Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

MPK AGAMA ISLAM

KERANGKA DASAR DAN


ESENSI AJARAN ISLAM

Disusun Oleh:

Kuntum Khaira Ummah Muharramiyyah


1506717935
Teknik Kimia

Depok
2016
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. Shalawat serta salam semoga
dilimpahkan bagi Nabi Muhammad SAW dan keluarganya. Makalah MPK Agama Islam
yang membahas Bab Keempat dari Buku Menjadi Cendikiawan Muslim karangan DR.
KH Zakky Mubarak, MA saya rangkum untuk menjadi tugas MPK Agama Islam
sekaligus upaya pembelajaran yang lebih efektif dan mendalam. Terima kasih kepada
Bapak Fuad selaku dosen MPK Agama Islam yang telah memberikan tugas ini, semoga
makalah ini dapat menjadi referensi dalam proses pembelajaran MPK Agama Islam dan
bermanfaat bagi para pembaca.
Setiap usaha manusia tidak pernah luput dari kesalahan, oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk penyempurnaan makalah ini.

Depok, 1 April 2016

Penulis
KERANGKA DASAR DAN ESENSI AJARAN ISLAM

1. Kerangka Dasar Agama Islam

Kerangka dasar agama islam dibagi menjadi aqidah, syariah, dan akhlak.
Aqidah adalah suatu kepercayaan dan keyakinan yang menyatakan bahwa Allah
S.W.T adalah Tuhan YME, tidak beranak dan diperanakkan, dan tidak ada
sesuatupun yang menyerupai-Nya, keyakinan ini disebut juga tauhid dan
dibahas dengan ilmu tauhid atau ilmu kalam.
Setidaknya terdapat tujuh aliran dalam ilmu tauhid, Khawarij kelompok
ekstrimis dan eksklusif, Murjiah kelompok liberalis yang percaya seseorang
tetap muslim meskipun berbuat dosa besar, Syiah kelompok pembela Ali yang
yakin bahwa kepemimpinan umat islam harus di tangan keturunan Nabi,
Jabariah kelompok yang percaya bahwa manusia tidak mempunyai
kemerdekaan dalam bertindak karena terikat pada kehendak mutlak Tuhan,
Qadariah yang percaya manusia justru bebas berkehendak serta Mutazilah yang
memberikan kekuatan tinggi pada akal hingga sangat kritis terhadap Hadis, Al-
Asyariyah juga Al-Maturidy yang berpegang pada Al-Quran, Al-Sunnah, dan
tradisi sahabat Nabi.
Syariah adalah hukum yang ditetapkan Allah bagi manusia melalui Rasul-
Nya. Syariah terbagi menjadi ibadah (antara manusia dengan Tuhan) yang
berkaitan dengan thaharah juga rukun islam dan muamalah (manusia dengan
manusia) seperti munakahat (perkawinan), jinayat (pidana), khilafah, siyar
(hukum internasional), mukhashamat (hukum acara pidana).
Akhlak adalah perangai, baik yang terpuji maupun tercela. Akhlak islam
adalah perbuatan terpuji sesuai tuntunan Al-Quran dan Sunnah. Akhlak terbagi
menjadi akhlak terhadap Allah dan makluk (manusia dan bukan manusia).
Kerangka dasar ajaran islam bersumber dari Al-Quran dan Al-Sunnah serta
tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Tradisi dan
adat-istiadat suatu daerah dapat dijadikan hukum asalkan tidak bertentangan
dengan syariat agama.
Ilmu kalam yang mengkaji secara mendalam masalah ketuhanan dan sifat-
sifatnya berbicara secara mendetail tentang akidah islam yang benar. Ilmu fiqih
membahas tentang syariah islam yang meliputi tata aturan ibadah, muamalah,
perdata, dan pidana. Para ulama memiliki format tersendiri dalam mengamalkan
syariah sesuai dengan waktu dan tempat keberadaannya meskipun sama-sama
bersumber pada Al-Quran dan Sunnah. Ilmu tasawuf atau zuhud merupakan
pengembangan dari akhlak dan intisari dari semuanya, ilmu ini membahas ajaran
islam secara lahiriyah dan bathiniyah (dampak ibadah terhadap perilaku
manusia).

2. Ketauhidan Allah SWT

Akidah islamiyah adalah kepercayaan dan keyakinan bahwa Allah SWT


adalah Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Kuasa. Tauhid diklasifikasikan menjadi
tauhid rububiyyah yaitu pengakuan seseorang terhadap ke-esaan Allah, tauhid
uluhiyyah yaitu persaksian bahwa tiada Tuhan wajib disembah selain Allah, dan
tauhid Al-Asma wa Al-Shifat yaitu mengesakan nama-nama Allah dan sifat-
sifat-Nya. Implementasi tauhid dalam kehidupa berupa kalimat syahadat yang
terdiri dari syahadat tauhid yang menuntut manusia untuk menyembah dan
mengabdi Allah dan syahadat rasul yang menuntut manusia untuk mengikuti
tuntunan rasul.

3. Hari Akhir, Qada dan Qadar, Serta Hubungannya Dengan Etos Kerja

Kepercayaan pada hari akhir merupakan rukun iman yang kelima, hari akhir
merupakan hari pembalasan bagi amal perbuatan manusia. Teologi keyakinan
terhadap hari akhir disebut juga eskatologi. Setiap diri manusia akan
mempertanggungjawabkan semua amal perbuatannya dan peradilan itu akan
dilaksanakan seadil-adilnya. Qada sendiri adalah ketentuan Allah yang terjadi
sejak zaman azali yang tidak berubah hingga terwujudnya kehendak Allah
tersebut, Qadar berarti ketetapan Allah terhadap makhluknya atau disebut juga
takdir.
Kepercayaan terhadap Qada dan Qadar tidak berarti bersikap fatalisme, itu
justru menggerakkan manusia muslim untuk bersungguh-sungguh bekerja dan
tidak putus asa. Setiap manusia memiliki kebebeasan dalam bertindak, siapa
yang melakukan perbuatan baik akan menerima kebaikan di dunia dan akhirat,
begitu juga sebaliknya. Hari akhir, qada dan qadar adalah alat motivasi manusia
agar menjadi makhluk yang tunduk, patuh, dan taat kepada Allah. Ajaran islam
tidak mengekang manusia melainkan memotivasi dan memperhitungkan sesuai
dengan kapasitas dan kualitas usaha manusia sendiri.

4. Hak dan Kewajiban Asasi Manusia

Hak asasi manusia (HAM) adalah hak-hak yang dimiliki sesorang karena
dirinya adalah manusia, HAM melekat pada diri manusia sebagai anugerah dari
Allah SWT, kodrati, universal, abadi, berkaitan dengan harkat dan martabatnya.
Antara hak dan kewajiban harus seimbang, ketika seseorang meminta haknya
maka ia harus melakukan kewajibannya. Ciri-ciri pokok dari hakikat HAM ialah
tidak perlu diberikan dan dimiliki secara otomatis, universal, tidak bisa dilangar,
norma yang penting, mengimplikasikan kewajiban. Jenis-jenis HAM antara lain
hak hidup, berkeluarga mengembangkan diri, kebebasan informasi, keamanan,
dan kesejahteraan.
Hak merupakan klaim yang dibuat oleh orang atau kelompok yang satu
terhadap yang lain atau terhadap mayarakat, kewajiban adalah hal yang harus
dilaksanakan agar dapat memperoleh haknya. Kewajiban yang terikat dengan
hak orang lain harus berjalan dengan semestinya agat tidak terjadi perselisihan.
Manusia diharapkan memiliki tanggungjawab sesuai dengan hak dan kewajiban
yang telah ditetapkan.
Islam sebagai agama menempatkan manusia sebagai makhluk yang
terhormat dan mulia, perlindungan dan penghormatan terhadap manusia adalah
tuntutan dari ajrannya sehingga wajib dilaksanakan umatnya terhadap semua
orang. Syariat menentukan norma yang baik dan buruk, konsep tauhid
mengandung ide persamaan dan persatuan semua makhluk sehingga manusia
tidak boleh bersikap semena-mena. Ajaran islam tentang HAM bersumber dari
Al-Quran dan Sunnah serta praktik kehidupan umat islam. Piagam Madinah
adalah konstitusi pertama umat manusia di dunia yang memiliki mengatur
hubungan muslim dengan non muslim dengan prinsip berinteraksi secara baik
dengan sesama tetangga, saling membantu dalam menghadapi musuh bersama,
membela mereka yang teraniaya, saling menasehati, dan menghormati
kebebasan beragama.
HAM dalam islam dibagi menjadi tiga tingkatan, pertama adalah hak dasar
(dharury) yang apabila dilanggar membuat manusia hilang eksistensi dan harkat
kemanusiannya, keduaadalah hak sekunder yang apabila tidak terpenuhi akan
berakibat pada hilangnya hak-hak elementer seperti memperoleh sandang
pangan yang layak, dan ketiga adalah hak tersier (tahsiniy).
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad Daud, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Raja


Grafindo Persada, 2000), cet. III.

Mubarak, Zakky, Menjadi Cendikiawan Muslim, (Jakarta: PT Magenta


Bhakti Guna, 2014), cet. III.

Anda mungkin juga menyukai