Anda di halaman 1dari 2

Nama : Razanah Syadza

NPM : 140210210064
Matkul : TPB AGAMA

Tiga Persoalan Mendasar Manusia yang Menyelamatkan


Kehidupan Manusia
Kehidupan dizaman modern seperti sekarang memang sulit dimulai dari etatnya
persaingan dalam segala hal membuat manusia hilang sifat keperikemanusiaanya bahkan
kehilangan hati nuraninya demi mencapai segala hal yang diinginkan. Disinilah peran dimana
mengenal Allah, Rasulullah dan Islam diperlukan karena semakin kita mengenal ketiga hal
tersebut semakin kita dijauhkan dari sifat egois yang tinggi serta sadar akan banyaknya manfaat
memiliki sifat kemanusian dan memiliki hati nurani yang baik dan bersih.
Pada zaman dahulu Rasulullah diutus untuk membereskan zaman kegelapan dan ternyata
berhasil mengubah umat yang semula jahilliyah menjadi umat yang ma’rifah yaitu umat yang
selalu berada dalam petunjuk. Ada 3 jenis umat jahilliyah yaitu Dzon Jahilliyah yang selalu
berprasangka buruk terhadap Allah, Tabarruj Jahilliyah yang selalu menilai penampilan fisik
adalah segalanya, dan Hamiyatul Jahilliyah yaitu keseombngan baik perorang maupun
perkelompok yang kuat hingga melupakan nilai moral, akal sehat, dan ilahiyah.
Ma’rifatullah adalah ilmu mengenal Allah melalu berbagai tanda/ayat dengan
menggunakan hati, fikiran, dan panca indera sehingga mengadirkan keyakinan terhadap
pemberian kesadaran melakukan kewajiban dan konsekuensi dari Allah SWT. Aqidah adalah
landasan agama berasal dari kata ‘aqd yang berarti pengikatan. Pengikatan ini bermakna
mengikat hati terhadap keyakinan. Didalam islam syariat terbagi dua yaitu I’tiqodiyah yang
berkaitan dengan keyakinan yang bersifat pokok seperti rukun iman dan segala yang
berhubungan dengan tata cara yang bersifat cabang yaitu far’iyah seperti zakat dan puasa.
Macam-macam tauhid dan maknanya yaitu rubiyah yang artinya mengesakan Allah, yang kedua
uluhiyyah yang berarti ikhlas beribadah kepada-Nya, yang terakhir Asma wa sifat yang
bermakna menetapkan bagi-Nya nama-nama dan sifat yang menyucikan-Nya dari kekurangan
dan cacat tauhid.
Penyimpangan dari tauhid rubbiyah dapat berupa mensekutukan Allah seperti
menyembah orang, fir’aun, namruz, dll. Tauhid rubiyyah mengharuskan adanya tauhid
uluhiyyah, tauhid uluhiyyah sendiri disebut juga tauhid ibadah. Sedangkan asma wa sifat
memiliki hasil buah seperti semakin beriman dan taat manusia semakin pula manusia itu
membenci ketidak adilan dan kedzaliman.
Mengenal Rasul dimulai dari definisinya yait lelaki pilihan yang diutus Allah dengan
membawa risalah untuk umat manusia yang bertugas untuk membawa risalah dan menjadi
teladan dalam menjalankan risalah, mempraktekan ibadah, dan menjalankan syari’ah sifat yang
dimiliki rasul yaitu shidiq (jujur), amanah, menyampaikan (tabligh), pintar (fathanah), mendapat
mukjizat,bisyarah berita kedatangannya, nubuwat menyampaikan berita ghaib yang terjadi, dan
hasil pencapaian rasul yang gemilang. Kewajiban kita dalam meyakini bahwa rasul adalah
utusan dari Allah SWT adalah membenarkannya, mentaatinya, menjauhi apa yang dilarangnya,
dan tidak beribadah kecuali dengan syariatnya.
Mengenal Islam dimulai dari maknanya terlebih dahulu yaitu al-khudu ketundukan,
wahyu Allah, agamanya para nabi dan rasul, hukum-hukum Allah, jalan yang lurus, keselamatan
dunia dan akhirat. Golongan orang yang tunduk kepada Allah adalam muslim sedangkan yang
menolak tunduk kepada Allah adalah kafir. Islam dijadikan sebagai pedoman hidup yang jelas
dan terarah baik mencakup aspek keyakinan terhadap Allah dan rukun iman lainnya, moral,
akhlak terhadap Allah, diri sendiri, dan manusia lainnya, tingkah laku, perasaan, pendidikam,
social, politik, ekonomi, militer, dan peradilan.
Pandangan islam terhadap dunia adalah dunia barat saat ini menjadi kiblat peradanam
bagi manusia yang dibangun dan bertumpu pada akal, panca indera, kehendak, hawa nafsu, dan
perasangkaan. Barat menghasilkan peradaban materialistic yang rasionalitik dan empiric yang
mengutamakan pencapaian fisik dan kosongnya dari nilai-nilai spiritual, dari catatan sejarah
kebingkitan barat terjadi ketika mereka belajar dari Islam, dan didalam islam bernilai atau
tidaknya amal manusia tergantung dari cara ia memandang kehidupan

Anda mungkin juga menyukai