Anda di halaman 1dari 37

HALAQAH SILSILAH ILMIYAH

─ FADHLUL ISLAM

HALAQAH 01
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab At Tamimi lahir 1115H menyelesaikan Al
Quran masih kecil, menuntut ilmu di negeri nya lalu ke Mekkah dan Madinah lalu
ke medan dakwah. Dakwah kepada tauhid. Banyak yang mendapat hidayah, baik
rakyat biasa mapun keududkan tinggi: Fadhlul Islam, Ushul Ats Tsalatsah, Kitab
Tauhid, Qowaidul Arba, Kasyfu Syubhat, Ushul Sittah, Mukhtasor Siraturrasul, dll.
Kitab2 beliau ringkas dan dipenuh dengan dalil. Kitab Fadhlul Islam penuh dengan
dalil, selain dalil adalah ucapan para salaf. Jangan taklid pada manusia. Beliau
memperhatikan dan menulis perkara yang wajib diketahui oleh manusia, ushul,
akidah, dan furu
Meninggal 1206 H. satu dari buah beliau adalah negeri Arab Saudi, yang beberkah
dengan hukum Al Quran dan As Sunnah
Nama fahdlul islam diambil dari bab 1 buku ini. Nama buku ini adalah bagian dari
buku ini. Contoh lain adabul masy’i ilal sholah, berjalan menuju sholat, bgm
mengatur sholat, sutrah, diambil dari bab 1 kitab tsb. Contoh nama2 surat Al Quran
juga diambil dari bagian surat tersebut.
Di dalam kitab ini ada bahaya bid ah, kewajiban masuk ke agama Islam, dll.

HALAQAH 02
Memulai kitab dengan basmalah meniru:
1. Allah dalam Al Quran. Apakah basmalah bagian dari al Fatihah adalah
selisih. Sepakat yang disebut pertama adalah basmalah.
2. Mengikuti apa yang dilakukan Nabi ‫ ﷺ‬saat menulis surat2 untuk
para raja. Surat yang isinya dakwah. Kitab ini hakikatnya adalah surat yang
ditujukan kepada kita.
Hikmah dan faedah memulai kitab dengan basmalah:
1. Bertabarruk (mencari kebaikan). Tabaroka ismu robbika… tabarok nama robb
mu, mufrod yang disandarkan faedahnya adalah umum, jadi seluruh nama
Allah adalah nama yang berbarokah. Nikmataallah… Diantara keberkahan
nama Allah adalah sebab dikabulkannya doa apabila menyebut nama Allah
di dalam doa. Barang siapa yang meng-ihso, menghafal, memahami isinya,
mengamalkan isinya nama Allah dapat masuk ke dalam surga (ketenangan
dan ketenteraman dalam hidupnya). Memulai kitab dengan nama Allah yang
berbarokah. Bagimana? Sangat bermanfaat bagi manusia, mudah dihafal,
dipahami, tersebar, semangat untuk dipelajari dan diajarkan, membeli,
disebarkan, banyak yang mendapat hidayah, bukan hanya best seller. Selain
banyak manfaat, tapi juga langgeng, penulis sudah meninggal 200 tahun yang
lalu. Semakin banyak pahala yang didapatkan. Yaitu pahala ilmu yang
diambil terus manfaatnya oleh manusia. Orang yang cerdas adalah yang
memuhasabah diri dan beramal untuk apa yang akan terjadi setelah
kematiannya.

HALAQAH 03
Faedah memulai basmalah:
2. Ingin mendapat pertolongan dari Allah. Harus pandai merangkai pikiran
dst… kita mengetahui akal seseorang dari kitab penulisannya. Orang yang
menulis kitab sedang menampakkan akalnya kepada orang lain. Cara
memilih kata, cara memilih dalil, memilih ucapan para salaf, perlu
pertolongan dan taufik dari Allah. Hadits Nabi ‫ﷺ‬:
“Kalau bukan karena Allah niscaya kita tidak akan mendapat hidayah, dan
tidak bisa sedekah, dan tidak bisa sholat.”
Ba dalam basmalah adalah untuk memohon pertolongan kepada Allah.
Memohon pertolongan dengan seluruh nama Allah baik nama Allah yang:
 Diajarkan kepada Nabi di dalam sunnah
 Diturunkan dalam kitabNya
 Disembunyikan dalam ilmu ghaib
Ar Rohman (yang umum bagi seluruh makhluk termasuk kafir, co: rezeki,
harta, pangkat, dll) dan Ar Rohiim (rohmah untuk mukmin, co: hidayah
kepada Islam, iman, sunnah, masuk ke dalam surga) adalah nama Allah yang
mengandung sifat Rohmah. Sesungguhnya Allah memberikan dunia ini
kepada yang dicintai dan juga kepada siapa yang tidak dicintai Allah.
Kecintaan dan kehinaan bukan ditandai dengan dunia. Allah tidak
memberikan agama kecuali kepada yang Allah cintai saja, yaitu hidayah,
taufik, istiqomah. Husnudzon kepada Allah bahwa kita mendapat kecintaan
Allah dengan cara berpegang teguh serta istiqomah pada agama ini. Dan
bersyukur dengan istiqomah sampai kita meninggal dunia.

HALAQOH 04
Faedah memulai basmalah:
3. Istianah, didahulukan bihi adalah bahwa jar dan majrur menunjukkan
pengkhususan dan penguatan. Hanya kepada Allah saja, selain penulis juga
pebaca juga memerlukan pertolongan dari Allah memahami dan berusaha
mengamalkan. Karena kitab ini relatif lebih sulit dan harus terus diulang
mengenai dalil2 yang ditulis. Contoh dalam kitabut Tauhid adalah mirip
dengan Shahih Al Bukhari.
Bab 1 Fadhlul Islam
Keutamaan2 yang ada di dalam Islam. Islam yang dibawa Rasulullah ,‫ﷺ‬
3 makna:

 Agama seluruh para Nabi


 Agama yang dibawa Nabi ‫ﷺ‬
 Derajat yang dibawa oleh Nabi ‫ﷺ‬
Amalan zhahir dan batin, bukan satu martabat saja dalam agama. Islam dalam
bahasa adalah menyerahkan diri kepada Allah dengan tauhid.
Konsekuensinya adalah al inqiyad: taat perintah dan berlepas dari larangan
utamanya syirik juga dari orang yang menyekutukan Allah. Islam sebenarnya
adalah Islam secara lahir dan batin. Kelebihan Islam: pasrah lahir dan batin.
Kenapa keutamaan dulu? Agar kita semangat di awal untuk mempelajari ayat2,
hadits2, dan ucapan ulama selanjutnya. Diakhirkan dengan tafsir Islam.

HALAQAH 05
Dalil pertama:
“Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu”. {QS. Al-Maidah:
3}
Islam adalah agama yang sempurna, kelebihan dan istimewa, bisa diamalkan di
setiap tempat, waktu dan setiap bangsa sampai hari kiamat. Bukan mustahil
diamalkan.
Seluruh aspek kehidupan diatur oleh Islam. Dari hal yang paling kecil seperti adab
buang air sampai hal besar, karena di dalamnya ada kebaikan. Pasti ada hikmah
walaupun belum kita ketahui. Setiap yang disyariatkan pasti ada hikmah di
baliknya. Allahu Al Alimul Hakim. Tidak ada sesuatu yang sia2. Masalah warisan,
pernikahan, ibadah lisan, hati, dan anggota badan. Islam mengatur ruhsoh, muruah,
dll. Hak guru dan murid, dll.
Bisa dibandingkan dengan “agama” lain, kacau. Islam adalah jalan yang sempurna.
Islam adalah nikmat yang besar atas kita. Kehidupan kita menjadi terang. Untuk
apa kita hidup. Sikap2 saat menghadapi kegagalan. Serta banyak perkara lainnya.
Islam diridhoi oleh Allah. Bila kita mengikuti Islam maka akan sampai kepada
ridho Allah. Bagaimana Allah senang dengan kita. Yang mencari agama yang tidak
dirdhoi Allah, tidak akan diterima amalnya, di akhirat ia termasuk orang yang
merugi. Tidak diterima amalnya.

HALAQAH 06
Kemudian yang kedua, beliau menyampaikan dalil QS Yunus (10): 104
“Katakanlah: "Hai manusia, jika kamu masih dalam keragu-raguan tentang agama-
Ku, maka
(ketahuilah) aku tidak menyembah yang kamu sembah selain Allah, tetapi aku
menyembah
Allah yang akan mematikan kamu”.
Inilah agama aku (Nabi ‫ )ﷺ‬yaitu aku tidak menyembah apa2 yang kalian
sembah selain Allah = Nafiy
Akan tetapi aku hanya menyembah Allah = istbat
Keduanya merpuakan inti agama Islam
Kelebihan Islam dalam agama ini: yang disembah adalah Allah. Allah adalah yang
haq dan yang paling berhak untuk disembah.
Agama lain ada yang menyembah patung, dll.. (dhoif) ─> tidak berhak untuk
disembah.
Jadi kita berdoa memang pada tempatnya, istiazah pada tempatnya = akan
dikabulkan.
Agama lain berdoa pada tuhan lain, kapan akan dikabulkan? Selain itu, kekal di
dalam neraka.

DALIL KE-3: QS. Al Hadiid (57): 28


“Hai orang-orang yang beriman (kepada para rasul), bertakwalah kepada Allah dan
berimanlah kepada Rasul-Nya, niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu
dua bagian,
dan menjadikan untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan dan
Dia mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
Di dalamnya ada 2 kalimat syahadat, takwalah kepada Allah.
Di antara makna takwa adalah tauhid: menjalani perintah dan meninggalkan
larangan. (antara dirimu dan Allah penghalang)
Perintah paling besar = tauhid dan larangan paling besar = syirik
Beriman pada Rasul-Nya: termasuk beriman pada apa yang beliau bawa
seluruhnya. (makna syahadat kedua)
Syahadatain adalah makna Islam.
Wujudkanlah ketakwaan kepada Allah dan berimanlah pada Nabi ‫= ﷺ‬
orang beriman diperintahkan mewujudkan Islam.

HALAQAH 07
Allah menyebutkan ganjaran orang yang mewujudkan Islam:
1. Allah akan memberikan 2 bagian yang besar (Kiflaini)
= 1 Rahmat di dunia (disayangi Allah, daripada orang2 kafir, kita punya keimanan)
dan 1 Rahmat di akhirat (1 di antara 100 rahmat Allah adalah di dunia, dibagi2
seluruh manusia, 99 disimpan untuk di akhirat hanya untuk orang beriman); sesuai
kadar keimanan dan kadar takwa kita
2. Allah akan memberikan kalian cahaya yang dengannya kalian akan berjalan.
Dan cahaya di tempat yang sangat gelap adalah kenikmatan tersendiri bagi
orang beriman. Cahaya itu adalah Islam, terang dalam mengarungi hidup.
Pondasi dan kunci2 dalam mengarungi kehidupan. Contoh musuh tidak
kelihatan bagaimana cara mengatasinya. Sebelumnya kita dalam keadaan
bingung dan tidak paham tujuan hidup. Jadi seakan2 tau mengatasi masalah
tsb.
Orang yang tidak mengenal cahaya islam, ia akan gelisah baik ketika senang
maupun sedih. Selalu melihat ke atas dalam hal duniawi. Selalu timbul hasad,
sum’ah. Sesama kurang iman, akan saling menjegal. Meski punya uang dan
harta tapi selalu hatinya tidak tenang. Banyak orang kaya tapi hatinya tidak
tenang. Ketika mendapatkan musibah, akan bingung.
Islam adalah sebab kita mendapatkan cahaya

3. Akan diampuni dosa kita oleh Allah. Islam itu menghapuskan dosa
sebelumnya. Ajaran inti Islam adalah tauhid.

HALAQAH 08
Dalam ash Shohih (Al Bukhariy atau Muslim atau keduanya atau sifat haditsnya)
dari Ibnu ‘Umar bahwasanya Rasulullah bersabda:
“Perumpamaan kalian [pemeluk agama Islam dalam makna khusus] dan
perumpamaan dua Ahlul Kitab (Yahudi dan Nashrani) adalah seperti seseorang
yang (bekerja) ingin menyewa orang beberapa pekerjaan untuk mendapatkan upah dari
seseorang. Orang tersebut berkata : Siapa yang mau bekerja untukku dari pagi
sampai setengah hari (siang hari), ia akan mendapatkan satu Qiroth (sebagian
dinar)?
Maka orang Yahudi pun bekerja (untuk orang tersebut),
lalu orang tersebut berkata lagi : siapa yang mau bekerja untukku dari setengah
siang (siang) sampai sholat ‘Ashar ia akan mendapatkan satu Qiroth?
Maka orang Nashrani pun bekerja (untuknya).
Berikutnya orang itupun berkata lagi :Siapa yang mau
bekerja untukku dari sholat ‘Ashar sampai tenggelamnya matahari ia akan
mendapatkan dua Qiroth? Maka kalianlah (kaum muslimin) yang bekerja
(untuknya).
Orang Yahudi dan Nashrani pun murka. Mereka memprotes :”Bagaimana bisa,
kami yang paling banyak bekerja tetapi mendapatkan upah yang sedikit
(dibandingkan kaum muslimin-pent)?
Laki-laki tadi berkata : “Apakah kalian (dalam bekerja tadi) mengurangi kewajiban
yang dibebankan kepada kalian sedikitpun?” [sudah sesuai dengan janji di awal]
mereka (Yahudi dan Nashrani) menjawab, tidak ada.
Laki-laki tadipun berkata : “Ini adalah anugerahku yang aku berikan kepada orang
yang aku kehendaki”. [orang yang mengupah itu adalah haknya siapa yang dia kehendaki,
bukan kezaliman]
Keutamaan orang Islam dibandingkan Yahudi dan Nashrani, amalan kita sedikit
dibandingkan dengan yahudi dan nasrani. Amalan dalam ajaran Islam adalah
amalan yang mudah dengan pahala sampai dengan 10 kali kebaikan. Keutamaan
ini karena dien (agama) yang diyakini oleh orang Islam yang dibawa Nabi
‫ﷺ‬. Jauh dari ganjaran dari umat sebelumnya.

HALAQAH 09
Dan di dalamnya juga (seakan di dalam hadits Al Bukhari, meskipun bukan dari Al
Bukhari, tapi Muslim) yaitu hadits shahih,
dari Abu Hurairah , ia berkata bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:
“Allah menyesatkan orang-orang sebelum kita berkaitan dengan pengagungan hari
Jum’at.
Adapun orang Yahudi (mengagungkan) hari Sabtu {mereka menganggap Allah
beristirahat setelah menciptakan langit dan bumi setelah 6 hari menciptakannya}
sedangkan orang Nashrani (mengagungkan) hari Ahad {karena hari pertama}.
Lalu Allah memberikan petunjuk kepada kita (kaum muslimin) untuk (menepati
pengagungan) hari Jum’at {hari yang paling afdhol; pemukanya hari2 lain; hari2
yang paling besar disisi Allah; kejadian besar di hari tsb, diciptakan Adam, Adam
diturunkan ke bumi, Adam wafat, waktu mustajabah, kiamat terjadi hr ini}.
Demikianlah mereka (Yahudi dan Nashrani) lebih belakangan dibandingkan kita
pada hari Kiamat. Kita (kaum muslimin) adalah kaum yang paling terakhir di dunia
{umat akhir zaman}, namun kita yang paling pertama pada hari Kiamat {awal
masuk surga, awal dihisab di antara makhluk}.” {umat Islam yang dibawa Nabi
‫ ﷺ‬lebih utama daripada ummat nabi Musa dan nabi Isa}

HALAQAH 10
Di dalam Ash-Shahih [di dalam shahih Al Bukhari] juga secara mu’alaq
{dihilangkan sanadnya oleh penulis, baik dari awal maupun sampai akhir; di dalam
shahih Al Bukhari mencapai 1300an; secara umum terbagi 2: qola rawi sudah dijamin
oleh imam Al Bukhari, bila qila atau ruyah = shighotu thamridh = sakit kadang sakit,
harus diteliti lagi} {hadits2 mu’alaq harus ditambah dengan ta’liqon, jangan bilang
dikeluarkan Imam Al Bukhari saja}
dari Nabi ‫ﷺ‬, bahwa beliau bersabda ‫ﷺ‬: “Ad-Diin yang
paling dicintai Allah adalah yang hanif dan lapang”.
Minimal antara al imam Al Bukhari adalah 3 rawi.

HALAQAH 11
dari Nabi ‫ﷺ‬, bahwa beliau bersabda ‫ﷺ‬: “Ad-Diin yang
paling dicintai Allah adalah yang hanif dan lapang/mudah”.
Al Hanifiyah = hanif = menghadap sesuatu (kepada Allah saja, mentauhidkan Allah
di dalam ibadah); agamanya Nabi Ibrahim Alaihissalam. Agama yang paling
dicintai Allah, menjadikan Allah sebagai satu2nya sesembahan, semua agama yang
dibawa para Nabi adalah Al Hanifiyah.
Samhah = syariatnya mudah; agama Islamnya yang dibawa Nabi ‫ﷺ‬
paling dicintai oleh Allah dan mudah. Ajaran Islam Nabi ‫ﷺ‬
menghilangkan syariat berat yang dibawa Nabi sebelumnya. Contoh:

 Bila pakaian kena najis, harus dipotong bagian yang terkena itu, Islam hanya
dicuci saja.
 Ghonimah tidak boleh diambil apalagi dibagi tapi harus dibakar.
 Membunuh dengan tanpa sengaja, tidak kena qishosh, hanya diyat (denda).
Yang paling dicintai Allah adalah Al Hanifiyah dan As Samhah, dibanding dengan
syariat yang dibawa Nabi2 sebelumnya.
HALAQAH 12
Dari Ubay bin Ka’ab ia berkata [bukan berdasarkan ijtihad beliau namun dalil]:
“Berpeganglah kalian dengan jalan dan sunnah, karena tidak ada seorang hamba-
pun yang diatas jalan [Al Islam = Sabilullah, Ihdinashirotholmustaqiim = Al Islam;
Ash Shiroth, At Thoriq, jalan yang akan menyampaikan kepada Allah, Al Islam
yang dibawa Nabi ‫ ﷺ‬baik amalan zohir sesuai cara beliau ‫ﷺ‬
dan batin ikhlas] dan sunnah [scr bahasa adalah jalan = Al Islam; Imam AL
Barbahari, islam adalah sunnah, dan sunnah adalah Islam] kemudian ia berdzikir
kepada Allah dan berlinang air matanya karena takut kepada Allah [mengingat
kekuasaan Allah, anugerah dan bersyukur kepada Allah, takut karena kekurangan
dia, tangisan berdasarkan dengan cara yang benar dan akidah yang benar, bukan
karena cara bidah seperti sufi], tidaklah ia akan tersentuh oleh neraka. [keutamaan
Islam yang dibawa Nabi ‫]ﷺ‬

HALAQAH 13
Dari Ubay bin Ka’ab ia berkata [sambungan]:
“Dan tidaklah seorang hamba yang ada di atas jalan dan sunnah [al Islam], lalu
berdzikir [mengingat] kepada Ar-Rohmaan, merinding kulit-kulitnya karena sebab
takut kepada Allah [baik zhohir dan ikhlasnya], kecuali seperti pohon yang kering
daun-daunnya. Maka tidaklah yang dilakukan hamba tadi melainkan (menjadikan)
berguguranlah dosa-dosanya seperti bergugurannya daun-daun dari pohonnya
[keutamaan Islam sesuai sunnah, bukan bid’ah].”

Firman Allah: “maka hendaklah kalian mengikuti diriku [memeluk agama Islam secara
shohir dan batin]: Allah akan mencintai kalian dan Allah akan mengampuni dosa kalian.
QS Ali Imran: 31. Mengikuti sunnah beliau sebab seseorang diampuni dosa2nya.
Hadits: “Islam menghapus dosa sebelumnya.”
1. Selamat dari neraka
2. Diampuni dosa2
3. Diterima amalan

Dari Ubay bin Ka’ab ia berkata [sambungan]:


“Sesungguhnya bersederhana di dalam sunnah [baik zhohir dan ikhlas, meskipun
sedikit pasti diterima oleh Allah Subhana wa ta’ala, mennjadi pemberat di akhirat,
karena tidak setiap amalan itu pasti diterima] itu lebih baik daripada bersungguh-
sungguh di dalam (amalan) yang menyelisihi jalan dan sunnah” [menyelisihi Islam
yang dibawa Nabi ‫]ﷺ‬. [meskipun banyak, tapi kalo tidak sesuai dengan
jalan sunnah, tertolak amalan kita] orang yang berpegang tueguh pada Al Islam
sesuai zhohir dan ikhlas sebab diterimanya amalan.]
Allah mengatakan: “Barangsiapa mencari agama selain Islam, tidak akan diterima”

HALAQAH 14
Dari Abu Darda ia berkata : “Wahai orang yang cerdas! Yaa Habbadza! [pujian
orang cerdas, menghisab dirinya, beramal utk setelah kematiannya, ulul albab,
menjadikan amalan yang asalnya perkara mubah, menjadi bernilai ibadah]
“Tidurnya orang yang berakal [berniat untuk agar badannya kuat saat bangun,
melakukan adab2 mau tidur, tidur di sisi kanan, waktunya sama namun nilai
pahalanya berbeda, berharap pahala saat tidur dibandingkan saat bangunku] dan
berbukanya mereka [tidak berpuasa, memperbanyak membaca al quran, mendapat
pahala juga walau tidak puasa, seperti niatnya Abdullah bin Mas’ud yang berniat
memperdalam Al quran saat tidak berpuasa]

HALAQAH 15
mengalahkan begadang dan puasanya orang yang pandir[tidak cerdas, hamqo,
harusnya ibadah mendapat pahala, malah tidak mendapat pahala bahkan masuk ke
dalam neraka, misal salah dalam niat, berpuasa tp tidak niat dapat pahala, tidak ada
ihtisaban, hanya sekadar adat istiadat, bahkan melakukan amalan tadi di atas bidah
bukan di atas sunnah {Islam}. Bisa salah dalam batin (niat) atau zhohir (caranya)
atau kedua2nya].”
“Sebesar dzarroh [menurut orang arab adalah semut, kecil] kebaikan yang diiringi
dengan taqwa [al birr dan at taqwa termasuk dalam makna Islam, al birr bila
digbaungkan dengan takwa, al birr menjalankan perintah, at taqwa adalah menjauhi
larangan, sesuai dengan Islam] dan keyakinan [mabrur] itu lebih agung [lebih berat
pahalanya], lebih afdhal (utama) dan lebih unggul dibandingkan ibadahnya
orang-orang yang tertipu [mubtar]”.
Ibnu abiddunya
HALAQAH 16
Wajibnya Masuk Islam [Islam yang dibawa Nabi ‫ = ﷺ‬mengesakan Allah
di dalam ibadah dan menunjukkan dalam zhohirnya]
Hukumnya adalah WAJIB baik zhohir dan batin kita. Mungkin ada yang membaca
bab 1 mungkin itu hanyalah “keutamaan” (bukan kewajiban) Islam. Islam di
dalamnya adalah pasarah secara batin ikhlas) dan zohir adalah nurut dengan syariat
yang dibawa Nabi, bila tidak memeluk Islam maka dia berdosa. Dalil berikut 3 ayat,
2 hadits, dan atsar sahabat:
Allah berfirman:
1. “Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan
diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang
rugi”. {QS. Ali ‘Imran (3): 85}
Mencari agama lain selain Islam baik agama kesyirikan maupun agama Islam
sebelum Nabi ‫ﷺ‬, seperti ajaran nabi Musa, Nabi Daud, maka
sampai kapan pun tidak akan diterima.

HALAQAH 17
Kita beribadah inginnya diterima oleh Allah, yaitu ibadah yang bermanfaat bagi kita
di hari akhirat, pahalanya dapat diberikan sebagian di dunia. Tidak semua amalan
dapat diterima (mendapat buahnya).
“Barang siapa yang mengamalkan amal soleh baik laki maupun wanita.. Kami..”
Amal soleh yang diterima, baru mendapat ganjaran di dunia ataupun di akhirat.
Sungguh Kami akan membalas dia dengan ganjaran yang paling baik
Tujuan kita beramal adalah agar amalan kita diterima oleh Allah. Syarat diterima
adalah sesuai dengan sunnah Nabi ‫ ﷺ‬juga syarat nya adalah ikhlas
(tauhid melalui akidah yang benar)
Para salaf merenegek agar amalan mereka diterima oleh Allah
Zikir setelah subuh, Allahumma inni asaluka ilman nafian wa rizqon toyyiban wa
amalan muttaqobalan
Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail ketika membangun dan menaikkan Ka’bah “Robbana
taqqobbal minna innaka antassamii’ul ‘aliim” yaitu doa yang pertama
Sebagian salaf, seandainya aku tau Allah menerima 2 rokaat saja dari solat ku, aku
akan sangat bergembira, karena yang diterima amalannya adalah orang bertakwa.

HALAQAH 18
Seseorang yang mencari agama selain Islam maka di akhirat termasuk orang-orang
yang rugi (dia tidak memiliki sedikitpun amal soleh) di akhirat tidak ada
kesempatan untuk kembali lagi, mustahil dikembalikan lagi ke dunia. Di depannya
azab yang pedih sudah menanti, masuk ke dalam neraka kekal di dalamnya dan
mendapat azab dari seluruh arah, berbagai jenis siksaan terdapat di neraka. Panas di
dunia adalah 1/70 panas neraka (termasuk panas bintang, matahari).
Panas sedemikian itu membuat haus, maka mereka meminta air, air itu ternyata
siksaan tersendiri bagi mereka. Air tersebut seperti minyak yang jelek (jelantah),
penampilannya sudah jelek, bau nya busuk. Haus tetap diminum. Ternyata itu
adalah air ynag sangat panas. Buktinya air tadi, wajahnya menjadi matang,. Air
panas itu masuk ke dalam perutnya dan perutnya menjadi hancur. Bukan hanya
sekali. Setiap matang wajah nya, digaantikan lagi kulit baru. Agar mereka terus
tersiksa.
Ini karena mereka tidak mau memeluk Islam.
HALAQAH 19
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam”. {QS. Ali ‘Imran
(3): 19}
Islam di sini adalah makna umum yaitu yang dibawa para Rasul. Jadi selain Islam
tidak diridhoi oleh Allah. Kewajiban kita adalah mencari ridho Allah dan
menghindari murka Allah, jadi masuk ke dalam agama Islam adalah sebuah
kewajiban.
“Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia, dan
janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan
kamu dari jalanNya”. {QS. An-An’aam (6): 153}
JalanKu yang lurus = Islam, Ash Shirothol Mustaqiim yang menyampaikan kita
kepada Allah. Hadits dari An Nawas bin Sam’an: Allah membuat permisalan
sebuah jalan yang lurus kemudian di pinggir dari jalan lurus tadi ada 2 pagar di
dalam pagar tadi ada pintu yang terbuka, di atas pintu ada tirai2nya, dan di pintu
shiroth ada da’I yang memanggil wahai manusia! Masuklah kalian ke dalam shiroth
ini semuanya dan jangan meninggalkannya. Di sana ada orang yang menyeru, jika
dia akan membuka pintu tadi, celaka engkau, jangan engkau membuka pintu tadi
karena bila engkau buka, niscaya engkau akan masuk ke dalam pintu tadi. Ash
Shirothu Al Islam, dan 2 pagar itu adalah batasan Allah, dan pintu2 terbuka tadi
adalah perkara yang diharamkan, dan dai yang ada di kepala di shiroth adalah
Kitabullah, dan dai yang ada di atas hiroth adalah yang mengingatkan dalam hati
seorang Muslim,
Hati seorang muslim adalah cinta keimanan dan benci pada kefasikan.
Ash Shirothu adalah Al Islam.
Perintah untuk diikuti, dan asal perintah adalah wajib.
Ditambah jangan mengkuti jalan-jalan selain Al Islam. Sabilullah hanya 1. Selain
jalan ini, ada banyak jalan, ada aliran2 masing2 ada syetan yang mebgajak pada
jalan itu. Yg penting orang yang ada di atas jalan lurus tadi menyimpang, syetan
akan berhasil.
Selain Islam murni yang dibawa Nabi ‫ﷺ‬.
Selain orang yang mengikuti subul tadi, dia mengikuti yang diharamkan oleh Allah.
Jalan2 itu akan memecah belah kalian dari jalan Allah, perpecahan ummat karena
tidak mau mengikuti jalan Islam yang dibawa Nabi ‫ ﷺ‬baik zhohir
maupun batin.

HALAQAH 20
Imam Mujahid berkata : “As-Subul” (jalan-jalan) adalah bid’ah-bid’ah dan
syubhat-syubhat.
Mujahid adalah murid senior Ibnu Abbas. “aku membacakan mushaf ayat 3 kali,
setiap ayat aku berhenti dan bertanya kepada beliau ttg ayat ini (tasmi’ dan tafsir)”
Mujahid memiliki kedudukan dalam ilmu tafsir.
Bid’ah adalah hal yang baru di dalam agama, mendatangkan kerancuan dan
syubhat. Contoh berzikir jama’I dengan dalil yang kurang tepat, karena Nabi
‫ ﷺ‬tidak pernah melakukannya, tapi ditambah caranya, tempat, zaman,
angka = bidah idhofiyah (tambahan2), menjadi samar bagi seseorang. Bidah menjadi
perpecahan, ini yang menjadikan 73 golongan (khususnya bidah I’tiqodiyah).
Sedangkan bidah yang di dalam hadits tidak sampai mengeluarkan dari Islam, tapi
dosa besar di bawah kesyirikan. Allah masih mengampuni dosa di bawah syirik
sesuai kehendak Allah. Aliran di luar ahlusunnah tahta ma’syiatillah (di bawah
keputusan Allah).
Mungkin ada ahlul bid’ah yang mukhlis, mereka bertingkat2.
Jalan2 = bid’ah dan sybuhat, orang di atas itu menganggap di atas kebenaran.
Masing2 merasa gembira dengan hizb nya. Ahlul bidah dan ahlul syubhat merasa di
atas jalan yang benar.
Ahlul syahwat mengetahui bahwa dia itu salah. Dan ingin kembali ke dalam jalan
yang lurus, misalnya para pelaku maksiat yang tidak tau cara kembalinya.
Sunnah yang mengumpulkan ummat. Dengan akidah dan manhaj yang benar.

HALAQAH 21
Dari ‘Aisyah , bahwa Rasulullah bersabda:
“Barangsiapa yang mengada-adakan perkara yang baru (ahdats) dalam perkara kami
ini (di dalam agama kami) apa yang bukan dari kami (agama Islam), maka
amalannya tertolak”. (Muttafaqun ‘Alaih)
Bila kita di luar Islam melakukan amalan yang baru dan tidak diajarkan,
menyebabkan amalan tersebut tertolak. Maka kewajiban untuk menolak amalan
yang baru. Hal ini akan membawa kerugian. Maka wajib memeluk Islam baik zhohir
dan batin.
Dan dalam riwayat lain:
“Barangsiapa yang yang beramal dengan amalan yang bukan dari perintah kami
(sesuatu yang baru, man ahadtsa – membuat yang baru, man amila = mengikuti
amalan baru itu, keduanya sama2 amalanya tertolak), maka amalannya tertolak
(roddun, maknanya mardudun = tertolak)”.
Kewajiban mengikuti Islam tanpa membuat-buat yang baru lagi. Penekanan pada
kalimat syahadat yang kedua. Tidak boleh kita melakukan bidah.

HALAQAH 22
Dalam Shahih Bukhari dari Abu Hurairah , ia berkata, Rasulullah ‫ﷺ‬
bersabda:
“Setiap umatku akan masuk surga kecuali orang-orang yang enggan”. Sahabat
bertanya kepada beliau ‫ ﷺ‬: “Siapakah orang yang enggan tersebut?”
Nabi ‫ ﷺ‬menjawab : “Barangsiapa taat kepadaku maka ia masuk surga
dan barangsiapa yang bermaksiat diriku maka itulah orang yang enggan”
Man atho’ani: taat kepada Islam yang dibawa Nabi ‫ ﷺ‬baik zhohir
maupun batin, Islam adalah sebab masuknya seseorang ke dalam surga.
Wa man ashoni? Enggan masuk ke dalam Islam baik zhohir dan batin, tempat nya
kembali ke neraka. Menghindarkan dari neraka adalah kewajiban, maka, masuk ke
dalam Islam adalah kewajiban.
Kullu Umatii, 2 makna:
1. Ummat Islam adalah ummat Al Ijabah (yang menjawab ajakan/dakwah Nabi
‫ )ﷺ‬akan masuk ke dalam surga di awal, kecuali yang enggan
yaitu yang enggan masuk ke dalam surga di awal. Benar2 mengikuti ajaran
Nabi ‫ ﷺ‬baik akidah, tauhid, dan sunnah. Yang enggan adalah
masih bermaksiat, masih berdosa besar, dimasukkan ke dalam neraka dulu.
2. Ummat Al Dakwah = setiap orang yang datang (manusia) setelah diutusnya
Rasul ‫ﷺ‬. Baik kafir, musyrik, ahlul kitab dan Muslim sendiri.
Ummatu Dakwah lebih umum dari Ummatul Ijabah. Setiap ummatul Ijabah
adalah bagian Umatu Dakwah. Setiap umatku yang taat kepadaku adalah
yang masuk Islam maka akan masuk surga dan yang enggan adalah setiap
orang yang tidak masuk Islam.
Keutamaan Islam adalah sebab masuk ke dalam surga.
Islam yang dimaksud adalah Islam yang dibawa Nabi ‫ﷺ‬.

HALAQAH 23
Dalam AshShahih (baik dalam Al Bukhari atau lainnya) dari Ibnu ‘Abbas bahwa
Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda :
“Manusia yang paling dibenci Allah ada tiga jenis, yaitu orang yang mulhid
(menyimpang) di tanah haram, orang yang mencari di dalam islam sunnah
Jahiliyyah dan orang yang menuntut darah seorang muslim tanpa hak untuk
menumpahkannya” (HR. Bukhari)

3 orang yang dibenci


1. Orang yang mulhid (lahd) menyimpang di tanah haram, harusnya di tanah
haram menjadi orang yang mustaqim (beramal soleh, istiqomah, bertaubat).
Malah bermaksiat di tanah haram. Harusnya semakin baik malah melakukan
hal yang menyimpang. Jangan disamakan antara di Indonesia dan di tanah
haram.
2. Orang yang mencari dalam Islam, , sunnah jahiliyyah yaitu seluruh apa yang
menyelisihi Islam yang dibawa Nabi ‫ ﷺ‬, bila jalannya sesuai ajara
nabi maka itu adalah ajaran Islam, dan sebaliknya yang menyelisihi ajaran
nabi ‫ ﷺ‬maka itu adalah sunnah Jahiliyyah. Wajib bagi kita keluar
dari yang dimurkai oleh Allah, termasuk meninggalkan sunnah jahiliyyah.
Misal: “tidak mantep, tidak terasa”
3. Menuntut darah seorang muslim tanpa hak, 4 jenis orang kafir, hanya 1 jenis
saja yang dihalalkan darahnya: kafir harbi. Sisanya kafir dzimmi, musta’man,
dengan tujuan untuk menumpahkan darahnya tanpa hak sedikitpun. Dibenci
Allah.
Hadits ini diriwayatkan Al Bukhari.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata : “Perkataan beliau ‘Sunnah Jahiliyyah’
mencakup didalamnya semua jahiliyyah baik secara mutlak ataupun terikat, seperti
mengenai seseorang bukan selainnya, contoh Ahli Kitab, kaum paganis (musyrik),
atau selain keduanya dari semua orang yang menyimpang terhadap apa yang
diemban oleh para Rasul”. Jahiliyyah adalah setiap yang dibawa oleh selain Rasul.

HALAQAH 24
Dalam Ash-Shahih dari Hudzaifah , ia berkata:
“Wahai para Quro (ulama), istiqamahlah kalian! Sungguh telah mendahului
kalian (orang-orang sebelum kalian) dengan masa yang jauh. Jika kalian
menyimpang ke kanan atau ke kiri, niscaya kalian sesat dengan kesesatan yang
jauh”.
Kalian semua Al Qurro’ = jamak dari Qori’ = orang2 yang mengilmui Al Quran,
mensibukkan dengan Al Quran dan mengamalkan isinya. Definisi di zaman dulu.
Definisi zaman sekarang belum tentu mengamalkan isi Al Quran.
Qurro adalah orang-orang soleh, yang mengamalkan ilmu Al Quran.
Isqomahlah di atas Islam. Apabila kalian istiqomah, maka kalian telah mendahului
dengan pendahuluan yang jauh.. bila istiqomah akan mencapi tujuan.
Bila memilih ke kanan atau kiri, maka akan tersesat dengan sesat yang nyata. Bila
sudah tau menyimpang, akan jauh tersesat. Dan orang2 di belakangnya akan
menyusul.
Istiqomah adalah istiqomah di atas Islam, qurro adalah orang yang mengilmui al
Quran. Berati dia mengilmui Islam itu sendiri. Menghindarkan diri dari kesesatan
adalah kewajiban, berpegang teguh pada Islam yang dibawa Nabi ‫ﷺ‬
adalah kewajiban.
Dari Muhammad bin Wadhaah, ia berkata : “(Hudzaifah ) masuk ke dalam
masjid, kemudian ia berdiri di tengah halaqah dan mengucapkan seperti apa
yang telah disebutkan diatas”

HALAQAH 25
Muhammad bin Wahdhaah berkata dalam kitab Al-Bida wan Nahyu AnHaa :
“Anba-anaa Ibnu ‘Uyainah dari Mujallid dari Asy-Sya’bi dari Masruuq, ia berkata:
‘Abdullah –yaitu Ibnu Mas’ud berkata: “Tidak ada suatu tahun kecuali tahun
setelahnya lebih buruk darinya. [masalah ghaib didapatkan dari Nabi
‫ ]ﷺ‬Tidaklah aku mengatakan tahun ini lebih banyak hujannya
dibandingkan tahun yang berikutnya, tidak juga lebih subur, dan tidak pula
masalah penguasanya. [bukan masalah duniawi]
Akan tetapi dengan perginya ulama kalian [akan meninggal dunia satu per satu]
dan orang-orang pilihan (khiyar) (diantara) kalian, [alim dan abid adalah perhiasan
dunia = bulan dan bintang perhiasan langit], maka jadilah suatu kaum mengada-
adakan serta mengqiyaskan perkara-perkara dengan akal pikiran mereka
[berdasarkan pendapat saja bukan berdasarkan ilmu = ulama su’ = sesat dan
menyesatkan]. Maka mereka menghancurkan Islam dan meruntuhkannya [bocor]”.
Cara menanggulanginya kita harus berpegang teguh dengan Islam yang dibawa
Nabi ‫ﷺ‬, menuntut ilmu dan mengamalkan Islam.
Setiap tahun akan datang masa yang lebih jelek dari sisi agama nya. Kembali kepada
Islam yang murni yang dibawa Nabi ‫ﷺ‬.
HALAQAH 26
Penjelasan makna Islam, 1 ayat, 4 hadits:
Firman Allah Subhana wa ta’ala
“Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka
katakanlah: "Aku
menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang
mengikutiku”. {QS. Ali ‘Imran (3): 20}
Allah bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Dia dan
orang yang berilmu tegak dengan keadilan…
Tauhid, saat pembahasan ushul ats tsalatsah.
Sesungguhnya agama yang diridhoi di sisi Allah adalah Islam. Dan tidaklah orang2
yang diberikan kitab saling berselesih di antara mereka setelah diberikan bukti.
Maka seandainya mereka membantahmu tidak mau menerima, katakanlah pada
mereka: aku telah menyerahkan wajahku (bagian tubuh yang paling mulia, otomatis
seluruh tubuh juga mengikutinya, juga hatinya)
Tafsir Al Islam = penyerahan diri secara total baik zhahir maupun batin. (Bab 1)
yang wajib dalam Islam adalah kedua aspek itu.

Hadits pertama Dalam Ash-Shahih dari Ibnu ‘Umar bin Khathab , bahwasanya
Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:
Lafaz ini, dari Ibnu Umar (HR Bukhari + Muslim)
Hadits Umar (HR Muslim)
“Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak disembah selain
Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan sholat, menunaikan
zakat, berpuasa Ramadhan dan berhaji ke Baitullah jika engkau mampu
mengadakan perjalanan
kesana”.
Kisahnya: 2 orang mendatangi Ibnu Umar ketika fitnah qodariyah di Basrah, yaitu
Yahya bin Ma’mar dan Humaid bin Abdurrahman Al Himyari, fitnah qodariyah
oleh Ma’bad al Juhani. Keduanya ingin bertanya para sahabat Nabi ‫ﷺ‬,
saat haji/umroh. Mereka bertanya tetntang al qodariyah, mereka bertemu kepada
Ibnu Umar di Masjidil Haram, mereka mengelilinginya dan salah satu dari mereka
bertanya “Wahai Abu Abdirohman, telah muncul mereka yang membaca Al Quran
seakan mereka membawa ilmu, diceritakan ttg mereka, dan mereka mengatakan
tidak ada takdir, dan bahwa segala sesuatu terjadi bgitu saja. Ibnu Umar
berkata:”kabarkan kepada mereka, bahwa aku berelpas dari mereka dan mereka
berelpasa dari saya. Seandainya mereka berinfaq emas sebesar gunung uhud, Allah
tidak akan diterima infaq mereka sampai mereka beriman dengan takdir.”
Telah menceritakan kepadaku ayahku (Umar): bainama nahnu…
Bila ini masuk dalam musnad, kira2 masuk ke dalam sanad siapa? Ini akan masuk
ke dalam hadits Umar. Ini adalah lafaz Umar. (Hadits Jibril)
Hadits ibnu Umar: buniyal Islamu ala khomsin (HR Bukhari dan Muslim)
Baik Bukhari maupun Muslim adalah benar shohih.
Bila mempelajari hadits ini ini adalah tingkatan Islam yang paling dasar, amalan2 ini
merupakan amalan2 zhahir. Islam bukan hanya meyakini saja tetapi juga ada
amalan2 zhahir. Ada konsekuensi2 lain setelah mengucapkan 2 kalimat syahadat.
Islam memiliki rukun2. Merupakan konsekuensi dari ke-islam-an. Harus tunduk
dengan ketaatan. Islam bukan hanya sekadar 2 kalimat syahadat saja. Hati juga
harus tunduk kepada tauhid. Badan juga harus tunduk dengan amalan2 serta harta2
juga harus dikeluarkan.
Pengertian Islam sebenarnya adalah zhahir juga.
Islam nya wajah, seleuruh tubuh juga harus taat.

HALAQAH 28
Dalam (Ash-Shahih HR Bukhari dan Muslim juga) dari Abu Hurairah secara marfu’:
“Seorang muslim adalah orang yang kaum muslimin lainnya selamat dari lisan dan
tangannya”.
Seorang muslim sebenarnya adalah orang yang dari muslim lainnya selamat dari
lisannya.
Apakah hanya itiqod semata, maka, termasuk lisan dan tangannya juga tunduk
pada Allah. Saat kita menga lisan kita maka Allah akan memperbaiki amalan kita.
Sangat erat lisan dan amalan badan kita. Benar2 tunduk dari ibadah lisan dan zhohir
lainnya. Tidak berbicara kecuali yang dirihoi Allah.
Tangannya juga tunduk pada keridhoan Allah. Tidak memukul tanpa hak. Hati kita
sudah tunduk.
Islam mencakup di dalam masalah akhlak. Akhlaknya seorang muslim pasrah pada
Allah. Akhlaknya diridhoi Allah. Tidak mencela, memukul tanpa hak, orang lain
juga selamat dari mulutnya yang mencerminkan kebencian atau meredahkan orang
lain. Bukan hanya memukul.
Tetapi juga tulisan, bisa menyakiti orang lain. Muslim adalah orang yang orang lain
selamat dari lisan dan tangannya. Pasrah kepada tauhid. Ibadah hanya untuk Allah.
 Pasrah dari sisi akidah
 Pasrah dari sisi ibadah
 Pasrah dari sisi akhlak bukan mengikuti hawa nafsu.
Inilah islam sebenarnya. Islam bukan hanya zhahir saja atau itiqod saja. Bukan
hanya akhlak saja. Islam mencakup semuanya.
Orang yang hijrah sebenarnya adalah hijrah amalan, dari jelek menjadi amalan baik.
Meninggalkan tempat dan teman yang menyebabkan amalan jelek menjadi amalan
baik.
HR Al Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Amr dan lafaz tambahan dari shahih
Bukhari.

HALAQAH 29
Dari Bahz bin Hakiim, dari bapaknya (Hakiim bin Muawiyah), dari kakeknya
(Muawiyah bin Haidah) bahwa dia bertanya kepada Rasulullah ‫ﷺ‬
tentang Islam, maka Nabi ‫ ﷺ‬menjawab: “Engkau memasrahkan hatimu
kepada Allah, memalingkan wajahmu kepada-Nya, melakukan sholat yang wajib
dan engkau membayarkan zakat yang wajib”.
(HR. Ahmad) = hadits hasan; tapi dicari di musnad Ahmad tidak didapatkan lafaz
demikian. “engkau memasrahkan hatimu .. tidak ada di musnad Ahmad
Lafaz di atas ada di Ibnu Hibban
Hadits ini menjelaskan tafsir Islam. Islam adalah:
1. engkau menyerahkan hatimu kepada Allah = perkara batin
2. memalingkan wajahmu (anggota badan yang paling mulia, sisa anggota
badan akan mengikuti) kepada Allah = perkara zhohir
pengertian tentang Islam dari Nabi ‫ﷺ‬. Lalu dijelaskan dengan
melakukan tunduknya kita kepada Allah dengan sholat dan zakat (merupakan 2
syiar yang zhohir akan amalan Islam, ibadah badaniyah dan ibadah maliyah). Ini lah
makna Islam sebenarnya. Ketundukkan batin dan fisik kepada Allah.

HALAQAH 30
Dari Abu Qilaabah (Amr bin Abasah; mungkin ada perantara di antara Amr dan
laki2 ini), dari seorang laki-laki penduduk Syam dari bapaknya, ia bertanya kepada
Rasulullah ‫ ﷺ‬: ‘Apa itu Islam?’. Maka beliau ‫ ﷺ‬bersabda:
“Engkau memasrahkan hatimu kepada Allah (sama seperti sebelumnya, harus ikhlas,
tidak riya, tidak sum’ah, dendam) serta kaum muslimin selamat dari lisan dan
tanganmu (ada di HR Bukhari dan Muslim; saling menguatkan)”. Ia bertanya lagi: ‘Apa
Islam yang utama?’ Nabi ‫ ﷺ‬menjawab: “Al-Iman [kepada Allah]”. (Islam
mencakup di dalamnya ketundukkan dan akidah kepada Allah) Ia bertanya lagi: ‘Apa itu
Iman [kepada Allah]?’ Nabi ‫ ﷺ‬menjawab: “Engkau beriman kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan kebangkitan
(Al Ba’ts) sesudah kematian (unsur paling penting dan minimal pada iman pada Hari
Akhir; iman pada Qodar pada hadits yang lain, hadits saling melengkapi satu sama lain)”
(konsekuensi beriman kepada Allah adalah beriman kepada rukun iman lainnya)
Beriman kepada Allah adalah bagian dari Islam (yang paling afdhol)
Tafsir Islam adalah penyerahan akidah (tauhid), ibadah (syariat), akhlak (diridhoi
oleh Allah) = Muslim sebenarnya
HALAQAH 31
Bab-bab sebelumnya:
1. Keutamaan Islam
2. Kewajiban memeluk Islam
3. Tafsir Islam
Bab 4. Firman Allah: QS. Ali Imron: 85 (Barangsiapa mencari agama selain agama
Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima
(agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi)
Bab ini juga sangat erat kaitannya dengan bab 1 dan 2, keutamaan Islam dan
kewajiban Islam = ini sebab beliau tidak memberikan judul bab secara khusus
karena isinya melanjutkan bab 2 (kewajiban memeluk Islam, dan tidak diterima
amalan seseorang yang masih menjadikan agama selain Islam sebagai agamanya;
bab ini menguatkan kembali)
agama selain agama Islam yang dibawa Nabi ‫ﷺ‬:
Agama yang bertentangan dengan isi agama Islam: majusi, dinamisme (menyembah
selain Allah)
Agama para Nabi sebelum diutusnya Nabi Muhammad ‫ﷺ‬, maka
diwajibkan mengikuti ajaran Nabi Muhammad ‫ﷺ‬. Sebelum diutus nabi
‫ ﷺ‬adalah Islam yang benar dan diterima amalannya apabila
pengikutnya mengikuti nabi mereka dengan benar. Namun setelah diutus Nabi
‫ ﷺ‬maka agamanya menjadi tidak diterima lagi. Ayat ini menjelaskan
agama selain agama Islam yang dibawa Nabi ‫ﷺ‬.
BAB 4
HALAQAH 32
Dari Abu Hurairah , ia berkata: Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda
“Amalan-amalan berdatangan pada hari kiamat, kemudian datang shalat (Allah
Maha Berkehendak dan Maha Mampu, seperti Allah dapat menimbang amal) dan
(sholat) berkata: ‘Ya Rabb, saya adalah shalat. Allah berfirman: ‘Engkau (sholat)
diatas kebaikan’ [bisa sholat 5 waktu]. Lalu datanglah shadaqah [zakat], ia berkata:
‘Ya Rabb, saya adalah shadaqah’, Allah pun berfirman: ‘Engkau diatas kebaikan’.
[amalan2 kebaikan Allah yang menciptakan, bantahan kepada qodariyah yang
menyatakan bahwa amalan adalah ciptaan manusia; adapun amalan buruk …] Lalu
datang puasa [puasa Ramadhan] dan berkata: ‘Ya Rabb saya adalah puasa’, Allah
berfirman: ‘Engkau diatas kebaikan’. Lalu datang amalan-amalan lain dan berkata
(perkataan) yang sama. Allah berfirman: ‘Engkau diatas kebaikan’.

HALAQAH 33
Lanjutan Dari Abu Hurairah , ia berkata: Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda
Lalu (puncaknya) datanglah Al-Islam [amalan maknawi ini datang; dalam akidah,
akhlak adalah Islam] dan berkata: ‘Ya Rabb, Engkau As-Salaam [yang memberikan
keselamatan pada yang lain atau selamat dari berbagai kekurangan/Maha
Sempurna; dalam hadits jangan mengatakan Assalamu alallahu, tapi Allahu huwa
AsSalaam = Dialah yang memberikan keselamatan pada kita, bukan kita mendoakan
Allah akan keselamatan] dan saya adalah Islam’ [berbeda dengan amalan lain yang
menyebutkan dirinya dulu]. Maka Allah berfirman ‘Engkau diatas kebaikan, pada
hari Aku menghukum karenamu dan memberi ganjaran juga karenamu’”
[jawabannya pun berbeda dari amalan lainnya, jadi orang yang beragama dengan
Islam maka amalannya baru akan diambil/diterima juga memberikan ganjaran atau
tidak sama sekali]
HR Ahmad, Syaikh Al Albany
Syuaib Al Arnauth: sanadnya dhoif tapi maknanya benar
Barangsiapa mencari selain Islam sebuah agama, maka, tidak akan diterima darinya
di akhirat termasuk merugi (tidak diterima amalannya dan tidak diberi ganjaran,
capek di dunia, di akhirat ga dapet apa2).
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan
diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang
rugi”. {QS. Ali ‘Imran(3): 85} (HR. Ahmad)
HALAQAH 34
Ash-Shahih [bisa dari Bukhari atau Muslim] dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha,
bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:
Lafaz dari kitab ini adalah dari Imam Muslim hadits kelima dari Arbain An Nawawi
“Barangsiapa yang beramal dengan amalan yang tidak ada perintah [urusan] dari
kami, maka amalannya tertolak”. [=tidak dinaungi oleh Islam, tidak dilakukan oleh
orang yang tidak dalam keadaan Islam; keutamaan dan kewajiban masuknya
seseorang ke dalam Islam. Amalannya dapat mardud, tertolak]
Bila hadits sudah ada di Bukhari dan Muslim (atau salah satunya), maka riwayat
dari Imam lainnya kadang tidak perlu dicantumkan, meski ada periwayatan oleh
Imam lainnya.
Namun di sini, syaikh Muhammad mengatakan juga diriwayatkan oleh Imam
Ahmad, karena syaikh Muhammad adalah bermazhab Hambali, pengikut Imam
Ahmad bin Hambal (pengagungan yang bukan ghuluw, masih lumrah)
Termasuk kakek Ibnu Taimiyyah, Muntaqol Akbar, mutafaqqun alaih = disepakati
Al Bukhari dan Muslim juga Imam Ahmad (padahal menyelisihi keumuman ulama
lain)
Bab ini adalah Ta’qid = penguatan memeluk agama Islam.

HALAQAH 35
Bab 5. Wajibnya Mencukupkan Diri dengan Mengikutinya (yaitu Al-Qur’an)
Jangan sampai setelah ber-Islam, masih mengikuti agama lain. Wajib mencukupkan
dengan dasar Islam yaitu Al Quran dan Sunnah Nabi ‫ﷺ‬. Syariat Islam
ada di Al Quran dan di Sunnah.
Haram mencari hidayah dari selain Al Quran dan AsSunnah apalagi menyelisihi
nya. Termasuk mencari hidayah dari agama (Syariat) yang dibawa nabi Musa atau
Nabi Nuh, atau nabi Isa. Tetapi apabila untuk mempelajari nya untuk mengatasi
syubhat terhadap orang yahudi dan nasrani dan membantah pengikut agama
mereka, maka diperbolehkan. Yang tidak boleh adalah mencari hidayah dari kitab
tersebut.
Kita tersebut sudah muharraf. Syaikhul Islam: Al Jawabul Shahih, Aibnul Qayyim:
membantah orang2 Nasoro.
HALAQAH 36 beliau mendatangkan 1 ayat dan 1 hadits kewajiban mencukupkan
pada Islam
Allah berfirman: “Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk
menjelaskan segala sesuatu”{QS. An-Nahl (16): 89} segala sesuatu adalah
kesempurnaan, lalu untuk apa kita mencari kebaikan itu dari sumber lainnya.
Sebagaimana pula mengambil kebaikan dari ahlul bid’ah karena kebaikan dalam
dunia dan akhirat sudah ada pada Islam dan Sunnah. Contoh: semangat pada
ibadah, dakwah, jadi tidak perlu kita mengmbil selruh aliran dan mengmbil
kebaikannya.

HALAQAH 37
Iman Nasa’i dan selainnya (kemungkinan beliau tahu bahwa Musnad Ahmad
meriwayatkan) meriwayatkan dari Nabi ‫ ﷺ‬bahwasanya beliau
‫ ﷺ‬melihat di tangan ‘Umar bin Khathab ada 1 lembar dari taurat, maka
Nabi ‫ ﷺ‬menegur Umar. “Apakah engkau merasa tidak cukup (dalam
keadaan bingung akan kebaikan; pengingkaran terhadap perbuatan beliau) wahai Ibnul
Khathab! = pengingkaran
Sungguh aku telah datang kepada kalian sesuatu (yaitu Al-Qur’an) yang putih
bersih (jelas, terang, tidak samar sehingga perlu mencari penjelasan di dalam injil atau
Taurat, misal seumur hidup kita tidak pernah membaca Injil atau Taurat, itu cukup;
keutamaan apa yang beliau bawa). = sifat dari yang beliau ‫ ﷺ‬bawa
Sekiranya (Nabi) Musa hidup (pada zaman ini), kemudian kalian mengikutinya dan
meninggalkan aku, niscaya kalian sesat semuanya”. (orang yang tidak mencukupkan
diri dengan Al Quran dan As Sunnah setelah kedatangan Nabi Muhammad ‫)ﷺ‬
= kabar dari beliau ‫ﷺ‬, dapat tersesat sehingga wajib mgnikuti apa yang
dibawa Nabi ‫ﷺ‬

HALAQAH 38
Dalam lafadz lain: “Sekiranya Musa masih hidup, tidaklah ada keluasan bagi beliau
kecuali beliau harus mengikutiku”. = sisi ke-4 bahkan seorang Nabi saja apabila
masih hidup dan bertemu Nabi ‫ ﷺ‬maka Nabi Musa pun harus
mengikuti syariat Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬dan mencukupkan dirinya
dengan Al Quran dan As Sunnah, apa tah lagi para pengikut Nabi Musa Alayhi
salam.
Maka Umar berkata: “Aku ridho Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama dan
Muhammad ‫ ﷺ‬sebagai nabi (Rasul)”. (HR. An Nasai)
Hadits dengan lafaz ini sebenarnya diriwayatkan Ahmad dalam Musnad nya.
Kemungkinan Umar mendapatkanny dari peperangan. Umar yang membaca
kemudian Nabi ‫ ﷺ‬pun marah lalu berkata demikian…
Hadits ini di-dhoifkan oleh sebagian ulama, tapi Syaikh Al Albani dan Syaikh
Syuaib Al Arnauth meng-hasankan.
HALAQAH 39
Dalam sunan Ad Darimi: Beliau (Ibnul Khattab) melewati seorang Yahudi dari Bani
Quraizah, maka dia menuliskan kalimat2 jawami dalam Taurat, (Syaikh AL Albani
memandang hadits ini hadits yang hasan).
Wajib mencukupkan diri dengan apa yang ada di dalam Al Quran dan AsSUnnah
termasuk berita2 di dalamnya, perincian2 yang ada di dalam kitab sebelumnya,
maka wajib diyakini bahwa telah berada ada di dalam Al Quran dan As Sunnah.
Bila Allah tidak mengabarkan dari kitab kedua di atas, tidak perlu kita membebani
diri dengan sesuatu yang kita tidak mampu (takalluf = tidak perlu mencari2).
Cukupkan diri dengan segala sesuatu yang ada di dalam Al Quran dan As Sunnah.
Contoh: kapan terjadinya kiamat? Rasulullah ‫ ﷺ‬mengarahkan jawaban
pada hal yang lebih penting, yaitu apa yang engkau persiapkan untuk menghadapi hari
tersebut?
Termasuk di dalam masalah ibadah (hukum2) apa yang ada di Al Quran dan As Sunnah maka
sudah cukup.
Bab 5: kewajiban merasa cukup dengan mengikuti Al Quran dan As Sunnah dari selainnya.
(konsekuensi dari keIslaman kita)

HALAQAH 40
Bab 6: Sesuatu yang mengeluarkan dari Islam
Masalah nama/penisbatan memberikan nama dengan nama yang Allah berikan
kepada kita, Allah berfirman:
“Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan
(begitu pula) dalam (Al Quran) ini”. {QS. Al-Hajj (22): 78}
(Allah telah menamai orang yang memasrahkan ibadah nya hanya kepada Allah
saja sebagai muslimin sejak sebelum ummat Nabi ‫)ﷺ‬
Ta’ashub kepada suku, kelompok, yayasan (maka bukan termasuk ke-Islam-an)
harus berbaju Islam.
Keluar nya dari sebutan Islam (menggunakan nama lain, yang selain Islam, atau
menyelisihi Islam)
Ancaman:
HALAQAH 42
Dari Al-Haarits Al-Asy’ari dari Nabi ‫ﷺ‬, bahwasanya beliau bersabda:
“Aku memerintahkan kepada kalian lima perkara yang Allah telah memerintahkanku
dengannya, yaitu mendengar, taat [kepada penguasa/pemerintah karena ada maslahat
yang besar bagi rakyat], jihad [di jalan Allah, menggunakan harta dan jiwa], hijrah
[perintah Nabi untuk kita, berpindah dari negeri syirik ke negri Islam], dan berpegang
teguh dengan jama’ah (kaum muslimin) [makna jamaah adalah ijtima’, bersatu di atas
Islam dan Kitabullah, berpegang pada jamaah Rasulullah ‫]ﷺ‬. [Allah
perintahkan kepada NabiNya dan kemudian diperintahkan kepada UmmatNya]
[ancaman bagi yang memisahkan diri dari jamaah Rasulullah ‫]ﷺ‬
Sesungguhnya barangsiapa yang memisahkan diri dari ikatan jama’ah (kaum
muslimin) sejengkal, berarti ia telah melepaskan ikatan tali [ribqoh=tali pengikat unta,
selama masih dipegang, masih bisa kita mengatur unta itu, kalo dilepas, maka hewan
itu akan lepas] Islam di lehernya kecuali ia kembali [bertaubat; kembali muslim
setelah murtad, atau kembali ke ajaran ushul Islam, setelah kebidahan atau
kemaksiatan yang dilakukannya]. [mufarroqoh = sampai mengelurkan dari agama
Islam, tapi bisa juga tidak mengeluarkan dari Islam; tidak boleh membuat jamaah
sendiri; barangsiapa yang malah membuat nama jamaah sendiri malah mengelurkan
oragn lain dari Islam; jamaah yang benar adalah di atas Kitabullah, AL Quran dan As
Sunnah, bisa lepas dari ushul Islam, bila lepas dari furu’ tidak melepaskan dari Islam]

HALAQAH 44
Barangsiapa yang menyerukan dengan seruan jahiliyyah [segala seruan selain
kepada Islam, jahiliyah dan Islam saling bertolak belakang, co: menisbatkan kepada
selain Islam, pengingkaran kepada nama dan sifat Allah, menyeru kepada
penyerupaan Allah dan makhluk; da’u berarti perintah hukumnya wajib], berarti ia
termasuk kumpulan Jahannam” [ancaman kepada penyeru jahiliyah, tergantung
apakah ia bisa sampai bisa mengeluarkan dari Islam atau tidak]. [jutsa jahannam =
larangan]

Berkata salah seorang sahabat, ‘Wahai Rasulullah! Sekalipun ia shalat dan puasa?
[muslim secara zhohir yang mengajak bertentangan dengan Islam, aliran yang sesat,
bidah, maksiat]
Nabi menegaskan: “Sekalipun ia shalat dan puasa. (Oleh karena itu) hendaklah
kalian menyeru dengan seruan yang Allah telah menamai kalian dengannya, yaitu
Muslimin, Mu’minin dan ‘Ibaadullah (hamba-hamba Allah)’. [atau memanggil
dengan panggilan selain nama2 Islam di atas, maka juga mendapat ancaman di atas,
contoh panggilan kepada negara, kelompok, haram.]
(HR. Ahmad dan Tirmidzi, mereka berkata: Hadits Hasan Shahih)

HALAQAH 45
Dalam Ash-Shahih, Nabi ‫ ﷺ‬bersabda:
“Barangsiapa yang memisahkan diri dari (jama’ah muslimin) sejengkal, maka
matinya dalam keadaan jahiliyyah.
[sifatnya adalah dalam keadaan jahiliyah, bukan berarti mati dalam keadaan kafir;
mufarroqotul jamaah bermacam2, bersifat umum:
1. Meninggalkan ashlul Islam = membatalkan ke-Islaman, meninggal dalam
keadaan kafir; ATAU
2. Melakukan bid’ah bukan kufur, maksiat lalu meninggal dunia = meninggal
tidak sampai eluar Islam
Jahiliyah bertentangan dengan Islam (secara Ushul adalah tauhid, bila bertentangan
maka dapat mengeluarkan dari Islam) bisa juga kebidahan atau kemaksiatan.
Di antara bentuk mufarroqotul jamaah adalah memberikan nama kepada dirinya
nama dari selain yang Allah berikan namanya. Kalo masih memilih nama tersebut
adalah mufarroqotul jamaah, kematiannya sifat jahiliyah, matinya tercela.
Termasuk ta’ashub terhadap suku, negara = perkara jahiliyah namun tidak
mengeluarkan dari agama Islam, harus ada perincian yang lain.
HR Al Bukhari dan Muslim

HALAQAH 46

Dalam AshShahih (juga), [dari hadits yang lain dari Jabir ibn Abdillah, karena
disebutkan kasus saat perang ada Muhajirin yang becanda kepada kaum Anshoriy
dengan mencolek dengan kaki nya, mereka saling memanggil golongannya
masing2],
lalu Nabi ‫ ﷺ‬keluar dan Nabi ‫ ﷺ‬bersabda: [ta’ashub mereka
kepada golongan suku]
“Apakah kalian menyeru dengan seruan jahiliyyah sedangkan aku masih berada di
tengah tengah kalian?” tinggalkan! Ini jelek/busuk… [ta’ashubnya bukan karena
Islam, tapi karena golongannya sendiri]
Kisah sebenarnya ada di riwayat Muslim, tidak ada ucapan “sedangkan aku masih
berada di tengah-tengah kalian.”
HALAQAH 47
Berkata Abul ‘Abbas (Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah) berkata: “Semua yang diseru
selain seruan Islam dan AlQur’an seperti nasab, negeri/negara, suku, madzhab atau
metode, maka ia merupakan bagian dari seruan jahiliyyah. Bukan diukur dengan
ke-Islam-an…
Bahkan tatkala seorang Muhajjirin dan Anshar bermusuhan kemudian orang
Muhajjirin berkata ‘Wahai kaum Muhajjirin’ dan kaum Anshar berkata
‘Wahai kaum Anshar’, maka Nabi ‫ ﷺ‬bersabda: ((Apakah kalian menyeru
[panggilan] dengan seruan jahiliyyah sedangkan aku berada di tengahtengah
kalian?)) Beliau ‫ ﷺ‬marah dengan kemarahan yang besar”. Selesai ucapan
beliau .
[padahal kita tahu kedudukan Muhajirin dan Anshor, ta’ashub itu saja tidak boleh,
apalagi golongan yang lebih rendah dari golongan Muhajirin dan Anshor]
Perkataan ini ada di dalam Majmu al Fatawa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah.
Bagaimama menisbatkan diri kepada islam dan bukan kepada selain Islam.

HALAQAH 48
Nama2 Ahlul Hadits, AsSalafiyyyun, Firqotun najiyyah, semua kembali ke nash
dalil atau tetap kembali kepada Islam itu sendiri.
Dibandingkan dengan nama2 yang dimiliki aliran2
Contoh gelar Ahluss Sunnah = orang2 yang konsekuen dengan ajaran Islam
Ahlul Jamaah = Al Jamaah adalah ijtima’= kumpulan manusia, tidak mau
memsiahkan diri dari jamaah Rasulullah dan para sahabat bagaimanapun juga
kondisi mereka
Ahlu as sunnah wal jamaah = berpegang teguh dengan sunnah dan berpegang pada
jamaahnya Rasulullah, ahli dalam bersatu; berpegang teguh dengan tali Allah.
Persatuan di atas Islam.
Nama lain = ahlul atsar (hadits, atsar para sahabat dan tabiin, yaitu Islam yang
murni)
Al Firqotun Najiyyah = kelompok yang selamat, dari hadits ummat ini akan
terpecah menjadi 73 golongan, kecuali 1 golongan yang selamat yang berada di atas
jalanku dan jalan para sahabat. Selamat dari perpecahan (yang lain berpecah,
perpecahan adalah musibah), selamat dari neraka. Perpecahan dari jalan Nabi
adalah terancam dengan neraka. Berada di atas Islam yang murni.
Mereka dipuji Nabi langsung karena berpegang dengan sunnah.
Lawannya adalah ahlul bida wal furqoh =
HALAQAH 49
Nama2 ahlussunnah wal jamaah adalah nama yang kembali pada Islam. Aswaja; al
firqotunnajiyyah; ahlul atsar; ahlul hadits; assalafiyyun; athoifatumanshuroh
(golongan yang ditolong karena berpegang teguh pada Islam, Amrullah pertama
adalah Islam pertama, Amrullah kauni adalah dikirimnya angin yang barang siapa
ditiup angin ada keimanan walau sedikit akan mati)
Zhohirun = muntasirin = nampak ditolong oleh Allah, nampak tetap di atas Agama
Allah yang murni
Asal usul penamaan golongan yang diberi pertolongan oleh Allah.
Mustaqiiman, istiqomah di atas kebenaran.
As salafiyyun = pengikut para salaf = yaitu generasi pertama, kedua, dan ketiga.
Mereka adalah berpegang teguh pada Islam, berada di atas jalanku dan para
sahabatku. Di atas Islam yang murni.
Seluruh nama yang kembali kepada Islam itu sendiri adalah nama yang syar’i

HALAQAH 50
Perbedaan ahlussunnah dan ahlulbida, khawarij, jahmiyah, asy syairoh, al
maturidiyah, al qulabiyah, arrafidhoh, dll. Tidak kembali kepada Islam,
kemungkinan:
1. Kembali kepada perintisnya/orangnya Co: jahmiyah (Jahm bin Shofwan) dst;
berarti ada ajaran baru yang dibawa oleh orang tersebut, atau
2. dinisbatkan pada ajarannya, contoh: murjiah (Irja = mengakhirkan amalan,
amalan bukan termasuk iman, atau roja’ = terlalu memberikan roja’ pada
pelaku dosa besar karena tidak akan memudorotkan dia; atau rafidhoh =
menolak kekhilafan abu bakar dan umar; khawarij = khuruj keluar dari
pemerintah)
3. Sebab dia keluar (al mu’tazilah = karena keluar dari Hasan Al Bashri)
Menyebabkan wala dan baro bukan kepada Islam.
Islam jamaah, intinya pada jamaahnya, maka harus ada imam, dan harus dibaiat,
dst. Kadang namanya benar tapi isinya tidak benar.
Harus bernama dan berisi dengan nama yang syar’i.
HALAQAH 51
Bab 7. Wajibnya Masuk ke dalam Islam secara Total dan
Meninggalkan Seluruh Agama yang Lain
Bukan masuk ke dalam Islam tetapi memilih2 amalan. Hukumnya wajib
melaksanakan Islam secara keseluruhan (bila bisa, bila tidak, tidak apa2, tapi bukan
milih2).
Ibadah: Islam, manhaj Khawarij
Masuk ke dalam Islam ibadah, akidah, manhaj, muamalah, hukum, akhlaq,
tazkiyatun nufus.
Bab sebelumnya adalah masuk ke dalam Islam secara global, pada bab ini adalah
masuk ke dalam Islam secara terperinci. (beda bab 2 dan bab 7).
Dan wajib juga meninggalkan selain itu.
Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam
keseluruhan”.{QS. Al-Baqarah (2): 208}
(Kaffah = semuanya meliputi akidah, imamah, muamalah, dst yang dibawa Nabi
‫ ;ﷺ‬tidak memilih2, ini lah adalah perintah (wajib, bukan sunnah saja),
konsekuensinya adalah meninggalkan yang selain Islam

HALAQAH 52
“Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah
beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan
sebelum kamu?”.
{QS. An-Nisaa (4): 60}
Mereka justru ingin berhukum dengan thoghut, padahal mereka mengaku beriman
dengan Nabi ‫ ﷺ‬dan apa yang diturunkan sebelumnya.
Toghut = setiap yang mengaku hal yang ghoib. Misal dukun. Atau yang berhukum
dengan selain hukum Allah.
Seharusnya ia ber-Islam dengan semuanya, termasuk hukum muamalah (kepada
hukum Allah dan Rasul ‫ ﷺ‬Nya)
Dan sungguh mereka telah diperintahkan untuk mengingkari toghut tersebut (Ini
bagian dari makna Islam = men-tauhid kan Allah dan mengingkari toghut)
Berarti belum masuk ke dalam Islam secara keseluruhan. Setan ingin menyesatkan
jauh. Allah menerangkan kondisi kaum munafik, mereka tidak beriman dan
berhukumnya dengan toghut.
Meninggalkan konsekuensi ke Islam an yaitu dengan berhukum dengan hukum
selain Allah dan Rasul Nya yaitu berhukum dengan toghut.

HALAQAH 53
Semakin tinggi ke-Islaman seseorang maka semakin dia pasrah dgn keputusan
Allah dan RasulNya meskipun bertentangan dengan akal, hawa nafsu, dan keluarga
dia (siap dia tinggalkan). Dia yakin bahwa keputusan Allah dan RasulNya adalah
yang terbaik bagi dia. Bukan mencari2 dalil.
Kewajiban bertahakum dan ridho dengan hukum Allah dan Nabi ‫ﷺ‬.
“tidak dinamakan beriman sampai menjadikan dirimu hakim atas perselisihan yang
terjadi atas mereka” (QS An Nisaa’: 176). Bukan hanya menjadikan Nabi
‫ ﷺ‬menjadi hakim saja, tapi bagaimana seandainya telah menemukan
keputusan / dalil dari Nabi ‫?ﷺ‬
Bila masih ada berat dalam hatinya, maka b=masih belum beriman, sampai dia
merasa rido.
Ayat lain: tidak boleh bagi seseorang yang beriman, apabila Allah dan RasulNya
sudah memutuskan sesuatu, maka dia tidak boleh memiliki pilihan yang lain. Dia
yakin seyakin2nya itu ada maslaahat, meski secara zohir menghancurkan dirinya.
Pasti ada hikmah dan maslahat. Ayat ini adalah bagian kesempurnaan iman
seseorang dengan bertahakum kepada hukum Allah dan RasulNya. Yang erhukum
dengan thoghut maka dia masih meninggalkan sebagian konsekuensi Islam = tercela
(bentuk penyesatan setan, bentuk kesesatan). QS. Al Ahzab: 36 (kesempurnaan Iman
[Islam] adalah menerima dan ridho terhadap ketetapan Allah dan RasulNya.
HALAQAH 54
“Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi
bergolongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu kepada mereka”. {QS. Al-
An’aam (6):
159}
Jadi memilih2 / memisah2kan apa yang ada di dalam Islam, memisahkan akidah,
dengan dakwah, syariat. Sebagaimana aliran2 yang sesat memilih, dalam masalah
ibadah bagus tapi dakwah tidak kembali kepada ajaran Islam. Dalam masalah
dakwah bagus tetapi tidak berkwah paada tauhid. Contoh khwarij, mutazilah,
murjiah dll. Beriman hanya dengan sebagian saja dan tidak beriman (mengikngkari)
dengan yang lain. QS. Al baqarah 85 balasannya hanya kehinaan di kehidupan
dunia dan di hari kiamat dikembalikan kepada azab yang lebih pedih.
Tafriq = memecah/memisahkan dengan cara menerima sebagian dan tidak menrima
yang lain. Contoh orang yang beriman dengan sebagian QS 150-151.
Dengan tujuan mereka mencari jalan tengah (bijaksana). Mereka adalah orang yang
kufur sebenarnya vila tafriq tersebut benar2 mengeluarkan dia dari agama Islam,
seperti mengingkari sebagian nabi.
Kita laksanakan ajaran Islam dalam seluruh bidang. Di dalam akidah, muamalah,
akhlak, ibadah.

HALAQAH 55
“Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi
bergolongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu kepada mereka”. {QS. Al-
An’aam (6): 159}
Akhirnya mereka berkelompok dan beraliran, seandainya mereka kaffah seperti
ahlussunnah wal jamaah, dari akidah smpai cara dakwah, niscaya akan bersatu.
Tetapi di antara mereka adalah mengambil sebagian dan meninggalkan yang lain,
maka jadi berkelompok.
Jalannya nabi ‫ ﷺ‬tidak seperti mereka. Kita Islam secara keseluruhan
sesuai ajaran Nabi ‫ﷺ‬.
Wajib masuk (melaksanakan) ajaran Islam secara menyeluruh. Allah membebaskan
Nabi ‫ ﷺ‬dari memecah/memilah ajaran2 = tercela.
Segala sesuatu yang bukan jalan Nabi ‫ = ﷺ‬sesat. Yang memisahkan dari
jalan Nabi ‫ ﷺ‬kecuali akan menjadi binasa.
HALAQAH 56
Ibnu ‘Abbas menafsirkan firman Allah : [Ali Imran : 106 ] yaitu “putih bersih wajah Ahlus
Sunnah dan Ahlu persatuan. Dan hitam legam wajah ahlu bid’ah dan ahlu perselisihan”.
Hari Pembalasan tersebut adalah cerminan dari yang dilakukan di dunia. Lebih
khusus lagi adalah mengikuti sunnah dan menghindari bid’ah arti dari masuk ke
dalam Islam secara kaffah. Bidah bertentangan dengan Islam itu sendiri.
Akan putih wajah ahlussunnah dan akan hitam wajah para ahlulbid’ah dan ahli
ikhtilaf. Di dalam Ibnu Katsir tidak disebutkan sanadnya, di dalam tafsir Ibnu Abi
Hatim disebutkan sanadnya sampai Abdullah Ibnu Abbas, penamaan Ahlussunnah
wal Jamaah sudah digunakan oleh sahabat yaitu Turjumanul Quran, Abdullah Ibnu
Abbas.
Kenapa wajah ahlulbidah hitam? Karena mereka tidak kaffah masuk Islam, tidak
sempurna Islamnya, masuk Islam adalah harus pasrah dan menerima, mereka
malah menentang dan tidak menerima yang shahih. Haramnya masuk Islam
setengah2, memisahkan agama Islam.
HALAQAH 57
Setelah perkataan Ibnu Abbas (merupakan tafsir dari Al Quran) kemudian Syaikh
menyampaikan hadits:
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr , ia berkata bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:
“Pasti akan terjadi dari amatku mengikuti Bani Israil seperti sejajarnya sandal dengan
sandal (karena berpasangan), sampai jika salah seorang dari Bani Israil menggauli
ibunya secara terang-terangan maka di kalangan umatku pun akan ada yang
mengikutinya. Sesungguhnya Bani Israil terpecah menjadi 72 golongan sedangkan
umatku akan terpecah menjadi 73 kelompok semuanya di neraka kecuali satu
golongan”.
Lam dan nun talkid menunjukkan penguatan, merupakan suatu kepastian. Bani
Israil masuk yahudi dan nasrani. Benar2 akan diikuti langkah dan cara mereka oleh
umat Islam sampai mirip sekali seperti kembar seperti pasangan sandal. Tasyabbuh
ummat Islam kepada bani Israil. Sampai seandainya ada yahudi yang
bermaksiat/yang berbuat dosa setingkat dengan berzina dengan ibunya sendiri ada
kalangan Ummat Islam yang malah mengikutinya dalam hal maksiat tersebut,
saking mengikutinya, saking miripnya.
HALAQAH 58
Banyak amalan ahlu bidah berasal dari Bani Israil, contoh memuliakan kubur.. man
kana qoblakum = yahudi dan nasrani.. mereka seamngat beramal tanpa ilmu
(nasrani) atau tidak beramal padahal ada ilmu (yahudi), contoh maulid Nabi
‫ﷺ‬, surat pengampunan, nyanyian sebagai ibadah, patung dan gambar
yang dimuliakan; semua dilakukan ummat Muslim.
Atau seperti hadits Abi Wakids alLaitsi:
Orang yahudi menyukai sihir
Fitnah utama bani israil adalah perempuan
Konsekuensi jalan lurus adalah menyelisihi ashabul jahiim
Termasuk pakaian, hari raya, tawassul kepada orang solih.. dll
Tafarraqul ummah, salah satu contoh kejdian bagi bani israil. Maka di dalam ummat
Islam bakal ada perpecahan. Bani Israil berpecah menjadi 72 golongan, kenapa
berpecah? Karena mereka memisah2 agama Islam yang dibawa Nabi Musa dan
Nabi Isa, tidak kaaffah. Masih menuruti hawa nafsu nya. Andai mereka ber Islam
secara kaaffah, niscaya tidak akan terjadi perpecahan.
HALAQAH 59

“…Sesungguhnya Bani Israil terpecah menjadi 72 golongan sedangkan umatku akan


terpecah menjadi 73 kelompok semuanya di neraka kecuali satu golongan”.
Para sahabat bertanya, siapa mereka Wahai Rasulullah? Beliau menjawab:
“(mereka adalah yang menempuh jalan seperti) yang aku dan para sahabatku
menempuhnya”
Akan berpecah ummat Islam menjadi 73 firqoh (jalan, aliran) = sesuatu yang ghaib
hanya Allah yang mengetahuinya, dan hanya diperlihatkan kepada RasulNya (yang
Allah ridhoi di antara para Rasul, sebagian saja), semuanya masuk neraka kecuali 1.
Kenapa masuk ke neraka? Karena mereka iftiroq (memecah belah agama), bukan
berarti masuk ke neraka selamanya2 seperti kafir, bila Allah mengehendaki akan
Allah ampuni. Kecuali 1 golongan saja, yaitu Ahlusunnah yang mereka kaaffah
masuk dan mengamalkan ajaran Islam., dalam masalah akidah, muamalah, dakwah,
imamah, semuanya sesuai ajaran Rasulullah ‫ﷺ‬
Salah satu sebab masuk ke dalam neraka adalah memecah belah (iftiroq)
Sahabat bertanya langsung siapa yang selamat itu? Mereka ingin mengamalkan.
Yaitu kelompok yang Rasul ‫ ﷺ‬berada di atas nya hari ini, adapun Islam
yang berpecah2 hari ini bukan ajaran Rasul ‫ﷺ‬. Juga para sahabat yang
mengamalkan Islam secara kaaffah.
Rasul ‫ ﷺ‬menunjukkan sifat dari golongan tersebut: yaitu Islam secara
sempurna dalam seluruh bidang dia, maka dia adalah golongan yang kaaffah =
kelak wajah mereka putih bersinar. Sebab selamat nya mereka dari perpecahan
adalah karena memegang ajaran Islam secara keseluruhan.
HR. At Tirmidzi, Syaikh Al Albany hadits Hasan. Dalam Al Jami AshShaghir..
HALAQAH 60
Lalu syaikh sendiri berkata: ”Wahai orang Mu’min yang mengharapkan
perjumpaan dengan Allah!! Perhatikanlah sabda dari orang yang benar lagi
dibenarkan (oleh para sahabat) ‫ ﷺ‬tentang kedudukan (kelompok) ini,
khususnya ‘(mereka adalah yang menempuh jalan seperti) yang aku dan para sahabatku
menempuhnya’ = Islam murni yang dibawa Nabi ‫ ﷺ‬dan diamalkan oleh
para sahabat, wahai orang yang menginginkan nasehat. Sekiranya hal ini tertanam
di dalam hati-hati yang hidup (hati yang ingin selamat di akhiratnya). (HR.
Tirmidzi)
Imam Tirmidzi juga meriwayatkan dari hadits Abu Hurairah dan beliau menshahihkannya,
akan tetapi tidak ada penyebutan kata ‘neraka’.

HALAQAH 61
Dalam hadits dari Mu’awiyyah yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Imam
Abu Dawud terdapat sabda Nabi ‫ ﷺ‬:
“Sesungguhnya akan muncul dari umatku suatu kaum yang keranjingan (masih
mengalir) penyakit hawa nafsu sebagaimana seseorang yang terkena penyakit
anjing gila. Tidak tersisa satupun dari urat dan persendiannya melainkan virus ini
akan menjangkitinya”.
Hawa nafsu = memilih2 ajaran Islam, yang tidak suka, ditinggalkan. Hawa nafsu
bertentangan dengan Islam, tidak menyerahkan kepada Allah.

Telah terdahulu sabda Nabi ‫ ﷺ‬: “Orang-orang yang memasukkan ke


dalam Islam sunnah-sunnah jahiliyyah”.
Masih mengikuti sunnah jahiliyyah, karena mengikuti hawa nafsu. Tidak kaaffah
dalam Islamnya. Yaitu sunnah yang bertentangan dengan Islam. Ada ajaran yang
diamalkan ada yang tidak diamalkan. Merupakan yang dibenci oleh Allah.

HALAQAH 62
Bab 8: Sesuatu yang berkaitan dengan bidah adalah dosa besar yang dahsyat
Kewajiban untuk kaaffah terhdap Islam, pasrah terhadap tata cara beribadah di
dalam Islam, bukan hanya tauhid saja, tapi tata cara nya juga wajib pasrah. Orang
yang tidak demikian, berarti belum sempurna ke-Islam-annya. Ahlussunnah wal
jamaah bukan hanya tauhid, tapi amalan yang dilakukkan harus sesuai dengan
sunnah. Bidah ini bukan termasuk Islam, orang yang melakukan bidah adalah masih
memiliki kekurangan dalam Islamnya.
Bab ini dangan ke Islaman? Adalah pasrah dalam melakukan tata cara beribadah.
Bidah ini lebih dahsyat dan keras daripada dosa2 besar,
HALAQAH 63
Berkata penjelasan bahwa bidah lebih keras
Bidah (Imam Asy SYatibi dalam Al I’tishom) bidah adalah jalan di dalam agama
(bukan urusan duniawi seperti listrik, internet, dll) yang baru dan tidak diajarkan
dalam agama Islam yang murni dan menyerupai sesuatu yang disyariatkan, dan
disangka merupakan bagian syariat (contoh zikir tahlil 1000 kali). Orang jahil akan
menyangka itu adalah sebagian
Namun tidak memiliki landasan di dalam agama ini. Menempuh jalan ini dengan
tujuan untuk berlebih-lebihan (menambah2)
Itu dalah bidah dalam syariat agama.
Bila bidah secara bahasa maka listrik, internet adalah juga bidah.
HALAQAH 64
Bab 8: Sesuatu yang berkaitan dengan bidah adalah dosa besar yang dahsyat
Bidah lebih besar dari dosa2 besar (al Kabaair) terkadang dosa besar bermakna
umum (baik yang mengeluarkan dan tidak mengeluarkan dari Islam, masuk
dalamnya syirik) ada makna khusus (di bawah syirik dan bidah)
Urutannya:
1. Syirik
2. Bidah
3. Dosa besar lainnya yang tidak mengeluarkan dari Islam (makna khusus)
Pengertian kabaa’ir adalah yang mendapat ancaman neraka atau mendapat laknat,
atau mendapat hukuman di dunia
Co: mencuri, membunuh, berzina, isbal, dll.
Manakah yang lebih besar dosanya? Bid’ah atau Al Kabaair? Ternyata dosa bid’ah
lebih besar daripada dosa2 besar di bawahnya.
Co: berzina 3x masih lebih kecil dosa nya daripada dosa melakukan bid’ah
Dosa besar lainnya saja bisa mengurangi bahkan menghancurkan keimanan
seseorang., maka bahaya bidah lebih besar lagi.

HALAQAH 65
Bidah adalah makna dosa besar yang khusus.
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan
dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya”. {QS. An-Nisaa (4):
48 dan 116}
Bidah adalah dosa besar yang lebih besar dari dosa besar lainnya. Bidah adalah dosa
besar di bawah syirik.
Ini berada di dalam bab
Bab 8: Sesuatu yang berkaitan dengan bidah adalah dosa besar yang dahsyat
Bidah lebih mendekatkan kepada syirik daripada dosa besar lainnya.
Alasannya: ketika orang yang melakukan kesyirikan adalah berniat ibadah,
demikian juga seperti bidah.
Lain halnya dengan dosa besar lainnya di mana orang yang melakukkannnya tahu
bahwa perbuatannya itu adalah dosa.
Alasan ke2: orang pelaku bidah (mubtadi’) seakan-akan musyarrih (seakan-akan
mensyariatkan), seolah-olah merupakan syariat Islam.
Hukum kauni (segala penciptaan Allah) hukum syar’I (tauhid uluhiyah), orang yang
melakukan bidah lebih melanggar tauhid uluhiyah.
Dari kedua alasan di atas: bidah dosa nya lebih besar dari dosa besar lainnya dan
mendekati kesyririkan.
HALAQAH 66
“Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang membuat-buat dusta terhadap
Allah untuk menyesatkan manusia tanpa pengetahuan ?”. {QS. Al-An’aam (6): 144}

Orang yang melakukan bidah berdusta atas nama Allah, seakan ia menyebutnya
bahwa amalan itu adalah dari Allah padahal bukan dari Allah. Mengatakan
disyariatkan padahal tidak disyariatkan. Contoh maulid Nabi ‫ ﷺ‬seolah
disyariatkan Allah padahal tidak pernah disyariatkan. Lebih besar dosanya daripada
AlKabaair (makna khusus).
Siapa yang lebih zalim untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah (termasuk di dalamnya
adalah bidah). Jadi bidah lebih besar daripada dosa2 besar.
HALAQAH 67
Bidah lebih besar dosanya dari Al Kabaair di bawahnya:
“(ucapan mereka) menyebabkan mereka memikul dosa-dosanya dengan sepenuh-penuhnya
pada hari kiamat, dan sebahagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak
mengetahui sedikitpun (bahwa mereka disesatkan). Ingatlah, amat buruklah dosa yang
mereka pikul itu”. {QS. An-Nahl (16): 25}

Mubtadi (Ahlul Bidah) mengajak orang lain berbuat bidah maka ia akan
menanggung dosa bidah ia sendiri serta dosa pengikutnya, namun tidak semua dosa
yang mengikuti (hanya dosa bidah pengikutnya), dosa masing2 pengikut tidak akan
ikut ditanggung oleh mubtadi tadi. Mubtadi tadi akan membawa dosa yang besar,
dosa dia sendiri dan dosa bidah-nya para pengikutnya dengan sebab dia yang
mengajak pengikut.
HALAQAH 68
AHLUL bidah menyangka bahwa ia sedang bertaqarrub kepada Allah, akhirnya dia
mengajak orang lain juga kepada taqarrub kepada Allah (ibadah). Beda dengan
pelaku maksiat, pasti tahu itu adalah dosa dan tidak akan mengajak orang lain
bahkan malu bila dilihat oran lain. Ketika diterima dakwah dia, dan banyak yang
mengikutinya maka semakin besar dosanya.

HALAQAH 69
Dalam Ash-Shahih beliau ‫ ﷺ‬bersabda tentang khawarij:
“Dimanapun kalian menjumpainya, maka bunuhlah mereka”
Akan datang di akhir zaman di mana mereka masih muda, tapi akalnya masih kurang…
mereka kuat ibadahnya, malam sholat, siang puasa, membaca Al Quran, tapi mereka keluar
menjauh dari Islam sebagaimana keluarnya naka panah dari sasarannya.. romyah =
sasaran/buruan, menjauh dari agama Islam (bukan berarti kafir, walau ada ulama
memfatwakan bahwa mereka keluar dari agama Islam). Yang lebih shahih mereka tidak
keluar dari agama Islam, Ali bi Abi Thalib ditanya “apakah mereka kafir?”
Beliau yang meriwayatkan, beliau yang memerangi, dan beliau dikafirkan dan dibunuh
khwarij, tetapi beliau menjawab mereka lari dari kekufuran. Ketika Ali berperang dengan
orang haruriyah, “Siapa orang2 ini meraka? Apakah mrekea kafir?” mereka adalah orang
yang sedang berlari dari kekafiran (mneghindari kekafiran tapi kebablasan, bahakn sesuatu
yang tidak kafir, mereka anggap kafir) secara niat ingin menjaga diri dari kekurfuran. Ali
tidak menghukumi khawarij sebagai kafir.
Apakah mereka munafiq? Ali menjawab, orang munafiq tidak mengingat Allah kecuali
sedikit, sedangkan mereka ini banyak mengingat Allah. Mereka adalah Muslimun namun
mereka tertimpa fitnah syubhat yang menjadikan mereka buta dan tuli.
HALAQAH 70
Kaum khwarij ada 2 ciri: mengkafirkan pemimpin dan memberontak kepada
pemimpin
HALAQAH 71
Rata-rata khwarij adalah pemuda namun kurang akalnya, mudahnya terkena
syubhat.
Dalam Ash-Shahih beliau bersabda tentang khawarij:
“Dimanapun kalian menjumpainya, maka bunuhlah mereka”
Kaum muslimin beserta pemimpinnya, bukan kita secara pribadi2. Bila tidak
demikian, aturan

Anda mungkin juga menyukai