Anda di halaman 1dari 3

Persiapan Fisik Sebelum Ramadhan… Ilmu

Alhamdulillahilladzi bi ni’mati taatimusholihaat, telah sampai kita di Bulan


Sya’ban, sebentar lagi kita akan menjalankan ibadah puasa Ramadhan, InsyaAllah.
Sebagaimana perkataan Imam Al-Bukhari “ilmu sebelum perkataan dan perbuatan”,
setiap Muslim hendaknya menguasai fikih puasa agar dalam menjalankan
ibadahnya sesuai dengan tuntunan sunnah Nabi Muhammad ‫ﷺ‬.
Demikian pula dengan persiapan fisik kita, tentu sangat baik apabila kita dapat
mengenal hikmah ibadah puasa Ramadhan bagi kesehatan fisik agar keyakinan kita
bertambah akan kesempurnaan syariat Islam sehingga semangat dalam berpuasa
Ramadhan.

Autofagi, Proses Peremajaan Sel


Bayangkan Anda memiliki
mobil yang unik. Suatu hari, mobil ini
kehabisan bensin di tengah jalan dan
mogok. Tiba-tiba mobil ini
“memakan” suku cadangnya sendiri
yang aus dan rusak sebagai sumber
bahan bakar pengganti, namun
sekaligus menggantikannya sendiri
dengan yang baru. Mobil tercanggih
dan termahal yang ada saat ini saya
pikir tidak akan bisa demikian.
Profesor Ohsumi dari Jepang, pada 2016, membuktikan demikianlah cara sel
tubuh kita bekerja. Saat sel tubuh kehabisan bahan bakar, ia akan mulai memakan
sendiri komponennya yang rusak (recycle) beserta virus lemah yang ada di dalam
sel. Komponen tadi akan digantikan dengan komponen sel baru, fresh dan kuat.
Kondisi demikian dapat terjadi pada sel yang “dipuasakan”. Itu baru satu sel. Coba
Anda bayangkan proses ini terjadi pada setiap sel tubuh manusia yang jumlahnya
100 trilyun sel, betapa sehatnya tubuh kita jadinya. Profesor Valter Longo, seorang
ahli “penuaan sel” dari  USC Davis School of Gerontology, bahkan meyakini bahwa
dengan rutin berpuasa akan “meremajakan” sel-sel tubuh kita, sehingga sel tubuh
akan “berumur panjang”. MasyaaAllah.

Sinyal Lapar – Kenyang Lambung saat Berpuasa


Untuk menunjang proses autofagi tersebut, Allah menganugerahkan lambung
kita dengan kerja yang unik. Lambung manusia elastis, tetapi bereaksi unik apabila
diisi makanan. Semakin banyak kita makan lambung makin memelar, namun justru
kita akan semakin merasa lapar. Sebaliknya, semakin kosong lambung, kapasitas
lambung mengecil dan kita merasa kenyang. Mengapa demikian? Begitulah cara
kerja hormon lapar dan kenyang berdasarkan pengisian makanan di lambung.
Subhanallah. Itulah juga alasan saat kita berbuka puasa cukup dengan air minum
dan beberapa suap tajil, kurma, atau buah kita merasa kenyang. Hikmahnya antara
lain, agar kita tidak berbuka puasa berlebihan (kekenyangan). Harapannya sel-sel
tubuh tetap bisa melaksanakan kerja autofagi dengan optimal.

Pembakaran Massa Lemak


Dalam keadaan normal, tubuh kita membutuhkan karbohidrat sebagai sumber
bahan bakar utama untuk melakukan fungsi kehidupan dan aktivitas sehari-hari.
Saat berpuasa di mana asupan sumber karbohidrat turun, tubuh kita akan mulai
membakar lemak. Lemak di tubuh adalah jaringan yang disimpan atas respon
asupan karbohidrat yang berlebihan dan sedikitnya aktivitas fisik (pola hidup
sedentari) khususnya di 11 bulan yang lain. Pola makan yang sederhana turut
membantu mengurangi kerja usus sehingga usus kita akan memaksimalkan
perbaikan dirinya.

Kesimpulan
Pola makan yang sederhana selama bulan Ramadhan adalah pola makan
yang menyehatkan fisik tubuh. Pola makan seperti ini sangat baik untuk diteruskan
pada 11 bulan lainnya, apakah dalam bentuk puasa sunnah atau perbaikan kualitas
dan kuantitas asupan makanan sehingga kesehatan tubuh dari tingkat seluler,
organ, sampai sistem tubuh dapat optimal. Biiznillah.

Tips Puasa Ramadhan yang Sehat


“Ramadhan is month of fasting not feasting” = Ramadhan adalah bulan
berpuasa, bukan berpesta. Hakikat Ramadhan adalah menahan bukan
melampiaskan. Jadi, jangan puasa balas dendam ya!
Berbuka puasa dengan air putih dan buah-buahan segar, cepat
menggantikan glukosa darah yang rendah sekaligus mempersiapkan enzim
pencernaan mencerna makanan berat yang akan kita konsumsi selanjutnya.
Gorengan, makanan favorit buka puasa, tetapi kurang sehat, karena setelah
seharian “diistirahatkan” tubuh malah diberi “beban” untuk mencerna
makanan yang mengandung tinggi lemak (dari minyak goreng).
Umumnya, orang yang berpuasa Ramadhan berat badan turun 1-2 kg, ini
wajar sebagai tanda pembakaran lemak dan sehatnya metabolisme tubuh
selama berpuasa.
Bila berat badan Anda justru meningkat setelah berpuasa ramadhan, hmm…
mungkin cara berpuasa Anda masih balas dendam.

dr. Arie R. Kurniawan | ARN161-3236


Konsultasi dan tanya jawab via email: arie.rachmat@ui.ac.id
Sumber: Dari berbagai sumber

Anda mungkin juga menyukai