Anda di halaman 1dari 13

Menindaklanjuti Konsep Tentang

Tuhan, Manusia, dan Agama dalam


Membangun Harmoni

KELOMPOK 2:
Annisa Adhiningrum (1704519030)
Tiara Norma Yanti (1704519001)
POIN POIN DISKUSI

1 Konsep Ketuhanan dan Implikasinya dalam Kehidupan Sosial


• Rasa Kebertuhanan Sebagai Fitrah Manusia
• Moderatisme Teologi Islam

2 Karakteristik Manusia Sebagai Makhluk Bertuhan


• Karakteristik Manusia Sebagai Makhluk Bertuhan
• Pengaruh Rasa Bertuhan Terhadap Sikap Pribadi Dan Sosial

3 Peran Agama Dalam Membangun Peradaban


• Aspek Ta’abbudi Dengan Ta’aquli Dalam Agama
1. Konsep Ketuhanan dan Implikasinya dalam
Kehidupan Sosial

 Rasa Kebertuhanan Sebagai Fitrah Manusia


Iman Adanya Tuhan
Iman pada Tuhan adalah pangkal agama. Tidak ada agama tanpa kepercayaan
adanya Tuhan. Tetapi kepercayaan adanya Tuhan saja belum bisa disebut agama.
Agama adalah Keperrcayaan adanya Tuhan, yang diajarkan olh seorang Nabi dalam
sebuah Kitab Suci, dan mempunyai peraturan hidup beragama.
Empat sifat yang mudah diingat tentang sifat-sifat Tuhan:
1. Bahwa Tuhan itu wajib adanya (Wabiqal wujud) mustahil tidak ada Tuhan.
Buktinya ada sekalian alam semesta ini beserta peristiwa gerakannya.
2. Tuhan yang diakui ada-Nya itu haruslah Esa, satu atau tunggal, tidak mungkin
berbilang tidak kembar, tidak bertiga, tidak berempat atau lebih.
3. Tuhan yang diakui Ada dan Esa itu tidak mungkin disamai atau diserupai oleh
alam makhluk, walau bagaimanapun kuatnya dan perkasanya serta mulianya
makhluk itu.
4. Tuhan yang diakui oleh akal kita wajib ada-Nya, wajib Esa-Nya, dan wajib tidak
ada yang menyerupai-Nya itu, haruslah pula dapat diterima oleh akal kita
sebagai Tuhan yang Maha Mutlak dalam segala sifat keutamaan-Nya.
 Moderatisme Teologi Islam
Mengacu dalam buku Moderasi Islam, setidaknya ada enam ciri-ciri bersikap moderat
dalam berislam.
1. Memahami realitas
Umat Islam yang bersikap moderat (wasath) adalah mereka yang mampu
membaca dan memahami realitas yang ada. Tidak gegabah atau ceroboh.
Mempertimbangkan segala sesuatu, termasuk kebaikan dan keburukannya.
2. Memahami fiqih prioritas.
Umat Islam yang bersikap moderat sudah semestinya mampu memahami mana-
mana saja ajaran Islam yang wajib, sunnah, mubah, makruh, dan haram. Mana yang
fardlu ‘ain (kewajiban individual) dan mana yang fardlu kifayah (kewajiban komunal)
3. Memberikan kemudahan kepada orang lain dalam beragama.
Ada istilah bahwa agama itu mudah, tapi jangan dipermudah. Pada saat
mengutus Muadz bin Jabal dan Abu Musa al-Asy’ari ke Yaman untuk berdakwah,
Nabi Muhammad saw. berpesan agar keduanya memberikan kemudahan dan
tidak mempersulit masyarakat setempat.

4. Memahami teks keagamaan secara komprehensif.


Perlu dipahami bahwa satu teks dengan yang lainnya itu saling terkait,
terutama teks-teks tentang jihad biasanya dipahami separuh-separuh, tidak
utuh, sehingga jihad hanya diartikan perang saja.
5. Bersikap toleran.
Umat Islam yang bersikap moderat adalah mereka yang bersikap toleran,
menghargai pendapat lain yang berbeda –selama pendapat tersebut tidak sampai
pada jalur penyimpangan.

6. Memahami sunnatullah dalam penciptaan.
Allah menciptakan segal sesuatu melalui proses, meski dalam Al-Qur’an
disebutkan kalau Allah mau maka tinggal “kun fayakun.” Namun dalam beberapa
hal seperti penciptaan langit dan bumi –yang diciptakan dalam waktu enam masa.
Pun dalam penciptaan manusia, hewan, dan tumbuhan. Semua ada tahapannya.
2. Karakteristik Manusia Sebagai Makhluk
Bertuhan

 Karakteristik Manusia Sebagai Makhluk Bertuhan


Bagi seorang hamba yang memiliki iman yang baik, maka akan memancarkan
tingkah laku atau tabia’at yang baik pula, diantaranya:
1. Tawadhu’
2. Wara’
3. Ikhlas
4. Sabar
5. Syukur
6. Tawakkal
1. Tawadhu’
Tawadhu’ memeliki pengertian sifat rendah hati. Yaitu sifat yang tidak mau
membanggakan diri atas kelebihan dan keistimewaan yang diberikan Allah
kepadanya.
2. Wara’
Yaitu sikap yang selalu waspada terhadap hal-hal yang dapat merendahkan
martabat sebagai hamba Allah.
3. Ikhlas
Ikhlas merupaka perbuatan atau tingkah laku yang dilakukan oleh seorang
hamba hanya diperuntukkan bagai Allah semata.
4. Sabar
Sabar merupakan sikap yang tangguh dalam menghadapi problematika
kehidupan.
5. Syukur
Yaitu penggunaan seluruh nikmat Allah oleh seorang hamba –baik dalam
bentuk pendengaran, penglihatan, hati, maupun yang lainnya- sesuai dengan
tujuan penciptaanya Semua anugerah yang diberikan Allah
6. Tawakkal
Tawakkal adalah bersandar kepada Allah dalam segala hal. Allahlah sebagai
penyebab segala sesuatu.
 Pengaruh Rasa Bertuhan Terhadap Sikap Pribadi Dan Sosial
Semua orang kalau mau beruntung dunia akhirat hendaklah menganut agama
Islam. Namun orang yang bukan Islam di dunia ini jumlahnya lebih banyak daripada
jumlah umat Islam. Sikap umat Islam menghadapi orang-orang kafir ada lima macam
yaitu :
1. Menganggap mereka belum mengetahui keberadaan Islam.
2. Tidak boleh memaksa mereka masuk Islam.
3. Menyerukan pada mereka utk masuk Islam dengan cara bijaksana.
4. Akhirat menjadi urusannya masing masing. Bagi mereka agama mereka dan bagi
kita agama kita.
5. Umat Islam berkebaikan dan berlaku adil dengan orang-orang kafir
3. Peran Agama Dalam Membangun Peradaban

 Aspek Ta’abbudi Dengan Ta’aquli Dalam Agama


Ibadah dilihat dari segi jenisnya terbagi menjadi dua
Pertama adalah Ta’abbudi; yaitu ibadah yang tidak ada alasannya kenapa dilakukan,
seperti shalat mahgrib dikerjakan dengan tiga rakaat, karena hal itu sudah ketetapan dari
Allah bahwa shalat maghrib dilaksanakan tiga rakaat.

Kedua adalah Ta’aqquli; yaitu ibadah yang ada sebab dan alasannya, seperti
membersihkan anggota badan dari najis, karena jika terdapat najis pada anggota badan
seseorang maka ia harus membersihkannya terlebih dahulu jika hendak menjalankan
shalat.
TERIMAKASIH…

WASSALAMUALAIKUM WR. WB.

Anda mungkin juga menyukai