Anda di halaman 1dari 3

Syahadatain yang dimaksud adalah syahadat tauhid yaitu persaksian bahwa tidak ada tuhan

selain Allah, dan syahadat risalah yaitu persaksian bahwa Nabi Muhammad saw. adalah
utusan Allah.

Sebagai makhluk yang teristimewakan dengan akalnya, manusia diberi amanah


kepemimpinan di bumi. Maka ia tidak akan dibiarkan begitu saja tanpa pertanggungjawaban.
Hal ini mengharuskan manusia untuk mengambil sikap yang tepat, sesuai dengan posisinya
sebagai makhluk yang berakal. Ia harus mengambil keputusan yang benar berdasarkan
pengetahuan yang bebas dari hawa nafsu, terlebih dalam penghambaan dan penyembahan.
Persaksiannya tentang tuhan, menuntutnya untuk menyembah (menghamba) tuhan itu. Allah
yang telah menciptakan dan menjadikannya sebagai makhluk yang paling terhormat, tidak
menghendaki jika manusia menghamba kepada sesama makhluk. Demi menjaga kehormatan
manusia itu, Allah menurunkan petunjuk dan mengutus para rasul yang membimbingnya
untuk menemukan dan mengenali Tuhan yang sebenarnya, sehingga manusia tidak
menuhankan selain-Nya. Bimbingan dan ajaran yang dibaawa oleh para rasul itulah yang
selanjutnya disebut Islam, orang yang masuk Islam disebut muslim.

Banyak orang terdata sebagai seorang muslim bahkan jumlah umat ini sampai sepuluh digit
di dunia ini. Akan tetapi, jumlah yang sangat besar itu seakan tidak ada artinya sama sekali.
Mereka selah-olah lenyap ketika kehormatan agama, negeri, dan saudara mereka yang
muslim dinodai oleh bangsa lain. Semangat juang yang pernah dikobarkan oleh generasi
syahadat pertama yang dengan syahadatainnya telah menorehkan tinta emas umat manusia
yang shalih telah jadi catatan sejarah. Generasi yang dengan syhadatainnya berani
mengatakan tidak ketika semua orang bertekuk lutut di bawah penindasan tiran,
kezhaliman jahiliyah, dan penyembahan terhadap batu-batu tuli dan kayu-kayu mati.
Generasi yang dibesarkan Allah dengan syhadatain, mendobrak kezhaliman dengna
keberanian berdasar tauhidullah dan memperlakukan dunia dengan santun meneladani
Rasulullah saw.

Generasi yang hilang itu harus terlahir kembali ke dunia untuk mengagungkan asma Allah,
menjunjung tinggi sunnah Rasulullah, meninggikan panji Islam yang sebenarnya lahir untuk
menang, bukannya untuk kalah. Islam itu unggul dan tidak terungguli. Mereka harus merebut
kembali kehormatan manusia yang terkoyak oleh thaghut-thaghut durjana. Mereka
adalah generasi syahadatain.

Syahadatain adalah pondasi utama. Di atasnya dibangun aqidah Islam yang shahih, akhlak
yang mulia, dan ibadah yang benar. Perpaduan tersebut selanjutnya mewarnai seluruh aspek
kehidupan mereka.

Tentang apa dan bagaimana syahadatain itu, dijabarkan oleh Said Hawwa, yang disebut
sebagai Al-Ushul Ats-Tsalaatsah yaitu Allah, Ar-Rasul, dan Al-Islam. Dengan memahami tiga
pokok itu seorang muslim akan memiliki gambaran yang utuh tentang agamanya, sehingga
dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan nyata.
Pembicaraan tentang Allah sebagai pokok yang pertama dibahas pada makna syahadatain
dan marifatullah, ditambah 26 sub pokok bahasan yang berorientasi pada tauhidullah dan
membentuk aqidah yang salimah.

Pembicaraan tentang Ar-Rasul sebagai pokok yang kedua diterangkan dalammaarifatur


rasul dan dijabarkan dalam 8 sub pokok bahasan yang berorientasi untuk menjadikan Nabi
saw. Sebagai qudwah hasanah dalam praktek kehidupan.

Sedangkan Al-Islam sebagai pokok yang ketiga dibicarakan dan dijabarkan dalam 10 sub
pokok bahasan untuk memberi gambaran utuh tentang Islam sebagai sistem hidup yang harus
dijalan

Anda mungkin juga menyukai