseimbangan kedua hal
tersebut.
Terdapat enam unsur kebutuhan :
1.
Kebutuhan akan rasa kasih sayang
2.
Kebutuhan akan rasa aman
3.
Kebutuhan akan harga diri
4.
Kebutuhan akan rasa bebas
5.
Kebutuhan akan rasa sukses
6.
Kebutuhan akan rasa ingin tahu.

Teori The Four Wishes


W.H. Thomas
Terdapat empat macam keinginan
dasar yang ada dalam jiwa, yg
menjadi sumber jiwa beragama :
1. Keinginan untuk keselamatan
2. Keinginan untuk mendapatkan
penghargaan
3. Keinginan ditanggapi
4. Keinginan akan
pengetahuan(pengalaman) yg baru.

Teori Monistik:
Sumber jiwa beragama adl tunggal atau
terdapat suatu yg dominan.
Thomas Van Aquino:
Sumber jiwa beragama adalah berfikir.
Kehidupan beragama merupakan refleksi
dari kehidupan berfikir manusia.
Fredrick Hegel:
Agama merupakan hal2 atau persoalan yg
berhubungan dg pikiran.
Fredrick Scheilmacher:
Sumber jiwa beragama adl rasa
ketergantungan kepada Yang Maha Mutlak.

Sigmun Freud:
Yg menjadi sumber beragama adl libido sexual.
Quraish Shihab:
Benih jiwa beragama dari penemuan manusia thd
kebenaran, keindahan dan kebaikan.
(QS.2:38) Petunjuk pertama yg melahirkan agama adl
ketika nabi Adam dlm perjalanan ke bumi, Ia memerlukan
ketiga hal tsb.
Sururin, M.Ag:
Asal timbulnya kepercayaan manusia thd Tuhan berasal
dari perasaan batin manusia yg digerakkan oleh sifat2 yg
fitrah.

MANUSIA PERLU BERAGAMA


Latar Belakang Fitrah Manusi :
Fitrah yg dimiliki manusia sejak manusia
berada dalam dunia spiritual (Alam
Rahim)
Dalam rangka memenuhi naluri ingin
senang dan ingin selamat.
Baik Jasmani Maupun Rohani

LIMA DIMENSI KEBERAGAMAAN


1. DIMENSI KEYAKINAN (IDEOLOGIS)
2. PERIBADATAN ATAU PRAKTEK
KEAGAMAAN ( RITUALISTIK)
3. PENGHAYATAN (EKSPERIENSIAL)
4. PENGAMALAN (KONSEKSUENSIAL)
5. PENGETAHUAN AGAMA
(INTELEKTUAL)

1. DIMENSI KEYAKINAN (IDEOLOGIS)


Dimensi ini berisi pengharapan2 dimana
org religius berpegang teguh pada
pandangan teologis tertentu dan
mengakui kebenaran doktrin-doktrin tsb.
Setiap agama mempertahankan
seperangkat kepercayaan dimana para
penganut diharapkan akan selalu taat.

2. DIMENSI PERIBADATAN ATAU PRAKTEK


KEAGAMAAN ( RITUALISTIK)

Dimensi ini mencakup prilaku pemujaan,


ketaatan dan hal2 yg dilakukan orang utk
menunjukkan komitmen terhadap agama
yang dianutnya.
Praktek2 keagaman ini terdiri atas dua
kelas penting yaitu :

a. Ritual
Mengacu kepada seperangkat ritus,
tindakan keagaman formal dan praktek2
yang semua mengharapkan para
pemeluk melaksanakan.
b. Ketaatan
Dilakukan oleh penganut setiap agama
dg melaksanakannya melalui
sembahyang, membaca kitab suci, dll.

3. PENGHAYATAN (EKSPERIENSIAL)
ini berisikan dan memperatikan fakta
bahwa semua agama mengandung
dimensi pengharapan2 tertentu
Dimensi ini berkaitan dg pengalaman
keagamaan, perasaan2, persepsi2, dan
sangsi2 yg dialami seseorang. Bahkan
barangkali dapat berkomunikasi dg
otoritas transendental

4. Dimensi pengetahuan agama


Dimensi ini mengacu pd harapan
bahwa orang2 beragama paling tidak
memiliki minimal pengetahuan
mengenai dasar2 keyakinan, ritus2,
kitab suci dan tradisi2.
Pengetahuan mengenai suatu
keyakinan adalah merupakan syarat
bagi penerima/pemeluk agama.

5. Dimensi pengamalan atau


konsekuensi
Dimensi ini mengacu pada identifikasi
akibat2 keyakinan keagaman, praktek,
pengalaman dan pengetahuan seseorang
dari hari ke hari.
Walaupun agama sudah menggariskan
bagaimana seharusnya pemeluknya berfikir
dan bertindak dalam kehidupan

Prespektif Islam tentang


religiusitas

Hai orang-orang yang beriman, masuklah


kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan
janganlah kamu turut langkah-langkah
syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh
yang nyata bagimu

PERKEMBANGAN JIWA BERAGAMA


PERKEMBANGAN ADL SERANGKAIAN
PERUBAHAN PROGRESIF YG TERJADI
AKIBAT DARI PROSES KEMATANGAN
DAN PENGALAMAN.
MENURUT VAN DEN DALK,
PERKEMBANGAN : PERKEMBANGAN
SECARA KUALITATIF.
DALAM KEHIDUPAN TERDAPAT
BEBERAPA TAHAP PERKEMBANGAN,
YAITU :

LIMA TAHAP PERKEMBANGAN


MANUSIA MENURUT KOHNSTAMM
a.

UMUR 0 3 THN , PERIODE VITAL ATAU


MENYUSUI

c.

UMUR 3 6 THN, PERIODE ESTETIS ATAU MASA


MENCOBA DAN MASA BERMAIN

c.

UMUR 6 12 THN PERIODE INTELEKTUAL


(MASA SEKOLAH.)

d.

UMUR 12 21 PERIODE SOSIAL ATAU MASA


PEMUDA ATAU MASA ADOLESENCE

e.

UMUR 21 KE ATAS, PERIODE DEWASA ATAU


MASA KEMATANGAN FISIK DAN PSIKIS.

AGAMA PADA MASA ANAK2


DARI MANAKAH TIMBULNYA
AGAMA PD DIRI ANAK?
BAGAI MANAKAH BENTUK
DAN SIFAT AGAMA YG ADA
PD ANAK2?

MENURUT THOMAS MANUSIA DILAHIRKAN


MEMILIKI 4 KEINGINAN :
1. UNTUK SELAMAT
2. MENDAPATKAN PENGALAMAN BARU
3. MENDAPATKAN TANGGAPAN BARU
4. UNTUK DIKENAL

Berdasarkan pada kenyataan dan


gambaran dari keempat keinginan
tsb, maka sejak dilahirkan manusia
hidup dalam ketergantungan.
Melalui pengalaman2 yg diterima
dari lingkungan itu kemudian
terbentuklah rasa keagamaan
pada diri anak.

MENURUT WOODWORT :
BAHWA BAYI DILAHIRKAN
TELAH MEMILIKI INSTING
KEAGAMAAN. BELUM
TERLIHATNYA KEGIATAN
KEAGAMAAN PD DIRI ANAK
KARENA BEBERAPA FUNGSI
KEJIWAAN YG MENOPANG
KEMATANGAN
BERFUNGSINYA INSTING ITU
BELUM SEMPURNA.

ANAK PERTAMA KALI MENGENAL TUHAN MELALUI


BAHASA, DARI KATA2 ORANG YG ADA
DILINGKUNGANNYA YG PD AWALNYA DITERIMA
SECARA ACUH.
TUHAN BAGI ANAK PD PERMULAAN MERUPAKAN
NAMA SESUATU YG ASING DAN TIDAK
DIKENALNYA SERTA DIRAGUKAN KEBAIKAN
NIATNYA.
PD AWALNYA TDK ADA PERHATIAN THD TUHAN,
SETELAH IA MENYAKSIKAN REAKSI ORANG2
DISEKELILINGNYA YG DISERTAI EMOSI DAN
PERASAAN TERTENTU MAKA MULAILAH
PERHATIANNYA THD PERKATAAN TUHAN ITU
TUMBUH.

MENURUT ZAKIAH DARAJAT :


SEBELUM USIA 7 THN PERASAAN ANAK THD TUHAN
PD DASARNYA NEGATIF. IA BERUSAHA MENERIMA
PEMIKIRAN TTG KEBESARAN DAN KEMULIAAN
TUHAN SEMENTARA GAMBARAN MEREKA TTG
TUHAN SESUAI DG EMOSINYA.
KEPERCAYAAN YG TERUS-MENERUS TTG TUHAN,
TEMPAT, BENTUKNYA BUKANLAH KARENA INGIN
TAHUNYA, TETAPI DORONGAN TAKUT DAN INGIN
RASA AMAN.
NAMUN PD MASA 7 THN KEATAS PERASAANNYA
BERGANTI POSITIF (CINTA DAN Hormat) dan
HUBUNGANNYA DIPENUHI RASA PERCAYA DAN
MERASA AMAN.

Tahap perkembangan beragama


pada anak
1. The Fairly Tale Stage (Tingkat Dongeng)
Pada tahap ini anak yg berusia 3 -6 tahun, Konsepsi mengenai
Tuhan banyak dipengaruhi oleh fantasi dan emosi sehingga
dlm menanggapi agama, anak masih mneggunakan konsep
fantasi.
2. The Realistic Stage (tingkat kepercayaan)
Tahap ini mulai usia masuk sekolah 7 th s/d usia adolesence.
Ide2 ttg Tuhan tercermin dlm konsep2 yg realistik, dan
biasanya muncul dr lembaga agama atau pengajaran orang
dewasa. Pd masa ini ide keagamaan anak didasarkan atas
emosional, sehingga melahirkan konsep Tuhan yg formal.

3. The Individual Stage ( Tingkat Individu)


Pada tingkat ini anak memiliki kepekaan emosi yg
tinggi, sejalan dg perkembangan usia mereka.
Konsep ini terbagi menjadi 3 golongan:
1. Konsep ketuhan yg konvensional dan konservatif
dg dipengaruhi sebagian kecil pantasi.
2. Konsep ketuhan yg lebih murni, dinyatakan dg
pandangan yg bersifat personal
3. Konsep ketuhan yg bersifat humanistik, yaitu
agama telah menjadi etos humanis dalam diri
mereka dlm menghayati ajaran agama.

PERKEMBANGAN JIWA BERAGAMA PADA REMAJA


ELIZABETH B.HURLOCK : MASA REMAJA MERUPAKAN PERIODE
PERALIHAN, SEBAGAI USIA BERMASALAH, MASA MENCERI
IDENTITAS, MASA YANG TIDAK REALISTIK SERTA SEBAGAI
AMBANG MASA DEPAN.

1.

2.

3.

DALAM PETA PSIKOLOGI REMAJA TERDAPAT TIGA BAGIAN:


FASE PUERAL
PADA MASA INI IA TDK MAU DIKATAKAN ANAK2 TETAPI JUGA
TDK DIKATAKAN DEWASA PADA FASE PERTAMA INI MERASA
TDK TENANG
FASE NEGATIF
FASE INI HANYA BERLANGSUNG BEBERAPA BULAN SAJA,
YANG DITANDAI SIKAP RAGU2,MURUNG, SUKA MELAMUN DSB
FASE PUBERTAS
MASA INI YANG DINAMAKAN ADOLESEN

PERASAAN BERAGAMA REMAJA


GAMBARAN REMAJA
TENTANG TUHAN DENGAN
SIFAT2NYA MERUPAKAN
BAGIAN DARI GAMBARAN
TERHADAP ALAM DAN
LINGKUNGANNYA SERTA
DIPENGARUHI OLEH
PERASAAN DAN SIFAT
REMAJA ITU SENDIRI.

KEYAKINAN AGAMA PD REMAJA MERUPAKAN


INTERAKSI ANATARA IA DENGAN LINGKUNGAN.
PERASAAN REMAJA KEPADA TUHAN TDK TETAP,
STABIL AKAN TETAPI ADL PERASAAN YANG
TERGANTUNG PD PERUBAHAN2 EMOSI YG
SANGAT CEPAT. KEBUTUHAN AKAN ALLAH
MISALNYA, KADANG2 TDK TERASA JIKA JIWA
MEREKA DLM KEADAAN AMAN, TENTRAM DAN
TENANG. SEBALIKNYA ALLAH SANGAT
DIBUTUHKAN APABILA MEREKA DLM KEADAAN
GELISAH DAN LAIN2.

PERASAAN REMAJA DLM AGAMA


KHUSUSNYA THDP TUHAN, TDK
TETAP. KADANG2 SANGAT CINTA
DAN PERCAYA KPD NYA, TETAPI
SERING PULA MENJADI ACUH
TAK ACUH BAHKAN
MENENTANG.
DAN PERASAAN AMBIVALENSI
INILAH CIRI KHAS DARI AGAMA.

AGAMA PADA MASA DEWASA


ELIZABETH B.HURLOCK MEMBAGI MASA
DEWASA MENJADI TIGA BEGIAN:
1. MASA DEWASA AWAL
2. MASA DEWASA MADYA
3. MASA USIA LANJUT
SAMA SEPERTI YG DIUNGKAPKAN OLEH
LEWIS SHERRIEL, MEMBAGI MASA
DEWASA SEBAGAI BERIKUT:

AGAMA PADA MASA DEWASA


ELIZABETH B.HURLOCK
MEMBAGI MASA
DEWASA MENJADI TIGA
BEGIAN:
1. MASA DEWASA AWAL
2. MASA DEWASA MADYA
3. MASA USIA LANJUT

SAMA SEPERTI YG DIUNGKAPKAN


OLEH LEWIS SHERRIEL, MEMBAGI
MASA DEWASA SEBAGAI BERIKUT:

MASA DEWASA AWAL


MASALAH YG DIHADAPI ADALAH
MEMILIH ARAH HIDUP YG AKAN
DIAMBIL DNG MENGHADAPI
BERBAGAI KEMUNGKINAN PILIHAN

MASA DEWASA TENGAH


SUDAH MULAI MENGHADAPI TANTANGAN HIDUP,
SAMBIL MEMNTAPKAN TEMPAT DAN
MENGEMBANGKAN FILSAFAT UNTUK MENGOLAH
KENYATAAN YD TDK DISANGKA2. JD MASALAH
SENTRAL PD MASA INI ADALAH MENCAPAI
PANDANGAN HIDUP YG MATANG SEBAGAI DASAR
DLM MEMBUAT KEPUTUSAN SECARA KONSISTEN.
MASA DEWASA AKHIR
CIRI UTAMANYA ADL PASRAH. PD MASA INI MINAT DAN
KEINGINAN KURANG BERAGAMA. HIDUP MENJADI
KURANG RUMIT DAN LEBIH BERPUSAT PD HAL2 YG
SUNGGUH2 BERERTI. KESADARAN LEBIH SANGAT
MENONJOL PADA USIA TUA.

PADA MASA DEWASA SESEORANG TELAH MEMILIKI


TANGGUNG JAWAB TERHADAP SISTEM NILAI NYG
DIPILIHNYA. BAIK SISTEM NILAI YG BERSUMBER PD
AJARAN AGAMA MAUPUN NORMA2 LAIN DALAM
KEHIDUPAN. JD SIKAP KEAGAMAAN SESEORANG
DIUSIA DEWASA SULIT UTK DIUBAH. ANDAI TERJADI
PERUBAHAN, MAKA ITU TELAH MELALUI
PERTIMBANGAN YG MATANG. MISALNYA SETELAH
ADANYA KONVERSI DLM DIRINYA.
KESADARAN BERAGAMA PD USIA INI MERUPKAN
DASAR DAN ARAH DR KESIAPAN SESEORANG
UNTUK MENGADAKAN TANGGAPAN,REAKSI,
PENGOLAHAN DAN PENYESUAIAN DIRI TERHADAP
RANGSANGAN YG DATANG DR LUAR

MOTIVASI BERAGAMA DIDASARKAN PD


PENALARAN YG LOGIS, SEHINGGA IA AKAN
MEMPERTIMBANGKAN SEPENUHNYA
MENURUT LOGIKA.
SAMA HALNYA DNG MOTIVASI BERAGAMA,
EKSPRESI BERAGAMA PD MASA INI SUDAH
MENJADI HAL YG TETAP,ISTIQOMAH. KONDISI
INI AKAN MEMUNCULKAN KEMATANGAN DLM
BERAGAMA. SEBALIKNYA BAGI MEREKA YG
TDK MEMPERCAYAI AGAMA, IA AKAN TETAP
KUKUH PD SIKAPNYA. INILAH SEBABNYA
MENGAPA PD USIA DEWASA MEMUNCULKAN
KEFANATIKAN.

AGAMA PADA USIA LANJUT


USIA LANJUT BIASANYA DIMULAI PADA USIA 65
TAHUN. PADA USIA INI BIASANYA AKAN
MENGHADAPI BERBAGAI PERSOALAN: PENURUNAN
KEMAMPUAN FISIK, MENGALAMI GANGGUAN
KESEHATAN YANG MENYEBABKAN MEREKA
KEHILANGAN SEMANGAT.
KEHIDUPAN KEAGAMAAN PD USIA INI MENINGKAT.
KEGAIRAHAN DLM KEAGAMAAN DIHUBUNGKAN
DENGAN PENURUNAN KEGAIRAHAN SEKSUAL.
MULAI MEMPERSIAPKAN DIRI UTK BEKAL AKHIRAT.

Ciri-ciri Keagamaan pada Usia


Lanjut

Secara garis besar ciri-ciri


keberagamaan di usia lanjut
adalah:
Kehidupan keagamaan pada usia
lanjut sudah mencapai tingkat
kemantapan.
Meningkatnya kecendrungan untuk
menerima pendapat keagamaan.

Mulai muncul pengakuan terhadap realitas


tentang kehidupan akhirat secara lebih
sungguh-sungguh.
Sikap keagamaan cenderung mengarah
kepada kebutuhan saling cinta antar
sesama manusia, serta sifat-sifat luhur.
Timbul rasa takut terhadap kematian yang
meningkat sejalan dengan pertambahan
usia lanjutnya.
Perasaan takut terhadap kematian ini
berdampak pada peningkatan
pembentukan sikap keagamaan dan
kepercayaan terhadap adanya kehidupan
abadi (akhirat).

Kematangan Beragama
Menurut Hafi Ansari, Kematangan atau
kedewasaan seseorang dalam
beragama biasanya ditunjukkan
dengan kesadaran dan keyakinan yang
teguh karena menganggap benar akan
agama yang dianutnya dan ia
memerlukan agama dalam hidupnya.
juga dibarengi dengan pengetahuan
keagamaan yang cukup mendalam.

Jika kematangan beragama


telah ada pada diri seseorang,
segala perbuatan dan tingkah
laku keagamaannya
senantiasa dipertimbangkan
betul-betul dan dibina atas
rasa tanggung jawab, bukan
atas dasar peniruan dan
sekedar ikut-ikutan saja.

Dalam rangka menuju kematangan


beragama terdapat dua faktor
hambatan:
1. Faktor diri sendiri.
a. Kepasitias diri
Kapasitas ini berupa kemampuan
ilmiah (rasio) dalam menerima ajaranajaran itu terlihat perbedaannya antara
seseorang yang berkemampuan dan
kurang berkemampuan

b. Pengalaman
Faktor pengalaman,
semakin luas pengalaman
seseorang dalam bidang
keagamaan, maka akan
semakin mantap dan stabil
dalam mengerjakan
aktivitas keagamaan

2. Faktor Luar
Yaitu beberapa kondisi dan situasi
lingkungan yang tidak banyak memberikan
kesempatan untuk berkembang,
Faktor-faktor tersebut antara lain tradisi
agama atau pendidikan yang diterima.
Kultur masyarakat yang sudah dikuasai
tradisi tertentu dan berjalan secara turun
temurun dari satu generasi ke generasi
berikutnya, kadang-kadang terasa oleh
sebagian orang sebagai suatu belenggu
yang tidak pernah selesai

RENUNGAN
UMUR MANUSIA MENURUT ALLAH
DLM QURAN SURAT AS-SAJADAH:5
1.HARI AKHIRAT = 1000 TH
2.24 JAM AKHIRAT = 1000 TH
3.3 JAM AKHIRAT =125 TH
4. JAM AKHIRAT = 62,5 TH
5.UMUR MANUSIA RATA2 60-70 TH.

Anda mungkin juga menyukai